Contoh Soal Kohesi Leksikal dan Kohesi Gramatikal dalam Teks Diskusi
Contoh Soal Kohesi Leksikal dan Kohesi Gramatikal dalam Teks Diskusi - Pada materi sebelumnya kalian sudah mempelajari struktur teks teks diskusi. Tahapan selanjutnya, kalian akan mempelajari unsur kebahasaan atau ciri-ciri bahasa teks diskusi. Namun dalam materi ini kalian hanya akan mempelajari unsur kebahasaan dengan melihat kohesi leksikal dan kohesi gramatikal pada teks diskusi.
Kohesi leksikal adalah kepaduan antara kalimat yang satu dengan yang lain dalam sebuah teks dengan menggunakan pemilihan kata. Kepaduan ini bisa dicapai melalui pengulangan kata, sinonim (kata yang memiliki arti yang hampir sama), antonim (kata yang memiliki arti yang berbeda), dan hiponim (hubungan dalam makna kata yang berkaitan dengan makna spesifik dan makna general).
Kohesi leksikal adalah kepaduan antara kalimat yang satu dengan yang lain dalam sebuah teks dengan menggunakan pemilihan kata. Kepaduan ini bisa dicapai melalui pengulangan kata, sinonim (kata yang memiliki arti yang hampir sama), antonim (kata yang memiliki arti yang berbeda), dan hiponim (hubungan dalam makna kata yang berkaitan dengan makna spesifik dan makna general).
Perhatikan teks berikut ini.
Mari kita analisis kohesi dan koherensinya.
Kohesi Leksikal
• Pada paragraf ke-1, kepaduan yang dicapai dengan menggunakan pengulangan kata. Kata yang yang diulang beberapa kali pada paragraf satu ini adalah kata ponsel. Contohnya seperti di bawah ini.
Saat ini perkembangan teknologi ponsel semakin berkembang. Fitur-fitur yang terdapat pada ponselpun memungkinkan penggunanya dapat melakukan berbagai aplikasi, seperti akses internet, jejaring sosial, dan memainkan games. Salah satu pengguna ponsel canggih adalah para remaja.
• Pada paragraf ke-1, kepaduan juga dicapai dengan menggunakan frase bersinonim. Frase sangat akrab memiliki makna yang hampir sama dengan keseharian mereka tidak dapat terpisahkan dengan ponsel canggih, dan tiada hari tanpa ponsel canggih. Artinya, makna tersebut menyiratkan bahwa adanya hubungan yang dekat dan erat, serta tidak terpisahkan. Contohnya adalah sebagai berikut.
Hampir sebagian besar remaja di Indonesia sangat akrab dengan ponsel canggih. Bahkan keseharian mereka tidak dapat terpisahkan dengan ponsel canggih ini. Seakan tiada hari tanpa ponsel canggih.
• Pada paragraf ke-2, kepaduan dicapai dengan menggunakan kata yang bersinonim. Kata efek, dampak, dan pengaruh memiliki kandungan makna yang hampir sama, yakni kesan atau akibat yang ditimbulkan. Contohnya terurai seperti di bawah ini.
Pada dasarnya ponsel canggih memiliki efek positif bagi remaja. Dampak positif ponsel canggih bagi para remaja salah satunya adalah mereka dapat lebih mudah mendapatkan berbagai informasi yang menunjang pengetahuan mereka. Di samping itu, pengaruh positif ponsel canggih lainnya adalah memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dan memperluas pertemanan mereka.
• Pada paragraf ke-3, kepaduan dicapai dengan menggunakan frase yang mengandung makna antonim. Frase manfaat positif mengandung makna antonim dengan dampak negatif.
Namun patut disadari pula, dibalik manfaat positif yang terdapat pada ponsel canggih, tentu saja tidak dapat dipungkiri bahwa ponsel ini juga memiliki dampak negatif bagi remaja. Dampak negatif ponsel canggih ini dapat terjadi apabila dalam penggunaannya tidak ada pengawasan dari orang tua. Orang tua membiarkan anak-anak mereka menggunakan ponsel canggih dengan bebas.
