Contoh Soal Ciri-Ciri Bahasa Teks Tantangan
Contoh Soal Ciri-Ciri Bahasa Teks Tantangan - Apakah kalian sudah memahami struktur dalam teks tantangan? Coba ingat kembali materi sebelumnya yang membahas tentang definisi dan struktur teks tantangan. Dalam teks tersebut kita dapat mengetahui berbagai masalah kehidupan sosial yang terjadi dalam masyarakat terutama yang membahas tentang pertentangan. Pertentangan dapat ditemukan dalam argumen yang ada dalam teks. Selain itu, kita dapat menemukan isu, berbagai argumen menentang, dan simpulan yang biasanya terdapat pada akhir teks.
Ada hal lain yang perlu kalian pahami tentang teks tantangan selain dari struktur teks tersebut, yakni fitur bahasa. Nah, fitur bahasa ini berkaitan erat dengan peraturan bahasa termasuk pemilihan kata dan penyusunan kalimat yang ada dalam teks tantangan. Fitur bahasa dalam teks tantangan dapat kalian pahami dengan mudah. Caranya adalah melihat kata dan pernyataan (kalimat) yang ada dalam teks tersebut.
Dalam teks tantangan ada beberapa fitur bahasa atau ciri-ciri bahasa yang perlu diperhatikan dengan baik, yakni kalimat komplek, kata hubung, kata rujukan, dan pilihan kata. Kalimat kompleks dapat dipahami sebagai kalimat yang memiliki lebih dari satu verba utama atau predikat yang menunjukkan dua kejadian, aksi, atau peristiwa. Jadi, kalimat kompleks ini memiliki lebih dari satu struktur kalimat dan biasanya dipisahkan oleh kata hubung (konjungsi) atau koma.
Perhatikanlah contoh kalimat kompleks berikut ini.
a. Helda membeli laptop baru karena dia memiliki banyak uang.
b. Ibu memasak di dapur, kakak pun merapikan meja makan dengan riang.
c. Andaru mengingat masa kecilnya ketika dia menjadi anak yang nakal.
Selain kalimat kompleks, ada kata hubung yang menjadi ciri bahasa yang penting untuk teks tantangan. Dalam teks tersebut penggunaan kata hubung atau konjungsi menunjukkan bentuk pertentangan, penolakan, atau pengingkaran. Misalnya, kata padahal, namun, bukan .... melainkan. Adapun penggunaan kata atau konjungsi yang menunjukkan penerang atau penguatan seperti yakni, merupakan, yaitu, bahkan, apalagi. Penggunaan konjungsi penyebaban pun digunakan dalam teks tantangan ini yang ditunjukkan oleh kata sebab itu, sebab, karena, oleh karena itu.
Di samping itu, teks tantangan juga menggunakan kata rujukan. Kata rujukan dapat dipahami sebagai kata yang merujuk pada kata lain, yang sudah digunakan sebelumnya. Misalnya, kita dapat menggunakan kata tersebut, itu, ini sebagai kata rujukan untuk benda. Adapun kata rujukan untuk tempat, seperti di sana, di sini, di situ. Selain itu, kata rujukan untuk orang atau personil/yang diperlakukan seperti orang, yakni beliau, mereka, ia, dia.
Pilihan kata dalam teks tantangan tentu perlu disesuaikan dengan baik. Dalam teks tersebut kata yang dipilih perlu menunjukkan pernyataan-pernyataan negatif seperti kata tidak, bukan, tanpa. Pilihan kata dalam teks tantangan tentu harus menunjukkan maksud yang hendak disampaikan dan membantu setiap pernyataan untuk mengungkapkan penentangan atau penolakan terhadap suatu hal. Misalnya, pilihan kata dalam kalimat yang menunjukkan sanggahan dan penolakan tentu berbeda. Kata dalam setiap kalimat perlu disesuaikan agar maksud yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.
Dalam teks tantangan ada beberapa fitur bahasa atau ciri-ciri bahasa yang perlu diperhatikan dengan baik, yakni kalimat komplek, kata hubung, kata rujukan, dan pilihan kata. Kalimat kompleks dapat dipahami sebagai kalimat yang memiliki lebih dari satu verba utama atau predikat yang menunjukkan dua kejadian, aksi, atau peristiwa. Jadi, kalimat kompleks ini memiliki lebih dari satu struktur kalimat dan biasanya dipisahkan oleh kata hubung (konjungsi) atau koma.
Perhatikanlah contoh kalimat kompleks berikut ini.
a. Helda membeli laptop baru karena dia memiliki banyak uang.
b. Ibu memasak di dapur, kakak pun merapikan meja makan dengan riang.
c. Andaru mengingat masa kecilnya ketika dia menjadi anak yang nakal.
Selain kalimat kompleks, ada kata hubung yang menjadi ciri bahasa yang penting untuk teks tantangan. Dalam teks tersebut penggunaan kata hubung atau konjungsi menunjukkan bentuk pertentangan, penolakan, atau pengingkaran. Misalnya, kata padahal, namun, bukan .... melainkan. Adapun penggunaan kata atau konjungsi yang menunjukkan penerang atau penguatan seperti yakni, merupakan, yaitu, bahkan, apalagi. Penggunaan konjungsi penyebaban pun digunakan dalam teks tantangan ini yang ditunjukkan oleh kata sebab itu, sebab, karena, oleh karena itu.
Di samping itu, teks tantangan juga menggunakan kata rujukan. Kata rujukan dapat dipahami sebagai kata yang merujuk pada kata lain, yang sudah digunakan sebelumnya. Misalnya, kita dapat menggunakan kata tersebut, itu, ini sebagai kata rujukan untuk benda. Adapun kata rujukan untuk tempat, seperti di sana, di sini, di situ. Selain itu, kata rujukan untuk orang atau personil/yang diperlakukan seperti orang, yakni beliau, mereka, ia, dia.
Pilihan kata dalam teks tantangan tentu perlu disesuaikan dengan baik. Dalam teks tersebut kata yang dipilih perlu menunjukkan pernyataan-pernyataan negatif seperti kata tidak, bukan, tanpa. Pilihan kata dalam teks tantangan tentu harus menunjukkan maksud yang hendak disampaikan dan membantu setiap pernyataan untuk mengungkapkan penentangan atau penolakan terhadap suatu hal. Misalnya, pilihan kata dalam kalimat yang menunjukkan sanggahan dan penolakan tentu berbeda. Kata dalam setiap kalimat perlu disesuaikan agar maksud yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.
Bacalah teks berikut dengan cermat.
Mari kita analisis ciri-ciri bahasa teks tersebut
Dalam teks tersebut kita dapat menemukan kalimat kompleks, kata hubung, kata rujukan, dan pilihan kata. Misalnya, kalimat kompleks ditunjukkan dalam kalimat ”Masyarakat tidak setuju dengan penghapusan subsidi listrik karena mereka akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.” Dalam kalimat tersebut ada kata hubung penyebaban, yaitu karena. Selain itu, kata rujukan pun ada dalam kalimat ”Rencana ini mendapatkan penolakan dari masyarakat.” Kata ini digunakan untuk merujuk pada rencana pemerintah untuk menghapus subsidi listrik. Kata ini dijadikan rujukan yang mengacu terhadap suatu hal yang telah dipaparkan sebelumnya.
Selain itu, pilihan kata dalam teks tersebut disesuaikan dengan tujuan atau maksud dari teks. Teks tantangan ini berisi penolakan atau sanggahan terhadap suatu hal atau kebijakan.
Dengan demikian, pilihan kata yang digunakan cenderung mengarah pada pernyataan negatif sebagai bentuk sanggahan atau penolakan.
Hal itu dapat dilihat dalam kalimat sanggahan dan kalimat penolakan yang ada dalam teks tantangan. Dalam teks ada kalimat ”Oleh karena itu, pencabutan subsidi listrik ini perlu ditinjau kembali.” Dalam kalimat tersebut ada kata, perlu ditinjau kembali. Pilihan kata tersebut memberikan makna bahwa ada hal yang tidak disetujui. Kalimat inilah yang disebut sebagai kalimat sanggahan. Kalimat sanggahan dapat dipahami sebagai kalimat yang mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap suatu hal seperti pembicaraan, masalah, atau kebijakan. Kalimat ini ditandai dengan pilihan kata seperti perlu ditinjau kembali, kurang sependapat, kurang tepat, tidak sesuai, belum sesuai, sebaiknya.
Selain kalimat sanggahan, ada kalimat penolakan yang ditandai dengan pilihan kata, kurang setuju, tidak setuju, menolak, menentang, membantah, disanggah, sanggahan. Dengan melihat ciri dari kalimat penolakan ini, di dalam teks ada kalimat yang menunjukkannya, yakni ”Masyarakat tidak setuju dengan penghapusan subsidi listrik karena mereka akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.”
Selain itu, pilihan kata dalam teks tersebut disesuaikan dengan tujuan atau maksud dari teks. Teks tantangan ini berisi penolakan atau sanggahan terhadap suatu hal atau kebijakan.
Dengan demikian, pilihan kata yang digunakan cenderung mengarah pada pernyataan negatif sebagai bentuk sanggahan atau penolakan.
Hal itu dapat dilihat dalam kalimat sanggahan dan kalimat penolakan yang ada dalam teks tantangan. Dalam teks ada kalimat ”Oleh karena itu, pencabutan subsidi listrik ini perlu ditinjau kembali.” Dalam kalimat tersebut ada kata, perlu ditinjau kembali. Pilihan kata tersebut memberikan makna bahwa ada hal yang tidak disetujui. Kalimat inilah yang disebut sebagai kalimat sanggahan. Kalimat sanggahan dapat dipahami sebagai kalimat yang mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap suatu hal seperti pembicaraan, masalah, atau kebijakan. Kalimat ini ditandai dengan pilihan kata seperti perlu ditinjau kembali, kurang sependapat, kurang tepat, tidak sesuai, belum sesuai, sebaiknya.
Selain kalimat sanggahan, ada kalimat penolakan yang ditandai dengan pilihan kata, kurang setuju, tidak setuju, menolak, menentang, membantah, disanggah, sanggahan. Dengan melihat ciri dari kalimat penolakan ini, di dalam teks ada kalimat yang menunjukkannya, yakni ”Masyarakat tidak setuju dengan penghapusan subsidi listrik karena mereka akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.”
S1
Ciri-ciri bahasa yang paling menonjol dalam teks tersebut adalah ....
S2
Derindo Brentas Inc tidak dapat menjalankan rencaranya untuk pengeboran sumur baru di Sumur Tanggulangin, Desa Kedungbanteng Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Hal ini disebabkan banyak penolakan dari masyarakat setempat. Ada kabar yang mengatakan bahwa sudah ada kesepakatan bersama tentang pemberian ganti rugi jika terjadi sesuatu di luar dugaan. Namun, warga tetap menolak rencana yang akan dilakukan oleh Derindo.
Simpulan yang tepat dari kutipan teks tersebut adalah ....
S4
Berikut yang termasuk kalimat penolakan dalam teks tantangan adalah ....
S5
Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek) menentang kebijakan pemerintah atas keberadaan tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia (1) Dengan adanya TKA, angka pengangguran semakin meningkat dan pemutusan hubungan kerja (PHK) akan dialami oleh pekerja di Indonesia (2) Presiden Joko Widodo diminta untuk mengutamakan kepentingan rakyat ketimbang masyarakat asing (3) Perhatian pemerintah sebaiknya lebih diarahkan kepada rakyat dengan cara melindungi kepentingan rakyat terutama dalam ketersediaan lapangan pekerjaan (4)
Kalimat penolakan yang ada dalam teks tersebut ditunjukkan oleh nomor ....
S6
Dalam kurikulum 2013 mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ditiadakan. Sebagai salah satu cara untuk menyikapi hal ini, diadakanlah jejak pendapat dengan membagikan lembaran angket terhadap seluruh siswa SMP Tenera Utara di Provinsi Bengkulu, yakni siswa dari kelas VII, VIII, dan IX. Lembaran angket dibagikan dan siswa mengisi kolom yang disediakan dengan memberi tanda cek (√) sesuai dengan pilihannya sendiri. Ternyata, hasil angket menunjukkan bahwa dari 114 siswa, ada 113 siswa yang tidak setuju dengan peniadaan mata pelajaran TIK. Dengan demikian, siswa SMP Tenera Bengkulu Utara, yakni sebanyak 99,12% menginginkan pelajaran TIK tetap ada. Oleh karena itulah, ......................................
Kalimat sanggahan yang tepat untuk melengkapi teks tantangan tersebut adalah ....
S7
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memberitahukan tentang penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) Tahun 2015 secara online atau Computer Basic Test (CBT). Ada empat sekolah, yakni SMP Negeri 1 Magetan, SMP Negeri 1 Kawedanan, SMA Negeri 1 Magetan, dan SMA 1 Maospati yang menyatakan tidak siap untuk melakukan UN dengan sitem CBT tersebut.
Berikut ini kalimat penolakan yang sesuai dengan isu/pengantar dalam teks tantangan tersebut, kecuali ....
S8
Teks tantangan yang benar secara struktur dan bahasanta, adalah ....
S9
Rencana Kementerian Ekonomi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) di Gunung Lawu ..... Bupati Karangayar, Juliyatmono. Dia .... eksplorasi di Gunung Lawu yang memisahkan provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur tersebut karena dapat mengganggu keseimbangan alam.
Gunung Lawu memang memiliki potensi panas bumi yang cukup besar. Karena itulah, eksplorasi Gunung Lawu dilakukan. Namun, eksplorasi tersebut dikhawatirkan dapat merusak alam dan lingkungan yang ada. Oleh karena itu, eksplorasi ini.... oleh banyak pihak.
Gunung Lawu memang memiliki potensi panas bumi yang cukup besar. Karena itulah, eksplorasi Gunung Lawu dilakukan. Namun, eksplorasi tersebut dikhawatirkan dapat merusak alam dan lingkungan yang ada. Oleh karena itu, eksplorasi ini.... oleh banyak pihak.
Pilihan kata yang sesuai untuk melengkapi teks tersebut adalah ....
S10
Pengguna Bus Trans Jakarta tidak setuju dengan rencana kebijakan yang memperbolehkan kendaraan pribadi masuk ke jalur Trans Jakarta, dengan syarat membayar tarif dalam jumlah tertentu. Kebijakan tersebut akan mengganggu kelancaran lalu lintas Bus Trans Jakarta tersebut. Bus itu digunakan oleh masyarakat agar cepat sampai dan tidak terganggu oleh kendaraan lain. Jika kendaraan pribadi masuk, maka jalur busway akan macet. Sebaiknya, pengguna kendaraan pribadi turut serta menggunakan Bus Trans Jakarta untuk mengurangi kemacetan di ibukota.
Berikut ini pernyataan yang sesuai dengan teks sanggahan tersebut, kecuali ....