Langkah-langkah Teknik Kultur Jaringan
Langkah-langkah Teknik Kultur Jaringan - Salah satu aplikasi bioteknologi yang saat ini berkembang dengan baik adalah kultur jaringan. Kultur jaringan terdiri dari dua kata, yaitu kultur yang berarti pembudidayaan atau perbanyakan dan jaringan berarti sekumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Secara harfiah, kultur jaringan berarti teknik pembudidayaan atau perbanyakan jaringan makhluk hidup untuk menjadi satu organisme yang utuh.
Prinsip dasar dalam teknik kultur jaringan adalah memperbanyak jaringan makhluk hidup dengan menggunakan berbagai media yang sesuai agar menjadi individu yang utuh. Kultur jaringan dapat dilakukan pada hewan dan tumbuhan. Tetapi, hingga saat ini, kultur jaringan dapat berkembang dengan baik hanya pada tumbuhan. Sehingga istilah kultur jaringan selalu mengarah kepada perbanyakan jaringan tumbuhan.
Melalui kultur jaringan, dapat dihasilkan tumbuhan yang utuh dengan hanya menggunakan sedikit jaringan sebagai bahan dasar perbanyakan. Pada perkembangannya, tidak hanya jaringan tumbuhan yang dapat digunakan. Saat ini sudah bisa digunakan sebuah sel untuk menghasilkan satu tumbuhan utuh. Mengapa sel ataupun jaringan tumbuhan dapat digunakan untuk menghasilkan tumbuhan yang utuh? Hal itu karena sel dan jaringan tumbuhan memiliki kemampuan totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan sel atau jaringan untuk meregenerasikan dirinya menjadi tumbuhan yang utuh apabila ditempatkan pada media dan kondisi yang sesuai.
Teknik kultur jaringan disebut juga sebagai perbanyakan (propagasi) tumbuhan secara in vitro, karena dilakukan di luar dari lingkungan tumbuhnya secara alami. Artinya, perbanyakan tumbuhan melalui kultur jaringan tidak dilakukan di tanah, melainkan di dalam laboratorium dengan menggunakan media khusus. Media khusus yang digunakan telah diberi campuran nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan untuk bertumbuh dan berkembang. Kultur jaringan juga harus dilakukan secara aseptik (bebas dari kontaminasi).
Sumber sel atau jaringan yang digunakan sebagai bahan dasar untuk perbanyakan secara kultur jaringan disebut sebagai eksplan. Umumnya, eksplan yang digunakan berasal dari sel atau jaringan yang bersifat meristematis (masih belum berdiferensiasi). Sehingga sel atau jaringan tersebut dapat memperbanyak diri, kemudian berdiferensiasi menjadi berbagai organ tumbuhan hingga menjadi tumbuhan yang memiliki organ yang lengkap.
Langkah-langkah Teknik Kultur Jaringan
Di dalam pelaksanaan kultur jaringan tumbuhan, terdapat beberapa langkah pelaksanaan yang harus diikuti. Langkah-langkah tersebut adalah:
- Menyiapkan media tumbuh yang mengandung asupan mineral dan nutrisi bagi tumbuhan yang akan dikulturkan. Selain mineral dan nutrisi, ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (ZPT/hormon tumbuhan) untuk memicu pertumbuhan.
- Menyiapkan jaringan tumbuhan yang akan digunakan sebagai eksplan untuk dikulturkan.
- Sterilisasi eksplan agar bebas dari kontaminasi.
- Tambahkan potongan eksplan ke dalam media kultur yang telah disiapkan sebelumnya.
- Eksplan akan tumbuh menjadi kalus (kumpulan sel atau jaringan yang telah membelah dan belum berdiferensiasi dan masih amorf).
- Kalus kemudian tumbuh membentuk organ, misalnya akar, batang dan daun.
- Tumbuhan yang telah utuh disebut sebagai planlet, berukuran kecil.
- Planlet dipindahkan ke tanah untuk aklimatisasi dan beradaptasi agar bisa tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
Setiap langkah pelaksanaan teknik kultur jaringan tersebut harus dilakukan secara aseptik dan steril. Kontaminasi yang terjadi pada saat kultur jaringan akan menyebabkan kegagalan dan kematian tumbuhan yang dikulturkan. Kontaminasi pada kultur jaringan dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, bahan kimia beracun dan sebagainya. Agar kalian lebih mudah dipahami mari perhatikan skema di bawah ini.
Langkah-langkah Teknik Kultur Jaringan
Perbanyakan tumbuhan melalui kultur jaringan memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Kultur jaringan dapat menghasilkan bibit tumbuhan dengan jumlah yang sangat banyak dalam waktu yang singkat.
- Kultur jaringan tidak membutuhkan lahan yang luas untuk melakukan pembibitan.
- Kultur jaringan tidak tergantung pada musim, sehingga bisa dilakukan kapan saja.
- Kultur jaringan menghasilkan bibit yang memiliki sifat sama persis dengan sumber eksplan, sehingga jika digunakan eksplan bersifat unggul, maka bibit yang dihasilkan akan memiliki sifat yang unggul juga.
- Kultur jaringan dapat dilakukan pada tumbuhan yang sulit berkembang biak secara alami.
Selain memiliki kelebihan, teknik kultur jaringan juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
- Kultur jaringan membutuhkan biaya yang besar, karena harus dilakukan di dalam laboratorium khusus dengan keadaan yang steril dan menggunakan bahan tambahan mineral dan nutrisi.
- Kultur jaringan membutuhkan keahlian khusus yang dilakukan oleh ahli dalam teknik kultur jaringan.
- Membutuhkan aklimatisasi dan adaptasi terhadap lingkungan tempat tumbuh alami, karena bibit hasil kultur jaringan terbiasa hidup pada kondisi laboratorium yang terkontrol.