Contoh Soal Sistem Ekonomi Liberal
Contoh Soal Sistem Ekonomi Liberal - Kemerdekaan Indonesia tidak lantas memberikan dampak positif bagi perekonomian bangsa. Kesulitan untuk mengubah struktur ekonomi kolonial ke ekonomi nasional adalah salah satu penghambat tumbuhnya perekonomian negara. Pada saat itu, Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor, yaitu hasil bumi, sehingga apabila terjadi penurunan permintaan maka perekonomian akan terpengaruh secara langsung. Beberapa kesulitan yang dialami ekonomi Indonesia terutama di masa awal demokrasi liberal, antara lain:
1) Defisit keuangan negara akibat bangsa Indonesia harus menanggung beban ekonomi dari utang Belanda semasa menduduki Indonesia. Kondisi ini sesuai dengan penetapan dari Konferensi Meja Bundar.
2) Situasi keamanan dalam negeri yang tidak stabil dengan pemberontakan dan gerakan separatis, sehingga mengakibatkan pengeluaran pemerintah untuk operasi keamanan meningkat.
3) Belum memiliki pengalaman untuk menata ekonomi dengan terbatasnya tenaga ahli dan dana yang tersedia.
2) Situasi keamanan dalam negeri yang tidak stabil dengan pemberontakan dan gerakan separatis, sehingga mengakibatkan pengeluaran pemerintah untuk operasi keamanan meningkat.
3) Belum memiliki pengalaman untuk menata ekonomi dengan terbatasnya tenaga ahli dan dana yang tersedia.
Beberapa langkah yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi kondisi ekonomi, yakni:
1. Gunting Sjafruddin
Kebijakan ini adalah pemotongan nilai uang (sanering) hingga nilainya hanya tinggal setengah. Kebijakan dilakukan oleh Menteri Keuangan Sjafruddin Prawiranegara.
2. Program Ekonomi Gerakan Benteng
Program Gerakan Benteng diluncurkan oleh Menteri Perdagangan, Dr. Sumitro Djojohadikusumo dengan tujuan mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional. Program ini memberikan bantuan kredit kepada para pengusaha Indonesia yang tidak memiliki cukup modal untuk mengembangkan usaha di bidang industri.
Program Gerakan Benteng dijalankan pada masa Kabinet Natsir, namun karena lemahnya pengawasan, akhirnya justru mendatangkan defisit kas negara karena sebagian pengusaha ternyata tidak mengalokasikan kredit yang diberikan untuk mengembangkan usaha, melainkan menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Terlebih, pengusaha lokal tidak mampu bersaing dengan pengusaha asing yang bebas masuk ke Indonesia seiring dengan Ekonomi Liberal yang berlaku di Indonesia.
3. Nasionalisasi de Javasche Bank
Pemerintah Indoensia melakukan nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank Indonesia di akhir tahun 1951. Tujuan dari nasionalisasi adalah untuk menaikkan pendapatan dan menurunkan biaya ekspor. Selain itu, dengan nasionalisasi, maka pemberian kredit tidak harus dikonsultasikan kepada pemerintah Belanda.
1. Gunting Sjafruddin
Kebijakan ini adalah pemotongan nilai uang (sanering) hingga nilainya hanya tinggal setengah. Kebijakan dilakukan oleh Menteri Keuangan Sjafruddin Prawiranegara.
2. Program Ekonomi Gerakan Benteng
Program Gerakan Benteng diluncurkan oleh Menteri Perdagangan, Dr. Sumitro Djojohadikusumo dengan tujuan mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional. Program ini memberikan bantuan kredit kepada para pengusaha Indonesia yang tidak memiliki cukup modal untuk mengembangkan usaha di bidang industri.
Program Gerakan Benteng dijalankan pada masa Kabinet Natsir, namun karena lemahnya pengawasan, akhirnya justru mendatangkan defisit kas negara karena sebagian pengusaha ternyata tidak mengalokasikan kredit yang diberikan untuk mengembangkan usaha, melainkan menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Terlebih, pengusaha lokal tidak mampu bersaing dengan pengusaha asing yang bebas masuk ke Indonesia seiring dengan Ekonomi Liberal yang berlaku di Indonesia.
3. Nasionalisasi de Javasche Bank
Pemerintah Indoensia melakukan nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank Indonesia di akhir tahun 1951. Tujuan dari nasionalisasi adalah untuk menaikkan pendapatan dan menurunkan biaya ekspor. Selain itu, dengan nasionalisasi, maka pemberian kredit tidak harus dikonsultasikan kepada pemerintah Belanda.
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa semasa Ekonomi Liberal di Indonesia, kondisi perekonomian berada dalam kondisi memprihatinkan. Banyaknya hutang luar negeri yang diwarisi dari Belanda menjadi salah satu penyebabnya. Situasi ini berusaha diatasi dengan pinjaman yang dilakukan pemerintah, namun pada tahun 1951 seiring dengan menurunnya volume ekspor komoditas pertanian Indonesia ke luar negeri, pemerintah mengalami hambatan dalam pembayaran pinjaman.
Berbagai terobosan dilakukan oleh pemerintah, termasuk dengan mengambil alih aset Belanda di Indonesia, tetapi tidak memberikan hasil yang memuaskan. Program Ali Baba adalah salah satu contohnya. Program ini memberikan keleluasaan kepada pengusaha pribumi untuk menduduki jabatan penting di perusahaan-perusahaan Belanda yang telah diambil alih oleh pemerintah, namun karena minimnya pengalaman, maka kebijakan ini tidak memberikan pengaruh bagi perbaikan ekonomi nasional.
S1
Ketentuan yang mengatur pelimpahan utang Belanda selama menjajah kepada Indonesia disepakati dalam ....
S2
Konflik separatis dalam masyarakat Indonesia semasa Demokrasi Liberal terjadi karena ....
S3
Pemotongan nilai mata uang dilakukan berdasarkan kebijakan yang diambil oleh ....
S4
Sasaran dari Program Benteng yang digagas pemerintah adalah ....
S5
Program Benteng digagas oleh ....
S6
Program Benteng adalah program kerja dari Kabinet ....
S7
Nasionalisasi de Javasche Bank menghasilkan institusi keuangan yang diberi nama ....
S8
Nasionalisasi de Javasche Bank berlangsung pada tahun ....
S9
Berikut adalah beberapa kemudahan yang diperoleh dengan adanya Bank Indonesia, kecuali ...
S10
Semasa Ekonomi Liberal, sektor yang menjadi andalan Indonesia untuk mendapatkan penghasilan adalah ....