Contoh Soal Menyunting dan Merevisi Teks Prosedur
Contoh Soal Menyunting dan Merevisi Teks Prosedur - Matahari sebagai pusat alam semesta, dengan planet-planet berputar dinamis mengelilingi matahari. Pertama, planet Merkurius yang banyak kawah di permukaan planetnya. Kedua planet Venus yang ditutupi gunung berapi. Ketiga planet Mars dan disusul planet kita Bumi. Selanjutnya berturut-turut ada Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Adapun beberapa ahli memasukkan planet kerdil bernama 134340 Pluto pada 24 Agustus 2006 sebagai planet terakhir di susunan tata surya kita.
Manusia, sebagai ciptaan Tuhan yang diberi akal pun, mempelajari angkasa secara bertahap. Itulah yang disebut dengan prosedur. Diawali dengan tulisan Copernicus pada tahun 1543 mengenai perputaran bola-bola langit, lalu Galileo mencoba menyempurnakan ciptaannya yakni teleskop pada tahun 1609. Selanjutnya ada Edmond Halley yang menamai Komet Halley, serta Edwin Hubble yang menemukan galaksi lain selain Bima Sakti. Masih banyak penemuan luar angkasa lain yang masih berjalan hingga sekarang. Begitulah perkembangan pengetahuan manusia berkembang sepanjang zaman.
Manusia, sebagai ciptaan Tuhan yang diberi akal pun, mempelajari angkasa secara bertahap. Itulah yang disebut dengan prosedur. Diawali dengan tulisan Copernicus pada tahun 1543 mengenai perputaran bola-bola langit, lalu Galileo mencoba menyempurnakan ciptaannya yakni teleskop pada tahun 1609. Selanjutnya ada Edmond Halley yang menamai Komet Halley, serta Edwin Hubble yang menemukan galaksi lain selain Bima Sakti. Masih banyak penemuan luar angkasa lain yang masih berjalan hingga sekarang. Begitulah perkembangan pengetahuan manusia berkembang sepanjang zaman.
Nah, seperti halnya apersepsi kita tentang alam semesta, materi prosedur pun berkenaan dengan tahapan-tahapan dari membuat/melakukan sesuatu yang dilakukan oleh manusia. Misalnya, dari materi lalu kita diajarkan untuk menyusun teks prosedur mengenai “bagaimana membuat masakan favorit”. Nah, pengalaman itu kemudian dituliskan menjadi sebuah susunan petunjuk yang disebut teks prosedur.
Hasil tulisan kalian tentu saja tidak langsung jadi teks prosedur utuh yang sempurna. Tulisan karya kalian perlu ditelaah kembali apakah sudah sesuai dengan aturan jenis teksnya atau belum. Hal ini dilakukan agar pembaca mendapatkan manfaat yang tepat guna dari teks yang kalian susun tersebut. Selain itu, sebuah teks yang telah selesai ditulis pun mesti dicek ulang apakah kebahasaannya sudah tepat, karena bisa saja terdapat isi informasi yang tidak logis dalam penyusunannya karena kebahasaan yang keliru.
Dari pemaparan singkat di atas, kali ini kita coba mengulas dan mengedit teks yang telah kita susun untuk diberikan perbaikan-perbaikan, apabila ditemukan kekurangtepatan.
Hasil tulisan kalian tentu saja tidak langsung jadi teks prosedur utuh yang sempurna. Tulisan karya kalian perlu ditelaah kembali apakah sudah sesuai dengan aturan jenis teksnya atau belum. Hal ini dilakukan agar pembaca mendapatkan manfaat yang tepat guna dari teks yang kalian susun tersebut. Selain itu, sebuah teks yang telah selesai ditulis pun mesti dicek ulang apakah kebahasaannya sudah tepat, karena bisa saja terdapat isi informasi yang tidak logis dalam penyusunannya karena kebahasaan yang keliru.
Dari pemaparan singkat di atas, kali ini kita coba mengulas dan mengedit teks yang telah kita susun untuk diberikan perbaikan-perbaikan, apabila ditemukan kekurangtepatan.
Langkah-Langkah Menyunting dan Merevisi Teks Prosedur
1. Judul yang sesuai
Sebuah teks, berjenis apapun itu, pastilah diberikan judul pada bagian atasnya. Apa sih fungsi judul itu? Tentu saja, selain agar memikat pembaca, judul merupakan wajah dari keseluruhan isi dalam teks. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa judul adalah kepala karangan. Oleh karena itu, sebelum kita membaca keseluruhan teks prosedur tersebut, tentu kita melihat informasi singkat dari judulnya dulu.
Mari kita lihat contoh teks berikut ini.
Sebuah teks, berjenis apapun itu, pastilah diberikan judul pada bagian atasnya. Apa sih fungsi judul itu? Tentu saja, selain agar memikat pembaca, judul merupakan wajah dari keseluruhan isi dalam teks. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa judul adalah kepala karangan. Oleh karena itu, sebelum kita membaca keseluruhan teks prosedur tersebut, tentu kita melihat informasi singkat dari judulnya dulu.
Mari kita lihat contoh teks berikut ini.
Menurut kalian, cocokkah judul yang dipilih dengan isi teks di atas? Tidak bukan. Judul yang tertera di atas biasanya dipakai untuk jenis teks yang lain. Lagipula, isi teks menggambarkan tentang langkah-langkah membuat Lampion Hias dari Toples Bekas Maka, kira-kira judul yang tepat adalah: Membuat Lampion dari Toples Bekas atau Kreasi Unik dari Toples Bekas.
Pilihan judul tersebut lebih logis dan dapat menjadi gambaran awal bahwa isi teks akan menjelaskan mengenai prosedur pemanfaatan barang bekas menjadi hiasan bernilai tinggi.
Pilihan judul tersebut lebih logis dan dapat menjadi gambaran awal bahwa isi teks akan menjelaskan mengenai prosedur pemanfaatan barang bekas menjadi hiasan bernilai tinggi.
2. Penggunaan kata hubung pengurutan yang tepat
Dalam teks prosedur, kalimat-kalimat yang digunakan biasanya merupakan kalimat sederhana yang mudah dipahami. Hal tersebut berhubungan dengan fungsi teks prosedur untuk membantu pembaca memahami langkah-langkan membuat/melakukan sesuatu. Berdasarkan alasan tersebut, tentunya diperlukan kata sambung intrakalimat atau antarkalimat yang tepat agar kalimat yang tersusun menjadi logis dan rinci. Konjungsi (kata sambung) yang dipilih haruslah mengurutkan kegiatan secara akurat sehingga pembaca mendapatkan tahapan yang mudah ketika akan meniru atau mengikuti prosedur yang dijelaskan dalam teks.
Mari kita lihat contoh teks berikut ini.
Dalam teks prosedur, kalimat-kalimat yang digunakan biasanya merupakan kalimat sederhana yang mudah dipahami. Hal tersebut berhubungan dengan fungsi teks prosedur untuk membantu pembaca memahami langkah-langkan membuat/melakukan sesuatu. Berdasarkan alasan tersebut, tentunya diperlukan kata sambung intrakalimat atau antarkalimat yang tepat agar kalimat yang tersusun menjadi logis dan rinci. Konjungsi (kata sambung) yang dipilih haruslah mengurutkan kegiatan secara akurat sehingga pembaca mendapatkan tahapan yang mudah ketika akan meniru atau mengikuti prosedur yang dijelaskan dalam teks.
Mari kita lihat contoh teks berikut ini.
Coba perhatikan kata sambung yang telah ditandai di atas. Tanda kuning adalah kata sambung antarkalimat sedangkan tanda hijau merupakan kata sambung intrakalimat. Penempatan kedua kata sambung itu tidaklah tepat. Tidak mungkin kata dengan demikiandiletakkan untuk menyambungkan dua kalimat yang ada, seharusnya direvisi menjadi setelah itu. Adapun kata sambung tetapiseharusnya direvisi menjadi kata sambung intrakalimat yang bermakna mengurutkan seperti lalu atau kemudian.
3. Penggunaan kata kerja aktif dan kalimat perintah yang tepat
Kalimat perintah (imperatif) ialah kalimat yang maksud informasi dalam kalimatnya menyatakan larangan atau keharusan untuk melakukan suatu hal. Biasanya kalimat imperatif ini dikenali dari penggunaan akhiran –lah. Dalam kalimat imperatif, kata kerja aktif dilekati akhiran –lah, sehingga memunculkan maksud perintah.
Coba bandingkan dua kalimat berikut ini!
1. Selanjutnya, bungkuslah nasi dengan plastik, lalu kepal-kepal dengan perlahan agar bumbu dan nasi tercampur dengan baik.
2. Selanjutnya, nasi dengan plastik dibungkus, lalu perlahan dikepal-kepal agar bumbu dan nasi tercampur dengan baik.
Kalimat pertama dapat digolongkan menjadi kalimat imperatif karena terdapat kata kerja aktif yang mengharuskan untuk melakukan tindakan dengan akhiran –lah sebagai penandanya. Sebaliknya kalimat kedua merupakan kalimat berita biasa yang menggunakan kata kerja pasif.
Kalimat perintah (imperatif) ialah kalimat yang maksud informasi dalam kalimatnya menyatakan larangan atau keharusan untuk melakukan suatu hal. Biasanya kalimat imperatif ini dikenali dari penggunaan akhiran –lah. Dalam kalimat imperatif, kata kerja aktif dilekati akhiran –lah, sehingga memunculkan maksud perintah.
Coba bandingkan dua kalimat berikut ini!
1. Selanjutnya, bungkuslah nasi dengan plastik, lalu kepal-kepal dengan perlahan agar bumbu dan nasi tercampur dengan baik.
2. Selanjutnya, nasi dengan plastik dibungkus, lalu perlahan dikepal-kepal agar bumbu dan nasi tercampur dengan baik.
Kalimat pertama dapat digolongkan menjadi kalimat imperatif karena terdapat kata kerja aktif yang mengharuskan untuk melakukan tindakan dengan akhiran –lah sebagai penandanya. Sebaliknya kalimat kedua merupakan kalimat berita biasa yang menggunakan kata kerja pasif.
S1
Gulunglah baru perlahan nasi yang sudah sudah diisi daging dan sayuran tersebut sehingga membentuk tabung.
Perbaikan yang tepat untuk mengganti kata keterangan kecaraan di atas adalah ….
S2
Perhatikan kutipan teks berikut!
(1) Tulis lengkap melodinya dan dalami detail dan maknanya.
(2) Berikan akor pada ketukan berat (aksen) atau per birama.
(3) Tambahkan suara lain sebagai suara kedua dengan jarak 3 (tertz) atau 6 (sext) jika dibalik.
(4) Perhatikan jangkauan suara (ambitus) penyanyi wanita: Sopran dan Alto, dan pria: Tenor dan Bas.
(2) Berikan akor pada ketukan berat (aksen) atau per birama.
(3) Tambahkan suara lain sebagai suara kedua dengan jarak 3 (tertz) atau 6 (sext) jika dibalik.
(4) Perhatikan jangkauan suara (ambitus) penyanyi wanita: Sopran dan Alto, dan pria: Tenor dan Bas.
Penulisan yang salah terdapat pada kalimat ….
S3
250 gram terong ungu siapkan, lalu potong serupa dadu berukuran 0,5 inci, dan rendamlah di air garam.
Perbaikan yang sesuai dengan ejaan yang baik pada kalimat di atas adalah ….
S4
…
Kaleng bekas dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu, kaleng tersebut dicat. Agar cepat kering, jemurlah kaleng yang sudah dicat tadi di bawah sinar matahari langsung. Setelah kering, kaleng tadi siap digambar. Buatlah terlebih dahulu pola dengan pensil, lalu lengkapi gambar dengan menggunakan spidol permanen. Setelah selesai dilukis, lubangi tutup kaleng sebesar 5 cm dengan pisau. Celengan sudah selesai dibuat.
Judul yang tepat berdasarkan orientasi teks eksemplum di atas adalah ….
S5
Pilihlah lagu yang akan digubah, usahakan lagu tersebut sudah dikenal. Kemudian tentukan tujuan: suatu musik yang akan digubah dapat diperuntukan pada acara tertentu atau pada kelompok pendengar tertentu, sehingga aransemennya juga perlu disesuaikan. Setelah itu, tentukan formatnya karena aransemen dapat dibuat untuk vokal, instrumen, atau gabungan. Selanjutnya, buatlah sketsa sebelum menuliskannya menjadi partitur yang lengkap. Setelah partitur diselesaikan, coba mainkan. ...
Langkah terakhir untuk melengkapi teks prosedur Langkah Menggubah Musik di atas adalah ….
S6
Setelah ... ayam menjadi kecil-kecil, parutlah kelapa untuk diambil santannya. Siapkan juga lima lembar daun salam, ingat untuk berhati-hati dalam .... Jangan lupa menyiapkan cabai rawit bagi yang suka pedas dan sendok takar untuk ... kuahnya nanti.
Kata yang tepat untuk mengisi paragraf rumpang di atas adalah ….
S7
Raden Mahjar Angga Kusumadinata adalah seorang tokoh karawitan Sunda yang menciptakan notasi daminatila tahun 1924. Notasi tersebut kemudian disebarluaskan pada kegiatan seni karawitan di daerah Jawa Barat sekitar tahun 1925. Sampai sekarang notasi daminatila masih dipergunakan oleh kreator-kreator Sunda dalam mengarsipkan karya musiknya, baik sekar (vokal) maupun gending (instrumen). Kali ini, kita akan coba merubah notasi biasa menjadi notasi daminatila.
Kesalahan penulisan kata di dalam teks di atas adalah ….
S8
Teks yang menggunakan kata sambung antarkalimat yang salah adalah ….
S9
Simak baik-baik audio berikut!
Perbaikan yang tepat untuk kalimat “Untuk itu diperlukan langkah-langkah kerja dalam keseluruhan perwujudan karya dimulai dari penetapan bahan, peralatan utama, peralatan pendukung, dan teknik memperlakukan bahan dan alat tersebut.” adalah ….
S10
Simak baik-baik audio berikut!
Kata sambung yang cocok untuk mengganti kata sambung dalam teks yang dibacakan adalah ….