Embriologi Perbandingan dan Organ Vestigial

Embriologi Perbandingan dan Organ Vestigial - Banyak bukti yang dikemukakan oleh parah ahli evolusi untuk mendukung teori evolusi. Semua bukti yang diajukan tersebut berupa perbandingan struktur makhluk hidup yang ada pada saat ini. Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang bukti evolusi berupa perbandingan berbagai makhluk hidup saat masih berupa embrio dan juga organ vestigial yang dimiliki oleh makhluk hidup. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas, mari kita pelajari keterangan berikut ini.

Embriologi Perbandingan


Petunjuk mengenai terjadinya evolusi dapat juga ditemukan pada tahap perkembangan beberapa organisme. Perkembangan makhluk hidup tersebut adalah perkembangan sejak masih berupa sel telur yang sudah dibuahi hingga menjadi embrio. Adapun ilmu tentang perkembangan organisme ini disebut embriologi.
Perkembangan embrio berbagai spesies yang termasuk ke dalam kelas vertebrata menunjukkan adanya persamaan pada fase tertentu yakni pada fase morulla, blastula, dan gastrula/awal embrio. Hal ini menjadi suatu petunjuk adanya hubungan kekerabatan di antara makhluk hidup sesama vertebrata. Hubungan kekerabatan ini yang memunculkan pemikiran bahwa makhluk hidup vertebrata memiliki satu nenek moyang.
Perkembangan organisme mulai dari zigot hingga individu dewasa bahkan hingga mati disebut dengan istilah ontogeni. Sementara filogeni adalah sejarah perkembangan organisme dari filum yang paling sederhana hingga paling sempurna. Hasil penelitian pada perkembangan embrio menunjukkan bahwa ontogeni suatu organisme dapat dianggap sebagai ulangan singkat filogeni. Jika kita perhatikan, perkembangan ontologi makhluk hidup dimulai dari zigot, morula, blastula hingga gastrula memiliki pola yang sama dengan filogeni yang dimulai dari protozoa yang berupa satu sel (sama seperti zigot), porifera yang memiliki banyak sel tetapi belum mengalami diferensiasi (sama seperti morula), coelentrata yang memiliki rongga (seperti blastula), vermes yang telah memiliki tiga lapisan tubuh (seperti gastrula yang juga memiliki 3 lapisan), dan seterusnya. Perkembangan ontologi yang memiliki kesamaan dengan perkembangan filogeni tersebut dikenal sebagai Teori Rekapitulasi (Ulangan Singkat) yang dikemukakan oleh Ernst Haeckel.
Awal perkembangan embrio ikan mirip dengan perkembangan embrio hewan lain dan manusia. Persamaan-persamaan perkembangan zigot yang terlihat pada organisme tersebut terjadi sampai tahap awal embrio, barulah kemudian masing-masing vertebrata berkembang membentuk organ berbeda sesuai dengan ciri khas yang dimilikinya.
Meskipun bentuk dewasa setiap organisme tersebut jauh berbeda, kesamaan struktur dan bentuk yang dimiliki pada saat awal perkembangan embrionya merupakan hal yang menguatkan bahwa ada kesamaan nenek moyang pada hewan-hewan vertebrata tersebut.

Organ Vestigial

Kalian telah mengetahui bahwa berbagai spesies hewan memiliki organ yang homolog, yaitu memiliki struktur dasar yang sama tetapi berkembang menjadi organ yang memiliki fungsi berbeda. Misalnya, struktur lengan atas pada kebanyakan mamalia berkembang membentuk tangan atau kaki. Tetapi, pada aves, struktur lengan atas tersebut berkembang menjadi sayap untuk terbang. Banyak spesies hewan yang mempunyai organ atau bagian dari organ yang homolog, tetapi perkembangannya tidak sempurna sehingga menjadi berukuran kecil dan tidak berfungsi atau hanya mempunyai sebagian fungsi saja. Organ yang demikian itu disebut dengan istilah vestigial.
Terdapat banyak contoh dari organ vestigial, misalnya: gelang panggul ikan paus, otot aurikel pada daun telinga manusia, tulang ekor pada manusia, dan usus buntu pada manusia. Usus buntu pada manusia adalah homolog dengan usus pada hewan herbivora, yang berfungsi sebagai usus untuk mencerna selulosa. Namun, perkembangan usus buntu manusia tidak sempurna, sehingga usus buntu tersebut tidak mampu untuk mencerna selulosa. Saat ini, usus buntu pada manusia masih belum diketahui fungsinya, tetapi selalu ada pada setiap manusia.
Contoh lainnya adalah rangka pada ular. Rangka ular dari beberapa jenis ular memiliki organ vestigial yang berupa tulang pelvis dan kaki yang diduga berasal dari nenek moyang. Tetapi organ vestigial yang dimiliki oleh ular tersebut tidak berfungsi selayaknya tulang pelvis pada hewan lain, karena ular tidak memiliki kaki yang sempurna. Kemudian, kalian mengetahui bahwa beberapa spesies burung tidak dapat terbang, misalnya ayam dan pinguin. Kedua hewan tersebut memiliki struktur sayap, tetapi mengalami reduksi fungsi (kurang berkembang), sehingga tidak dapat digunakan untuk terbang.
Adanya berbagai organ vestigial seperti contoh di atas adalah bentuk adaptasi dari nenek moyang hewan. Dalam proses adaptasi, nenek moyang hewan menyesuaikan cara hidup dengan lingkungan, sehingga mengakibatkan beberapa organ tubuhnya mengalami reduksi dan menjadi organ vestigial. Organ vestigial mengalami reduksi karena tidak sering digunakan, sedangkan organ lainnya yang lebih sering digunakan menjadi lebih berkembang, hingga menjadi organ yang lebih sempurna.
Akan tetapi, sangat penting untuk dipahami, bahwa berbagai organ vestigial yang ada pada berbagai makhluk hidup, bukanlah tidak memiliki fungsi. Hanya saja, belum diketahui fungsinya secara jelas, karena belum banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari tahu fungsi berbagai organ vestigial tersebut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel