Mengenal Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk

Mengenal Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk - Pak Bejo baru saja mendapatkan uang ganti untung sebesar Rp 100.000.000,00 karena tanah miliknya yang terletak di pinggir jalan raya terkena proyek pelebaran jalan. Mengingat kedua anak Pak Bejo masih kecil, maka ia berencana menginvestasikan uang tersebut pada sebuah Bank dengan harapan mendapatkan keuntungan yang besar.

Mengenal Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Mengenal Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk

Ia akhirnya pergi ke Bank “Makmur” untuk mencari informasi mengenai program investasi. Berdasarkan keterangan dari customer service, jangka waktu investasi di Bank “Makmur” adalah lima tahun dengan bunga tunggal 9% per tahunnya. Adapun bunga yang akan diterima Pak Bejo setiap tahunnya adalah Rp 9.000.000,00.
Sebelum memutuskan berinvestasi di Bank "Makmur", Pak Bejo menuju ke Bank “Sejahtera” untuk melihat tawaran investasi di Bank tersebut, dengan maksud membandingkannya dengan Bank "Makmur". Bank “Sejahtera” ternyata menawarkan program investasi dengan modal yang sama seperti Bank “Makmur” dan jangka investasinya juga 5 tahun, namun suku bunganya majemuk, yaitu sebesar 8% per tahun.

Menurut kalian, mana Bank yang memberikan keuntungan lebih besar untuk Pak Bejo?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, mari kita bandingkan hasil akhir investasi pada Bank "Makmur" dan Bank "Sejahtera" dengan memperhatikan tabel investasi berikut.

Apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel investasi di ata?
Jika kalian perhatikan, walaupun suku bunga yang ditawarkan oleh Bank “Sejahtera” lebih kecil daripada Bank “Makmur”, tetapi program investasi dengan bunga majemuk di Bank “Sejahtera” lebih menguntungkan daripada program investasi dengan bunga tunggal di Bank “Makmur”.
Dengan demikian, kita perlu menyarankan Pak Bejo untuk berinvestasi di Bank "Sejahtera".

Mari kita perhatikan ilustrasi selanjutnya.
Doni adalah seorang mahasiswa arsitektur yang hidup di salah satu rumah pondokan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Doni sangat rajin mengikuti perkuliahan, termasuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosennya. Untuk menunjang aktivitasnya, Doni memerlukan sebuah laptop dengan spesifikasi tertentu.
Harga laptop yang diinginkan cukup besar bagi seorang mahasiswa, yaitu sebesar Rp12.000.000,00. Donipun akhirnya berusaha mengumpulkan informasi untuk mendapatkan bantiuan dana segar berupa pinjaman.
Ia mendapatk tawaran pinjaman dari BPR “Mandiri” dengan bunga tunggal 14% per tahun selama 4 tahun, sedangkan BPR “Berdikari” menawarkan pinjaman dengan bunga majemuk 13% per tahun selama 4 tahun.

Menurut kalian, kemana sebaiknya Doni meminjam uang?
Mari kita perhatikan tabel perhitungan berikut:
Berdasarkan tabel perhitungan di atas, tampak bahwa total pinjaman pada Bank BPR "Mandiri" yang menawarkan bunga tunggal lebih ringan daripada total pinjaman pada BPR "Berdikiri" yang menggunakan bunga majemuk.
Dengan demikian, kita perlu menyarankan Doni untuk mengambil pinjaman di BPR "Mandiri".

Pada kedua ilustrasi di atas, terdapat istilah bunga tunggal dan bunga majemuk. Apakah kalian tahu apa perbedaan antara bunga tunggal dan bunga majemuk?
Yuk kita cari tahu jawabannya dalam topik ini.

Definisi

Jika besar bunga pada setiap periode adalah sama (tetap/konstan), maka bunga yang diberikan merupakan bunga tunggal. Adapun besar bunga tersebut bergantung pada besar tabungan awal.
Nah, jika bunga pada periode sebelumnya ikut dimasukkan ke dalam tabungan pada periode berikutnya, maka bunga yang diberikan merupakan bunga majemuk. Dengan kata lain, bunga majemuk adalah bunga berbunga.
Perlu kalian ketahui, pembayaran bunga dilakukan setelah satu periode tercapai. Sebagai contoh, jika investasi dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2015 dengan bunga 9% per tahun, maka bunga akan dibayarkan sekitar tanggal 12 Oktober 2016.

Nah, untuk memudahkan kalian dalam memahami bunga tunggal dan bunga majemuk, mari kita cermati beberapa contoh berikut.

Contoh 1

Tono menabung di koperasi sekolah sebesar Rp1.000.000,00 dan mendapatkan bunga tunggal sebesar 6% per tahun. Berapakah besar tabungan Tono setelah tiga tahun?

Penyelesaian:
Oleh karena bunga yang diberikan oleh koperasi adalah bunga tunggal, maka besarnya bunga pada setiap tahun besarnya adalah tetap, yaitu sebesar 6%×Rp 1.000.000,00=Rp 60.000,00.
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa besar tabungan Tono setelah tiga tahun adalah Rp1.180.000,00.

Contoh 2

Pak Bangun meminjam uang sebesar Rp80.000.000,00 pada koperasi pegawai dengan bunga tunggal 7% per tahun untuk merenovasi rumahnya. Berapakah besar pinjaman Pak Bangun yang harus dibayarkan jika ia berencana akan melunasi pinjamannya setelah tahun kelima?

Penyelesaian:
Oleh karena bunga yang diberikan oleh koperasi adalah bunga tunggal, maka besarnya bunga pinjaman pada setiap tahun besarnya adalah tetap, yaitu sebesar 7%×Rp 80.000.000,00=Rp 5.600.000,00.
Berdasarkan tabel di atas, besar pinjaman yang harus dibayarkan Pak Bangun setelah akhir tahun kelima adalah Rp118.000.000,00.

Contoh 3

Santi menginvestasikan uang di Bank “HEMAT” sebesar Rp20.000.000,00 dengan bunga majemuk 6% per tahun. Berapakah besar investasi Santi pada akhir tahun kedua?

Penyelesaian:
Oleh karena besar investasi awal Santi adalah Rp20.000.000,00 dan suku bunga majemuk 6% per tahun, maka kita peroleh hasil sebagai berikut:

besar bunga pada akhir tahun pertama 
→ 6%×Rp 20.000.000,00=Rp 1.200.000,00
besar investasi pada akhir tahun pertama
→ Rp 20.000.000,00+
Rp 1.200.000,00=Rp 21.200.000,00
besar bunga pada akhir tahun kedua
→ 6%×Rp 21.200.000,00=Rp 1.272.000,00
besar tabungan pada akhir tahun kedua
→ 
Rp 21.200.000,00+Rp 1.272.000,00=Rp 22.472.000,00

Dengan demikian, besar investasi Santi pada akhir tahun kedua adalah Rp22.472.000,00.

Yuk kerjakan sepuluh latihan soal yang ada dalam topik ini untuk menguji pemahaman kalian.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel