Contoh Soal LBB
Contoh Soal LBB - Liga Bangsa – Bangsa atau League of Nations didirikan pasca menyerahnya Jerman dan negara – negara lain pendukungnya kepada Sekutu, November 1918 yang sekaligus menandakan berakhirnya Perang Dunia I. Negara – negara sekutu kemudian menyelenggarakan konferensi di Paris pada 28 Juni 1919 yang dihadiri 70 delegasi dari 27 negara pemenang. Pertemuan ini menghasilkan perjanjian yang ditandatangani di Versailes yang diharapkan sebagai awal dari terciptanya perdamaian dunia. Harapa tersebut sesuai dengan gagasan Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson pada 8 Januari 1918 yang secara garis besar adalah sebagai berikut:
a) Tidak diperbolehkannya diplomasi rahasia dilakukan.
b) Pengurangan persenjataan.
c) Pemberian hak bagi bangsa-bangsa untuk menentukan nasib sendiri.
d) Pembentukan Liga Bangsa – Bangsa.
b) Pengurangan persenjataan.
c) Pemberian hak bagi bangsa-bangsa untuk menentukan nasib sendiri.
d) Pembentukan Liga Bangsa – Bangsa.
Didirikannya Liga Bangsa-Bangsa sebagai organisasi tingkat dunia diharapkan dapat menjalankan tugas – tugas seperti:
1) Menjamin perdamaian dunia.
2) Melenyapkan perang.
3) Diplomasi terbuka.
4) Mentaati hukum dan perjanjian internasional.
1) Menjamin perdamaian dunia.
2) Melenyapkan perang.
3) Diplomasi terbuka.
4) Mentaati hukum dan perjanjian internasional.
Badan-badan yang terdapat dalam organisasi Liga Bangsa – Bangsa, di antaranya:
a) Sidang Umum
Sidang dari semua anggota setiap tahun sekali di Jenewa. Tiap negara diwakili oleh 3 orang wakil, tetapi mewakili hanya satu suara. Tugas sidang umum Liga Bangsa – Bangsa:
• Merundingkan isu-isu dan memberikan nasehat dengan tidak mengikat.
• Membuat rencana keuangan untuk biaya Liga Bangsa – Bangsa.
• Memilih hakim-hakim untuk mahkamah internasional di Den Haag.
• Menerima anggota-anggota baru.
• Menetapkan atau mengubah perjanjian-perjanjian internasional.
b) Dewan Keamanan
Keanggotaan Dewan Keamanan terdiri dari 15 orang sebagai wakil dari 15 negara anggota. Wakil-wakil negara-negara besar (anggota tetap) terdiri dari 5 orang wakil yang memiliki hak veto dan 10 orang wakil dari negara-negara anggota tidak tetap. Pergantian anggota tidak tetap dilakukan setiap 3 tahun. Tugas Dewan Keamanan ini antara lain:
• Menyelesaikan perselisihan-perselisihan internasional.
• Menjaga negara-negara anggota terhadap serangan negara-negara lainnya.
• Pengurangan senjata.
• Membela dan melindungi Liga Bangsa-Bangsa.
c) Sekretariat Tetap
Berkedudukan di Jenewa. Tugasnya adalah sebagai berikut:
• Melayani kebutuhan Liga Bangsa-Bangsa.
• Mencatat perjanjian-perjanjian internasional.
d) ** Organisasi-Organisasi Tambahan**
Terdiri atas panitia-panitia mengenai ekonomi, keuangan, teknik, kesehatan, mandate, ilmu pengetahuan dan perhubungan. Antara lain ILO (International Labour Organization), Mahkamah Internasional (International Court of Justice)
a) Sidang Umum
Sidang dari semua anggota setiap tahun sekali di Jenewa. Tiap negara diwakili oleh 3 orang wakil, tetapi mewakili hanya satu suara. Tugas sidang umum Liga Bangsa – Bangsa:
• Merundingkan isu-isu dan memberikan nasehat dengan tidak mengikat.
• Membuat rencana keuangan untuk biaya Liga Bangsa – Bangsa.
• Memilih hakim-hakim untuk mahkamah internasional di Den Haag.
• Menerima anggota-anggota baru.
• Menetapkan atau mengubah perjanjian-perjanjian internasional.
b) Dewan Keamanan
Keanggotaan Dewan Keamanan terdiri dari 15 orang sebagai wakil dari 15 negara anggota. Wakil-wakil negara-negara besar (anggota tetap) terdiri dari 5 orang wakil yang memiliki hak veto dan 10 orang wakil dari negara-negara anggota tidak tetap. Pergantian anggota tidak tetap dilakukan setiap 3 tahun. Tugas Dewan Keamanan ini antara lain:
• Menyelesaikan perselisihan-perselisihan internasional.
• Menjaga negara-negara anggota terhadap serangan negara-negara lainnya.
• Pengurangan senjata.
• Membela dan melindungi Liga Bangsa-Bangsa.
c) Sekretariat Tetap
Berkedudukan di Jenewa. Tugasnya adalah sebagai berikut:
• Melayani kebutuhan Liga Bangsa-Bangsa.
• Mencatat perjanjian-perjanjian internasional.
d) ** Organisasi-Organisasi Tambahan**
Terdiri atas panitia-panitia mengenai ekonomi, keuangan, teknik, kesehatan, mandate, ilmu pengetahuan dan perhubungan. Antara lain ILO (International Labour Organization), Mahkamah Internasional (International Court of Justice)
Liga Bangsa-Bangsa tidak mengikat negara – negara anggotanya, kedaulatan suatu negara tidak boleh dilanggar atau dikurangi. Secara sukarela negara-negara mentaati atau tidak menaati segala keputusan Liga Bangsa-Bangsa tersebut. Selama perkembangan Liga Bangsa-Bangsa telah diselenggarakan beberapa perjanjian perdamaian di antaranya:
1. Prokotol Jenewa (1924)
Digagas oleh Perdana Menteri James Ramsay MacDonald (Inggris) dan Eduard Herriot (Perancis) untuk memaksa anggota-anggota Liga Bangsa - Bangsa menaati seluruh keputusan dari lembaga, dan jika perlu dengan melalui perang. Pemerintah Perancis dan negara-negara kecil menerima, sedangkan pemerintah negara-negara besar menolak. Oleh karena itu, Protokol Jenewa mengalami kegagalan karena tidak didukung oleh negara-negara besar.
2. Perjanjian Locarno (1925)
Dalam perjanjian ini Jerman berjanji kepada semua bekas lawannya dalam Perang Dunia I :
• Tidak akan menuntut daerahnya yang terletak di sebelah barat Sungai Rhijn yang dikuasai oleh Perancis dan Belgia
• Tidak akan menjalankan agresi atau ekspansi lagi
• Jerman menjadi anggota LBB pada tahun 1926
• Semua perselisihan harus diselesaikan dengan damai
• Daerah Ruhr yang diduduki oleh Perancis sejak tahun 1923 dikembalikan kepada Jerman
1. Prokotol Jenewa (1924)
Digagas oleh Perdana Menteri James Ramsay MacDonald (Inggris) dan Eduard Herriot (Perancis) untuk memaksa anggota-anggota Liga Bangsa - Bangsa menaati seluruh keputusan dari lembaga, dan jika perlu dengan melalui perang. Pemerintah Perancis dan negara-negara kecil menerima, sedangkan pemerintah negara-negara besar menolak. Oleh karena itu, Protokol Jenewa mengalami kegagalan karena tidak didukung oleh negara-negara besar.
