Contoh Soal Kemampuan dan Manfaat SIG
Contoh Soal Kemampuan dan Manfaat SIG - Geographic Informational System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis merupakan aplikasi yang memiliki banyak kegunaan. Tanpa disadari, banyak aktivitas pemerintahan yang akan sangat terbantu apabila aplikasi SIG diimplementasikan dengan baik.
A. Kemampuan Sistem Informasi Geografis (SIG)
Kemampuan SIG, diantaranya:
a. Mencari keterangan (atribut) atau deskripsi mengenai suatu unsur peta yang terdapat pada posisi-posisi yang ditentukan.
b. Mengidentifikasi unsur peta yang deskripsinya (salah satu atau lebih atributnya) ditentukan. Sebagai contoh, SIG dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk pengembangan lahan pertanian tanaman lada dengan beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
c. Mengidentifikasi kecenderungan perubahan trend spasial dari berbagai unsur-unsur peta.
d. Jika ada penyimpangan data aktual terhadap pola-pola yang sudah biasa dikenali, maka SIG mampu merepresentasikannya.
e. Kemampuan manipulasi dan analisis untuk menyelesaikan persoalan yang kompleks.
a. Mencari keterangan (atribut) atau deskripsi mengenai suatu unsur peta yang terdapat pada posisi-posisi yang ditentukan.
b. Mengidentifikasi unsur peta yang deskripsinya (salah satu atau lebih atributnya) ditentukan. Sebagai contoh, SIG dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk pengembangan lahan pertanian tanaman lada dengan beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
c. Mengidentifikasi kecenderungan perubahan trend spasial dari berbagai unsur-unsur peta.
d. Jika ada penyimpangan data aktual terhadap pola-pola yang sudah biasa dikenali, maka SIG mampu merepresentasikannya.
e. Kemampuan manipulasi dan analisis untuk menyelesaikan persoalan yang kompleks.
B. Manfaat SIG
Manfaat SIG dapat diterapkan dalam berbagai bidang berikut:
1. Manajemen Tata Guna Lahan
Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah untuk menentukan zonafikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada. SIG dapat membantu dalam pembuatan perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan utilitas-utilitas yang diperlukan. Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentu yang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteria ini akan digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria.
Di daerah pedesaan (rural) manajemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisi tanah, ketinggian, dan keadaan alam, akan membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses pengolahan lahannya. Pembangunan saluran irigasi agar dapat merata dan minimal biayanya dapat dibantu dengan peta sawah/ladang, peta pemukiman penduduk, ketinggian masing-masing tempat, dan peta kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan, penyebaran konsumen, dan peta jaringan transportasi. Selain untuk manajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu dalam hal penataan ruang. Tujuannya adalah agar penentuan pola pemanfaatan ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan sosial yang ada, sehingga lebih efektif dan efisien.
1. Manajemen Tata Guna Lahan
Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah untuk menentukan zonafikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada. SIG dapat membantu dalam pembuatan perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan utilitas-utilitas yang diperlukan. Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentu yang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteria ini akan digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria.
Di daerah pedesaan (rural) manajemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisi tanah, ketinggian, dan keadaan alam, akan membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses pengolahan lahannya. Pembangunan saluran irigasi agar dapat merata dan minimal biayanya dapat dibantu dengan peta sawah/ladang, peta pemukiman penduduk, ketinggian masing-masing tempat, dan peta kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan, penyebaran konsumen, dan peta jaringan transportasi. Selain untuk manajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu dalam hal penataan ruang. Tujuannya adalah agar penentuan pola pemanfaatan ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan sosial yang ada, sehingga lebih efektif dan efisien.
2. Inventarisasi Sumber Daya Alam
Secara sederhana, penerapan SIG dalam pendataan kekayaan sumber daya alamiah ialah:
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
b. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:
● Kawasan lahan potensial dan lahan kritis.
● Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak.
● Kawasan lahan pertanian dan perkebunan.
● Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
● Rehabilitasi dan konservasi lahan.
Secara sederhana, penerapan SIG dalam pendataan kekayaan sumber daya alamiah ialah:
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
b. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:
● Kawasan lahan potensial dan lahan kritis.
● Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak.
● Kawasan lahan pertanian dan perkebunan.
● Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
● Rehabilitasi dan konservasi lahan.
3. Pengawasan Daerah Bencana
Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya:
● Memantau luas wilayah bencana alam.
● Mencegah terjadinya bencana alam pada masa mendatang.
● Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana.
● Penentuan tingkat bahaya erosi.
● Prediksi ketinggian banjir.
● Prediksi tingkat kekeringan.
Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya:
● Memantau luas wilayah bencana alam.
● Mencegah terjadinya bencana alam pada masa mendatang.
● Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana.
● Penentuan tingkat bahaya erosi.
● Prediksi ketinggian banjir.
● Prediksi tingkat kekeringan.
4. Perencanaan Wilayah
● Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian, perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi, dan analisis daerah rawan bencana.
● Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan.
● Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.
● Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya, pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan perkantoran.
● Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian, perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi, dan analisis daerah rawan bencana.
● Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan.
● Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.
● Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya, pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan perkantoran.
5. Kepentingan Otonomi Daerah
Pembangunan daerah di masa depan pada akhirnya akan bergantung kepada daerah itu sendiri. Hal ini disebabkan adanya penerapan otonomi pemerintahan daerah dimana setiap daerah bertanggung jawab untuk dapat mengembangkan daerahnya sesuai dengan potensi dan rencana yang ada. Sejalan dengan itu, sikap para pengambil keputusan pun pada saat ini dituntut untuk lebih terbuka (transparan) sehingga masyarakat dapat mengetahui keputusan dan latar belakang dari kebijakan yang ditetapkan.
Dalam pelaksanaan otonomi, daerah harus menggali dan mengembangkan secara optimal potensi dan sumber daya yang ada pada daerahnya demi kemakmuran daerah tersebut. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan menginventarisasi keberadaan segala sumber daya yang tersedia. Salah satu caranya ialah dengan membangun suatu pusat basis data sumber daya alam dalam media komputer yang terintegrasi dengan SIG.
Seperti diketahui, RUTR (Rencana Umum Tata Ruang), baik Kabupaten, Kota maupun Wilayah, merupakan pedoman bagi pemerintah daerah untuk menetapkan lokasi dan manfaat ruang dalam menyusun program-program dan proyek-proyek pembangunan selama jangka waktu tertentu (setahun atau lima tahun). Dalam menyusun RUTR-K/W ini diperlukan data yang menyangkut aspek fisik, sosial dan ekonomi yang berlangsung di daerah tersebut. Dengan diperolehnya data tersebut, potensi/kemampuan, kelemahan, kesempatan dan kendala (strength, weakness, opportunity, threat) dapat diperkirakan sehingga dapat disusun suatu strategi pengembangan daerah yang efektif dan efisien.
Pembangunan daerah di masa depan pada akhirnya akan bergantung kepada daerah itu sendiri. Hal ini disebabkan adanya penerapan otonomi pemerintahan daerah dimana setiap daerah bertanggung jawab untuk dapat mengembangkan daerahnya sesuai dengan potensi dan rencana yang ada. Sejalan dengan itu, sikap para pengambil keputusan pun pada saat ini dituntut untuk lebih terbuka (transparan) sehingga masyarakat dapat mengetahui keputusan dan latar belakang dari kebijakan yang ditetapkan.
Dalam pelaksanaan otonomi, daerah harus menggali dan mengembangkan secara optimal potensi dan sumber daya yang ada pada daerahnya demi kemakmuran daerah tersebut. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan menginventarisasi keberadaan segala sumber daya yang tersedia. Salah satu caranya ialah dengan membangun suatu pusat basis data sumber daya alam dalam media komputer yang terintegrasi dengan SIG.
Seperti diketahui, RUTR (Rencana Umum Tata Ruang), baik Kabupaten, Kota maupun Wilayah, merupakan pedoman bagi pemerintah daerah untuk menetapkan lokasi dan manfaat ruang dalam menyusun program-program dan proyek-proyek pembangunan selama jangka waktu tertentu (setahun atau lima tahun). Dalam menyusun RUTR-K/W ini diperlukan data yang menyangkut aspek fisik, sosial dan ekonomi yang berlangsung di daerah tersebut. Dengan diperolehnya data tersebut, potensi/kemampuan, kelemahan, kesempatan dan kendala (strength, weakness, opportunity, threat) dapat diperkirakan sehingga dapat disusun suatu strategi pengembangan daerah yang efektif dan efisien.
S1
Dari unsur peta, SIG mampu mencari ….
S2
Berikut adalah kemampuan SIG, kecuali ….
S3
Untuk menyelesaikan persoalan yang rumit, SIG mampu ….
S4
Wilayah pemanfaatan lahan di kota biasanya dibagi menjadi daerah berikut, kecuali ….
S5
Di daerah pedesaan (rural) manajemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor ….
S6
Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam adalah sebagai berikut, kecuali ….
S7
Perhatikan hal berikut!
1. Luas dan persebaran penduduk suatu wilayah
2. Luas dan persebaran lahan pertanian
3. Inventarisasi pariwisata
4. Inventarisasi jaringan transportasi publik
Kemampuan SIG dalam bidang sosial budaya ialah ….
1. Luas dan persebaran penduduk suatu wilayah
2. Luas dan persebaran lahan pertanian
3. Inventarisasi pariwisata
4. Inventarisasi jaringan transportasi publik
Kemampuan SIG dalam bidang sosial budaya ialah ….
S8
Sistem informasi jaringan air bersih adalah manfaat SIG di bidang ….
S9
Langkah awal dalam menggali dan mengembangkan potensi daerah ialah ….
S10
Pedoman bagi pemerintah daerah untuk menetapkan lokasi dan manfaat ruang adalah ….