Contoh Mutasi yang terjadi Pada Materi Genetik

Contoh Mutasi yang terjadi Pada Materi Genetik - Pada topik sebelumnya, kalian telah mengenal berbagai contoh pewarisan sifat dari satu generasi ke generasi lainnya, baik sifat yang merugikan seperti penyakit dan sifat lainnya seperti golongan darah. Pada topik kali ini, kalian akan belajar tentang mutasi kromosom. Apa itu mutasi kromosom? Bagaimana proses terjadinya mutasi kromosom? Apa saja contoh dari mutasi kromosom? Perhatikan analogi berikut ini.

        Pernahkah kalian menonton film kura-kura ninja? Tahukah kalian tokoh-tokoh superhuman dalam film tersebut merupakan hasil dari mutasi kromosom? Tokoh superhuman lainnya hasil mutasi kromosom adalah spiderman. Mutasi kromosom dapat merubah sifat yang tampak atau fenotip tertentu. Bagaimana mutasi kromosom bisa terjadi? Mari simak penjelasan berikut ini.

☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳

Materi genetis atau gen yang ada pada kromosom suatu saat dapat mengalami perubahan. Perubahan materi genetik yang terjadi dalam organisme sering disebut mutasi. Mutasi dapat terlihat dari fenotip atau sifat yang tampak pada organisme, tetapi seringkali juga susah diamati dari ciri yang tampak pada organisme. Mutasi kromosom merupakan perubahan kromosom sehingga menimbulkan perubahan sifat yang diturunkan pada generasi berikutnya. Sebagian besar mutasi kromosom disebabkan oleh kesalahan pada proses meiosis, misalnya terjadi pindah silang atau tautan. Berikut adalah beberapa contoh mutasi yang terjadi pada materi genetik.

1. Perubahan set kromosom (Eupoliploidi)

Pada umumnya, makhluk hidup mempunyai 2n kromosom (diploid). Kadang-kadang inti sel suatu organisme mengalami kesalahan dalam proses pembelahan (gagal berpisah) sehingga mengalami perubahan jumlah kromosom di dalam inti sel, misalnya menjadi n (monoploid), 3n (triploid), 4n (tetraploid), dan seterusnya. Organisme monoploid kurang kuat dan bersifat steril karena kromosom homolog tidak memiliki pasangan selama meiosis. Organisme yang mempunyai jumlah kromosom lebih dari 2n dinamakan poliploidi. Poliploidi umumnya terjadi pada tumbuhan, sedangkan pada hewan sangat jarang karena bersifat letal (mematikan). Pengaruh poliploidi terhadap individu, diantaranya pertumbuhan raksasa, jumlah kandungan vitamin pada tumbuhan poliploidi lebih banyak, kesuburan atau fertilitas umumnya berkurang seringkali tidak berbiji. Contoh tumbuhan yang mengalami poliploidi adalah semangka yang akhirnya menyebabkan semangka tersebut tak berbiji. 
Proses euploid terjadi karena faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya, antara lain pemberian zat kimia misalnya kolkisin, penggunaan suhu tinggi, dan dekapitasi. Penggunaan kolkisin dapat mempengaruhi pembelahan sel, khususnya menghalangi pembentukan gelendong pembelahan dan menghambat terjadinya anafase. Hal tersebut menyebabkan kromatid tidak terpisah ke kutub yang bersebelahan. Sementara dekapitasi merupakan pemotongan tunas tanaman sehingga tunas baru yang muncul adalah tetraploid (4n).

2. Perubahan jumlah kromosom (Aneuploidi)

Aneuploidi merupakan suatu keadaan dimana keturunan yang dihasilkan mempunyai kromosom kurang atau lebih dari jumlah kromosom induknya. Aneuploidi dapat terjadi karena gagal berpisah saat meiosis sehingga terdapat lebih banyak kromosom pada sel anakan yang satu daripada yang lain. 
Aneuploidi pada autosom dapat mengakibatkan organisme yang dalam keadaan normal (2n) mengalami perubahan jumlah kromosom menjadi 2n – 1 (monosomik, yaitu mutasi karena kekurangan satu kromosom), 2n – 2 (nulisomik, yaitu mutasi karena kekurangan 2 kromosom), 2n + 1 (trisomik, yaitu mutasi karena kelebihan 1 kromosom), 2n + 2 (tetrasomik, yaitu mutasi karena kelebihan 2 kromosom), dan seterusnya.
Aneuploidi pada autosom manusia dapat menyebabkan syndrom down dan syndrom patau. Kedua syndrom tersebut disebabkan karena adanya penambahan satu kromosom (2n + 1). Sementara aneuploidi pada kromosom seks manusia dapat menyebabkan sindrom Turner (XO), sindrom Klinefelter (XXY), sindrom Triple–X (XXX), atau wanita super dan pria XYY.

3. Perubahan struktur kromosom 

Mutasi karena perubahan struktur kromosom disebut juga aberasi. Aberasi dapat terjadi karena hal-hal berikut.
a. Delesi, yaitu patahnya segmen kromosom yang mengakibatkan bagian kromosom hilang.
b. Duplikasi, yaitu penambahan segmen kromosom sehingga menyebabkan terulangnya segmen tersebut dalam susunan kromosom. 
c. Inversi, yaitu patahnya kromosom diikuti dengan penyisipan kembali gen-gen pada kromosom yang sama dengan urutan terbalik.
d. Translokasi, yaitu suatu bagian dari satu kromosom pindah ke kromosom lain yang bukan homolognya.
e. Katenasi, yaitu saling menempelnya ujung-ujung kromosom yang saling berdekatan sehingga membentuk lingkaran.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel