Dampak Negatif dan Bahaya Nuklir bagi Kehidupan

Dampak Negatif dan Bahaya Nuklir bagi Kehidupan - Mungkin ketika kita mendengar tentang Nuklir maka yang terbayang dipikiran kita adalah suatu zat yang memiliki dampak radiasi yang sangat berbahaya. Tetapi benarkah nuklir hanya bisa memberi dampak negatif? Bagaimana nuklir bisa tercipta?
Dampak Negatif dan Bahaya Nuklir bagi Kehidupan
Dampak Negatif dan Bahaya Nuklir bagi Kehidupan
Pada topik ini kita akan menganalisa hal-hal yang diakibatkan oleh nuklir, baik itu pengaruh yang membawa dampak positif maupun yang berdampak negatif. Tapi sebelumnya kita kenali dulu apa itu nuklir.

Bagaimanakah Energi Nuklir Diciptakan?

Suatu molekul terdiri dari atom. Atom tersusun dari inti atom yang bermuatan proton dan neutron dikelilingi oleh muatan elektron . Jumlah proton dan elektron pada atom akan menentukan muatan dari atom. Jika nucleus (inti atom) mengandung lebih banyak neutron dari pada proton, dia tidak stabil dan akan mengeluarkan partikel-partikel dalam upaya menstabilkan diri. Proses emisi partikel dan gelombang elektromagnetik disebut sebagai radioaktifitas. Zat radioaktif dari atom yang tidak stabil itu adalah radiasi pegion.
Salah satu contoh atom yang tidak stabil ini adalah uranium. Kalau suatu nucleon dari atom yang tidak stabil menangkap suatu neutron, atom ini akan membelah, proses ini disebut fisi. Proses fisi ini menghasilkan suatu reaksi berantai dimana neutron-neutron yang dilepas akan menambah fisi di dalam, setidaknya terhadap satu nucleon lainnya. Pembelahan ini menghasilkan radiasi sinar gamma, suatu bentuk radiasi nuklir yang mematikan dan mengandung tingkat energi yang sangat tinggi.

Bagaimana Uranium Bisa Menghasilkan Energi Nuklir?

Sebelum uranium bisa dipakai sebagai bahan bakar nuklir, terlebih dahulu melewati beberapa proses. Uranium alami harus diekstraksi (ditambang) dari dalam bumi, namun tidak seperti barang tambang lainnya uranium merupakan elemen radiaktif. Akibatnya, seluruh aspek yang berkaitan dengan produksi bahan bakar uranium, mulai dari penambangan, pemrosesan, sampai transportasi memiliki potensi dampak yang merusak terhadap lingkungan dan kesehatan.
Secara alami, uranium yang dijumpai dideposit uranium di alam dapat berbentuk Uranium-235 (U-235) yang bersifat radiatif (tidak stabil) dan U-238 yang stabil. Agar bisa digunakan dalam reaktor, uranium tersebut harus mengalami proses “pengkayaan”, yang artinya sejumlah uranium tersebut mengalami proses penambahan persentase unsur U-235 yang bersifat radiatifdan U-235 perlu dipisahkan dari U-238.
Untuk pembangkit listrik sipil standar, kandungan uranium harus ditambah dari 0,7% agar mencapai 3% sampai 5% U-235. Proses ini disebut pengkayaan uranium. Uranium yang diperkaya kemudian dihancurkan menjadi bagian-bagian kecil dan diletakkan dalam suatu batang (rod). Proses fisi atau pembelahan atom bahan bakar uranium akan menghasilkan unsur-unsur tingkat radiasi tinggi seperti cesium dan strontium yang sangat berbahaya.

Apa Itu Radiasi?

Pada saat atom dipecah, energi dalam jumlah besar dilepaskan. Secara sederhana seperti inilah tenaga nuklir dijelaskan. Kedengarannya sederhana, tetapi produksi nuklir menghasilkan materi radioaktif pengion yang berbahaya.
Radiasi adalah energi yang berjalan dalam bentuk gelombang. Radiasi pengion menghasilkan reaksi kimia yang tidak bisa diprediksi, termasuk gelombang elektromagnetik dan juga partikel. Manusia tidak bisa melihat, merasa, mencium atau mendengar radiasi pengion ini. Ada sumber radiasi pengion alami yang disebut dengan istilah “radiasi latar belakang” atau background radiation. Selain radiasi alami, ada juga radiasi yang diciptakan manusia untuk tujuan tertentu seperti medis, pangan, senjata dan untuk sumber energi. Tetapi paparan radiasi yang diciptakan manusia bisa berdampak negatif bagi manusia sendiri dan lingkungan, karena dikaitkan dengan mutasi gen, kelaianan lahir, kanker, leukemia, kelainan reproduksi, imunitas dan lainnya.
            Ada empat jenis radiasi yaitu: Alpha, Beta, Gamma dan X-ray. Radiasi Alpha merupakan yang paling berbahaya. Radiasi ini tidak bisa menembus kulit tetapi begitu terhirup, tertelan, atau masuk melalui luka bisa masuk ke sel-sel di organ atau dalam darah yang sangat merusak daerah sekitarnya. Contoh pengemisis alpha adalah Plutonium, gas Radon, Uranium dan Americium.

Dampak Negatif Energi Nuklir

Reaktor nuklir sangat membahayakan dan megancam keselamatan jiwa manusia. Radiasi yang diakibatkan oleh reaktor nuklir ini ada dua:
  • Radiasi langsung, yaitu radiasi yang terjadi bila radioaktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia.
  • Radiasi tidak langsung, yaitu radiasi yang terjadi lewat makanan dan minuman yang tercemar zat radio aktif, baik melalui udara, air dan media lainnya.
Teknologi nuklir juga bisa disalahgunakan untuk senjata pemusnah massal.
Ada beberapa bahaya laten dari PLTN yang perlu dipertimbangkan.
  • Kesalahan manusia (human error) yang bisa mengakibatkan kebocoran, dimana jangkauan radiasinya sangat luas dan berakibat fatal bagi lingkungan dan mahluk hidup.
  • Salah satu yang dihasilkan PLTN, yaitu plutonium memiliki hulu ledak yang sangat dasyat. Sebab plutonium ini merupakan salah satu bahan baku pembuatan senjata nuklir.
  • Limbah yang dihasilkan (uranium) bisa berpengaruh pada genetika. Disamping itu, tenaga nuklir memancarkan radiasi radio aktif yang sangat berbahaya bagi manusia
Dampak radiasi pada tubuh manusia
  • Efek paparan radioaktif akan membuat rambut menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih (rems adalah satuan kekuatan radioaktif).
  • Sel-sel otak akan rusak secara langsung bila terkena radiasi berkekuatan 5000 rems atau lebih. Seperti halnya juga jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
  • Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif akan menghancurkan sebagian atau seluruh bagian teroid.
  • Ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 rems, jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal mirip seperti penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan Nagasaki dan Hirosima, menunjukkan gejala yang dapat bertahan selama sepuluh tahun dan mungkin memiliki resiko jangka panjang seperti leukemia dan limfoma.
  • Jika seseorang terkena dampak radiasi 1000 sampai 5000 rems akan mengakibatkan kerusakan langsung pada pembuluh darah dan menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.
  • Radiasi dengan kekuatan 200 rems maka akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
  • Radiasi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan kekuatan dibawah 200 rems. Dalam beberapa jangka waktu panjang, korban radiasi akan mengalami kemandulan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel