Contoh Soal Identifikasi Peristiwa dari Sinopsis yang Didengar
Contoh Soal Identifikasi Peristiwa dari Sinopsis yang Didengar - Peristiwa adalah kejadian penting yang memengaruhi jalan cerita di dalam sebuah novel. Peristiwa bisa berupa kejadian yang menggembirakan, menyedihkan, menakutkan, dan sebagainya.
Di malam buta, Pasukan Cobra mulai bergerak. Pasukan berjalan berhati-hati untuk menghindari jebakan musuh. Mendekati sarang musuh, pasukan menyerang dengan tiba-tiba. Setelah bertempur dengan sengit, Pasukan Cobra menguasai sarang musuh sepenuhnya.
Alur peristiwa
Alur peristiwa adalah rangkaian peristiwa yang terjalin dari awal hingga akhir cerita. Di dalam cerita, peristiwa yang satu memengaruhi peristiwa selanjutnya sehingga membentuk satu kesatuan cerita yang utuh. Peristiwa yang tidak berkaitan atau tidak sesuai dengan alur peristiwa akan menggangu kenikmatan membaca..
Alur peristiwa adalah rangkaian peristiwa yang terjalin dari awal hingga akhir cerita. Di dalam cerita, peristiwa yang satu memengaruhi peristiwa selanjutnya sehingga membentuk satu kesatuan cerita yang utuh. Peristiwa yang tidak berkaitan atau tidak sesuai dengan alur peristiwa akan menggangu kenikmatan membaca..
Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan cerita sebuah novel. Sinopsis memuat bagian-bagian penting dari sebuah novel. Meski berupa ringkasan cerita, sinopsis yang baik adalah sinopsis yang mampu menggambarkan cerita secara menyeluruh.
Sinopsis adalah ringkasan cerita sebuah novel. Sinopsis memuat bagian-bagian penting dari sebuah novel. Meski berupa ringkasan cerita, sinopsis yang baik adalah sinopsis yang mampu menggambarkan cerita secara menyeluruh.
Identifikasi peristiwa
Untuk dapat mengidentifikasi peristiwa di dalam sinopsis novel yang dibacakan, kita harus mendengarkan dengan saksama dan jeli menangkap kejadian penting yang berpengaruh terhadap jalannya cerita. Mintalah seorang teman untuk membacakan sinopsis di bawah ini! Catatlah peristiwa-peristiwa di dalam sinopsis tersebut, kemudian tentukan di tahap alur mana suatu peristiwa berada!
Siti Nurbaya
karya Marah Rusli
karya Marah Rusli
Pada saat kanak-kanak ibunda Siti Nurbaya telah meninggal dunia. Bisa dikatakan itulah titik awal penderitaan hidupnya. Dia hanya hidup bersama sang ayah yaitu Sulaiman yang sangat ia sayangi. Ayahnya adalah seorang pedagang terkemuka di Kota Padang. Sebagian dari modal usahanya merupakan uang pinjaman dari seorang rentenir yang bernama Datuk Maringgih.
Pada awalnya usaha perdagangan Sulaiman mendapat kemajuan pesat, hal itu tidak dikehendaki oleh rentenir seperti Datuk Maringgih. Untuk melampiaskan keserakahnnya, Datuk Maringgih menyuruh beberapa orang suruhannya membakar semua kios milik sulaiman dengan demikian hancurlah semua usaha sulaiman. Ia jatuh miskin dan tak sanggup lagi membayar utang-utangnya pada Datuk Maringgih dan inilah kesempatan yang dinanti-nantikan. Datuk Maringgih memaksa sulaiman yang sudah tak berdaya agar melunasi semua utang-untangnya. Utang tersebut dianggap lunas apabila sulaiman mau menyerahkan Siti Nurbaya putrinya kepada Datuk Maringgih.
Mengahadapi kenyataan seperti ini sulaiman yang sudah tak lagi sanggup membayar semua hutang-hutangnya itu tidak menemukan pilihan lain selain yang ditawarkan oleh Datuk Maringgih. Siti Nurbaya menangis menghadapi kenyataan bahwa dirinya yang cantik dan masih sangat muda harus menikah dengan Datuk Maringgih yang sudah tua keriput dan berkulit kasar. Lebih sedih lagi ketika Siti Nurbaya teringat Syamsul Bahri sang kekasih yang sedang kuliah di Stovia Jakarta. Sungguh berat memang namun demi keselamatan dan kebahagiaan ayahandanya ia mau mengorbankan kehormatan dirinya dengan Datuk Maringgih. Syamsul Bahri yang ada di Jakarta mengetahui peristiwa itu. Terlebih Siti Nurabya mengirimkan sebuah surat yang menceritakan tentang nasib yang sedang dialami keluarganya.
Pada suatu ketika, Syamsul Bahri dalam liburan kembali ke Padang, ia dapat bertemu empat mata dengan Siti Nurbaya yang telah resmi menjadi istri Datuk Maringgih. Pertemuan itu diketahui oleh Datuk Maringgih sehingga terjadi keributan. Teriakan Siti Nurbaya terdengar oleh ayahnya yang tengah sakit keras. Sulaiman berusaha bangkit tetapi akhirnya jatuh tersungkur dan menghembuskan nafas terakhir.
Mendengar itu ayah Syamsul Bahri yaitu Sultan Mahmudsyah yang kebetulan menjadi penghulu Kota Padang, malu atas perbuatan anaknya, sehingga Syamsul Bahri harus kembali ke Jakarta dan ia berjanji untuk tidak kembali lagi kepada keluarganya yang ada di Padang. Datuk Maringgih juga tidak tinggal diam karena Siti Nurbaya telah diusirnya.
Tak lama kemudian Siti Nurbaya meninggal dunia karena memakan lemang beracun yang diberikan oleh kaki tangan Datuk Maringgih. Kematian Siti Nurbaya terdengar oleh Syamsul Bahri sehingga dia menjadi putus asa dan mencoba bunuh diri tetapi mujurlah karena ia tak meninggal. Sejak saat itu Syamsul Bahri tidak meneruskan sekolahnya dan memasuki dinas militer.
Sepuluh tahun kemudian, dikisahkan di Kota Padang sering terjadi hura-hura dan tindakan kejahatan akibat ulah datuk Maringgih dan orang-oranya. Syamsul Bahri yang telah berpangkat letnan dikirim untuk melakukan pengamanan. Syamsul yang mengubah namanya menjadi Letnan Mas segera menyerbu Kota Padang. Ketika bertemu dengan Datuk Maringgih di suatu keributan tanpa berpikir panjang lagi Syamsul Bahri menembak Datuk Maringgih sehingga jatuh tersungkrr, namun sebelum tewas ia sempat membacok kepala Syamsul Bahri dengan parangnya. Syamsul Bahri alias Letnan Mas segera dilarikan ke rumah sakit. Pada saat terakhir menjelang ajalnya, ia meminta untuk dipertemukan dengan ayahandanya, tetapi ajalnya lebih dulu merenggut sebelum Syamsul Bahri sempat bertemu dengan orang tuanya.
Mari kita catat peristiwa di dalam sinopsis di atas dan tahap alurnya!
Tahap Pengenalan
1. Siti Nurbaya adalah anak Sulaiman, seorang pengusaha di Padang. Sejak kecil, ibunya telah meninggal dunia.
2. Modal usaha Sulaiman berasal dari seorang rentenir yang bernama Datuk Maringgih.
3. Siti nurbaya memiliki kekasih, Syamsul Bahri, yang sekolah di Jakarta.
1. Siti Nurbaya adalah anak Sulaiman, seorang pengusaha di Padang. Sejak kecil, ibunya telah meninggal dunia.
2. Modal usaha Sulaiman berasal dari seorang rentenir yang bernama Datuk Maringgih.
3. Siti nurbaya memiliki kekasih, Syamsul Bahri, yang sekolah di Jakarta.
Tahap Pemunculan Masalah atau Konflik
1. Datuk Maringgih iri terhadap Sulaiman. Ia menyuruh orang untuk membakar semua kios milik Sulaiman agar bangkrut dan tidak sanggup lagi membayar utang-utangnya.
2. Sulaiman akhirnya menyerahkan Siti Nurbaya kepada Datuk Maringgih sebagai bentuk pelunasan utang.
3. Siti Nurbaya harus melupakan Syamsul Bahri, kekasihnya, dan menikah dengan Datuk Maringgih.
1. Datuk Maringgih iri terhadap Sulaiman. Ia menyuruh orang untuk membakar semua kios milik Sulaiman agar bangkrut dan tidak sanggup lagi membayar utang-utangnya.
2. Sulaiman akhirnya menyerahkan Siti Nurbaya kepada Datuk Maringgih sebagai bentuk pelunasan utang.
3. Siti Nurbaya harus melupakan Syamsul Bahri, kekasihnya, dan menikah dengan Datuk Maringgih.
Tahap Klimaks
1. Syamsul Bahri menemui Siti Nurbaya saat berlibur ke Padang. Datuk Maringgih mengetahui hal itu sehingga terjadi keributan. Syamsul Bahri dihukum tidak boleh lagi menemui keluarganya di Padang.
2. Siti Nurbaya diusir oleh Datuk Maringgih.
3. Siti Nurbaya meninggal karena memakan lemang beracun dari kaki tangan datuk Maringgih
1. Syamsul Bahri menemui Siti Nurbaya saat berlibur ke Padang. Datuk Maringgih mengetahui hal itu sehingga terjadi keributan. Syamsul Bahri dihukum tidak boleh lagi menemui keluarganya di Padang.
2. Siti Nurbaya diusir oleh Datuk Maringgih.
3. Siti Nurbaya meninggal karena memakan lemang beracun dari kaki tangan datuk Maringgih
Tahap Penyelesaian:
1. Syamsul Bahri, yang mengubah namanya menjadi Letnan Mas, menembak Datuk Maringgih hingga tewas, namun ia sendiri akhirnya tewas akibat sabetan parang Datuk Maringgih.
2. Syamsul Bahri meninggal begitu pula Datuk Maringgih.
1. Syamsul Bahri, yang mengubah namanya menjadi Letnan Mas, menembak Datuk Maringgih hingga tewas, namun ia sendiri akhirnya tewas akibat sabetan parang Datuk Maringgih.
2. Syamsul Bahri meninggal begitu pula Datuk Maringgih.
S1
Pilihan Tunggal
Hal yang mengganggu kenikmatan membaca adalah ….
S2
Pilihan Tunggal
Contoh peristiwa di dalam cerita, kecuali ….
S3
Pilihan Tunggal
Pernyataan yang benar mengenai alur peristiwa ….
S4
Pilihan Tunggal
Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan dalam mengidentifikasi alur peristiwa.
1. Mencatat peristiwa
2. Menentukan tahap alur peristiwa
3. Mendengarkan cerita
1. Mencatat peristiwa
2. Menentukan tahap alur peristiwa
3. Mendengarkan cerita
Urutan kegiatan yang benar adalah ….
S5
Pilihan Tunggal
Pernyataan yang benar berkaitan dengan mengidentifikasi peristiwa di dalam sinopsis adalah ….
S6
Pilihan Tunggal
“…. kita harus mendengarkan dengan saksama dan jeli menangkap kejadian penting …”
Kata yang semakna dengan kata yang dicetak tebal adalah ….
Kata yang semakna dengan kata yang dicetak tebal adalah ….
S7
Pilihan Tunggal
Kalimat yang bisa dianggap peristiwa adalah ….
S8
Pilihan Tunggal
Cerita yang menarik harus memperhatikan ….
S9
Pilihan Tunggal
Bacalah cerita di bawah.
Di malam buta, Pasukan Cobra mulai bergerak. Pasukan berjalan berhati-hati untuk menghindari jebakan musuh. Mendekati sarang musuh, pasukan menyerang dengan tiba-tiba. Setelah bertempur dengan sengit, Pasukan Cobra menguasai sarang musuh sepenuhnya.
Kalimat yang bisa menyimpulkan cerita di atas adalah …
S10
Pilihan Tunggal
Gando mencoba memindahkan batu tersebut. Ia mengungkit batu besar tersebut dengan kayu. Dengan tenaganya yang besar, ia mulai bisa memmbuat batu tersebut bergerak. Semakin dikerahkan tenaganya, semakin besar gerakan batu. Sambil berteriak, Gando mengeluarkan kekuatan terakhirnya, batu menggelinding. Satu hal yang tidak diperkirakan oleh Gando, kontur tanah yang agak menanjak membuat batu bergerak ke arah sebaliknya. Batu besar itu menggelinding ke arah Gando. Gando berusaha bergerak, namun posisi tubuhnya yang terlalu dekat ketika mengungkit batu dan tenaganya yang teruras membuatnya tidak bisa bergerak terlalu jauh. Batu mengeinding dan menggilas kaki kanan Gando hingga patah.
Peristiwa di dalam cerita di atas adalah ….