Contoh Soal Pengerahan Pemuda oleh Jepang
Contoh Soal Pengerahan Pemuda oleh Jepang - Pemerintahan militer pendudukan Jepang di Indonesia membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dalam menghadapi Perang Asia Timur Raya dan desakan sekutu. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengerahkan tenaga pemuda Indonesia melalui sejumlah organisasi dan perkumpulan. Setelah mempelajari bahasan ini, kalian akan mengetahui alasan pengerahan pemuda Indonesia dan cara mobilisasi yang dilakukan.
Kedatangan Jepang di Indonesia bersamaan dengan awal bermulanya Perang Dunia II. Jepang yang saat itu menjadi lawan dari Pihak Sekutu menyadari pentingnya bantuan dari penduduk di daerah jajahannya, termasuk Indonesia untuk mempertahankan kedudukannya di kawasan Asia. Pada bulan April 1943, pemerintah militer Jepang di Indonesia secara intensif mengorganisir barisan pemuda dalam organisasi semi militer ataupun militer.
Tujuan Jepang saat itu dalam menghimpun kekuatan pemuda adalah untuk mendidik dan melatih para pemuda mempertahankan wilayah jajahan mereka, Indonesia dari serangan pasukan Sekutu. Tercatat organisasi pemuda pertama yang didirikan Jepang untuk pengerahan pemuda Indonesia adalah pembentukan BPAR (Barisan Pemuda Asia Raya) pada tanggal 11 Juni 1942. Selanjutnya, Jepang mendirikan sejumlah perkumpulan semi militer dan non militer yang menjadi wadah bagi pergerakan pemuda Indonesia, antara lain:
• Organisasi semi militer
Berbagai barisan pemuda yang berbentuk semi militer, antara lain, Seinendan, Fujinkai, dan Keibodan.
• Organisasi militer bentukan Jepang
Organisasi bersifat militer bentukan Jepang adalah Heiho dan PETA.
• Organisasi semi militer
Berbagai barisan pemuda yang berbentuk semi militer, antara lain, Seinendan, Fujinkai, dan Keibodan.
• Organisasi militer bentukan Jepang
Organisasi bersifat militer bentukan Jepang adalah Heiho dan PETA.
Jepang juga mengerahkan para pemuda Indonesia sebagai bantuan tenaga untuk membangun sarana pendukung perang, antara lain kubu pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lapangan udara. Pengerahan tenaga kerja ini disebut sebagai romusha.Tenaga kerja ini diperoleh dari desa-desa di Pulau Jawa yang penduduknya amat padat. Pada mulanya, pengerahan tenaga kerja tersebut bersifat sukarela dan pelaksanaan pekerjaannya tidak begitu jauh dari rumah penduduk. Selain itu, Jepang melakukan propaganda dengan membentuk barisan romusha yang bertugas membela negara dan membangun kemakmuran bersama. Namun dalam pelaksanaanya, pengerahan tenaga rakyat ini dilakukan secara paksa. Mereka diperlakukan secara kasar, berbeda dengan propaganda yang dielu-elukannya. Kesehatan mereka tidak dijamin, makanan tidak cukup, dan pekerjaan mereka melebihi kesanggupan manusia.
Sadar bahwa cara yang mereka tempuh selama ini mulai mendapatkan tentangan dari masyarakat Indonesia, pihak Jepang kemudian membentuk organisasi pemuda yang diberi nama Syuisintai *atau Barisan Pelopor. *Syuisintai dibentuk 14 September 1944 dengan tujuan meningkatkan kesiapsiagaan rakyat. Organisasi ini merupakan wadah pemuda pertama yang pimpinannya berasal dari golongan nasionalis seperti Ir. Soekarno, RP Suroso, Otto Iskandardinata dan Dr. Buntaran Martoatmodjo. Jepang juga memanfaatkan golongan pemuda Indonesia yang tergabung dalam Jawa Hokokai untuk bisa mengeruk sumber-sumber alam yang ada di Indonesia. Semua itu dilakukan Jepang demi tercapainya cita-cita dan ambisi politiknya yaitu menguasai wilayah Asia. Semua harta peninggalan milik Belanda disita seperti perkebunan, bank, pabrik dan perusahaan-perusahaan penting (pertambangan, telekomunikasi, perusahaan transportasi, listrik). Jepang mengawasi dan memonopoli penjualan hasil perkebunan teh, kopi, karet dan kina. Jepang melancarkan kampanye pengerahan barang-barang dan menambah bahan pangan secara besar-besaran. Kampanye ini menjadi tugas Jawa Hokokai dan instansi-instansi lain. Jenis-jenis perkebunan yang tidak berguna dimusnahkan dan diganti dengan tanaman bahan makanan.
Selain organisasi yang berhubungan langsung dengan kegiatan politik, pemerintah pendudukan Jepang juga membentuk organisasi yang tidak berkaitan dengan kegiatan politik. Organisasi yang dibentuk lebih berkaitan dengan agama. Organisasi yang mendapat izin dari pemerintah Jepang tersebut adalah Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI). Organisasi ini lebih banyak beraktivitas dalam kegiatan keagamaan, seperti membangun masjid dan pengumpulan zakat.
S1
Pilihan Tunggal
Kedatangan Jepang ke Indonesia hampir bersamaan dengan dimulainya ...
S2
Pilihan Tunggal
Keterlibatan barisan pemuda secara intensif dalam pemerintahan penjajahan Jepang dimulai pada tahun ....
S3
Pilihan Tunggal
Organisasi kepemudaan pertama yang dibentuk pemerintahan Jepang dengan melibatkan pemuda Indonesia dikenal dengan sebutan ....
S4
Pilihan Tunggal
Pengerahan tenaga kerja Indonesia secara besar – besaran disebut dengan ....
S5
Pilihan Tunggal
Daerah utama yang menjadi asal dari tenaga kerja paksa Indonesia semasa pemerintahan Jepang ialah ....
S6
Pilihan Tunggal
Syuisintai atau Barisan Pelopor dibentuk oleh Jepang pada tahun ....
S7
Pilihan Tunggal
Tokoh nasional Indonesia yang turut bergabung dalam Barisan Pelopor adalah sebagai berikut, kecuali ....
S8
Pilihan Tunggal
Jawa Hokokai dibentuk oleh pemerintahan militer Jepang untuk mengambil alih perkebunan milik ....
S9
Pilihan Tunggal
Untuk lahan yang dinilai tidak produktif oleh Jepang maka akan ditanami dengan ....
S10
Pilihan Tunggal
Organisasi keagamaan yang dibentuk Jepang semasa pemerintahan militernya di Indonesia adalah ....