Contoh Soal Ciri-Ciri Bahasa Teks Eksposisi
Contoh Soal Ciri-Ciri Bahasa Teks Eksposisi - Sebagaimana yang telah dibahas dalam topik sebelumnya, bahwa teks eksposisi adalah teks yang ditulis dengan struktur tesis ^ argumen ^ penegasan ulang. Setelah memahami struktur teks eksposisi, kali ini kita akan belajar memahami ciri kebahasaannya. Dalam tujuannya membuktikan tesis yang disampaikan, teks eksposisi memiliki ciri-ciri bahasa sebagai berikut ini.
Setiap contoh kata di atas dapat dipasangkan dengan kata bukan: bukan sungai, bukan meja, bukan sosialisme, bukan Budi, bukan kambing, bukan pohon, dsb.
A. Kalimat tunggal
B. Kalimat majemuk
C. Konjungsi penambahan, perlawanan, sebab-akibat, dan pemilihan
D. Kata-kata baku
E. Kata berimbuhan
F. Kelas kata (verba, nomina, adjektiva)
G. Kata yang merujuk ke dalam keberlangsungan tindakan (aspek, di dalam BSE disebut modalitas)
H. Kelompok kata
I. Kohesi (kata ganti, repetisi, kata transisi)
Akan tetapi, dari sembilan ciri kebahasaan di atas, beberapa telah kita kaji saat materi teks hasil observasi dan teks tanggapan deskriptif. Beberapa ciri bahasa yang dimaksud terdapat dalam poin C, D, E dan H. Untuk itu, kali ini kita akan menganalisis lima poin saja, yaitu ciri bahasa poin A, B, F, G, dan I.
B. Kalimat majemuk
C. Konjungsi penambahan, perlawanan, sebab-akibat, dan pemilihan
D. Kata-kata baku
E. Kata berimbuhan
F. Kelas kata (verba, nomina, adjektiva)
G. Kata yang merujuk ke dalam keberlangsungan tindakan (aspek, di dalam BSE disebut modalitas)
H. Kelompok kata
I. Kohesi (kata ganti, repetisi, kata transisi)
Akan tetapi, dari sembilan ciri kebahasaan di atas, beberapa telah kita kaji saat materi teks hasil observasi dan teks tanggapan deskriptif. Beberapa ciri bahasa yang dimaksud terdapat dalam poin C, D, E dan H. Untuk itu, kali ini kita akan menganalisis lima poin saja, yaitu ciri bahasa poin A, B, F, G, dan I.
Ciri Bahasa Teks Eksposisi
A. Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mengandung satu klausa (satu subjek dan satu predikat). Subjek dalam kalimat adalah hal yang dibahas, sedangkan predikat adalah hal yang menjelaskan subjek. Agar lebih jelas, kalian perhatikan contoh berikut!
Contoh kalimat tunggal
Catatan: kopi dalam kalimat di atas adalah hal yang dibahas di dalam kalimat. Untuk memudahkan kalian mencari subjek, kalian bisa membuat pertanyaan apa/siapa yang dibahas?
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mengandung satu klausa (satu subjek dan satu predikat). Subjek dalam kalimat adalah hal yang dibahas, sedangkan predikat adalah hal yang menjelaskan subjek. Agar lebih jelas, kalian perhatikan contoh berikut!
Contoh kalimat tunggal
Catatan: kopi dalam kalimat di atas adalah hal yang dibahas di dalam kalimat. Untuk memudahkan kalian mencari subjek, kalian bisa membuat pertanyaan apa/siapa yang dibahas?
B. Kalimat majemuk
Berbeda dengan kalimat tunggal, kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua klausa atau lebih. Dengan kata lain, kalimat ini mengandung lebih dari satu unsur subjek dan predikat. Kalimat majemuk ditandai oleh penggunaan konjungsi/kata hubung, baik kata hubung setara maupun bertingkat. Perhatikanlah contoh berikut.
C. Kelas kata (kategori kata)
Setiap bahasa memiliki kelas kata. Kelas kata yang dimaksud ini adalah pengelompokkan kata ke dalam kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan.
• Kata benda (nomina)
Kata benda adalah kata yang mengacu ke dalam benda (konkret atapun abstrak) dan makhluk hidup (manusia, hewan, dan binatang). Contoh jenis kata ini dapat dipasangkan dengan kata bukan. Contohnya adalah sebagai berikut.
Berbeda dengan kalimat tunggal, kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua klausa atau lebih. Dengan kata lain, kalimat ini mengandung lebih dari satu unsur subjek dan predikat. Kalimat majemuk ditandai oleh penggunaan konjungsi/kata hubung, baik kata hubung setara maupun bertingkat. Perhatikanlah contoh berikut.
C. Kelas kata (kategori kata)
Setiap bahasa memiliki kelas kata. Kelas kata yang dimaksud ini adalah pengelompokkan kata ke dalam kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan.
• Kata benda (nomina)
Kata benda adalah kata yang mengacu ke dalam benda (konkret atapun abstrak) dan makhluk hidup (manusia, hewan, dan binatang). Contoh jenis kata ini dapat dipasangkan dengan kata bukan. Contohnya adalah sebagai berikut.
Setiap contoh kata di atas dapat dipasangkan dengan kata bukan: bukan sungai, bukan meja, bukan sosialisme, bukan Budi, bukan kambing, bukan pohon, dsb.
• Kata kerja (verba)
Kata kerja adalah kata yang mengacu ke dalam hal yang berupa tindakan atau pekerjaan yang dilakukan oleh pelaku atau yang dialami oleh pelaku. Jenis kata ini dapat dipasangkan dengan kata tidak. Contoh jenis kata ini adalah sebagai berikut.
Setiap contoh di atas dapat dipasangkan dengan kata tidak: tidak main, tidak jalan, tidak berenang, tidak makan, tidak terinjak, tidak terambil, dsb.
Kata kerja adalah kata yang mengacu ke dalam hal yang berupa tindakan atau pekerjaan yang dilakukan oleh pelaku atau yang dialami oleh pelaku. Jenis kata ini dapat dipasangkan dengan kata tidak. Contoh jenis kata ini adalah sebagai berikut.
Setiap contoh di atas dapat dipasangkan dengan kata tidak: tidak main, tidak jalan, tidak berenang, tidak makan, tidak terinjak, tidak terambil, dsb.
• Kata sifat (adjektiva)
Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang.
Ciri-ciri kata sifat sebagai berikut.
1. Adjektiva dapat diberi keterangan pembanding seperti lebih, kurang, dan paling.
2. Adjektiva dapat diberi keterangan penguat seperti sangat, amat, benar, sekali dan terlalu.
3. Adjektiva dapat diingkari dengan kata ingkar tidak.
4. Adjektiva dapat diulang dengan konfiks se-nya.
5. Adjektiva pada kata tertentu dapat berakhir antara lain dengan -er, -wi, -iah, -if, -al, dan -ik.
Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang.
Ciri-ciri kata sifat sebagai berikut.
1. Adjektiva dapat diberi keterangan pembanding seperti lebih, kurang, dan paling.
2. Adjektiva dapat diberi keterangan penguat seperti sangat, amat, benar, sekali dan terlalu.
3. Adjektiva dapat diingkari dengan kata ingkar tidak.
4. Adjektiva dapat diulang dengan konfiks se-nya.
5. Adjektiva pada kata tertentu dapat berakhir antara lain dengan -er, -wi, -iah, -if, -al, dan -ik.
D. Keterangan yang menunjukkan keberlangsungan suatu tindakan (aspek)
Kata-kata yang dimaksud dalam poin ini sebenanya masuk ke dalam jenis/kategori kata yang disebut dengan adverbia (kata keterangan). Kategori ini disebut juga dengan aspek. Kata-kata yang termasuk ke dalam jenis kata ini adalah sudah, telah, belum, mulai, dan akan.
Kata-kata yang dimaksud dalam poin ini sebenanya masuk ke dalam jenis/kategori kata yang disebut dengan adverbia (kata keterangan). Kategori ini disebut juga dengan aspek. Kata-kata yang termasuk ke dalam jenis kata ini adalah sudah, telah, belum, mulai, dan akan.
E. Kohesi
Dalam praktiknya, kohesi adalah hal yang digunakan penulis untuk memberikan hubungan kepaduan dalam setiap kalimat yang membentuk teks. Kata rujukan yang pernah kita bahas di kedua jenis teks sebelumnya adalah bagian dari hal ini.
Terdapat dua jenis kohesi, yaitu leksikal dan gramatikal. Namun, dalam pembahasan kali ini kita akan fokus membahas tiga contoh: kata ganti, repetisi, kata transisi.
• Kata ganti orang
Kata ganti orang (pronomina) adalah kata yang digunakan untuk mengganti nomina orang untuk menghindari pengulangan. Kata yang dimaksud adalah aku, saya, kami (orang pertama), kamu, kalian (orang kedua), dia, mereka, ia (orang ketiga).
• Kata ganti tunjuk
Kata ini digunakan untuk menunjukkan benda, tempat, atau hal yang diperbincangkan dalam kalimat sebelumnya. Contoh kata ini adalah ini, itu, tersebut, demikian.
• Repetisi (pengulangan kata)
Repetisi atau pengulangan kata adalah penyebutan kata-kata yang sama yang telah disebutkan dalam kalimat sebelumnya.
• Kata transisi
Kata transisi yang dimaksud adalah konjungsi antarkalimat, yaitu kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat sebelumnya. Itulah sebabnya disebut kata transisi. Kata yang dimaksud adalah oleh karena itu, padahal, akan tetapi, namun, selain itu.
Dalam praktiknya, kohesi adalah hal yang digunakan penulis untuk memberikan hubungan kepaduan dalam setiap kalimat yang membentuk teks. Kata rujukan yang pernah kita bahas di kedua jenis teks sebelumnya adalah bagian dari hal ini.
Terdapat dua jenis kohesi, yaitu leksikal dan gramatikal. Namun, dalam pembahasan kali ini kita akan fokus membahas tiga contoh: kata ganti, repetisi, kata transisi.
• Kata ganti orang
Kata ganti orang (pronomina) adalah kata yang digunakan untuk mengganti nomina orang untuk menghindari pengulangan. Kata yang dimaksud adalah aku, saya, kami (orang pertama), kamu, kalian (orang kedua), dia, mereka, ia (orang ketiga).
• Kata ganti tunjuk
Kata ini digunakan untuk menunjukkan benda, tempat, atau hal yang diperbincangkan dalam kalimat sebelumnya. Contoh kata ini adalah ini, itu, tersebut, demikian.
• Repetisi (pengulangan kata)
Repetisi atau pengulangan kata adalah penyebutan kata-kata yang sama yang telah disebutkan dalam kalimat sebelumnya.
• Kata transisi
Kata transisi yang dimaksud adalah konjungsi antarkalimat, yaitu kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat sebelumnya. Itulah sebabnya disebut kata transisi. Kata yang dimaksud adalah oleh karena itu, padahal, akan tetapi, namun, selain itu.
S1
Selama ini banyak remaja beranggapan bahwa pendidikan adalah datang ke lembaga formal dengan hasil akhir mendapatkan ijazah. Pemikiran ini pun bertahan hingga dewasa.
Ciri kebahasaan yang digunakan dalam kalimat ke-2 teks di atas adalah .…
S2
Pemikiran bahwa pendidikan hanya didapatkan dari sekolah bertahan saat remaja berubah menjadi dewasa. Padahal, pendidikan dapat dimulai dan dilakukan di mana pun serta tidak mengenal ijazah sebagai tanda kesukesan dalam pendidikan.
Ciri kebahasaan yang digunakan dalam kalimat ke-2 teks di atas adalah .…
S3
(1) Budaya menyontek di kalangan pelajar sudah menjadi hal yang wajar, bahkan seolah-olah sudah menjadi tradisi. (2) Bahkan, ketika Ujian Nasional berlangsung, tradisi ini tidak pernah ditinggalkan. (3) Standar kelulusan yang semakin tinggi menjadi alasan perbuatan ini dihalalkan. (4) Selain itu, menyontek seakan diartikan sebagai upaya solidaritas antarkawan.
Kalimat yang mengandung aspek adalah .…
S4
(1) Sejarah memang telah membuktikan bahwa konflik selalu menimbulkan hal-hal negatif. (2) Lihat saja Perang Dunia I, Perang Dunia II, yang kemudian dilanjutkan dengan Perang Dingin. (3) Kesemua hal tersebut muncul akibat adanya konflik. (4) Jenis konflik pun bermacam-macam, mulai dari konflik politik, teknologi, ataupun keyakinan.
Kata ganti yang digunakan di dalam teks di atas terdapat dalam kalimat .…
S5
Kalimat yang mengandung modalitas adalah .…
S6
Di antara hal berikut, yang termasuk kalimat tunggal adalah .…
S7
Di antara hal berikut, yang termasuk kalimat majemuk adalah .…
S8
Bersikap Kritis dalam menerapkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat penting. Penyeragaman pemakaian bahasa Indonesia perlu dilakukan karena bahasa yang baik adalah bahasa yang konsisten dengan aturan yang telah dibuat.
Kata benda dalam teks tersebut adalah .…
S9
Pendidikan adalah proses mencari hal-hal yang baru untuk memperluas cakrawala. Proses menemukan hal-hal baru inilah yang tentu saja tidak akan selalu bisa didapatkan dari sekolah.
Penerapan kata kerja dalam teks di atas adalah .…
S10
(1) Menyontek dapat mendatangkan bahaya dalam jangka pendek ataupun panjang. (2) Apabila seseorang menyontek, kebiasaan itulah yang akan membentuk karakternya. (3) Beberapa karakter ini akan terbiasa dalam mengambil milik orang lain tanpa izin, menyepelekan sesuatu, malas, dan senang mengambil jalan pintas. (4) Tabiat jelek lain yang muncul saat dewasa adalah mencuri, korupsi, dan bermanajemen buruk.
Kalimat yang tidak mengandung kata sifat adalah .…