Contoh Soal Kata Ulang dalam Paragraf Naratif

Contoh Soal Kata Ulang dalam Paragraf Naratif Kata ulang adalah kata yang mengalami proses reduplikasi atau pengulangan kata. Proses reduplikasi ini akan menimbulkan makna baru dari kata yang menjadi dasar pengulangan. Satu makna yang sering dimunculkan dalam pengulangan adalah yang menunjukkan kuantitas atau jumlah jamak, seperti pada kata ulang anak-anak atau kota-kota. Namun, masih banyak makna lain yang dimunculkan yang harus kita pahami.

Makna Kata Ulang

A. Kuantitatif
Makna yang bersifat jumlah dibedakan menjadi banyak tak tentu dan banyak bermacam jenis.
Contoh kata ulang yang banyak tak tentu adalah pohon-pohon atau pepohonan, sedangkan yang banyak dan bermacam jenis adalah warna-warni dan buah-buahan. Terdapat juga kata ulang yang bermakna tindakan yang dilakukan berulang-ulang, seperti memukul-mukul.
B. Kualitatif
Makna kualitatif adalah makna kesangatan. Contoh kata ulang yang mengalami perubahan makna seperti ini adalah cepat-cepat atau tinggi-tinggi.
C. Mirip/seperti
Contoh kata ulang yang memiliki makna ini adalah orang-orangan, mobil-mobilan, dan kuda-kudaan.
D. Berbalasan/resiprok
Contoh kata ulang yang memiliki makna ini adalah pukul-memukul dan ejek-mengejek.
E. Bilangan
Contoh yang termasuk dalam makna ini adalah satu-satu.
F. Perihal
Perihal adalah suatu wacana tindakan yang dibahas. Kata ulang yang termasuk ke dalam makna ini adalah jahit-menjahit, tari-menari, dan tambal-menambal.
G. Dalam keadaan
Makna ini menunjukkan kondisi/keadaan suatu hal/benda, seperti hidup-hidup dan mentah-mentah.
H. Memiliki sifat seperti
Kata ulang juga dapat menimbulkan makna memiliki sifat, seperti pada kata ulang kebarat-baratan atau kekanak-kanakan.
I. Himpunan
Memiliki makna kumpulan seperti kata berhari-hari.
J. Agak atau melemahkan sifat pada kata dasar
Contoh kata ulang yang memiliki makna ini adalah kemerah-merahan.
      Berdasarkan contoh-contoh yang muncul di atas, kita dapat melihat ragam bentuk kata ulang. Bentuk yang berbeda inilah yang kemudian menjadi dasar atas jenis-jenis kata ulang, yaitu dwipurwa, dwilingga, kata ulang berimbuhan, dan kata ulang semu.
1. Kata ulang dwipurwa (kata ulang sebagian)
Kata ulang dwipurwa adalah kata ulang yang mengalami perubahan atas suku kata awal. Suku kata awal ini mengalami pelemahan pada bagian vokalnya yang berubah menjadi vokal /e/ pepet. Suku kata awal tadi kemudian berpindah ke posisi tengah. Contoh kata ulang jenis ini adalah tangga menjadi tetangga, pohon menjadi pepohonan, daun menjadi dedaunan.
2. Kata ulang dwilingga (kata ulang utuh)
Kata ulang jenis ini mengalami pengulangan secara utuh, baik dari bentuk kata dasarnya maupun kata berimbuhan. Contoh kata ulang yang termasuk jenis ini adalah langkah-langkah, siswa-siswa, dan keindahan-keindahan.
3. Dwilingga salin suara
Kata ulang jenis ini sama dengan kata ulang pada nomor 2. Pengulangan pada kata dilakukan secara utuh, tetapi dengan mengubah satu vokal atau konsonan pada kata pengulangannya. Contoh kata ulang jenis ini adalah warna-warni, sayur-mayur, serba-serbi, dan mondar-mandir.
4. Kata ulang berimbuhan
Pengulangan pada jenis ini dilakukan dengan cara menambahkan imbuhan pada kata yang terulang. Contoh kata ulang jenis ini adalah pukul-memukul dan jahit-menjahit.
5. Kata ulang semu
Kata ulang jenis ini dianggap seperti kata ulang walaupun pada dasarnya, kata ini tidak mengalami reduplikasi sehingga dikatakan semu. Contoh kata ulang ini adalah lumba-lumba dan kura-kura.
      Berdasarkan materi di atas, kita telah mengetahui makna dan jenis kata ulang. Reduplikasi termasuk morfem (bentukan kata) yang sering kali digunakan, baik dalam keseharian maupun dalam penulisan wacana, sehingga kata ulang dianggap sebagai morfem yang produktif. Tentu saja, kata ini dapat dimunculkan dalam paragraf naratif (penceritaan).

Contoh Soal Kata Ulang dalam Paragraf Naratif

Berikut ini adalah kata ulang yang tidak bermakna intensitas kualitatif, yaitu .…
Di antara kata ulang berikut, kata ulang yang berjenis dwilingga salin suara adalah ….
Langkahku terhenti ketika sayup-sayup terdengar gemerisik semak tinggi di sebelah kiri jalan tidak jauh dari tempatku berada.
Kata ulang yang tercetak miring pada kutipan narasi di atas sama artinya dengan kata ulang pada kalimat berikut, yaitu ….
Kau tahu? Ini bukan lagi (1) soal-menyoal suku atau agama. Ini sudah menyangkut kemanusiaan. (2)Pengungsi-pengungsi itu jelas membutuhkan pertolongan kita. Tak peduli apa pun suku dan agamamu ataupun (3)berlembar-lembar retorikamu. (4)Sudahi debat-mendebat ini. (5) Walupuan keras-sekerasnya kau bilang itu tidak baik, aku yakin menolong orang adalah baik.
Di antara kata ulang di atas, kata ulang yang bermakna perihal adalah ….
Dwipurwa adalah kata ulang sebagian. Tidak semua kata dapat dibentuk dengan proses ini. Berikut adalah kata yang dapat dibentuk menjadi reduplikasi dwipurwa, kecuali ….
Ketika Putri Hijau menolak lamaran pernikahan yang diajukan, Kerajaan Aceh marah besar dan menyerang Kerajaan Deli. Kedua kerajaan pun serang dengan sengit. Untuk mempertahankan kerajaan, Pangeran Mambang dari Deli mengubah dirinya menjadi naga dan meriam. Meriam ini lontar peluru secara terus hingga panas dan kemudian meledak. Meriam itu kemudian terpecah menjadi dua.
Bentuk kata ulang yang tepat dari kata yang dimiringkan pada teks di atas secara berurutan adalah .…
Bentuk kata ulang yang digunakan secara tepat adalah .…
Perhatikan teks naratif berikut!
Kata-katanya deras meluncur dari mulutnya seakan tanpa henti. Keluhan-keluhan yang bernada memaksa ia timpakan padaku ketika aku sedang berjibaku dengan tugas-tugas padat. Sebenarnya aku bisa saja memarahinya, tetapi jika itu kulakukan, caci-mencaci pasti tak akan terelakkan, sedangkan ada anakku di sampingnya. Aku memilih tak bersuara walau diam-diam dalam hati aku mengumpat.
Makna kata ulang yang terdapat dalam teks di atas secara berurutan adalah…
Perhatikan teks naratif berikut!
Suatu malam ketika berjalan-jalan di bagian kota yang bernama Omachi, aku melihat papan tanda di samping kantor pos dengan tulisan mi soba dan tulisan lebih kecil ala Tokyo.

(Botchan karya Natsume Soseki)
Jenis kata ulang yang terdapat dalam teks di atas secara berurutan adalah ....
Perhatikan teks naratif berikut!
Lagu makin tak jelas datangnya. SI gadis tak lagi bergumam. Dia menyanyi terang-terang dengan lagu yang datang. Tiga orang lelaki muncul dalam pandangnya. 
(“Pada Terangnya Bulan” karya Sutardji Calzoum Bachri)
Makna kata ulang pada teks naratif di atas adalah .…

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel