Contoh Soal Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia
Contoh Soal Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia - Pasca serangan Jepang ke pangkalan militer Amerika Serikat, Pearl Harbour kekuasaan Belanda di Indonesia menjadi melemah seiring dengan diutusnya sebagian besar kekuatan militer Belanda untuk membantu sekutunya mengatasi serangan yang dilakukan oleh Jepang. Hal ini mengakibatkan tentara Jepang dengan mudah menguasai wilayah – wilayah utama di Indonesia dan mengusir militer Belanda yang berjaga – jaga di wilayah tersebut. Tanggal 9 Maret 1942 tercatat sebagai momen saat Jenderal Ter Poorten mengumumkan penyerahan tanpa syarat seluruh pasukan Belanda di Indonesia kepada militer Jepang.
Dalam awal pemerintahannya di Indonesia, pemerintahan militer Jepang atau Dai Nippon mengeluarkan keputusan untuk melarang semua rapat dan kegiatan politik. Keputusan ini diikuti dengan keluarnya peraturan pembubaran semua organisasi politik dan perkumpulan pada 20 Maret 1942. Jepang juga mengeluarkan sejumlah propaganda untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Beberapa propaganda yang terkenal saat itu adalah:
• Menganggap Jepang sebagai saudara tua Asia, Hakko Ichiu.
• Semboyan 3A, Nippon pemimpin Asia, Nippon Cahaya Asia dan Nippon pelindung Asia.
• Memberikan beasiswa pelajar untuk mencari simpati kalangan pendidikan di Indonesia.
• Merekrut tokoh – tokoh perjuangan nasional seperti Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta, dan Sutan Syahrir untuk bergabung dengan pemerintahan militer Jepang setelah membebaskannya dari penahanan Belanda.
• Pembentukan badan – badan kerjasama nasional seperti Pusat Tenaga Rakyat dan Jawa Hokokai.
• Menganggap Jepang sebagai saudara tua Asia, Hakko Ichiu.
• Semboyan 3A, Nippon pemimpin Asia, Nippon Cahaya Asia dan Nippon pelindung Asia.
• Memberikan beasiswa pelajar untuk mencari simpati kalangan pendidikan di Indonesia.
• Merekrut tokoh – tokoh perjuangan nasional seperti Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta, dan Sutan Syahrir untuk bergabung dengan pemerintahan militer Jepang setelah membebaskannya dari penahanan Belanda.
• Pembentukan badan – badan kerjasama nasional seperti Pusat Tenaga Rakyat dan Jawa Hokokai.
Pemerintah Militer Jepang juga melakukan perubahan dalam birokrasi pemerintahan, di antaranya adalah dengan pembentukan organisasi pemerintahan di tingkat pusat dengan membentuk Departemen dan pembentukan Cou Sang In atau dewan penasehat. Untuk mempermudah pengawasan dibentuk tiga pemerintahan militer, yakni:
1) Pembentukan Angkatan Darat/Gunseibu, membawahi Jawa dan Madura dengan Batavia sebagai pusat dan dikenal dengan tentara ke enam belas dipimpin oleh Hitoshi Imamura.
2) Pembentukan Angkatan Darat/Rikuyun, yang membawahi Sumatera dengan pusat Bukit Tinggi (Sumatera Barat) yang dikenal dengan tentara ke dua puluh lima dipimpin oleh Jendral Tanabe.
3) Pembentukan Angkatan Laut/Kaigun, yang membawahi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian dengan pusatnya Ujung Pandang (Makasar) yang dikenal dengan Armada Selatan ke dua dengan nama Minseifu dipimpin Laksamana Maeda.
1) Pembentukan Angkatan Darat/Gunseibu, membawahi Jawa dan Madura dengan Batavia sebagai pusat dan dikenal dengan tentara ke enam belas dipimpin oleh Hitoshi Imamura.
2) Pembentukan Angkatan Darat/Rikuyun, yang membawahi Sumatera dengan pusat Bukit Tinggi (Sumatera Barat) yang dikenal dengan tentara ke dua puluh lima dipimpin oleh Jendral Tanabe.
3) Pembentukan Angkatan Laut/Kaigun, yang membawahi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian dengan pusatnya Ujung Pandang (Makasar) yang dikenal dengan Armada Selatan ke dua dengan nama Minseifu dipimpin Laksamana Maeda.
Kegiatan ekonomi di Indonesia diarahkan untuk kepentingan perang maka seluruh potensi sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk industri yang mendukung mesin perang. Jepang menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, Bank dan perusahaan penting. Jepang juga menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat. Jepang juga semakin intensif mendidik dan melatih pemuda-pemuda Indonesia di bidang militer. Hal ini disebabkan karena situasi di medan pertempuran (Asia – Pasifik) semakin menyulitkan Jepang.
Masa Pendudukan Jepang di Indonesia adalah masa yang sangat berpengaruh bagi perkembangan Indonesia. Pada saat itu Jepang memperbolehkan bahasa Indonesia untuk digunakan sebagai menjadi bahasa komunikasi nasional. Selain itu, prinsip ekonomi Jepang juga turut memberi awal untuk pendirian koperasi yang saat itu disebut sebagai kumyai. Pemerintahan Jepang juga mendukung pembentukan sistem pendidikan di Indonesia dan mengenalkan sistem pertanian baru yang lebih efisien dalam peningkatan produksi pangan. Dan yang paling berdampak luas bagi Indonesia adalah pembentukan BPUPKI dan PPKI untuk kegiatan persiapan kemerdekaan Indonesia. Kelak badan ini juga yang memberi ide untuk perumusan dasar negara yang dikenal dengan Pancasila.
S1
Pangkalan militer Amerika Serikat yang diserang oleh Jepang ialah ….
S2
Penyerahan tanpa syarat Belanda kepada Jepang berlangsung semasa kepemimpinan ….
S3
Pembubaran organisasi politik di Indonesia oleh Jepang berlangsung pada ….
S4
Berikut adalah propaganda yang dilakukan Jepang di Indonesia, kecuali ….
S5
Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH Mas Mansyur adalah tokoh nasional Indonesia yang tergabung dalam ….
S6
Laksamana Maeda yang kelak menjadi salah satu tokoh di balik Proklamasi Indonesia adalah salah satu pimpinan militer Jepang dari angkatan ….
S7
Untuk mendapatkan tentara dalam jumlah besar ketika menghadapi perang Dunia II, Jepang mengeluarkan kebijakan ….
S8
Kumyai adalah sebutan untuk ….
S9
BPUPKI dan PPKI dibentuk oleh pemerintahan Jepang dengan tugas utama ….
S10
Dewan Penasihat bentukan Jepang disebut juga dengan ….