Contoh Soal Perkembangan dalam Bidang Ekonomi pada masa Orde Baru
Contoh Soal Perkembangan dalam Bidang Ekonomi pada masa Orde Baru - Di masa Orde Baru, pemerintahan Indonesia bertekad untuk melaksanakan pembangunan dari berbagai aspek untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur yang berdasarkan Pancasila. Dalam pelaksanaan pembangunan, pemerintah bertumpu pada Trilogi Pembangunan yang meliputi:
a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Berdasarkan trilogi pembangunan ini pemerintah menyusun sejumlah Pola Pembangunan Nasional. Pemerintah memiliki Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang (PJP) dengan kurun waktu 25-30 tahun. PJP pertama dimulai tahun 1969-994 dengan fokus pemenuhan kebutuhan pokok rakyat dan tercapainya struktur ekonomi yang seimbang antara industri dan pertanian. Sementara untuk pembangunan jangka pendek, pemerintah menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
Untuk membiayai pelaksanaan pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang sangat besar. Dana ini diperoleh dari devisa yang didapatkan melalui ekspor non migas dan bantuan kredit luar negeri. Untuk bantuan kredit, pemerintah mengandalkan pinjaman dari badan keuangan internasional IMF. Beberapa pencapaian pemerintahan Orde Baru bagi ekonomi dalam negeri antara lain:
1. Menekan laju inflasi yang mencapai 639% di awal tahun 1966 hingga menjadi 9% pada tahun 1970.
2. Meningkatkan produksi sektor pertanian sehingga tercipta swasembada pangan pada tahun 1984-1989.
3. Mengeluarkan operasi pajak dan metode pemungutan pajak baru bagi pendapatan perorangan dan kekayaan.
4. Menghemat pengeluaran pemerintah dengan menghapuskan pemberian subsidi bagi perusahaan negara.
5. Rehabilitasi lembaga-lembaga penyalur kredit, pemerintah merehabilitasi lembaga perkreditan desa, koperasi dan perbankan yang selama ini dijadikan alat kekuasaan oleh golongan tertentu kembali ke fungsi asalnya untuk membantu masyarakat memperoleh bantuan dana.
1. Menekan laju inflasi yang mencapai 639% di awal tahun 1966 hingga menjadi 9% pada tahun 1970.
2. Meningkatkan produksi sektor pertanian sehingga tercipta swasembada pangan pada tahun 1984-1989.
3. Mengeluarkan operasi pajak dan metode pemungutan pajak baru bagi pendapatan perorangan dan kekayaan.
4. Menghemat pengeluaran pemerintah dengan menghapuskan pemberian subsidi bagi perusahaan negara.
5. Rehabilitasi lembaga-lembaga penyalur kredit, pemerintah merehabilitasi lembaga perkreditan desa, koperasi dan perbankan yang selama ini dijadikan alat kekuasaan oleh golongan tertentu kembali ke fungsi asalnya untuk membantu masyarakat memperoleh bantuan dana.
Sementara untuk hubungan ekonomi luar negeri, pemerintahan Orde Baru melakukan beberapa kebijakan antara lain:
a. Menunda pembayaran hutang luar negeri Indonesia yang jatuh tempo di tahun 1968 menjadi tahun 1972-1979. Perundingan untuk penundaan pembayaran hutang ini dilakukan di Tokyo, Jepang pada 19-20 September 1966.
b. Menggelar perundingan di Amsterdam, Belanda pada tanggal 23-24 Februari 1967 untuk membicarakan kebutuhan Indonesia akan bantuan luar negeri dan kemungkinan pemberian bantuan dengan syarat lunak. Pertemuan ini akhirnya membentuk grup konsultasi yang disebut IGGI (Inter Governmental Group for Indonesia).
a. Menunda pembayaran hutang luar negeri Indonesia yang jatuh tempo di tahun 1968 menjadi tahun 1972-1979. Perundingan untuk penundaan pembayaran hutang ini dilakukan di Tokyo, Jepang pada 19-20 September 1966.
b. Menggelar perundingan di Amsterdam, Belanda pada tanggal 23-24 Februari 1967 untuk membicarakan kebutuhan Indonesia akan bantuan luar negeri dan kemungkinan pemberian bantuan dengan syarat lunak. Pertemuan ini akhirnya membentuk grup konsultasi yang disebut IGGI (Inter Governmental Group for Indonesia).
Dengan peluncuran program pembangunan ekonomi dan sejumlah kebijakan yang diambil pemerintah, Orde Baru menikmati sejumlah hasil positif diantaranya:
1. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah terencana dengan baik.
2. Indonesia mengubah status dari negara terbesar pengimpor beras menjadi bangasa yang melakukan swasembada beras.
3. Berkembangnya sistem ekonomi nasional Indonesia karena kebijakan pemerintah untuk memusatkan pembangunan di sektor-sektor industri sebagai alternatif dari sektor pertanian yang telah lama berkembang sejak masa pemerintahan kolonial Belanda. Sektor industri di Indonesia menjadi lebih bervariasi.
1. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah terencana dengan baik.
2. Indonesia mengubah status dari negara terbesar pengimpor beras menjadi bangasa yang melakukan swasembada beras.
3. Berkembangnya sistem ekonomi nasional Indonesia karena kebijakan pemerintah untuk memusatkan pembangunan di sektor-sektor industri sebagai alternatif dari sektor pertanian yang telah lama berkembang sejak masa pemerintahan kolonial Belanda. Sektor industri di Indonesia menjadi lebih bervariasi.
S1
Pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabilitas nasional adalah bagian dari ….
S2
Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang adalah pola pembangunan nasional untuk jangka waktu ….
S3
Repelita adalah pola pembangunan nasional untuk jangka waktu ….
S4
Pemerintahan Orde Baru memperoleh bantuan pinjaman dari ….
S5
Laju inflasi Indonesia berhasil dikendalikan pemerintah di akhir tahun ….
S6
Kecukupan produksi pangan sebuah negara untuk memenuhi konsumsi dalam negerinya disebut ….
S7
Perundingan Indonesia dengan negara-negara kreditor untuk menunda pembayaran hutang yang jatuh tempo diadakan di ….
S8
IGGI dibentuk dengan tujuan ….
S9
Untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, pemerintah memfokuskan percepatan pertumbuhan di sektor ….
S10
Berikut adalah beberapa kebijakan pemerintahan Orde Baru di bidang ekonomi, kecuali ….