• Pada paragraf ke-3, kepaduan dicapai dengan menggunakan hiponim. Hiponim pada paragraf tersebut berupa makna general dari frase dampak negatif. Sedangkan makna spesifiknya dipaparkan dalam bentuk kalimat. Contohnya adalah sebagai berikut.
Dampak negatif yang bisa ditimbuilkan oleh ponsel canggih ini bisa bermacam-macam. Jika ditinjau dari sisi kesehatan, ponsel canggih dapat memaparkan efek radiasi kepada penggunanya. Selain itu, penggunaan ponsel canggih juga dapat mempengaruhi perilaku para remaja apabila mereka tidak dapat memilah bacaan dan tontonan yang dengan mudah diakses oleh mereka.
• Pada paragraf ke-1, kepaduan yang dicapai dengan menggunakan pengulangan kata. Kata yang yang diulang beberapa kali pada paragraf satu ini adalah kata ponsel. Contohnya seperti di bawah ini.
Saat ini perkembangan teknologi ponsel semakin berkembang. Fitur-fitur yang terdapat pada ponselpun memungkinkan penggunanya dapat melakukan berbagai aplikasi, seperti akses internet, jejaring sosial, dan memainkan games. Salah satu pengguna ponsel canggih adalah para remaja.
• Pada paragraf ke-1, kepaduan juga dicapai dengan menggunakan frase bersinonim. Frase sangat akrab memiliki makna yang hampir sama dengan keseharian mereka tidak dapat terpisahkan dengan ponsel canggih, dan tiada hari tanpa ponsel canggih. Artinya, makna tersebut menyiratkan bahwa adanya hubungan yang dekat dan erat, serta tidak terpisahkan. Contohnya adalah sebagai berikut.
Hampir sebagian besar remaja di Indonesia sangat akrab dengan ponsel canggih. Bahkan keseharian mereka tidak dapat terpisahkan dengan ponsel canggih ini. Seakan tiada hari tanpa ponsel canggih.
• Pada paragraf ke-2, kepaduan dicapai dengan menggunakan kata yang bersinonim. Kata efek, dampak, dan pengaruh memiliki kandungan makna yang hampir sama, yakni kesan atau akibat yang ditimbulkan. Contohnya terurai seperti di bawah ini.
Pada dasarnya ponsel canggih memiliki efek positif bagi remaja. Dampak positif ponsel canggih bagi para remaja salah satunya adalah mereka dapat lebih mudah mendapatkan berbagai informasi yang menunjang pengetahuan mereka. Di samping itu, pengaruh positif ponsel canggih lainnya adalah memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dan memperluas pertemanan mereka.
• Pada paragraf ke-3, kepaduan dicapai dengan menggunakan frase yang mengandung makna antonim. Frase manfaat positif mengandung makna antonim dengan dampak negatif.
Namun patut disadari pula, dibalik manfaat positif yang terdapat pada ponsel canggih, tentu saja tidak dapat dipungkiri bahwa ponsel ini juga memiliki dampak negatif bagi remaja. Dampak negatif ponsel canggih ini dapat terjadi apabila dalam penggunaannya tidak ada pengawasan dari orang tua. Orang tua membiarkan anak-anak mereka menggunakan ponsel canggih dengan bebas.
• Pada paragraf ke-3, kepaduan dicapai dengan menggunakan hiponim. Hiponim pada paragraf tersebut berupa makna general dari frase dampak negatif. Sedangkan makna spesifiknya dipaparkan dalam bentuk kalimat. Contohnya adalah sebagai berikut.
Dampak negatif yang bisa ditimbuilkan oleh ponsel canggih ini bisa bermacam-macam. Jika ditinjau dari sisi kesehatan, ponsel canggih dapat memaparkan efek radiasi kepada penggunanya. Selain itu, penggunaan ponsel canggih juga dapat mempengaruhi perilaku para remaja apabila mereka tidak dapat memilah bacaan dan tontonan yang dengan mudah diakses oleh mereka.
Selain kohesi leksikal, kepaduan dalam teks juga bisa dicapai melalui kohesi gramatikal.
Kohesi Gramatikal
Kohesi gramatikal adalah kepaduan kalimat-kalimat dalam teks yang dicapai dengan menggunakan aturan gramatikal. Aturan-aturan gramatikal yang dimaksud antara lain adalah rujukan, substitusi, dan elipsis. Rujukan adalah kata atau frase yang mengacu atau merujuk pada kata atau frase yang sudah disebutkan sebelumnya, seperti ini, itu, hal itu, hal ini, dan tersebut. Contohnya adalah sebagai berikut.
• Setiap daerah di Indonesia memiliki kekhasan dalam budayanya masing-masing. Kekhasan tersebut menjadi keunikan dari kebudayaan setiap daerah di Indonesia.
Contoh (2) menggunakan kohesi gramatikal yang berupa kata rujukan. Pada kalimat (2) frase budaya masing-masing digunakan kembali pada kalimat berikutnya dengan menggunakan kata rujukan tersebut.
Selain rujukan, kohesi gramatikal juga dapat menggunakan aturan gramatikal yang berupa substitusi. Subtitusi adalah kata yang digunakan untuk menggantikan frase atau kata yang telah disebutkan sebelumnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
• Sejak dini para siswa harus ditanamkan untuk mencintai budaya Nusantara. Sekolah dan orang tua memiliki peran besar untuk mengajarkan mereka agar dapat menghargai dan bangga Nusantara.
Frase para siswa disubstitusi dengan kata ganti mereka.
Kohesi gramatikal juga dapat menggunakan aturan gramatikal berupa ellipsis. Ellipsis adalah peniadaan kata atau satuan lain yang wujud aslinya dapat diramalkan dari konteks bahasa atau konteks luar bahasa.
Contohnya adalah sebagai berikut.
• Tahun ini SMP Kemerdekaan Indonesia memenangkan tiga piala untuk pertandingan basket. Kepala Sekolah meletakkan di lemari sekolah sebagai kenang-kenangan dan lambang prestasi sekolah itu.
Pada kalimat di atas, frase tiga piala dihilangkan pada kalimat berikutnya.
Kohesi Gramatikal
Kohesi gramatikal adalah kepaduan kalimat-kalimat dalam teks yang dicapai dengan menggunakan aturan gramatikal. Aturan-aturan gramatikal yang dimaksud antara lain adalah rujukan, substitusi, dan elipsis. Rujukan adalah kata atau frase yang mengacu atau merujuk pada kata atau frase yang sudah disebutkan sebelumnya, seperti ini, itu, hal itu, hal ini, dan tersebut. Contohnya adalah sebagai berikut.
• Setiap daerah di Indonesia memiliki kekhasan dalam budayanya masing-masing. Kekhasan tersebut menjadi keunikan dari kebudayaan setiap daerah di Indonesia.
Contoh (2) menggunakan kohesi gramatikal yang berupa kata rujukan. Pada kalimat (2) frase budaya masing-masing digunakan kembali pada kalimat berikutnya dengan menggunakan kata rujukan tersebut.
Selain rujukan, kohesi gramatikal juga dapat menggunakan aturan gramatikal yang berupa substitusi. Subtitusi adalah kata yang digunakan untuk menggantikan frase atau kata yang telah disebutkan sebelumnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
• Sejak dini para siswa harus ditanamkan untuk mencintai budaya Nusantara. Sekolah dan orang tua memiliki peran besar untuk mengajarkan mereka agar dapat menghargai dan bangga Nusantara.
Frase para siswa disubstitusi dengan kata ganti mereka.
Kohesi gramatikal juga dapat menggunakan aturan gramatikal berupa ellipsis. Ellipsis adalah peniadaan kata atau satuan lain yang wujud aslinya dapat diramalkan dari konteks bahasa atau konteks luar bahasa.
Contohnya adalah sebagai berikut.
• Tahun ini SMP Kemerdekaan Indonesia memenangkan tiga piala untuk pertandingan basket. Kepala Sekolah meletakkan di lemari sekolah sebagai kenang-kenangan dan lambang prestasi sekolah itu.
Pada kalimat di atas, frase tiga piala dihilangkan pada kalimat berikutnya.
S1
Saat ini jumlah pengangguran semakin meningkat. Pemerintah tampaknya mengatasi hal itu dengan meningkatkan pembangunan industri. Di sisi lain, peningkatan pembangunan industri bisa berdampak negatif. Kata bercetak tebal itu merupakan rujukan frase .…
S2
Terlalu mendalami kesenian dari negara lain bukanlah hal yang positif. Jika para remaja terlalu asyik menggeluti kesenian itu, dikhawatirkan mereka lupa dengan kesenian negara sendiri. Hal ini tentu menjadi masalah besar bagi kita semua. Pernyataan yang tepat terkait dengan teks di atas adalah .…
S3
Saat ini para remaja kurang tertarik dengan kebiasaan membaca. Kebiasaan ini sudah banyak ditinggalkan karena mereka lebih tertarik dengan ponsel. Ponsel menjadi teman mereka sehari-hari. Ke mana pun mereka berada, ponsel tak pernah ditinggalkan. Berdasarkan teks di atas, pernyataan yang terkait dari teks di atas adalah .…
S4
Saat ini internet sudah semakin dikenal oleh masyarakat. Internet sudah populer, baik di kalangan remaja, maupun orang tua. Hampir setiap kegiatan kita menggunakan internet.Kutipan teks di atas mengandung Frase yang maknanya bersinonim, yaitu .…
S5
Ujian Nasional merupakan momok yang ditakuti oleh para siswa. Mereka umumnya tidak dapat mengusai diri sehingga pada saat ujian nasional mereka tidak mampu menyelesaikan dengan baik. Namun, dengan persiapan yang matang, para siswa justru dapat mengerjakan dengan tenang. Kutipan teks di atas mengandung frase yang mengandung kohesi leksikal berupa antonim yaitu .…
S6
Kenakalan remaja saat ini sudah sangat memperihatinkan. Kenakalan yang mereka lakukan sangat meresahkan, bukan saja orang tua, sekolah, melainkan juga pihak Kepolisian. Menurut pihak Kepolisian, kenakalan remaja ini sudah termasuk dalam kategori kenakalan kriminalitas. Tawuran antarsekolah, memalak, kebut-kebutan di jalan, bahkan penggunaan narkoba merupakan beberapa contoh dari kenakalan yang mengarah pada kriminalitas. Frase yang mengandung hiponim dalam kutipan teks di atas adalah .…
S7
Di bawah ini kutipan teks diskusi yang mengandung kohesi leksikal pengulangan kata adalah .…
S8
Kenakalan remaja saat ini sudah sangat meresahkan masyarakat, orang tua, dan sekolah. Kenakalan yang mereka lakukan bahkan sudah menjurus pada kriminalitas. Namun, jika solusinya hanya diserahkan kepada pihak Kepolisian, tentu ini bukan keputusan yang bijak. Mereka pada dasarnya masih di bawah umur. Mereka masih membutuhkan bimbingan dari semua pihak.
Kepaduan yang digunakan dalam teks diskusi ini lebih dominan menggunakan .…
Kepaduan yang digunakan dalam teks diskusi ini lebih dominan menggunakan .…
S9
Kekerasan yang terjadi pada anak marak terjadi di hampir beberapa wilayah di Indonesia. Umumnya kekerasan itu dilakukan oleh orang tua kepada anaknya, misal seorang ayah kepada anaknya. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Salah satunya adalah dalih ingin menanamkan kedisiplinan pada anak. Apakah mendisiplikan anak dengan cara kekerasan? Tidak! Jika hal itu dilakukan niscaya perilaku anak semakin menjadi. Mereka tumbuh menjadi anak yang pembangkang dan tidak percaya diri. Kata yang bercetak tebal merupakan kalimat ellips. Kalimat yang sebenarnya adalah .…
S10
Saat ini banyak variasi tayangan televisi. Namun, tayangan itu lebih banyak menampilkan kehidupan yang hedonis dan konsumtif dibandingkan dengan pembelajaran yang menitikberatkan pada pengajaran moral. Kata yang merujuk frase adalah ....