Fusi Protoplasma Pada Tumbuhan dan Hewan

Fusi Protoplasma Pada Tumbuhan dan Hewan - Pada topik sebelumnya kita telah membahas tentang DNA rekombinan yang digunakan untuk mendapatkan kombinasi DNA yang dapat mengekspresikan sifat sesuai keinginan. Kita sudah memahami bahwa teknik rekombinasi DNA adalah salah satu aplikasi bioteknologi yang dilakukan untuk menghasikan produk yang bermanfaat bagi kehidupan. 


Selain DNA rekombinan, terdapat juga aplikasi bioteknologi lainnya yang berguna untuk menghasilkan produk yang bermanfaat. Aplikasi bioteknologi tersebut adalah fusi protoplasma. Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang apa itu fusi protoplasma dan bagaimana fusi protoplasma dilakukan. Oleh karena itu, mari perhatikan penjelasan berikut ini.

Protoplasma adalah sebutan untuk sel yang utuh tetapi tidak memiliki dinding sel. Contoh protoplasma adalah sel hewan. Untuk sel tumbuhan, dinding sel harus terlebih dahulu dihancurkan, sehingga dapat dihasilkan protoplasma atau sel tanpa dinding sel. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa terdapat banyak jenis sel dengan berbagai fungsi dan kemampuan yang berbeda. Misalnya sel darah putih yang berguna sebagai antibodi bagi hewan, sel daun yang berguna untuk melakukan fotosintesis, sel saraf yang berguna untuk respon, dan lain sebagainya. Jika dilakukan penggabungan (fusi) antara suatu jenis sel dengan jenis sel lain, maka dapat dihasilkan sel yang memiliki kemampuan gabungan. Proses penggabungan dua sel yang memiliki kemampuan berbeda tersebut dikenal dengan istilah fusi protoplasma.
Fusi protoplasma merupakan penggabungan dua sel yang berasal dari dua jenis jaringan yang sama atau dua sel dari organisme yang berbeda. Proses fusi dilakukan menggunakan bantuan senyawa kimia ataupun menggunakan medan listrik. Saat dilakukan proses fusi, maka dua sel akan saling tarik menarik hingga menjadi bergabung (bersatu). Fusi ini dapat dilakukan pada sel tumbuhan dan juga sel hewan.

Fusi Protoplasma pada Tumbuhan

Fusi protoplasma pada tumbuhan dapat dilakukan terhadap sel yang berasal dari jaringan yang sama. Dapat juga dilakukan pada sel yang berasal dari organisme yang berbeda. Fusi protoplasma pada tumbuhan dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan sel baru yang dapat berkembang dan tumbuh menjadi suatu tumbuhan yang memiliki sifat unggul.
Fusi protoplasma pada tumbuhan sudah banyak dilakukan. Misalnya, telah dilakukan fusi protoplasma terhadap sel kentang dan sel tomat hingga menghasilkan satu tanaman yang berbuah kentang dan tomat. Sering juga dilakukan fusi pada satu jenis tumbuhan dengan tujuan menghasilkan satu tumbuhan berkualitas unggul.
Tahapan fusi protoplasma yang dilakukan pada tumbuhan adalah:
  1. Menyiapkan protoplasma dari sel yang masih muda, karena harus dihilangkan dinding selnya terlebih dahulu. Umumnya digunakan sel dari jaringan daun muda.
  2. Mengisolasi (memisahkan) protoplasma sel dengan cara menghancurkan dinding selnya menggunakan enzim khusus penghancur dinding sel. Enzim khusus yang digunakan memiliki kemampuan menghancurkan struktur yang menyusun dinding sel.
  3. Menggabungkan protoplasma (fusi) dari dua jenis protoplasma yang berasal dari sel yang berbeda. Fusi protoplasma dilakukan dengan menggunakan medan listrik ataupun senyawa kimia khusus.
  4. Menumbuhkan hasil fusi protoplasma pada media khusus hingga dapat ditanamkan ke tanah.
Sering kali hasil fusi protoplasma pada tumbuhan menghasilkan tumbuhan baru dengan kualitas unggul. Misalnya jika dilakukan fusi protoplasma dari sel tumbuhan mangga manis dengan sel tumbuhan mangga berbuah besar, maka dapat dihasilkan tumbuhan mangga berbuah besar dan manis. Dengan melakukan fusi protoplasma, maka dapat menghemat waktu jika dibandingkan melakukan perkawinan tumbuhan secara konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.

Fusi Protoplasma pada Hewan

Pada hewan, fusi protoplasma dilakukan dengan menggabungkan sel yang berasal dari jenis jaringan atau organ yang berbeda. Umumnya dilakukan pada sel yang berasal dari satu jenis organisme. Fusi protoplasma pada hewan dilakukan dengan tujuan menghasilkan sel baru yang memiliki kemampuan khusus hasil gabungan dari dua sel yang difusikan. Oleh karena sel hewan tidak memiliki dinding sel, maka fusi protoplasma pada hewan lebih sering disebut sebagai fusi sel saja.
Salah satu contoh hasil fusi sel pada hewan adalah hibridoma. Hibridoma adalah sel tunggal hasil gabungan dari sel antibodi dengan sel mieloma. Sel antibodi yang digunakan adalah sel limfosit B. Sel mieloma adalah sel kanker yang masih muda dan mampu membelah dengan cepat. Dengan menggabungkan sel antibodi dengan sel mieloma, maka akan dapat dihasilkan sel tunggal yang memiliki kemampuan membelah dengan cepat dan menghasilkan zat antibodi sehingga dapat dihasilkan antibodi dalam jumlah yang banyak. Skema proses pembentukan hibridoma dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Sel hibridoma yang telah dihasilkan kemudian dikloning (diperbanyak) sehingga dihasilkan antibodi yang berasa dari satu jenis klon sel. Antibodi yang dihasilkan disebut sebagai antibodi monoklonal.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel