Contoh Soal Pengaruh imperialisme dan kolonialisme Barat di Indonesia
Contoh Soal Pengaruh imperialisme dan kolonialisme Barat di Indonesia - Berbagai tindakan yang telah dilakukan oleh pemerintah kolonial nyata-nyata mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia dalam segala bidang. Ini mengakibatkan terjadinya perubahan kondisi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Beberapa perubahan tersebut, antara lain :
1) Bidang politik
Pemerintah Belanda mengadakan beberapa perubahan dalam organisasi pemerintah sesuai sistem kepegawaian yang mereka anut. Belanda juga menunjuk seseorang Residen untuk mengawasi jalannya pemerintahan kolonial di daerah-daerah dan memperhatikan penanaman bahan pangan. Belanda juga mengangkat Bupati untuk memastikan terjaminnya tanam paksa dan memastikan perjualan hanya dilakukan pada pemerintah belanda.
Sistem pemerintahan turut berubah pada kepemimpinan Daendels (1808-1811). Beberapa tindakan Daendels, yakni :
• Pusat pemerintahan (weltevreden) dipindahkan agak ke pedalaman.
• Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legislatif pendamping Gubernur Jenderal dibubarkan dan digantikan dengan Dewan Penasehat.
• Membentuk Sekretariat Negara (Algemene Secretarie).
• Pulau Jawa dibagi menjadi 9 Prefektur dan 31 Kabupaten.
• Dibentuk Pengadilan untuk warga Eropa, Pengadilan untuk warga Pribumi, dan Pengadilan untuk warga Timur Asing.
• Membangun jalan raya antara Anyer-Panarukan, baik sebagai lalu-lintas pertahanan maupun perekonomian.
• Menambah jumlah angkatan perang dari 3.000 menjadi 20.000 prajurit, sekaligus meningkatkan kesejahteraannya.
• Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang.
• Membangun pangkalan angkatan laut di Ujong Kulon dan Surabaya.
• Membangun benteng-benteng pertahanan.
• Membentuk Dewan Pengawasan Keuangan Negara (Algemene Rekenkaer).
• Mengeluarkan uang kertas.
• Pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte leverantie) yang diterapkan pada zaman VOC tetap dilanjutkan, bahkan diperberat
• Mengadakan monopoli perdagangan beras.
Sistem hukum juga mengalami perubahan yang sangat mendasar. Daendels merintis pemberlakuan hukum Barat melalui pengadilan modern.
2) Bidang ekonomi
Kemajuan industri mendorong Belanda mengeksplorasi sumber daya alam, seperti pembangunan tambang minyak dan rel kereta api.
3) Bidang sosial
Pada masa pemerintahan Belanda, status tertinggi dimiliki oleh orang Eropa karena mereka merupakan penguasa. Golongan berikutnya adalah Asia Timur Jauh, seperti bangsa Cina, India, dan Arab yang merupakan kaum pedagang. Yang menempati kedudukan paling rendah adalah rakyat Indonesia atau kaum pribumi sebagai mayoritas.
4) Bidang Budaya
Masuknya bangsa asing ke Indonesia memunculkan westernisasi, yaitu pemujaan terhadap kebudayaan barat secara berlebihan .
Pada tahun 1848, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolah massal di setiap Kabupaten untuk kalangan terbatas. Sekolah tersebut adalah HIS (Hollandsche Inlandsche School), AMS (Algemeene Middel Bare School) dan HBS (Hoogere Burger School). Tahun 1851, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolah baru yaitu Sekolah Dokter STOVIA. Akhir abad ke-19, juga dibuka sekolah bagi kaum pribumi, yang bersifat umum dan memberikan pelajaran dasar membaca, menulis, serta berhitung.
Semasa pendudukan Jepang, perubahan besar terjadi dalam keorganisasian militer. Jepang menyelenggarakan latihan-latihan militer bagi pemuda Indonesia yang bertempat di Seinen Bojo, Tangerang. Pada tanggal 29 April 1943, dibentuk pula Keibodan (barisan bantu militer) dan Seinendan (barisan pemuda). Selain itu, dibentuk pula Heiho * (pembantu prajurit). Barisan-barisan tersebut dinamakan barisan paramiliter.
Selain barisan paramiliter, dibentuk pula organisasi militer dengan nama Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) atau *Boei Giyugun, pada tanggal 7 September 1943 dengan tujuan membantu militer Jepang di medan perang. Jepang pun mengerahkan penduduk untuk menghadapi Sekutu dengan membentuk Tonarigumi (rukun tetangga), juga Djawa Hokokai pada tanggal 1 Maret 1944. Selain itu dibentuk juga Fujinkai (perkumpulan kaum wanita), Kakyo Sokai (perhimpunan Cina), Taiku Kai (perkumpulan olahraga), Keimin Bunka Syidoso (himpunan kebudayaan). Di kemudian hari, semua organisasi ini dihimpun ke dalam Djawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa).
1) Bidang politik
Pemerintah Belanda mengadakan beberapa perubahan dalam organisasi pemerintah sesuai sistem kepegawaian yang mereka anut. Belanda juga menunjuk seseorang Residen untuk mengawasi jalannya pemerintahan kolonial di daerah-daerah dan memperhatikan penanaman bahan pangan. Belanda juga mengangkat Bupati untuk memastikan terjaminnya tanam paksa dan memastikan perjualan hanya dilakukan pada pemerintah belanda.
Sistem pemerintahan turut berubah pada kepemimpinan Daendels (1808-1811). Beberapa tindakan Daendels, yakni :
• Pusat pemerintahan (weltevreden) dipindahkan agak ke pedalaman.
• Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legislatif pendamping Gubernur Jenderal dibubarkan dan digantikan dengan Dewan Penasehat.
• Membentuk Sekretariat Negara (Algemene Secretarie).
• Pulau Jawa dibagi menjadi 9 Prefektur dan 31 Kabupaten.
• Dibentuk Pengadilan untuk warga Eropa, Pengadilan untuk warga Pribumi, dan Pengadilan untuk warga Timur Asing.
• Membangun jalan raya antara Anyer-Panarukan, baik sebagai lalu-lintas pertahanan maupun perekonomian.
• Menambah jumlah angkatan perang dari 3.000 menjadi 20.000 prajurit, sekaligus meningkatkan kesejahteraannya.
• Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang.
• Membangun pangkalan angkatan laut di Ujong Kulon dan Surabaya.
• Membangun benteng-benteng pertahanan.
• Membentuk Dewan Pengawasan Keuangan Negara (Algemene Rekenkaer).
• Mengeluarkan uang kertas.
• Pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte leverantie) yang diterapkan pada zaman VOC tetap dilanjutkan, bahkan diperberat
• Mengadakan monopoli perdagangan beras.
Sistem hukum juga mengalami perubahan yang sangat mendasar. Daendels merintis pemberlakuan hukum Barat melalui pengadilan modern.
2) Bidang ekonomi
Kemajuan industri mendorong Belanda mengeksplorasi sumber daya alam, seperti pembangunan tambang minyak dan rel kereta api.
3) Bidang sosial
Pada masa pemerintahan Belanda, status tertinggi dimiliki oleh orang Eropa karena mereka merupakan penguasa. Golongan berikutnya adalah Asia Timur Jauh, seperti bangsa Cina, India, dan Arab yang merupakan kaum pedagang. Yang menempati kedudukan paling rendah adalah rakyat Indonesia atau kaum pribumi sebagai mayoritas.
4) Bidang Budaya
Masuknya bangsa asing ke Indonesia memunculkan westernisasi, yaitu pemujaan terhadap kebudayaan barat secara berlebihan .
Pada tahun 1848, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolah massal di setiap Kabupaten untuk kalangan terbatas. Sekolah tersebut adalah HIS (Hollandsche Inlandsche School), AMS (Algemeene Middel Bare School) dan HBS (Hoogere Burger School). Tahun 1851, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolah baru yaitu Sekolah Dokter STOVIA. Akhir abad ke-19, juga dibuka sekolah bagi kaum pribumi, yang bersifat umum dan memberikan pelajaran dasar membaca, menulis, serta berhitung.
Semasa pendudukan Jepang, perubahan besar terjadi dalam keorganisasian militer. Jepang menyelenggarakan latihan-latihan militer bagi pemuda Indonesia yang bertempat di Seinen Bojo, Tangerang. Pada tanggal 29 April 1943, dibentuk pula Keibodan (barisan bantu militer) dan Seinendan (barisan pemuda). Selain itu, dibentuk pula Heiho * (pembantu prajurit). Barisan-barisan tersebut dinamakan barisan paramiliter.
Selain barisan paramiliter, dibentuk pula organisasi militer dengan nama Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) atau *Boei Giyugun, pada tanggal 7 September 1943 dengan tujuan membantu militer Jepang di medan perang. Jepang pun mengerahkan penduduk untuk menghadapi Sekutu dengan membentuk Tonarigumi (rukun tetangga), juga Djawa Hokokai pada tanggal 1 Maret 1944. Selain itu dibentuk juga Fujinkai (perkumpulan kaum wanita), Kakyo Sokai (perhimpunan Cina), Taiku Kai (perkumpulan olahraga), Keimin Bunka Syidoso (himpunan kebudayaan). Di kemudian hari, semua organisasi ini dihimpun ke dalam Djawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa).
S1
Gubernur Jenderal Daendels memerintah pada tahun ...
S2
Yang dimaksud dengan weltevreden adalah …
S3
Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legislatif pendamping Gubernur Jenderal dibubarkan dan digantikan dengan …
S4
Dewan Pengawasan Keuangan Negara semasa Daendels diistilahkan sebagai ...
S5
Pemerintahan Daendels membangun jalan raya ... sebagai lalu-lintas pertahanan maupun perekonomian
S6
Daendels merintis pemberlakuan hukum Barat melalui ... modern.
S7
Tahun 1851, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolah baru yaitu ...
S8
Yang dimaksud dengan Keibodan ialah ...
S9
Selain barisan paramiliter, Jepang punya organisasi militer dengan nama …
S10
Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa diistilahkan sebagai ...