Contoh Soal Peranan Organisme yang Hidup Di Dalam Tanah

Contoh Soal Peranan Organisme yang Hidup Di Dalam TanahPada topik sebelumnya, kita telah membahas mengenai peranan tanah bagi kehidupan. Kita juga telah mengetahui bahwa terdapat berbagai organisme yang hidup di dalam tanah, seperti cacing, semut dan bakteri. Organisme-organisme tersebut umumnya hidup pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah.
            Tahukah kalian bahwa organisme-organisme tersebut memiliki banyak peranan yang sangat penting bagi kehidupan? Banyak aktivitas biologis terjadi di dalam tanah. Aktivitas biologis di dalam tanah dilakukan oleh organisme yang hidup di dalam tanah. Hasil dari aktivitas biologis tersebut dapat mempengaruhi kesuburan tanah, tekstur tanah dan kegemburan tanah. Berikut ini akan kita bahas mengenai beberapa peranan organisme yang hidup di dalam tanah.

A. Dekomposer

            Banyak organisme tanah yang melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang jatuh ke tanah, ranting tumbuhan, dan jasad hewan yang telah mati. Bahan-bahan organik tersebut diuraikan menjadi materi organik yang lebih sederhana.
            Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan batuan menjadi bahan-bahan anorganik yang kita kenal sebagai mineral tanah. Mineral tanah bersama dengan materi organik merupakan kandungan tanah yang sangat berguna bagi tumbuhan dan menentukan kesuburan tanah.
            Proses dekomposisi atau penguraian di dalam tanah banyak dilakukan oleh organisme jamur dan bakteri. Saat ini, berbagai organisme tanah telah dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pupuk yang terbuat dari bahan organik yang diuraikan.

B. Penggembur Tanah

            Selain melakukan dekomposisi, beberapa organisme tanah juga mampu menggemburkan tanah. Misalnya cacing dan semut. Cacing banyak membuat lubang di dalam tanah. Lubang-lubang tersebut berguna sebagai saluran air yang masuk ke dalam tanah, sehingga tanah menjadi tidak padat. Lendir yang dihasilkan oleh cacing berguna untuk merekatkan tanah, sehingga struktur lubang yang dibentuk oleh cacing tidak tertutup kembali. Semut juga membuat sarang di dalam tanah. Sarang semut juga mempermudah masuknya air ke dalam tanah.
            Selain air, udara juga sangat dibutuhkan untuk berada di dalam tanah. Lubang-lubang yang ada di dalam tanah semakin mempermudah udara memasuki tanah. Keberadaan air dan udara di dalam tanah menjadikan tanah subur. Struktur tanah menjadi gembur dan tidak padat.

C. Pereaksi Kimia dalam Tanah

            Berbagai jenis bakteri yang terdapat di dalam tanah melakukan beberapa reaksi kimia untuk menguraikan materi organik. Misalnya, bakteri Nitrosomonas membantu reaksi kimia dalam proses penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat. Nitrat adalah senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk dapat hidup dan berkembang dengan baik. Ada juga bakteri rhizobium yang melakukan simbiosis dengan akar tanaman untuk membantu tanaman mendapatkan nitrogen melalui reaksi fiksasi nitrogen. Organisme dari jenis jamur seperti mikoriza membantu tanaman untuk lebih mudah menyerap senyawa fosfor yang ada di dalam tanah.

D. Pengurai Polutan dalam Tanah

            Organisme tanah mampu menjadi agen biologi untuk menguraikan berbagai polutan yang mencemari tanah. Dengan begitu, tanah menjadi bersih dari polutan sehingga air yang berada di dalam tanah bisa terhindar dari pencemaran.
            Polutan yang sering masuk ke dalam tanah antara lain adalah herbisida dari kegiatan pertanian. Herbisida diuraikan oleh organisme tanah sehingga tidak mencemari tanah. Proses penguraian herbisida dan berbagai polutan lainnya yang masuk ke dalam tanah akan semakin cepat dilakukan jika banyak jumlah organisme pengurai yang ada di tanah.

E. Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah

            Tekstur tanah adalah keadaan tanah berdasarkan ukuran partikel yang menyusun tanah. Tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda. Berdasarkan ukuran partikel tersebut, tanah dapat digolongkan menjadi tanah lempung, tanah liat dan pasir. Partikel-partikel penyusun tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang terdapat di dalam tanah.
            Pembentukan tekstur tanah banyak dibantu oleh organisme tanah. Cacing yang hidup di dalam tanah membantu dalam proses pemecahan batu menjadi partikel tanah. Bakteri juga membantu dalam proses pelapukan batuan. Selain itu, akar tumbuhan yang melakukan penetrasi ke dalam bebatuan menyebabkan batuan menjadi terpecah dan membentuk tanah. Akar tumbuhan mengeluarkan zat asam yang menyebabkan batuan mengalami pelapukan.



Contoh Soal Peranan Organisme yang Hidup Di Dalam Tanah

Tanah terbentuk dari pecahan partikel batuan. Salah satu penyebab batuan menjadi pecah secara biologis adalah ....
Kandungan bahan organik di dalam tanah berasal dari ....
Bahan organik di tanah berasal dari sisa makhluk hidup yang diuraikan oleh bakteri pengurai (dekomposer). Jika kita ingin membuat bahan organik yang berasal dari sisa sampah organik seperti sampah dedaunan, maka yang harus dilakukan adalah ....
Organisme tanah dapat menjadi agen biologis karena ....
Nitrogen adalah unsur yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan. Nitrogen tidak banyak terdapat di lingkungan dalam keadaan yang mudah diserap. Beberapa jenis tumbuhan dapat menyerap nitrogen dengan mudah dengan bantuan bakteri rhizobium karena ....
Jika jumlah organisme tanah pengurai polutan lebih sedikit dibandingkan jumlah polutan yang ada, maka ....
Bakteri nitrosomonas menguraikan jasad makhluk hidup menjadi ....
Kandungan tanah yang berasal dari penguraian materi anorganik adalah ....
Tumbuhan dapat tumbuh dengan baik di tanah yang mengandung banyak cacing karena ....
Berikut ini adalah beberapa karakter tanah:
  1. Mengandung batuan
  2. Mengandung pasir
  3. Mengandung organisme tanah
  4. Mengandung air
Tanah yang cocok untuk lahan pertanian adalah tanah yang mengandung ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel