Contoh soal Karakteristik teks cerpen
Contoh soal Karakteristik teks cerpen - Peristiwa merupakan karakter sebuah cerpen, yaitu suatu kejadian yang di dalamnya ada hubungan antara tokoh, latar, dan alur. Ada dua pola peristiwa dalam cerpen yaitu monologis dan dialogis. Peristiwa monologis adalah penggambaran keadaan dan kedirian yang bersifat tunggal. Sementara peristiwa dialogis adalah penggambaran keadaan hubungan tokoh dengan tokoh dalam suatu keadaan, tempat dan waktu tertentu. Dalam sebuah cerpen, selalu ada peristiwa monologis dan dialogis.
Peristiwa sebagai pembangun cerpen selalu terbentuk oleh tokoh, latar, dan alur. Ketiganya merupakan pembangun cerita yang konkret yang disebut fakta cerita. Tema, pesan, tujuan, sudut pandang diaktualisasikan melalui fakta cerita.
1) Tokoh
Tokoh dalam cerita merujuk kepada individu yang menjadi pelaku dalam sebuah cerita. Lewat tokoh penulis menyampaikan gagasannya.
2) Latar
Latar sebagai tempat terjadinya peristiwa. Dalam latar,segala peristiwa yang menyangkut hubungan antartokoh terjadi. Latar mempunyai dua tipe: pertama, latar yang diceritakan secara detail; kedua, latar yang tidak menjadi fokus utama dalam masalah, biasanya hanya sebagai background saja.
3) Alur
Alur merupakan keseluruhan bagian peristiwa yang terdapat dalam cerita. Alur adalah peristiwa yang terbentuk karena proses sebab akibat dari peristiwa lainnya. Alur yang menjadi struktur pembangun cerita yang di dalamnya terdapat abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.
Kaidah-kaidah alur
a. Kemasukakalan (plausibilitas), cerita memiliki kelogisan.
b. Rasa ingin tahu (suspense), perasaan kurang pasti terhadap suatu peristiwa yang terjadi khususnya yang menimpa tokoh yang akan mendapat simpati dari pembaca.
c. Kejutan (surprise), peristiwa yang berisi kejutan dalam cerita.
d. Kepaduan (unity), unsur-unsur yang ditampilkan dalam cerita memiliki kepaduan. Setiap unsur yang ada membentuk satu kesatuan yang utuh sehingga keberadaan antarunsurnya menentukan keberadaan unsur yang lain.
Peristiwa sebagai pembangun cerpen selalu terbentuk oleh tokoh, latar, dan alur. Ketiganya merupakan pembangun cerita yang konkret yang disebut fakta cerita. Tema, pesan, tujuan, sudut pandang diaktualisasikan melalui fakta cerita.
1) Tokoh
Tokoh dalam cerita merujuk kepada individu yang menjadi pelaku dalam sebuah cerita. Lewat tokoh penulis menyampaikan gagasannya.
2) Latar
Latar sebagai tempat terjadinya peristiwa. Dalam latar,segala peristiwa yang menyangkut hubungan antartokoh terjadi. Latar mempunyai dua tipe: pertama, latar yang diceritakan secara detail; kedua, latar yang tidak menjadi fokus utama dalam masalah, biasanya hanya sebagai background saja.
3) Alur
Alur merupakan keseluruhan bagian peristiwa yang terdapat dalam cerita. Alur adalah peristiwa yang terbentuk karena proses sebab akibat dari peristiwa lainnya. Alur yang menjadi struktur pembangun cerita yang di dalamnya terdapat abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.
Kaidah-kaidah alur
a. Kemasukakalan (plausibilitas), cerita memiliki kelogisan.
b. Rasa ingin tahu (suspense), perasaan kurang pasti terhadap suatu peristiwa yang terjadi khususnya yang menimpa tokoh yang akan mendapat simpati dari pembaca.
c. Kejutan (surprise), peristiwa yang berisi kejutan dalam cerita.
d. Kepaduan (unity), unsur-unsur yang ditampilkan dalam cerita memiliki kepaduan. Setiap unsur yang ada membentuk satu kesatuan yang utuh sehingga keberadaan antarunsurnya menentukan keberadaan unsur yang lain.
SOAL 1
Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!
Di jalan tol, mobilku melaju masuk kota. Aku harus hati-hati karena semua orang mencariku. Sirene mobil polisi meraung-raung dimana-mana. Cahaya kota yang tetap gemilang tanpa senja membuat cahaya keemasan dari dalam mobilku tidak terlalu kentara. Lagi pula di kota, tidak semua orang peduli apakah senja hilang atau tidak. Di kota kehidupan berjalan tanpa waktu, tidak peduli pagi siang sore atau malam. Jadi tidak pernah penting senja itu ada atau hilang. Senja cuma penting untuk turis yang suka memotret matahari terbenam. Boleh jadi hanya demi alasan itulah senja yang kubawa ini dicari-cari polisi. (Cuplikan cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)
Di jalan tol, mobilku melaju masuk kota. Aku harus hati-hati karena semua orang mencariku. Sirene mobil polisi meraung-raung dimana-mana. Cahaya kota yang tetap gemilang tanpa senja membuat cahaya keemasan dari dalam mobilku tidak terlalu kentara. Lagi pula di kota, tidak semua orang peduli apakah senja hilang atau tidak. Di kota kehidupan berjalan tanpa waktu, tidak peduli pagi siang sore atau malam. Jadi tidak pernah penting senja itu ada atau hilang. Senja cuma penting untuk turis yang suka memotret matahari terbenam. Boleh jadi hanya demi alasan itulah senja yang kubawa ini dicari-cari polisi. (Cuplikan cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)
Tokoh utama penggalan cerpen tersebut adalah... .
SOAL 2
Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!
Sore itu aku duduk seorang diri di tepi pantai, memandang dunia yang terdiri dari waktu. Memandang bagaimana ruang dan waktu bersekutu, menjelmakan alam itu untuk mataku. Di tepi pantai, di tepi bumi, semesta adalah sapuan warna keemasan dan lautan adalah cairan logam meski buih pada debur ombak yang menghempas itu tetap saja putih seperti kapas dan langit tetap saja ungu dan angin tetap saja lembab dan basah, dan pasir tetap saja hangat ketika kuusapkan kakiku ke dalamnya. (Cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)
Sore itu aku duduk seorang diri di tepi pantai, memandang dunia yang terdiri dari waktu. Memandang bagaimana ruang dan waktu bersekutu, menjelmakan alam itu untuk mataku. Di tepi pantai, di tepi bumi, semesta adalah sapuan warna keemasan dan lautan adalah cairan logam meski buih pada debur ombak yang menghempas itu tetap saja putih seperti kapas dan langit tetap saja ungu dan angin tetap saja lembab dan basah, dan pasir tetap saja hangat ketika kuusapkan kakiku ke dalamnya. (Cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)
Tempat terjadinya peristiwa pada penggalan teks cerpen tersebut adalah... .
SOAL 3
Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!
Sore itu aku duduk seorang diri di tepi pantai, memandang dunia yang terdiri dari waktu. Memandang bagaimana ruang dan waktu bersekutu, menjelmakan alam itu untuk mataku. Di tepi pantai, di tepi bumi, semesta adalah sapuan warna keemasan dan lautan adalah cairan logam meski buih pada debur ombak yang menghempas itu tetap saja putih seperti kapas dan langit tetap saja ungu dan angin tetap saja lembab dan basah, dan pasir tetap saja hangat ketika kuusapkan kakiku ke dalamnya. (Cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)
Sore itu aku duduk seorang diri di tepi pantai, memandang dunia yang terdiri dari waktu. Memandang bagaimana ruang dan waktu bersekutu, menjelmakan alam itu untuk mataku. Di tepi pantai, di tepi bumi, semesta adalah sapuan warna keemasan dan lautan adalah cairan logam meski buih pada debur ombak yang menghempas itu tetap saja putih seperti kapas dan langit tetap saja ungu dan angin tetap saja lembab dan basah, dan pasir tetap saja hangat ketika kuusapkan kakiku ke dalamnya. (Cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)
Latar yang diceritakan pengarang dalam penggalan teks cerpen tersebut termasuk dalam tipe... .
SOAL 4
Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!
Di jalan tol, mobilku melaju masuk kota. Aku harus hati-hati karena semua orang mencariku. Sirene mobil polisi meraung-raung dimana-mana. Cahaya kota yang tetap gemilang tanpa senja membuat cahaya keemasan dari dalam mobilku tidak terlalu kentara. Lagi pula di kota, tidak semua orang peduli apakah senja hilang atau tidak. Di kota kehidupan berjalan tanpa waktu, tidak peduli pagi siang sore atau malam. Jadi tidak pernah penting senja itu ada atau hilang. Senja cuma penting untuk turis yang suka memotret matahari terbenam. Boleh jadi hanya demi alasan itulah senja yang kubawa ini dicari-cari polisi. (Cuplikan cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumura Ajidarma)
Di jalan tol, mobilku melaju masuk kota. Aku harus hati-hati karena semua orang mencariku. Sirene mobil polisi meraung-raung dimana-mana. Cahaya kota yang tetap gemilang tanpa senja membuat cahaya keemasan dari dalam mobilku tidak terlalu kentara. Lagi pula di kota, tidak semua orang peduli apakah senja hilang atau tidak. Di kota kehidupan berjalan tanpa waktu, tidak peduli pagi siang sore atau malam. Jadi tidak pernah penting senja itu ada atau hilang. Senja cuma penting untuk turis yang suka memotret matahari terbenam. Boleh jadi hanya demi alasan itulah senja yang kubawa ini dicari-cari polisi. (Cuplikan cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumura Ajidarma)
Karakter tokoh yang tergambar pada penggalan teks cerpen tersebut adalah....
SOAL 5
Alur sebagai pembangun cerpen mempunyai kaidah...
SOAL 6
Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!
Sudah terlalu banyak kata di dunia ini Alina, dan kata-kata, ternyata, tidak mengubah apa-apa. Aku tidak akan menambah kata-kata yang sudah tak terhitung jumlahnya dalam sejarah kebudayaan manusia Alina. (Cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)
Sudah terlalu banyak kata di dunia ini Alina, dan kata-kata, ternyata, tidak mengubah apa-apa. Aku tidak akan menambah kata-kata yang sudah tak terhitung jumlahnya dalam sejarah kebudayaan manusia Alina. (Cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)
Alur pada penggalan teks cerpen tersebut memenuhi kaidah alur... .
SOAL 7
Peristiwa yang terbentuk karena proses sebab akibat dari peristiwa lainnya, yang membentuk rangkaian peristiwa dalam cerita disebut...
SOAL 8
Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!
Aku tidak sudi mendengarnya lebih lama lagi. Jadi kubilas dia sampai terpental keluar pagar tepi jalan. Kutancap gas dan menyelip-nyelip dengan lincah di jalanan. Dalam waktu singkat kota sudah penuh raungan sirene polisi. Terjadi kejar-kejaran yang seru. Tapi aku lebih tahu seluk-beluk kota, jalanan dengan cahaya yang bermain warna, gang-gang gelap yang tak pernah tercatat dalam buku alamat, lorong-lorong rahasia yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang di bawah tanah. (Cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)
Aku tidak sudi mendengarnya lebih lama lagi. Jadi kubilas dia sampai terpental keluar pagar tepi jalan. Kutancap gas dan menyelip-nyelip dengan lincah di jalanan. Dalam waktu singkat kota sudah penuh raungan sirene polisi. Terjadi kejar-kejaran yang seru. Tapi aku lebih tahu seluk-beluk kota, jalanan dengan cahaya yang bermain warna, gang-gang gelap yang tak pernah tercatat dalam buku alamat, lorong-lorong rahasia yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang di bawah tanah. (Cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)
Alur pada penggalan teks cerpen tersebut memenuhi kaidah... .
SOAL 9
Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!
Tapi Alina, polisi ternyata tidak sekonyol yang kusangka. Di segenap sudut kotak mereka telah siap siaga. Bahkan aku tak bisa membeli makanan untuk mengisi perutku. Bahkan di langit tanpa senja, helikopter mereka menyorotkan lampu di setiap celah gedung bertingkat. Aku tersudut dan akhirnya nyaris tertangkap. Kalau saja tidak ada gorong-gorong yang terbuka. (Cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)
Tapi Alina, polisi ternyata tidak sekonyol yang kusangka. Di segenap sudut kotak mereka telah siap siaga. Bahkan aku tak bisa membeli makanan untuk mengisi perutku. Bahkan di langit tanpa senja, helikopter mereka menyorotkan lampu di setiap celah gedung bertingkat. Aku tersudut dan akhirnya nyaris tertangkap. Kalau saja tidak ada gorong-gorong yang terbuka. (Cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)
Alur pada penggalan teks cerpen tersebut memenuhi kaidah... .
SOAL 10
Fakta cerita sebagai pembangun cerita yang konkret terbentuk atas... .