Produsen dan Pengurai (Dekomposer)
Produsen dan Pengurai (Dekomposer) - Ketika memikirkan tentang transfer energi sebuah ekosistem, sangatlah penting untuk memulai dari bagian paling bawah yaitu produsen. Produsen adalah organisme yang mampu menghasilkan energinya sendiri, melalui proses fotosintesis. melalui proses ini, produsen mengubah energi cahaya dari matahari dan karbon dioksida menjadi gula yang dapat dipecah menjadi energi. Tumbuhan, ganggang, dan berapa bakteri termasuk kategori ini karena mereka menyediakan energi yang dibutuhkan oleh organisme yang lebih tinggi pada rantai makananan.
Produsen sangat penting untuk menjaga ekosistem berfungsi sebagaimana mestinya, karena tanpa produsen tidak akan ada tingkat trofik lebih tinggi yang dapat bertahan hidup. Tanpa produsen herbivora, konsumen kesatu, tidak akan mempunyai makanan, sehingga pada akhirnya mereka semua akan mati. Jika tidak ada konsumen kesatu, maka konsumen kedua atau karnivora tidak mempunyai makanan, sehingga mereka juga akan mati. Meskipun produsen terletak di bagian paling bawah rantai makanan, mereka memegang peranan yang paling penting.
(Pengurai) Dekomposer
adalah bagian penting lainnya dalam suatu ekosistem. Jamur dan bakteri berperan sebagai dekomposer yang bertugas mengurai organisme yang sudah mati. Meskipun hanya sedikit makhluk yang memakan dekomposer, mereka sangat dibutuhkan dalam kesuksesan rantai makanan. Tugas dekomposer adalah menguraikan dan mendaur ulang unsur-unsur yang ada dalam tubuh organisme mati dan mengembalikannya ke lingkungan. Unsur- unsur ini kemudian digunakan oleh organisme lain untuk pertumbuhan atau perawatan tubuh. Jika tidak terdapat dekomposer dalam ekosistem, proses transfer energi pada akhirnya akan berhenti karena tidak ada organisme baru yang menggantikan organisme yang sudah mati.
Ekosistem dianggap stabil hanya jika jumlah produsen dan dekomposer tetap. Jika jumlah produsen dalam sistem lebih banyak, maka total jumlah biomassa akhirnya akan meningkat ke titik dimana jumlah dekomposer yang ada tidak dapat menangani jumlah organisme mati. Di samping itu, jumlah energi yang tersedia bagi tingkat trofik lain akan meningkat. Karena jumlah makanan yang tersedia bagi herbivora melimpah, maka jumlah herbivora akan meningkat pesat. Pada gilirannya, jumlah karnivora juga akan meningkat akibat banyaknya jumlah herbivora. Ketika semua hewan ini mati, tidak tersedia cukup dekomposer untuk menanganinya.
Jika kondisinya terbalik, dan jumlah dekomposer meningkat drastis tanpa diiringi kenaikan jumlah tingkat trofik yang lain, dekomposer akan kekurangan zat untuk diuraikan. Ketika tidak ada lagi yang dapat diuraikan, dekomposer akan mati. Hasilnya, organisme yang sudah mati akan menumpuk dan tidak akan ada organisme baru dalam ekosistem karena ketidakadaan nutrisi.