Contoh Soal Meringkas Teks Cerita Moral atau Fabel

Contoh Soal Meringkas Teks Cerita Moral atau Fabel Apakah kamu masih ingat apa itu teks fabel? Benar. Teks fabel adalah teks yang berisi cerita pesan moral yang bertokohkan binatang. Secara tersirat, pesan-pesan yang terkandung dalam sebuah teks fabel merupakan pelajaran yang dapat dipetik untuk kita praktikkan dalam realitas kehidupan.
      Nah, materi kita kali ini adalah meringkas teks fabel yang tadi sudah dijelaskan sebelumnya. Kamu tentu masih pula ingat apa yang disebut meringkas, bukan? Meringkas adalah sebuah cara penyederhanaan bacaan tanpa menghilangkan pokok-pokok penting yang terdapat dalam wacana asli. Dengan demikian, meringkas teks fabel adalah menyederhanakan teks yang berisi cerita moral tanpa menghilangkan bagian-bagian penting yang terdapat di dalamnya.
      Salah satu hal penting yang harus dilakukan sebelum kita meringkas teks fabel adalah memahami tentang struktur teks fabel tersebut. Struktur teks fabel ada empat: orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Pengetahuan kita tentang struktur teks fabel akan memudahkan kita dalam meringkasnya. Agar pemahamanmu terbangun lakukanlah langkah-langkah berikut ini.
Baca dan pahamilah penggalan teks berikut ini!

Tikus mengendap-endap agar kedatangannya tidak membangunkan kucing. Ketika sampai di percis depan kucing, tikus semakin memelankan langkahnya agar tidak menimbulkan suara. Namun, nahas tikus tidak menyadari apabila di sana ada kaleng tempat minum kucing. Kemudian, prang…tikus menginjak kaleng itu.
Penggalan teks fabel di atas adalah termasuk ke dalam bagian komplikasi. Kita bisa membuat penyederhanaan penggalan teks bagian komplikasi di atas. Kita meringkas bersama-sama ya!
Langkah pertama
Tentunya kita harus membaca dan memahami teks tersebut. Kamu sudah membaca dan memahaminya, bukan? Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa penggalan tersebut termasuk bagian komplikasi teks fabel, artinya kita bisa mengimajinasikan bahwa penggalan ini harus meliputi kemunculan konflik sampai klimaks konflik.
Langkah kedua
Nah, setelah cara pertama dilakukan, kamu pasti dapat menemukan pokok-pokok alur yang terdapat dalam penggalan teks tersebut, bukan? Yuk, kita urutkan pokok-pokoknya!
(1) Tikus mengendap-endap [muncul konflik]. (2) Tikus sampai di depan kucing yang sedang tidur [konflik mulai naik]. (3) Tikus tidak sadar ada kaleng [mendekati klimaks]. (4) Tikus menginjak kaleng [menuju titik klimaks].
Langkah ketiga
Setelah menentukan pokok-pokok alurnya, kita susun penggalan teks yang lebih sederhana berdasarkan pokok-pokok tersebut. 
Misalnya,

Tikus mengendap-endap, tetapi nahas ia menginjak kaleng ketika sampai di depan kucing yang sedang tidur itu.
       Nah, mudah, bukan? Apa yang kamu lakukan tadi adalah salah satu cara dalam meringkas teks fabel. Ingat, sebuah ringkasan—walaupun muncul dalam wujud sederhana—tetap berisi bahan utama dari teks aslinya.

Poin Penting

Hal-hal yang perlu kamu ingat ketika membuat ringkasan adalah sebagai berikut.
1. Tidak boleh malas membaca!
2. Bacalah teks fabel dengan berusaha mengimajinasikannya sehingga tergambar mini teks dalam pikiranmu!
3. Meringkaslah dengan sinonim kata yang dapat menggantikan.
4. Pakailah kalimat yang sederhana dalam membuat ringkasannya.
5. Ingatlah urutan struktur teks fabelnya.

Contoh Soal Meringkas Teks Cerita Moral atau Fabel


Di sebuah hutan hiduplah seekor katak yang sangat periang.
Inti kalimat tersebut adalah ….
Ketika berhadapan dengan kucing, tiba-tiba rasa takut menghampiri tikus.
Makna inti kalimat tersebut adalah ….
Malam telah larut, tetapi tupai tetap tidak bisa memejamkan mata. Kemudian, bangunlah tupai dari tempat tidunya. Dia menuju ke jendela. Saat termenung, tiba-tiba tupai melihat sesosok bayangan berkelebat di depan rumah belalang.
Ringkasan yang sesuai untuk penggalan teks tersebut adalah ….
Alkisah pada suatu hari yang cerah di hutan, ada seekor beruang yang kelaparan. Ia menjelajahi hutan untuk mencari madu. Akan tetapi, dia tak menemukan satu sarang lebah pun. Lalu, ia pun pergi ke sungai untuk mencari ikan. Di sana, ia menemukan banyak ikan yang sedang berenang.
Ringkasan yang tepat penggalan teks tersebut adalah ….
Beruang berhasil menangkap satu ikan yang sangat besar. Di saat beruang membuka mulutnya lebar-lebar untuk melahap si ikan, tiba-tiba ikan berbicara. “Tolong, jangan makan aku!” teriak ikan. Sang beruang pun tidak jadi memakan ikan tersebut. “Memangnya mengapa?” Tanya beruang keheranan. “Kau boleh memakanku, tetapi ada satu syarat. Izinkanlah aku meminta izin terlebih dahulu pada keluargaku di rumah. Tunggulah sebentar, aku akan kembali.” janji ikan. “Baiklah, kau akan kulepaskan,” ucap beruang yang percaya pada ikan.
Ringkasan yang sesuai dengan teks tersebut adalah ….
Akan tetapi, setelah sekian lama waktu berlalu, ikan tidak muncul kembali. Kemudian, beruang pun sadar bahwa dirinya telah tertipu. Ia menyesal mengapa terlalu mudah percaya. Sifat yang terlalu mudah percaya terhadap seseorang membuat beruang mudah untuk ditipu. Akibatnya, apa yang tadi nyaris beruang dapatkan, kini seolah debu yang terbang entah ke mana.
Ringkasan yang sesuai dengan penggalan teks tersebut adalah ….
Akhirnya, beruang berjanji kepada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan tertipu lagi. Dia tidak ingin menjadi hewan yang mudah dibodohi. Dia akan selalu waspada. Dia akan lebih cermat lagi.
Inti cerita yang sesuai berdasarkan penggalan teks tersebut adalah ….
Pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Si semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang lain yang berada di taman itu.
      Kemudian, Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Semut mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana. “Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan! Lihat dunia yang luas ini! Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?” celoteh semut. Semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat yang ia suka. Selain itu, semut selalu berbangga diri karena kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Mendengar celotehan semut, kepompong hanya diam.
Ringkasan yang tepat sesuai dengan teks tersebut adalah ….
Pada suatu pagi si semut kembali berjalan ke taman itu. Di mana-mana terdapat genangan lumpur karena hujan beberapa hari ini. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalamnya. Ia terjatuh ke dalam lumpur. Semut hampir tenggelam dalam lumpur itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan. “Tolong, bantu aku! Aku akan tenggelam, tolong...tolong....!” teriak semut sangat kencang. 
      Untunglah saat itu seekor kupu-kupu terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. “Semut, peganglah erat-erat ranting ini! Nanti aku akan mengangkat ranting ini,” perintah kupu-kupu. Lalu, semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian, semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu. Semut kaget bukan main. Kepompong yang dulu pernah ia ejek kini sudah menyelamatkan dirinya.
      Akhirnya, semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
Ringkasan yang tepat sesuai dengan teks tersebut adalah ….
Di sebuah hutan kecil di pinggiran desa, ada seekor kelinci yang sombong. Dia suka mengejek hewan-hewan lain yang lebih lemah. Hewan-hewan lain seperti kura-kura, siput, dan semut tidak suka pada kesombongan kelinci.
      Suatu hari, si Kelinci berjalan dengan angkuhnya mencari lawan yang lemah untuk diejeknya. Kebetulan dia bertemu dengan Kura-kura. “Hei, Kura-kura, si lambat, kamu jangan jalan aja dong. Lari dong, biar cepat sampai,” kata Kelinci sambil mencibirkan bibirnya kepada Kura-kura. “Biarlah, Kelinci, memang jalanku lambat. Yang penting aku sampai ke tujuan dengan selamat,” jawab Kura-kura dengan tenang. “Hei, Kura-kura, bagaimana kalau kita adu lari. Kalau kau bisa menang, aku akan beri hadiah apa pun yang kau minta,” kata Kelinci dengan tertawa. Dalam hatinya dia berkata, “Mana mungkin dia akan bisa mengalahkanku.” “Wah, Kelinci, mana mungkin aku bertanding adu cepat denganmu? Kamu bisa lari dan loncat dengan cepat, sedangkan aku berjalan selangkah demi selangkah sambil membawa rumahku yang berat ini,” kata Kura-kura. “Tidak bisa, kamu tidak boleh menolak tantanganku ini. Pokoknya besok pagi aku tunggu kau di bawah pohon beringin. Aku akan menghubungi Pak Serigala untuk jadi wasitnya,” Kelinci memaksa. Kura-kura hanya dapat diam membisu. Dalam hati Kura-kura berkata, “Mana mungkin aku bisa mengalahkan Kelinci?”
      Keesokan harinya, dengan sombong Kelinci sudah menunggu Kura-kura di bawah pohon beringin. Pak Serigala juga sudah datang untuk menjadi wasit. Setelah Kura-kura datang, Pak Serigala menjelaskan peraturan perlombaan dengan detil. Setelah semuanya jelas, Pak Serigala segera memulai aba-aba dimulainya pertandingan. “Oke,… satu, dua, tiga … mulai!” Pak Serigala memberi aba-aba. Kelinci segera meloncat mendahului Kura-kura.
Ringkasan yang tepat sesuai dengan teks tersebut adalah ….

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel