Contoh Soal Praktek Imperialisme dan Kolonialisme Barat di Indonesia
Contoh Soal Praktek Imperialisme dan Kolonialisme Barat di Indonesia - Bangsa-bangsa imperialis seperti Portugis, Spanyol dan Belanda akhirnya bersaing dalam kegiatan perdagangan di negara jajahan. Mereka memperebutkan wilayah untuk menerapkan monopoli dagang di daerah tersebut. Pada sisi yang lain,dalam rangka menyatukan para pedagang Belanda yang justru juga bersaing sendiri maka Belanda kemudian mendirikan perkumpulam dagang VOC tahun 1602 dengan Gubernur Jenderal pertamanya T Pieter Both yang bermarkas di Ambon. Pada perkembangannya VOC mendapatkan hak octroi (istimewa) dari pemerintah Belanda diantaranya berupa :
a. mencetak mata uang sendiri
b. mengangkat dan memberhentikan pegawai
c. membentuk tentara dengan senjata lengkap
d. memegang monopoli perdagangan di wilayah timur
e. mengadakan perjanjian dengan penguasa setempak
f. menyatakan perang dan damai
g. memberi pengadilan
h. mendirikan benteng
Dalam rangka menjalankan monopoli dagang VOC menerapkan Ekstirpasi, Hongi Tochten, Contingenten dan Verplichte Leverantie.
.
Sistem pemerintahan
Pada perkembangan penguasaan wilayah Indonesia berpindah tangan dari pemerintahan VOC ke tangan Belanda dengan nama Hindia Belanda. Hal ini karena akhir tahun 1799,VOC dibubarkan dan hak octroinya dihapuskan.
Dengan adanya pengaruh Revolusi Prancis di Eropa, maka paham liberalisme tidak dapat dibendung di tanah jajahan. Pada tahun 1795, Partai Patriot Belanda yang anti raja, atas bantuan Prancis berhasil merebut kekuasaan dan membentuk pemerintahan Baru yang di sebut Republik Bataaf. Republik ini menjadi bawahan Prancis yang sedang di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte. Raja Willem V melarikan diri dan membentuk pemerintahan peralihan di Inggris yang pada saat itu menjadi musuh Prancis. Belanda yang berada dibawah kekuasaan Prancis menempatkan Daendelles (1808-1811) sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia. Beberapa usaha yang dilakukan Daendeles untuk mempertahankan Jawa dari serangan Inggris adalah :
a. membentuk pasukan yang terdiri dari orang Indonesia
b. mendirikan pabrik senjata di Surabaya dan Semarang
c. membangun pangkalan Angkatan Laut di Ujung Kulon
d. membangun jalan Anyer sampai Panarukan
Pada tahun 1811 Daendeles ditarik kembali ke Belanda dan digantikan oleh Janssens. Namun Janssens kalah ketika diserang oleh Inggris sehingga di Salatiga harus menandatangani Perjanjian Tuntang, yang dikenal dengan Kapitulasi Tuntang (1811) dan selanjutnya Indonesia berada dibawah Letnan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles (1811-1816) mewakili raja muda Lord Minto. Rafles hanya lima tahun berkuasa dengan beberapa hal yang dilakukan :
a. kebebasan bercocok tanam dan berdagang
b. membatasi kekuasaan para bupati
c. pemungutan pajak tanah (Landrente Stelsell)
d. pajak tanah dibayar dengan uang
e. menulis buku History of Java
Pada tahun 1816 terjadi Convensi London, yaitu kembalinya Belanda berkuasa di Indonesia seiring dengan jatuhnya kekuasaan Napoleon di Perancis. Sebagai Gubernur Jenderal adalah Van der Capellen (1819-1826) dengan berbagai hal dilakukan :
Pada tahun 1830 keadaan ekonomi baik di Indonesia maupun di Belanda memburuk. Sebabnya :
a. Kas keuangan kosong
b. Perang dengan Belgia yang ingin memisahkan diri
c. Di Indonesia timbul perlawanan Diponegoro dan Padri
d. Korupsi diantara pegawai
Oleh karena kondisi tersebut di atas maka Van den Bosch mengusulkan diadakannya Tanam Paksa (Culture Stelsell). Tanam Paksa yang bertujuan untuk mengisi kekosongan kas tentu saja dibuat aturan-aturan yang menguntungkan pemerintahan Belanda. Hal ini menyebabkan penderitaan bagi rakyat Indonesia. Apalagi dengan diberlakukannya Cultuur Procenten maka rakyat semakin sengsara.
a. mencetak mata uang sendiri
b. mengangkat dan memberhentikan pegawai
c. membentuk tentara dengan senjata lengkap
d. memegang monopoli perdagangan di wilayah timur
e. mengadakan perjanjian dengan penguasa setempak
f. menyatakan perang dan damai
g. memberi pengadilan
h. mendirikan benteng
Dalam rangka menjalankan monopoli dagang VOC menerapkan Ekstirpasi, Hongi Tochten, Contingenten dan Verplichte Leverantie.
.
Sistem pemerintahan
Pada perkembangan penguasaan wilayah Indonesia berpindah tangan dari pemerintahan VOC ke tangan Belanda dengan nama Hindia Belanda. Hal ini karena akhir tahun 1799,VOC dibubarkan dan hak octroinya dihapuskan.
Dengan adanya pengaruh Revolusi Prancis di Eropa, maka paham liberalisme tidak dapat dibendung di tanah jajahan. Pada tahun 1795, Partai Patriot Belanda yang anti raja, atas bantuan Prancis berhasil merebut kekuasaan dan membentuk pemerintahan Baru yang di sebut Republik Bataaf. Republik ini menjadi bawahan Prancis yang sedang di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte. Raja Willem V melarikan diri dan membentuk pemerintahan peralihan di Inggris yang pada saat itu menjadi musuh Prancis. Belanda yang berada dibawah kekuasaan Prancis menempatkan Daendelles (1808-1811) sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia. Beberapa usaha yang dilakukan Daendeles untuk mempertahankan Jawa dari serangan Inggris adalah :
a. membentuk pasukan yang terdiri dari orang Indonesia
b. mendirikan pabrik senjata di Surabaya dan Semarang
c. membangun pangkalan Angkatan Laut di Ujung Kulon
d. membangun jalan Anyer sampai Panarukan
Pada tahun 1811 Daendeles ditarik kembali ke Belanda dan digantikan oleh Janssens. Namun Janssens kalah ketika diserang oleh Inggris sehingga di Salatiga harus menandatangani Perjanjian Tuntang, yang dikenal dengan Kapitulasi Tuntang (1811) dan selanjutnya Indonesia berada dibawah Letnan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles (1811-1816) mewakili raja muda Lord Minto. Rafles hanya lima tahun berkuasa dengan beberapa hal yang dilakukan :
a. kebebasan bercocok tanam dan berdagang
b. membatasi kekuasaan para bupati
c. pemungutan pajak tanah (Landrente Stelsell)
d. pajak tanah dibayar dengan uang
e. menulis buku History of Java
Pada tahun 1816 terjadi Convensi London, yaitu kembalinya Belanda berkuasa di Indonesia seiring dengan jatuhnya kekuasaan Napoleon di Perancis. Sebagai Gubernur Jenderal adalah Van der Capellen (1819-1826) dengan berbagai hal dilakukan :
Pada tahun 1830 keadaan ekonomi baik di Indonesia maupun di Belanda memburuk. Sebabnya :
a. Kas keuangan kosong
b. Perang dengan Belgia yang ingin memisahkan diri
c. Di Indonesia timbul perlawanan Diponegoro dan Padri
d. Korupsi diantara pegawai
Oleh karena kondisi tersebut di atas maka Van den Bosch mengusulkan diadakannya Tanam Paksa (Culture Stelsell). Tanam Paksa yang bertujuan untuk mengisi kekosongan kas tentu saja dibuat aturan-aturan yang menguntungkan pemerintahan Belanda. Hal ini menyebabkan penderitaan bagi rakyat Indonesia. Apalagi dengan diberlakukannya Cultuur Procenten maka rakyat semakin sengsara.
S1
Di bawah ini yang termasuk hak octrooi VOC,kecuali...
S2
Latar belakang Belanda mendirikan kongsi dagang VOC adalah...
S3
Gubernur Jendral pertama VOC di Nusantara adalah...
S4
Prianger Stelsell adalah aturan yang mewajibkan rakyat untuk menanam tanaman kopi. Kebijakan ini dikeluarkan oleh...
S5
Pada tahun 1811 Wilayah Hindia Belanda diserahkan Belanda kepada Inggris setelah ditandatangani perjanjian...
S6
Kebijakan VOC dalam rangka memperlancar monopoli dagang dengan mewajibkan rakyat menyerahkan hasil bumi sesuai harga yang telah ditentukan oleh VOC disebut...
S6
Kebijakan VOC dalam rangka memperlancar monopoli dagang dengan mewajibkan rakyat menyerahkan hasil bumi sesuai harga yang telah ditentukan oleh VOC disebut...
S7
Di bawah ini adalah kebijakan dari Herman William Daendels di bidang birokrasi yaitu...
S8
Untuk memperlemah Inggris, Prancis di bawah pemerintahan Napoleon Bonaparte melakukan kebijakan...
S9
Dengan diterapkannya Land Rent oleh Raffles, maka ada dampak positif yang terjadi pada saat itu yaitu...
S10
Penderitaan rakyat Indonesia semakin bertambah pada masa Tanam Paksa karena diberlakukannya...