Contoh Soal Perlawanan Rakyat Tondano
Contoh Soal Perlawanan Rakyat Tondano - Ketika orang-orang Bolaang-Mongondow di bawah kepemimpinan Ramokian (salah seorang anak dari Rama Polei/Polii) bersama iparnya Panulogon menderita kekalahan dalam perang di Langowan, mereka meminta didatangkan bala bantuan dari Bolaang dan menyerang negeri Kakas dan Toudano (sekarang Tondano). Akan tetapi, pahlawan-pahlawan dari kedua walak ini yang dipimpin oleh Dotu Gerungan dari Toudano dan Dotu Wengkang dari Kakas memukul mundur musuh sampai di Mangket, dekat negeri Makalisung Atas (Makalisung Tondano) yang sekarang lebih tepatnya Mangket saat ini masuk pada Wilayah Kecamatan Kombi, Minahasa atau di daerah Tondano Pante/Pantai. Ketika terdengar di Remboken tentang serangan atas sukunya, maka kepala walak Tarumetor (anak tiri dari kepala walak Tountemboan, yaitu Kaät) bersama pemimpin-pemimpin yang lain yakni Kambil, Pakele, Sumojop, Kawengian, Koagow, Sumarauw, Kowaas dan Sendouw berangkat menuju Mangket dimana laskar Bolaang telah membangun kubu-kubu pertahanan berupa "benteng" dan menyerangnya. Di depan pintu benteng, Tarumetor menusuk mati Ramokian. Setelah berada dalam benteng mereka menemukan di samping laskar juga terdapat Panulogon yang mati terbunuh. Saat ini pedang Ramokian disimpan di Remboken, Minahasa.
Ratuwinangkang (anak Panulogon dari istri Raunpo'ondou), setelah menjadi raja, ingin anaknya Ratuwangkang dipilih sebagai Panglima. Keduanya ingin merampas tanah Malesung dan memeranginya terus-menerus. Gangguan ini membuat keempat suku di pegunungan mengikat sumpah untuk bergabung dalam satu kesatuan. Menurut Dotulong, ada lima tempat dimana diadakan upacara adat itu, yaitu:
• Touneroan,
• Niaranan,
• Pakewa,
• Ro'ong-Wangko (Tourikeran, Toudano), dan
• Di kaki Gunung Wulur-Ma'atus.
• Touneroan,
• Niaranan,
• Pakewa,
• Ro'ong-Wangko (Tourikeran, Toudano), dan
• Di kaki Gunung Wulur-Ma'atus.
Dari peristiwa itu, maka lahirlah serikat persatuan suku-suku di Minahasa yang disebut dengan 'Minaesa' yang berarti menjadi satu atau bersatu (dari kata ‘esa’ yang artinya ‘satu’). Raja Bolaang-Mongondouw kemudian datang memerangi tanah Malesung dengan lima pasukan dimana pasukan pertama dipimpin Ratuwinangkang menyerang Tombulu; pasukan kedua dipimpin Ratuwangkang menyerang Tondano, Kakas dan Remboken; pasukan ketiga dipimpin Romimpisan menyerang Tontemboan; pasukan keempat dipimpin Kuhiting menyerang Tonsea; pasukan kelima menyerbu Pulau Lembeh dan Bangka. Raja Bolaang-Mongondow harus menelan kekalahan yang pahit. Dimana-mana mereka disambut dengan gagah berani oleh pasukan Minaesa. Pasukan mereka dikalahkan oleh Serikat sehingga tercerai berai. Mereka kemudian melakukan siasat gerilya yang banyak menimbulkan kerugian pada suku-suku di Minahasa. Mereka merampok dan membunuh. Setiap kali melakukan aksinya di wilayah salah satu suku, maka mereka akan bersembunyi di wilayah suku yang lain. Setiap suku di Minahasa menghormati batas-batas wilayahnya, sehingga selalu saja para gerilyawan itu dapat meloloskan diri.
Gangguan-gangguan yang disebabkan oleh pasukan Bolaang-Mongondouw dalam bergerilya tersebut membuat suku-suku yang telah bersatu, "Minaesa atau Minahasa", berkeputusan untuk menyerang serentak dan menghancurkan pasukan musuh yang bergerilya. Suku-suku Minahasa yang telah bersatu dipimpin oleh panglima perang masing-masing walak. Suku Tountemboan (Tounkimbut) yakni Koemeang, Porong, Lampas, dan Waani; Suku Tounsea (Tountewoh) yakni Lengkong Wuaya, dan Ramber; Suku Toundano (Tourikeran) yakni Dotu Gerungan; Suku Kakas (Kina'kas) yaitu Wengkang; Suku Remboken (Rinembok) yakni Tarumetor, Pakele, Kambil, dan Kentur; Suku Toumbulu (Mayesu) yaitu Pelealu, Wangka, dan Tekelingan. Peperangan antara Minahasa dan Bolaang-Mongondouw berlangsung sangat sengit dan ganas, hingga akhirnya kemenangan didapatkan oleh pasukan-pasukan Minaesa yang di bawah kepemimpinan para panglima perang masing-masing suku. Pasukan Bolaang-Mongondouw terdesak dan mundur sampai ke negeri mereka sendiri yaitu di seberang Sungai Poigar yang sampai saat ini menjadi batas antara Minahasa dan Bolaang-Mongondouw (Bolmong).
S1
Ramokian bersama iparnya Panulogon menderita kekalahan dalam perang di ….
S2
Dotu Wengkang berasal dari ….
S3
Tarumetor berperang didampingi oleh pemimpin-pemimpin yang lain, kecuali ….
S4
Pedang Ramokian disimpan di ….
S5
Ratuwinangkang ingin anaknya Ratuwangkang dipilih sebagai ….
S6
Menurut Dotulong, ada lima tempat dimana diadakan upacara adat, kecuali ….
S7
Istilah ‘minaesa’ dapat dimaknai sebagai ….
S8
Raja Bolaang-Mongondouw datang memerangi tanah Malesung dengan pasukan berjumlah ….
S9
Pasukan pertama dipimpin oleh ….
S10
Pasukan Bolaang-Mongondouw terdesak dan mundur sampai ke negeri mereka sendiri yaitu di seberang ….