2. Perjanjian Locarno (1925)
Dalam perjanjian ini Jerman berjanji kepada semua bekas lawannya dalam Perang Dunia I :
• Tidak akan menuntut daerahnya yang terletak di sebelah barat Sungai Rhijn yang dikuasai oleh Perancis dan Belgia
• Tidak akan menjalankan agresi atau ekspansi lagi
• Jerman menjadi anggota LBB pada tahun 1926
• Semua perselisihan harus diselesaikan dengan damai
• Daerah Ruhr yang diduduki oleh Perancis sejak tahun 1923 dikembalikan kepada Jerman
Beberapa peristiwa penting yang terjadi selama berdirinya Liga Bangsa - Bangsa di antaranya:
1. ** Kepulauan Aland**
Kepulauan Aland merupakan daerah Finlandia, tetapi penduduknya sebagian besar bangsa Swedia yang ingin menggabungkan diri dengan negara Swedia. Liga Bangsa-Bangsa memediasi masalah ini dengan menetapkan Aland tetap sebagai bagian daerah Finlandia dengan status otonomi.
2. Isu Wina
Wina merupakan ibu kota Lithuania. Tahun 1918 Wina direbut oleh Rusia. Lithuania bersama-sama dengan Polandia berusaha untuk mengusir Rusia. Rusia berhasil diusir sampai keluar kota Wilna, tetapi Polandia mendudukinya dan tidak mau melepaskannya. Lithuania protes kepada LBB, tetapi LBB tidak dapat menyelesaikannya. Isu ini merupakan kegagalan LBB yang pertama, karena tidak berani bertindak tegas kepada Polandia.
3. Isu Mosul
Dalam menentukan batas antara Turki dengan Mesopotamia, timbul perselisihan paham antara Turki dengan Inggris. Turki menginginkan Mosul menjadi daerahnya, tetapi Inggris menjadikan Mosul sebagai daerah mandatnya. Meskipun penduduk Mosul ingin masuk Turki, tetapi LBB memberikan Mosul kepada Inggris. Hal ini juga merupakan bukti bahwa kedudukan LBB mulai menjadi alat dari negara-negara besar.
4. Isu Manchuria
Manchuria merupakan daerah Cina yang diduduki oleh Jepang pada tahun 1931 dengan alasan menegakkan keamanan dan ketertiban akibat kekacauan yang ditimbulkan oleh bandit-bandit Cina. Jepang menjadikan Manchuria sebagai daerah merdeka dibawah pemerintahan Kaisar Pu-Yi. Cina protes dan LBB memerintahkan agar Jepang mengembalikan Manchuria kepada Cina. Jepanag menolak dan keluar dari LBB tahun 1933. LBB juga tidak dapat berbuat apa-apa, sehingga hal ini juga merupakan kelemahan dari lembaga itu.
5. Isu Abessynia (Ethiopia)
Abessynia sebagai anggota LBB yang diserbu oleh Italia tahun 1935. Kaisar Haile Selassi dari Abessynia protes di depan LBB. Badan ini menetapkan Italia sebagai aggressor dan menjatuhkan sangsi-sangsi ekonomi kepada Italia. Italia tidak mempedulikannya dan keluar dari LBB tahun 1937. Juga lembaga ini tidak berbuat apa-apa dan merupakan bukti dari kelemahannya.
1. ** Kepulauan Aland**
Kepulauan Aland merupakan daerah Finlandia, tetapi penduduknya sebagian besar bangsa Swedia yang ingin menggabungkan diri dengan negara Swedia. Liga Bangsa-Bangsa memediasi masalah ini dengan menetapkan Aland tetap sebagai bagian daerah Finlandia dengan status otonomi.
2. Isu Wina
Wina merupakan ibu kota Lithuania. Tahun 1918 Wina direbut oleh Rusia. Lithuania bersama-sama dengan Polandia berusaha untuk mengusir Rusia. Rusia berhasil diusir sampai keluar kota Wilna, tetapi Polandia mendudukinya dan tidak mau melepaskannya. Lithuania protes kepada LBB, tetapi LBB tidak dapat menyelesaikannya. Isu ini merupakan kegagalan LBB yang pertama, karena tidak berani bertindak tegas kepada Polandia.
3. Isu Mosul
Dalam menentukan batas antara Turki dengan Mesopotamia, timbul perselisihan paham antara Turki dengan Inggris. Turki menginginkan Mosul menjadi daerahnya, tetapi Inggris menjadikan Mosul sebagai daerah mandatnya. Meskipun penduduk Mosul ingin masuk Turki, tetapi LBB memberikan Mosul kepada Inggris. Hal ini juga merupakan bukti bahwa kedudukan LBB mulai menjadi alat dari negara-negara besar.
4. Isu Manchuria
Manchuria merupakan daerah Cina yang diduduki oleh Jepang pada tahun 1931 dengan alasan menegakkan keamanan dan ketertiban akibat kekacauan yang ditimbulkan oleh bandit-bandit Cina. Jepang menjadikan Manchuria sebagai daerah merdeka dibawah pemerintahan Kaisar Pu-Yi. Cina protes dan LBB memerintahkan agar Jepang mengembalikan Manchuria kepada Cina. Jepanag menolak dan keluar dari LBB tahun 1933. LBB juga tidak dapat berbuat apa-apa, sehingga hal ini juga merupakan kelemahan dari lembaga itu.
5. Isu Abessynia (Ethiopia)
Abessynia sebagai anggota LBB yang diserbu oleh Italia tahun 1935. Kaisar Haile Selassi dari Abessynia protes di depan LBB. Badan ini menetapkan Italia sebagai aggressor dan menjatuhkan sangsi-sangsi ekonomi kepada Italia. Italia tidak mempedulikannya dan keluar dari LBB tahun 1937. Juga lembaga ini tidak berbuat apa-apa dan merupakan bukti dari kelemahannya.
Liga Bangsa – Bangsa membubarkan diri setelah munculnya Perang Dunia II, kegagalan Liga Bangsa – Bangsa untuk berkembang menjadi organisasi regualasi negara – negara di dunia karena beberapa hal sebagai berikut :
1. Tidak adanya peraturan-peraturan yang mengikat dan semuanya dilakukan secara sukarela,
2. Tidak mempunyai alat kekuasaan yang nyata untuk menindak setiap negara yang melanggar,
3. Terlalu lemah terhadap negara-negara besar,
4. Adanya pergeseran tujuan, dari masalah perdamaian ke masalah politik.
1. Tidak adanya peraturan-peraturan yang mengikat dan semuanya dilakukan secara sukarela,
2. Tidak mempunyai alat kekuasaan yang nyata untuk menindak setiap negara yang melanggar,
3. Terlalu lemah terhadap negara-negara besar,
4. Adanya pergeseran tujuan, dari masalah perdamaian ke masalah politik.
S1
Liga Bangsa – Bangsa didirikan pasca sebuah peristiwa bersejarah, yaitu ….
S2
Perjanjian yang menghasilkan pembentukan Liga Bangsa – Bangsa dilaksanakan di ….
S3
Pembentukan Liga Bangsa – Bangsa adalah perwujudan dari pikiran presiden Amerika Serikat saat itu, yaitu ….
S4
Sidang umum yang dilakukan oleh Liga Bangsa – Bangsa diadakan di ….
S5
Protokol Jenewa tidak berhasil dilaksanakan oleh Liga Bangsa – Bangsa karena ….
S6
Perjanjian Locarno merupakan komitmen yang diberikan oleh negara ….
S7
Kepulauan Aland adalah wilayah yang menjadi sengketa antara negara Swedia dengan ….
S8
Wilayah Mosul sempat menjadi sengketa yang diperebutkan antara Inggris dan ….
S9
Abessynia (Ethiopia) melakukan pengaduan kepada Liga Bangsa – Bangsa atas serangan militer yang dilakukan oleh negara ….
S10
Liga Bangsa – Bangsa menyadari kegagalannya mengemban tugas dan membubarkan diri setelah peristiwa ….