Pengertian Perdagangan dan Kerja Sama Ekonomi Internasional
Pengertian Perdagangan dan Kerja Sama Ekonomi Internasional - Dalam perekonomian, tidak ada satu pun negara yang dapat melakukan kegiatan tanpa berhubungan dengan negara-negara lain. Apakah yang dimaksud dengan perdagangan internasional? Apakah yang dimaksud dengan kerja sama internasional? Setelah mempelajari bahasan ini, kalian diharapkan mampu memahami mengenai pengertian perdagangan dan kerja sama internasional.
1. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang atau jasa antar negara yang memiliki hubungan perdagangan. Kegiatan pertukaran antar negara ini terdiri atas kegiatan penjualan barang ke luar negeri yang disebut ‘ekspor’ serta kegiatan membeli atau mendatangkan barang dari luar negeri yang diistilahkan sebagai ‘impor’.
Perdagangan internasional, berdasarkan luas cakupannya, dapat dibedakan atas:
1) Perdagangan Bilateral
Perdagangan bilateral adalah perdagangan yang dilakukan antar dua negara.
2) Perdagangan Regional
Perdagangan regional adalah perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara yang berada dalam satu kawasan tertentu, misalnya negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).
3) Perdagangan Multilateral
Perdagangan multilateral adalah perdagangan yang dilakukan oleh lebih dari dua negara yang tidak terbatas pada kawasan tertentu.
1) Perdagangan Bilateral
Perdagangan bilateral adalah perdagangan yang dilakukan antar dua negara.
2) Perdagangan Regional
Perdagangan regional adalah perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara yang berada dalam satu kawasan tertentu, misalnya negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).
3) Perdagangan Multilateral
Perdagangan multilateral adalah perdagangan yang dilakukan oleh lebih dari dua negara yang tidak terbatas pada kawasan tertentu.
Menurut Amir M.S. (1990), bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut, antara lain, disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau kuota barang impor. Selain itu, kesulitan lain timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, serta hukum dalam perdagangan.
Kegiatan perdagangan internasional memberi banyak manfaat atau keuntungan bagi negara yang melakukannya, yakni:
a) Sebagai Sumber Devisa
Dengan mengekspor (menjual) beragam barang dan jasa, suatu negara akan memperoleh devisa, yaitu semua benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional. Devisa yang diperoleh suatu negara dapat digunakan untuk membayar impor dan lain-lain.
b) Menjaga Stabilitas Harga
Harga suatu barang cenderung meningkat bila jumlah barang yang dimaksud tidak bisa memenuhi permintaan pasar, dengan kata lain jumlah barang lebih sedikit dibanding permintaan. Agar harga tidak terus naik, pemerintah dapat mengimpor barang yang sama sehingga harga dapat tetap stabil.
c) Memperluas Lapangan Kerja
Perdagangan internasional dapat memperluas lapangan kerja. Peningkatan permintaan luar negeri terhadap hasil produksi suatu negara, akan mendorong pengusaha membangun pabrik baru yang membutuhkan tambahan tenaga kerja.
d) Mendorong Alih Teknologi
Barang-barang impor yang berteknologi tinggi seperti komputer, telepon genggam, kapal selam, dan pesawat tempur, mengharuskan masyarakat memahami, mampu mengoperasikan, sekaligus merawat barang-barang tersebut. Hal ini mendorong terjadinya alih teknologi dari negara pengekspor (negara maju) ke negara pengimpor (negara berkembang).
e) Memperoleh Barang dan Jasa yang Tidak Dapat Diproduksi Sendiri
Kapal selam dan pesawat tempur adalah contoh barang yang tidak bisa diproduksi oleh negara-negara berkembang. Indonesia memperoleh satelit dengan cara membeli dari Amerika. Selain satelit, masih banyak barang lain yang tidak dapat diproduksi Indonesia dan harus diperoleh melalui perdagangan internasional.
a) Sebagai Sumber Devisa
Dengan mengekspor (menjual) beragam barang dan jasa, suatu negara akan memperoleh devisa, yaitu semua benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional. Devisa yang diperoleh suatu negara dapat digunakan untuk membayar impor dan lain-lain.
b) Menjaga Stabilitas Harga
Harga suatu barang cenderung meningkat bila jumlah barang yang dimaksud tidak bisa memenuhi permintaan pasar, dengan kata lain jumlah barang lebih sedikit dibanding permintaan. Agar harga tidak terus naik, pemerintah dapat mengimpor barang yang sama sehingga harga dapat tetap stabil.
c) Memperluas Lapangan Kerja
Perdagangan internasional dapat memperluas lapangan kerja. Peningkatan permintaan luar negeri terhadap hasil produksi suatu negara, akan mendorong pengusaha membangun pabrik baru yang membutuhkan tambahan tenaga kerja.
d) Mendorong Alih Teknologi
Barang-barang impor yang berteknologi tinggi seperti komputer, telepon genggam, kapal selam, dan pesawat tempur, mengharuskan masyarakat memahami, mampu mengoperasikan, sekaligus merawat barang-barang tersebut. Hal ini mendorong terjadinya alih teknologi dari negara pengekspor (negara maju) ke negara pengimpor (negara berkembang).
e) Memperoleh Barang dan Jasa yang Tidak Dapat Diproduksi Sendiri
Kapal selam dan pesawat tempur adalah contoh barang yang tidak bisa diproduksi oleh negara-negara berkembang. Indonesia memperoleh satelit dengan cara membeli dari Amerika. Selain satelit, masih banyak barang lain yang tidak dapat diproduksi Indonesia dan harus diperoleh melalui perdagangan internasional.
2. KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Secara umum, kerja sama ekonomi internasional dapat dimaknai sebagai kerja sama dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya melibatkan dua negara saja atau pun lebih.
Kerja sama ekonomi internasional memiliki tujuan sebagai berikut.
1) Meningkatkan Ekspor/Impor
Untuk memperlancar ekspor/impor, suatu negara dapat bergabung dalam organisasi perdagangan internasional sehingga mengetahui kebijakan perdagangan antar negara. Dengan demikian, negara tersebut bisa meningkatkan kinerja ekspor tanpa melanggar aturan.
2) Mempercepat Pembangunan Nasional
Kerja sama ekonomi antar negara berguna untuk mendapatkan modal dan bantuan pembangunan. Kebutuhan dana tersebut disalurkan melalui Bank Pembangunan Asia, Bank Dunia, atau pun lembaga keuangan internasional lainnya.
3) Membebaskan Negara dari Keterbelakangan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi tiap-tiap negara berbeda-beda. Kerja sama internasional diharapkan mampu mengurangi ketertinggalan melalui pemberian bantuan berupa modal, teknik, dan sumber daya manusia yang ahli.
4) Mempererat Jalinan Persahabatan Antar Negara
Keterlibatan negara-negara di dunia dalam kerja sama internasional dapat mempererat persahabatan antar negara. Kondisi ini memberikan kontribusi positif dalam menjaga persaudaraan antar negara.
5) Memelihara Perdamaian Dunia
Untuk mewujudkan perdamaian, dibutuhkan peran aktif beberapa negara di dunia. Perdamaian dunia dapat terjalin diawali melalui kerja sama ekonomi antar negara.
1) Meningkatkan Ekspor/Impor
Untuk memperlancar ekspor/impor, suatu negara dapat bergabung dalam organisasi perdagangan internasional sehingga mengetahui kebijakan perdagangan antar negara. Dengan demikian, negara tersebut bisa meningkatkan kinerja ekspor tanpa melanggar aturan.
2) Mempercepat Pembangunan Nasional
Kerja sama ekonomi antar negara berguna untuk mendapatkan modal dan bantuan pembangunan. Kebutuhan dana tersebut disalurkan melalui Bank Pembangunan Asia, Bank Dunia, atau pun lembaga keuangan internasional lainnya.
3) Membebaskan Negara dari Keterbelakangan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi tiap-tiap negara berbeda-beda. Kerja sama internasional diharapkan mampu mengurangi ketertinggalan melalui pemberian bantuan berupa modal, teknik, dan sumber daya manusia yang ahli.
4) Mempererat Jalinan Persahabatan Antar Negara
Keterlibatan negara-negara di dunia dalam kerja sama internasional dapat mempererat persahabatan antar negara. Kondisi ini memberikan kontribusi positif dalam menjaga persaudaraan antar negara.
5) Memelihara Perdamaian Dunia
Untuk mewujudkan perdamaian, dibutuhkan peran aktif beberapa negara di dunia. Perdamaian dunia dapat terjalin diawali melalui kerja sama ekonomi antar negara.
Beberapa bentuk kerja sama internasional, antara lain:
• Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang melibatkan dua negara di dunia. Misalnya, kerja sama antara Indonesia dengan Republik Korea dalam bidang ekonomi dan teknik.
• Kerja Sama Regional
Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjalin antara beberapa negara dalam satu wilayah atau kawasan. Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis-geografis, teknik, sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya, ASEAN di wilayah Asia Tenggara, APEC di wilayah Asia Pasifik, dan MEE di wilayah Eropa.
• Kerja Sama Sub-Regional
Kerja sama sub regional dilakukan oleh beberapa negara di dalam sub kawasan. Misalnya, kerja sama tiga negara antara Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Kerja sama ini dikenal dengan ‘Benelux’. Di kawasan Asia Tenggara juga terjalin kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand berupa kerja sama pertumbuhan ekonomi atau Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
• Kerja Sama Antar Regional
Kerja sama antar regional adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan dengan beberapa negara di kawasan lain. Misalnya, negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN.
• Kerja Sama Multilateral
Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah tertentu. Kerja sama ini bersifat global atau internasional. Misalnya, WTO, PBB, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.
• Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang melibatkan dua negara di dunia. Misalnya, kerja sama antara Indonesia dengan Republik Korea dalam bidang ekonomi dan teknik.
• Kerja Sama Regional
Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjalin antara beberapa negara dalam satu wilayah atau kawasan. Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis-geografis, teknik, sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya, ASEAN di wilayah Asia Tenggara, APEC di wilayah Asia Pasifik, dan MEE di wilayah Eropa.
• Kerja Sama Sub-Regional
Kerja sama sub regional dilakukan oleh beberapa negara di dalam sub kawasan. Misalnya, kerja sama tiga negara antara Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Kerja sama ini dikenal dengan ‘Benelux’. Di kawasan Asia Tenggara juga terjalin kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand berupa kerja sama pertumbuhan ekonomi atau Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
• Kerja Sama Antar Regional
Kerja sama antar regional adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan dengan beberapa negara di kawasan lain. Misalnya, negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN.
• Kerja Sama Multilateral
Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah tertentu. Kerja sama ini bersifat global atau internasional. Misalnya, WTO, PBB, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.
RANGKUMAN
1) Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang atau jasa antar negara yang memiliki hubungan pedagangan.
2) Untuk memenuhi semua kebutuhannya, suatu negara perlu bekerja sama dengan negara lain melalui jalinan kerja sama ekonomi internasional. Secara umum, kerja sama ekonomi internasional dapat dimaknai sebagai kerja sama dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain.
2) Untuk memenuhi semua kebutuhannya, suatu negara perlu bekerja sama dengan negara lain melalui jalinan kerja sama ekonomi internasional. Secara umum, kerja sama ekonomi internasional dapat dimaknai sebagai kerja sama dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain.