Contoh Soal Gerak, Mimik, dan Intonasi dalam Drama
Contoh Soal Gerak, Mimik, dan Intonasi dalam Drama - Dalam materi Penghayatan Watak dan Pengekspresian Dialog, kita telah mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus kita pelajari pada saat akan bermain drama. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mengetahui teknik-teknik dasar bermain peran, antara lain berlatih gerak, mimik, dan intonasi dalam drama.
Berikut ini adalah teknik-teknik dasar yang akan kita terima pada saat berlatih bermain peran.
1. Olah Vokal
Dalam bermain drama atau teater, aktor/aktris harus bisa melafalkan dialog dengan tepat sesuai watak yang diperankannya. Terkadang turun atau naik nada bicara berpengaruh pada jenis emosi yang dihasilkan. Misalnya: intonasi menaik di akhir kalimat menandakan bahwa si pemain drama, sedang memerankan ekspresi marah. Sebaliknya, jika si pemain drama menurunkan intonasi kalimatnya, menandakan kalau dia sedang lemah atau sedih. Begitupun dengan pemenggalan intonasi panjang atau pendek, juga berpengaruh pada emosi yang dihasilkan.
Untuk itu, sering-seringlah latihan vokal agar pita suara kita tidak kaget pada saat menghadapi perbedaan nada dan tekanan intonasi dalam dialog. Latihan ini biasanya dilakukan dengan mengulang-ulang mengucapkan huruf vokal A, I, U, E, O dengan perubahan intonasi dan perasaan (sedih, senang, takut, dan sebagainya).
Macam-macam gerak dalam drama adalah:
a. Busines yaitu gerak-gerik yang biasanya dilakukan spontan (refleks).
b. Gestures yaitu gerak yang dilakukan secara sadar. Gerak ini terjadi setelah ada perintah dari otak. Contoh gesture adalah menulis, mengambil gelas, atau jongkok.
c. Movement yaitu gerak perpindahan tubuh dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Gerak ini bisa berupa berjalan, berlari, bergulung-gulung, melompat, dan sebagainya.
d. Guide yaitu cara berjalan. Cara berjalan bisa bermacam-macam sesuai peran yang dimainkan. Peran menjadi kakek akan menuntut cara berjalan berbeda dengan peran sebagai anak kecil. Peran sebagai binatang tertentu juga memerlukan guide yang khas dan unik.
Berikut ini adalah teknik-teknik dasar yang akan kita terima pada saat berlatih bermain peran.
1. Olah Vokal
Dalam bermain drama atau teater, aktor/aktris harus bisa melafalkan dialog dengan tepat sesuai watak yang diperankannya. Terkadang turun atau naik nada bicara berpengaruh pada jenis emosi yang dihasilkan. Misalnya: intonasi menaik di akhir kalimat menandakan bahwa si pemain drama, sedang memerankan ekspresi marah. Sebaliknya, jika si pemain drama menurunkan intonasi kalimatnya, menandakan kalau dia sedang lemah atau sedih. Begitupun dengan pemenggalan intonasi panjang atau pendek, juga berpengaruh pada emosi yang dihasilkan.
Untuk itu, sering-seringlah latihan vokal agar pita suara kita tidak kaget pada saat menghadapi perbedaan nada dan tekanan intonasi dalam dialog. Latihan ini biasanya dilakukan dengan mengulang-ulang mengucapkan huruf vokal A, I, U, E, O dengan perubahan intonasi dan perasaan (sedih, senang, takut, dan sebagainya).
2. Olah Tubuh
Terkadang dalam bermain drama, kita mendapatkan peran tokoh yang atraktif dan lincah. Jika sudah demikian, stamina dan kebugaran fisik dituntut masksimal. Selain itu, gerak-gerik yang khusus diperlukan untuk memerankan gerakan gemulai, lentur, atau kokoh.
Maka dari itu, latihan olah tubuh ditujukan agar membiasakan otot-otot dalam tubuh kita menghadapi gerakan-gerakan mendadak. Sehingga meminimalisasi kecelakaan atau cedera otot. Selain tentunya membuat tubuh kita bugar sekaligus stamina yang vit saat tampil di panggung utama kelak.
Terkadang dalam bermain drama, kita mendapatkan peran tokoh yang atraktif dan lincah. Jika sudah demikian, stamina dan kebugaran fisik dituntut masksimal. Selain itu, gerak-gerik yang khusus diperlukan untuk memerankan gerakan gemulai, lentur, atau kokoh.
Maka dari itu, latihan olah tubuh ditujukan agar membiasakan otot-otot dalam tubuh kita menghadapi gerakan-gerakan mendadak. Sehingga meminimalisasi kecelakaan atau cedera otot. Selain tentunya membuat tubuh kita bugar sekaligus stamina yang vit saat tampil di panggung utama kelak.
Macam-macam gerak dalam drama adalah:
a. Busines yaitu gerak-gerik yang biasanya dilakukan spontan (refleks).
b. Gestures yaitu gerak yang dilakukan secara sadar. Gerak ini terjadi setelah ada perintah dari otak. Contoh gesture adalah menulis, mengambil gelas, atau jongkok.
c. Movement yaitu gerak perpindahan tubuh dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Gerak ini bisa berupa berjalan, berlari, bergulung-gulung, melompat, dan sebagainya.
d. Guide yaitu cara berjalan. Cara berjalan bisa bermacam-macam sesuai peran yang dimainkan. Peran menjadi kakek akan menuntut cara berjalan berbeda dengan peran sebagai anak kecil. Peran sebagai binatang tertentu juga memerlukan guide yang khas dan unik.
Setiap gerakan yang kita lakukan harus mempunyai arti, motif, dan dasar. Hal ini harus benar-benar diperhatikan oleh aktor, apa maksud ia melakukan gerakan yang dilakukannya.
Dalam melakukan gerakan, seorang aktor dituntut untuk berimprovisasi/menciptakan gerak-gerak yang bebas, indah, dan artistik.
Dalam melakukan gerakan, seorang aktor dituntut untuk berimprovisasi/menciptakan gerak-gerak yang bebas, indah, dan artistik.
3. Olah Jiwa
Para pemain drama profesional melatih konsentrasinya agar ketika berperan di atas panggung bisa lancar hafalan dialog dan penghayatan karakternya. Salah satu latihan penting untuk melatih konsentrasi dan fokus pemain drama adalah olah jiwa. Selain itu, olah jiwa dapat pula mengasah insting pemain dalam mengambil keputusan mendadak di atas panggung, seperti improvisasi dan kejadian mendadak.
Latihan ini dapat dilakukan dengan cara melatih konsentrasi di tempat sepi maupun ramai. Latihan ini bisa dilakukan bersama-sama dengan cara menutup indra penglihatan, sebaliknya melatih indra lain seperti pendengaran dan penciuman. Contoh olah jiwa lainnya adalah meditasi di alam bebas di semacam tempat tenang semisal air terjun dan sebagainya.
Para pemain drama profesional melatih konsentrasinya agar ketika berperan di atas panggung bisa lancar hafalan dialog dan penghayatan karakternya. Salah satu latihan penting untuk melatih konsentrasi dan fokus pemain drama adalah olah jiwa. Selain itu, olah jiwa dapat pula mengasah insting pemain dalam mengambil keputusan mendadak di atas panggung, seperti improvisasi dan kejadian mendadak.
Latihan ini dapat dilakukan dengan cara melatih konsentrasi di tempat sepi maupun ramai. Latihan ini bisa dilakukan bersama-sama dengan cara menutup indra penglihatan, sebaliknya melatih indra lain seperti pendengaran dan penciuman. Contoh olah jiwa lainnya adalah meditasi di alam bebas di semacam tempat tenang semisal air terjun dan sebagainya.
S1
Pelaku pementasan drama yang membantu dalam memperkuat mimik dan karakter pemain melalui kostum dan riasan wajah disebut ….
S2
Cermatilah dialog berikut ini!
Emma : (tiba-tiba) hahahahahaha…
Rio : orang tidur tertawa! Ngorok saja, jangan ikut campur.
Emma : (tiba-tiba) hahahahahaha…
Rio : orang tidur tertawa! Ngorok saja, jangan ikut campur.
Dalam dialognya, tokoh Rio menyatakan rasa .…
S3
Teknologi kekedapan suara yang dipakai dalam sebuah gedung pertunjukan disebut ….
S4
Apabila terdapat seorang pemain drama yang sedang memerankan adegan sedih, alat musik pengiring yang cocok adalah berikut ini, kecuali ….
S5
Penata gerak tari dalam pertunjukan drama disebut ….
S6
Seorang pemain yang memperagakan gerakan tangan mengepal lalu jari-jari mendadak melemah cocok dipakai untuk ilustrasi adegan ….
S7
Istilah untuk membolak-balikkan kalimat agar mendapatkan penekanan intonasi disebut ….
S8
Perhatikan dialog berikut!
Dina : Kak, kalau sudah lulus SMA, mau melanjutkan ke mana?
Rara : …
Dina : Kak, kalau sudah lulus SMA, mau melanjutkan ke mana?
Rara : …
Pemenggalan intonasi kalimat yang tepat untuk mengisi dialog Rara di atas adalah ….
S9
Perhatikan dialog berikut!
Kapten : He, ke sini kamu!
Basri : Ada apa, Pak?
Kapten : Kamu lihat tentara tidak ke sini?
Kapten : He, ke sini kamu!
Basri : Ada apa, Pak?
Kapten : Kamu lihat tentara tidak ke sini?
Ekspresi yang tepat untuk menggambarkan watak Kapten adalah .…
S10
Istri : kasihan anak itu, dia merasa lapar. (1)
Suami : tadi kau bilang sudah makan. (2)
Istri : itu jam tiga siang tadi. (3)
Suami : ya, dan mengapa pula tidak kau … (4)
Istri : nanti kita bisa membeli pakaian untuknya. (5)
Suami : tadi kau bilang sudah makan. (2)
Istri : itu jam tiga siang tadi. (3)
Suami : ya, dan mengapa pula tidak kau … (4)
Istri : nanti kita bisa membeli pakaian untuknya. (5)
Mimik wajah yang memperlihatkan keraguan terdapat pada dialog .…