Contoh Soal Risiko Bencana Alam
Contoh Soal Risiko Bencana Alam - Wilayah Indonesia juga terletak di daerah iklim tropis dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca, suhu, dan arah angin yang cukup ekstrem. Beberapa potensi bencana alam yang dapat mengancam Indonesia dengan mempertimbangkan kondisi geografis Indonesia, yaitu:
• Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasanya diakibatkan oleh pergerakan kerak bumi. Gempa bumi dapat diukur dengan seismograf. Tipe gempa yang dapat mengancam sewaktu – waktu antara lain gempa vulkanik akibat aktivitas gunung berapi, gempa tektonik akibat pergerakan di dasar samudera dan gempa runtuhan di wilayah gunung kapur.
• Bencana Gunung Berapi
Indonesia merupakan wilayah rawan bencana gunung berapi, karena terletak pada busur cincin api Pasifik (Pasific Ring of Fire). Busur cincin pasifik merupakan tempat bergeseknya dua lempeng tektonik. Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam dapur magma di bawah gunung berapi akan keluar menjadi lava atau lahar. Selain lava, kerusakan yang disebabkan letusan gunung berapi antara lain banjir lahar dingin, abu vulkanik, kebakaran hutan, gas beracun, dan gelombang tsunami.
• Bencana Banjir
Bencana banjir sering melanda Indonesia, antara lain, pada daerah dataran rendah.
• Bencana Tanah Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yangmenyebabkan bergeraknya material tersebut. Beberapa penyebab bencana tanah longsor terjadi antara lain erosi, pengikisan akibat hujan lebat, gempa bumi dan gunung berapi.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasanya diakibatkan oleh pergerakan kerak bumi. Gempa bumi dapat diukur dengan seismograf. Tipe gempa yang dapat mengancam sewaktu – waktu antara lain gempa vulkanik akibat aktivitas gunung berapi, gempa tektonik akibat pergerakan di dasar samudera dan gempa runtuhan di wilayah gunung kapur.
• Bencana Gunung Berapi
Indonesia merupakan wilayah rawan bencana gunung berapi, karena terletak pada busur cincin api Pasifik (Pasific Ring of Fire). Busur cincin pasifik merupakan tempat bergeseknya dua lempeng tektonik. Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam dapur magma di bawah gunung berapi akan keluar menjadi lava atau lahar. Selain lava, kerusakan yang disebabkan letusan gunung berapi antara lain banjir lahar dingin, abu vulkanik, kebakaran hutan, gas beracun, dan gelombang tsunami.
• Bencana Banjir
Bencana banjir sering melanda Indonesia, antara lain, pada daerah dataran rendah.
• Bencana Tanah Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yangmenyebabkan bergeraknya material tersebut. Beberapa penyebab bencana tanah longsor terjadi antara lain erosi, pengikisan akibat hujan lebat, gempa bumi dan gunung berapi.
Bencana adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan. Dari sejarah diketahui bahwa bencana telah ada di dunia sejak zaman sebelum masehi dan terkadang menjadi penyebab hilangnya sebuah peradaban secara tiba – tiba. Untuk menghindari kerusakan yang besar maka perlu diadakan rencana untuk penanganan kejadian bencana. Berdasarkan siklus waktunya, kegiatan penanganan bencana dapat dibagi atas kategori berikut:
a) Kegiatan sebelum bencana terjadi (mitigasi),
b) Kegiatan saat bencana terjadi (perlindungan dan evakuasi),
c) Kegiatan tepat setelah bencana terjadi (pencarian dan penyelamatan), dan
d) Kegiatan pasca bencana (pemulihan/penyembuhan dan perbaikan/rehabilitasi).
a) Kegiatan sebelum bencana terjadi (mitigasi),
b) Kegiatan saat bencana terjadi (perlindungan dan evakuasi),
c) Kegiatan tepat setelah bencana terjadi (pencarian dan penyelamatan), dan
d) Kegiatan pasca bencana (pemulihan/penyembuhan dan perbaikan/rehabilitasi).
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik atau penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Hal ini sesuai dengan Pasal 1 ayat 6 PP No. 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Kegiatan yang terangkum dalam mitigasi bencana, antara lain:
• Pengenalan dan pemantauan resiko bencana,
• Perencanaan penanggulangan bencana,
• Pengembangan budaya sadar bencana, dan
• Identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana.
Mitigasi bencana merupakan langkah yang perlu dilakukan sebagai titik tolak utama dari manajemen bencana, dengan tujuan utamanya yaitu mengurangi dan atau meniadakan korban dan kerugian yang mungkin timbul. Mitigasi harus dilakukan untuk segala jenis bencana, baik yang termasuk ke dalam bencana alam maupun bencana sebagai akibat dari perbuatan manusia. Tujuan utama dari kegiatan mitigasi bencana, misalnya:
1) Mengurangi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh bencana, khususnya bagi penduduk.
2) Landasan untuk perencanaan pembangunan.
3) Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi dampak atau resiko bencana sehingga masyarakat.
• Pengenalan dan pemantauan resiko bencana,
• Perencanaan penanggulangan bencana,
• Pengembangan budaya sadar bencana, dan
• Identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana.
Mitigasi bencana merupakan langkah yang perlu dilakukan sebagai titik tolak utama dari manajemen bencana, dengan tujuan utamanya yaitu mengurangi dan atau meniadakan korban dan kerugian yang mungkin timbul. Mitigasi harus dilakukan untuk segala jenis bencana, baik yang termasuk ke dalam bencana alam maupun bencana sebagai akibat dari perbuatan manusia. Tujuan utama dari kegiatan mitigasi bencana, misalnya:
1) Mengurangi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh bencana, khususnya bagi penduduk.
2) Landasan untuk perencanaan pembangunan.
3) Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi dampak atau resiko bencana sehingga masyarakat.
S1
Bencana yang tidak disebabkan oleh alam dapat berupa hal – hal berikut, kecuali ....
S2
Wilayah Indonesia berada di antara dua jalur pegunungan, Sirkum Pasifik dan ....
S3
Gempa bumi yang terjadi akibat pergeseran lempeng bumi disebut dengan ....
S4
Alat pengukur getaran yang dihasilkan gempa disebut dengan ....
S5
Banjir akibat tidak mempunyai lapisan tanah menahan longsoran umumnya terjadi di daerah ....
S6
Upaya penanggulangan yang dilakukan sebelum bencana terjadi disebut dengan ....
S7
Kegiatan yang dilakukan setelah bencana terjadi adalah ....
S8
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dilaksanakan sesuai dengan UU Tahun ....
S9
Langkah berikut adalah bagian dari mitigasi bencana, kecuali ….
S10
Sosialisasi masyarakat lereng gunung untuk tidak melakukan penebangan pohon liar adalah salah satu langkah mitigasi bencana karena ….