Contoh Soal Analisis Fenomena Geografis dengan SIG

Contoh Soal Analisis Fenomena Geografis dengan SIG SIG merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan untuk menyusun, menghitung, pendigitalan (digitizing), untuk mendukung sistem koordinat nasional, serta memasukkan garis yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasi pada berkas terpisah. Seorang geografer bernama Roger Tomlinson yang kemudian mengembangkan SIG dan disebut “Bapak SIG”.

A. Sumber dan Analisis Data Sistem Informasi Geografis (SIG)

Data dasar yang dimasukkan dalam SIG diperoleh dari empat sumber, yaitu:
1. Data Pengindraan Jauh (Remote Sensing)
       Data pengindraan jauh (remote sensing) adalah data dalam bentuk citra dan foto udara atau non foto. Citra adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui satelit. Foto udara adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui pesawat udara. Informasi yang terekam pada citra penginderaan jauh yang berupa foto udara akan diinterpretasi (ditafsirkan) terlebih dahulu sebelum diubah ke dalam bentuk digital. Adapun citra yang diperoleh dari satelit yang sudah dalam bentuk digital langsung digunakan setelah diadakan koreksi seperlunya.
2. Data Lapangan (Teristris)
       Data lapangan (teristris) adalah data yang diperoleh secara langsung melalui hasil pengamatan di lapangan karena data ini tidak terekam dengan alat penginderaan jauh. Misalnya, batas administrasi, kepadatan penduduk, curah hujan, pH tanah, kemiringan lereng, suhu udara, kecepatan angin, dan gejala gunung api.
3. Data Peta (Map)
       Data Peta (Map) adalah data yang telah terekam pada kertas atau film. Misalnya, peta geologi atau peta jenis tanah yang akan digunakan sebagai masukan dalam SIG, kemudian diubah ke dalam bentuk digital.
4. Data Statistik (Statistic)
       Data Statistik (Statistic) adalah data hasil catatan statistik dalam bentuk tabel, laporan, survei lapangan, dan sensus penduduk. Data statistik diperoleh dari lembaga swasta atau instansi resmi pemerintah, seperti Badan Pusat Statistik (BPS). Data statistik merupakan data sekunder, yaitu data yang telah mengalami pengolahan lebih lanjut.
Teknik pemasukan data ke dalam SIG dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
● Digitasi data-data spasial, seperti peta dengan menggunakan digitizer.
● Pemindaian (scanning) data-data spasial dan atribut dengan menggunakan scanner.
● Modifikasi data terutama data atribut.
● Mentransfer data-data digital, seperti citra satelit secara langsung.
Beberapa macam analisis data, antara lain:
a. Analisis lebar, yaitu analisis yang dapat menghasilkan gambaran daerah tepi sungai dengan lebar tertentu. Kegunaannya antara lain untuk perencanaan pembangunan jembatan dan bendungan, seperti bendungan Jatiluhur, Saguling, dan Cirata yang membendung Citarum.
b. Analisis penjumlahan aritmatika, yakni analisis yang dapat menghasilkan peta dengan klasifikasi baru. Kegunaannya antara lain untuk perencanaan wilayah, seperti wilayah permukiman, industri, konservasi, dan pertanian.
c. Analisis garis dan bidang, yaitu analisis yang digunakan untuk menentukan wilayah dalam jarak tertentu. Kegunaannya antara lain untuk menentukan daerah rawan bencana, seperti daerah rawan banjir, daerah rawan gempa, dan daerah rawan gunung api.

B. Analisis Fenomena Geografis dengan SIG

       Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan SIG mengalami perkembangan yang semakin inovatif sehingga mempermudah pengguna SIG tersebut dalam memperoleh data yang dibutuhkan. Salah satunya dengan terciptanya aplikasi-aplikasi SIG yang secara cepat dapat diakses untuk menganalisis ragam fenomena geografis. Aplikasi tersebut, misalnya:
● Google Earth
       Google earth merupakan sebuah aplikasi virtual globe yang aslinya disebut dengan Earth Viewer (pemetaan bumi) dan dibuat oleh Key Hole, Inc. Aplikasi tersebut merupakan pengolahan citra digital dari hasil pemantauan satelit. Pada tahun 2004, google membeli aplikasi tadi dari Key Hole, Inc untuk diterapkan dalam aplikasi berbasis web. Google memasukkan semua data gambar pemetaan bumi yang diperoleh dari satelit untuk kemudian dapat diakses melalui web secara online.
● GRASS (Geographic Resources Analysis Support System)
       GRASS merupakan aplikasi gratis dengan menggunakan raster atau vektor topografi, maupun pengolahan citra dan produksi fungsionalitas dengan produksi gambar yang dapat dioperasikan pada berbagai platform melalui GUI dan shell pada Linux. Aplikasi GRASS yang paling mutakhir telah menggunakan mesin pengolah vektor 2D/3D. Atribut-atributnya disimpan dalam basis data seperti MySQLPostgreSQL/PostGIS dan SQLite. Sistem ini mampu memvisualisasikan data dalam bentuk grafik vektor 3 dimensi. 
● Chameleon
       Chameleon dibuat pada Map Server sebagai pusat mesin pengolahan pemetaan dan bekerja dengan semua Map Server yang mendukung data format tersebut. Chameleon merupakan sebuah aplikasi pengembangan pemetaan bumi melalui web yang open source dan dapat dikonfigurasi dengan mudah. Aplikasi ini juga dapat bekerja dengan baik dengan Open GIS Consortium Standard * untuk *Web Mapping Service (WMS).
       Peta merupakan kunci pada SIG. Proses untuk membuat/menggambar peta dengan SIG jauh lebih fleksibel, dibanding dengan menggambar peta secara manual, atau dengan pendekatan kartografi yang serba otomatis. Dimulai dengan membuat database, gambar peta yang sudah ada bisa digambar dengan digitizer, dan informasi tertentu kemudian bisa diterjemahkan ke dalam SIG. Database kartografi berbasis SIG dapat bersambungan dan bebas skala. Peta-peta kemudian bisa diciptakan terpusat diberbagai lokasi, dengan sembarang skala, dan menunjukkan informasi terpilih, yang mencerminkan secara efektif untuk menjelaskan suatu karakteristik khusus. Sifat-sifat sebuah atlas dan serangkaian peta dapat direkam pada program komputer, dan dibandingkan terhadap database pada akhir proses produksi. Produk digital digunakan untuk SIG, yang lain bisa dilakukan dengan sederhana hanya dengan membuat salinan data dari database. Pada organisasi yang besar, database topografi bisa dimanfaatkan untuk kerangka referensi oleh bagian yang lain.

Contoh Soal Analisis Fenomena Geografis dengan SIG

Perhatikan hal berikut!
1. Tabel
2. Citra
3. Foto udara
4. Grafik
Data pengindraan jauh (remote sensing) adalah data dalam bentuk ….
Gambar permukaan bumi yang diambil melalui satelit disebut ....
Gambar permukaan bumi yang diambil melalui pesawat udara disebut ....
Berikut adalah contoh data lapangan, kecuali ….
Data statistik (statistic) biasanya berbentuk berikut, kecuali ….
Teknik pemasukan data ke dalam SIG dapat dilakukan dengan cara berikut, kecuali ….
Manfaat dari analisis lebar adalah ….
Analisis garis dan bidang digunakan untuk ….
Aplikasi virtual globe ialah ….
Kunci pada SIG adalah ….

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel