Contoh Soal Jagat Raya
Contoh Soal Jagat Raya - Jagat raya dan alam semesta merupakan suatu ruang tanpa batas dan sangat luas. Fenomena yang menarik dari jagat raya telah memunculkan teori-teori proses pembentukan dan anggapan-anggapan mengenai jagat raya. Planet, bintang, galaksi, meteor, asteroid, gas, debu, dan benda-benda lain adalah materi-materi yang mengisi jagat raya.
Gugusan bintang-bintang membentuk suatu pola tertentu yang disebut galaksi. Beberapa galaksi tersebut, antara lain:
● Galaksi Bimasakti, merupakan galaksi dimana bumi berada. Galaksi ini memiliki bentuk spiral dengan diameter kira-kira 100.000 tahun cahaya.
● Galaksi Magellan, merupakan galaksi yang paling dekat dengan Galaksi Bimasakti. Jaraknya kurang lebih 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan.
● Galaksi Ursa Mayor, berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari Galaksi Bimasakti. Bentuk Galaksi Ursa Mayor adalah elips dan rapat.
● Galaksi Jauh, yang terletak lebih dari 10.000.000 tahun cahaya dari Galaksi Bimasakti. Contoh galaksi jauh ialah Galaksi Silvery, Triangulum, dan Whirlpool.
● Galaksi Bimasakti, merupakan galaksi dimana bumi berada. Galaksi ini memiliki bentuk spiral dengan diameter kira-kira 100.000 tahun cahaya.
● Galaksi Magellan, merupakan galaksi yang paling dekat dengan Galaksi Bimasakti. Jaraknya kurang lebih 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan.
● Galaksi Ursa Mayor, berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari Galaksi Bimasakti. Bentuk Galaksi Ursa Mayor adalah elips dan rapat.
● Galaksi Jauh, yang terletak lebih dari 10.000.000 tahun cahaya dari Galaksi Bimasakti. Contoh galaksi jauh ialah Galaksi Silvery, Triangulum, dan Whirlpool.
B. Anggapan Manusia Mengenai Jagat Raya
Ada berbagai anggapan manusia tentang jagat raya dan alam semesta sejak dahulu hingga sekarang, diantaranya:
1. Anggapan Antroposentris atau Egosentris
Anggapan ini dimulai pada tingkat awal manusia atau pada masa manusia primitif yang menganggap bahwa manusia sebagai pusat alam semesta. Pada waktu menyadari ada bumi dan langit, manusia menganggap matahari, bulan, bintang, dan bumi serupa dengan hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.
1. Anggapan Antroposentris atau Egosentris
Anggapan ini dimulai pada tingkat awal manusia atau pada masa manusia primitif yang menganggap bahwa manusia sebagai pusat alam semesta. Pada waktu menyadari ada bumi dan langit, manusia menganggap matahari, bulan, bintang, dan bumi serupa dengan hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.
2. Anggapan Geosentris
Anggapan Geosentris menempatkan bumi sebagai pusat dari alam semesta. Anggapan ini dimulai sekitar abad ke-6 SM, saat pandangan egosentris mulai ditinggalkan. Salah seorang yang mengemukakan anggapan geosentris adalah Claudius Ptolomeus. Ia melakukan observasi di Alexandria, kota pusat budaya Mesir pada masa lalu. Ia menganggap bahwa pusat jagat raya adalah bumi, sehingga bumi dikelilingi oleh matahari dan bintang-bintang.
Anggapan Geosentris menempatkan bumi sebagai pusat dari alam semesta. Anggapan ini dimulai sekitar abad ke-6 SM, saat pandangan egosentris mulai ditinggalkan. Salah seorang yang mengemukakan anggapan geosentris adalah Claudius Ptolomeus. Ia melakukan observasi di Alexandria, kota pusat budaya Mesir pada masa lalu. Ia menganggap bahwa pusat jagat raya adalah bumi, sehingga bumi dikelilingi oleh matahari dan bintang-bintang.
3. Anggapan Heliosentris
Semakin majunya alat penelitian dan sikap ilmuwan yang semakin kritis, menyebabkan bergesernya anggapan geosentris. Pandangan heliosentris dianggap sebagai pandangan revolusioner yang menempatkan matahari sebagai pusat alam semesta. Seorang mahasiswa kedokteran, ilmu pasti, dan astronomi, bernama Nicholas Copernicus (1473–1543) pada tahun 1507 menulis buku De Revolutionibus Orbium Caelestium(tentang revolusi peredaran benda-benda langit). Ia mengemukakan bahwa matahari merupakan pusat jagat raya yang dikelilingi planet-planet. Ia mengatakan bahwa bulan mengelilingi bumi dan bersama-sama mengitari matahari. Ia juga menyebut bumi berputar ke timur sehingga menyebabkan terjadinya siang dan malam.
Semakin majunya alat penelitian dan sikap ilmuwan yang semakin kritis, menyebabkan bergesernya anggapan geosentris. Pandangan heliosentris dianggap sebagai pandangan revolusioner yang menempatkan matahari sebagai pusat alam semesta. Seorang mahasiswa kedokteran, ilmu pasti, dan astronomi, bernama Nicholas Copernicus (1473–1543) pada tahun 1507 menulis buku De Revolutionibus Orbium Caelestium(tentang revolusi peredaran benda-benda langit). Ia mengemukakan bahwa matahari merupakan pusat jagat raya yang dikelilingi planet-planet. Ia mengatakan bahwa bulan mengelilingi bumi dan bersama-sama mengitari matahari. Ia juga menyebut bumi berputar ke timur sehingga menyebabkan terjadinya siang dan malam.
4. Anggapan Galaktosentris
Galaktosentris merupakan anggapan yang menempatkan galaksi sebagai pusat tata surya. Galaktosentris dimulai tahun 1920, yang ditandai dengan pembangunan teleskop raksasa di Amerika Serikat, sehingga dapat memberikan informasi lebih banyak mengenai galaksi.
Galaktosentris merupakan anggapan yang menempatkan galaksi sebagai pusat tata surya. Galaktosentris dimulai tahun 1920, yang ditandai dengan pembangunan teleskop raksasa di Amerika Serikat, sehingga dapat memberikan informasi lebih banyak mengenai galaksi.
C. Karakteristik Jagat Raya
Beberapa karakteristik jagat raya adalah:
● Jagat raya diduga melengkung dan dalam keadaan memuai, sangat luas namun ada batas-batasnya.
● Jagat raya terdiri atas ribuan galaksi.
● Ruang antara galaksi di jagat raya berisi zat intergalaxy, yang terdiri atas proton, electron, dan ion.
● Jagat raya dipenuhi bintang-bintang dan kabut-kabut yang memberi lapangan gravitasi.
● Ruang jagat raya melengkung dan tertutup.
● Materi pada jagat raya terus-menerus bertambah.
● Jagat raya diduga melengkung dan dalam keadaan memuai, sangat luas namun ada batas-batasnya.
● Jagat raya terdiri atas ribuan galaksi.
● Ruang antara galaksi di jagat raya berisi zat intergalaxy, yang terdiri atas proton, electron, dan ion.
● Jagat raya dipenuhi bintang-bintang dan kabut-kabut yang memberi lapangan gravitasi.
● Ruang jagat raya melengkung dan tertutup.
● Materi pada jagat raya terus-menerus bertambah.
D. Isi Jagat Raya
Jagat raya diperkirakan berumur sekitar 15 milyar tahun. Isi jagat raya yang sudah berhasil diamati berupa:
1. Materi Tampak
Terdiri dari benda-benda angkasa yang menghasilkan cahaya atau memantulkan cahaya sehingga keberadaannya dapat diamati.
2. Materi Gelap (Dark Matter)
Terdiri dari benda-benda angkasa yang supermasif serta runtuh akibat gravitasinya menjadi sedemikian masif sehingga semua materi tertelan, bahkan cahaya pun tak dapat keluar dari tarikannya. Akibatnya, materi itu tidak bisa dilihat keberadaannya, kecuali dari akibat gravitasinya. Benda itu dinamakan lubang hitam (black holes).
1. Materi Tampak
Terdiri dari benda-benda angkasa yang menghasilkan cahaya atau memantulkan cahaya sehingga keberadaannya dapat diamati.
2. Materi Gelap (Dark Matter)
Terdiri dari benda-benda angkasa yang supermasif serta runtuh akibat gravitasinya menjadi sedemikian masif sehingga semua materi tertelan, bahkan cahaya pun tak dapat keluar dari tarikannya. Akibatnya, materi itu tidak bisa dilihat keberadaannya, kecuali dari akibat gravitasinya. Benda itu dinamakan lubang hitam (black holes).
S1
Jagat raya dan …. merupakan suatu ruang tanpa batas dan sangat luas.
S2
Galaksi …. merupakan galaksi dimana bumi berada.
S3
Galaksi …. merupakan galaksi yang paling dekat dengan Galaksi Bimasakti.
S4
Galaksi Ursa Mayor berjarak …. tahun cahaya dari Galaksi Bimasakti.
S5
Perhatikan beberapa nama galaksi berikut!
1) Magellan
2) Whirlpool
3) Triangulum
4) Ursa Mayor
Contoh galaksi jauh adalah….
1) Magellan
2) Whirlpool
3) Triangulum
4) Ursa Mayor
Contoh galaksi jauh adalah….
S6
Asumsi bahwa manusia sebagai pusat alam semesta merupakan bagian dari anggapan ….
S7
Anggapan Geosentris dimulai sekitar abad ke- …
S8
Anggapan Heliosentris dikemukakan oleh ….
S9
Galaktosentris merupakan anggapan yang menempatkan …. sebagai pusat tata surya.
S10
Berikut adalah karakteristik jagat raya, kecuali ….