Contoh Soal Membandingkan Teks Biografi dengan Teks Cerita Moral atau Fabel

Contoh Soal Membandingkan Teks Biografi dengan Teks Cerita Moral atau Fabel Pada pertemuan kali ini kita akan belajar bersama-sama tentang cara membandingkan teks biografi dengan teks cerita moral/ fabel. Berbicara tentang ‘membandingkan’ artinya kita akan belajar mencari perbedaan dan persamaan antara kedua teks tersebut baik struktur, isi cerita, struktur bahasa yang membangun teks, dan amanat / pesan yang didapat setelah membaca teks tersebut.


Bila kita amati kedua bagan di atas, struktur teksnya jelas berbeda. 
• Teks Biografi terdiri dari orientasi, peristiwa/ masalah, dan reorientasi.
• Teks Cerita Moral/ Fabel lebih rinci yaitu orientasi, peristiwa/ masalah, dan koda (amanat cerita)
Peristiwa/ masalah dibagi menjadi 3 tahapan yaitu komplikasi, klimaks, dan resolusi.

Perhatikan Contoh di Bawah Ini!

Teks I
Ibu Sud yang memiliki nama asli Saridjah merupakan anak angkat Prof.Dr.Mr.J.F.Kramer, seorang pelaut berdarah Bugis yang menetap di Sukabumi. Wanita kelahiran 26 Maret 1908 ini memiliki keprihatinan yang sangat dalam terhadap kehidupan anak-anak Indonesia yang saat itu kurang begitu bahagia. Maka dia pun memiliki keinginan untuk membahagiakan mereka dengan cara menciptakan lagu. Dengan bernyanyi dia mengajak anak-anak bergembira, berkhayal, bermimpi sehingga mereka akan memiliki cita-cita mulia untuk memajukan bangsa tercinta.
Teks II
Tersebutlah seekor kera yang rakus dan licik. Suatu hari dia sedang menghabiskan manggis di perkebunan. Rupanya si pemilik kebun tahu dan dilemparinya kera dengan batu sambil mengucapkan sumpah bila ketahuan datang ke kebunnya lagi maka akan dipanahnya sampai mati. Sang kera pun ketakutan dan mulai berpikir cara mendapatkan makanan tanpa membahayakan jiwanya. Ditemuilah sahabatnya sang kura-kura. Disampaikan niatnya untuk menanam pohon pepaya bersama-sama, bila telah panen maka buahnya akan dimakan bersama. Sang kura-kura pun menyetujui. Beberapa bulan kemudian pohon pepaya pun berbuah. Namun, kera mengingkari janjinya. Buah pepaya itu dihabiskannya sendiri. Sang kura-kura yang tak bisa memanjat hanya melihat dan kembali ke dasar sungai meninggalkan kera sendirian di atas pohon. Karena kekenyangan perut kera kembung dan terjatuh lalu mati seketika.

Mari Analisis

Teks I termasuk teks biografi
Menceritakan kehidupan tokoh. Pada teks biografi struktur teksnya terdiri atas:
• Ibu Sud yang memiliki nama asli Saridjah merupakan anak angkat Prof.Dr.Mr.J.F.Kramer, seorang pelaut berdarah Bugis yang menetap di Sukabumi.
• Wanita kelahiran 26 Maret 1908 ini memiliki keprihatinan yang sangat dalam terhadap kehidupan anak-anak Indonesia yang saat itu kurang begitu bahagia. 
ORIENTASI : menceritakan identitas dan kehidupan tokoh
• Maka dia pun memiliki keinginan untuk membahagiakan mereka dengan cara menciptakan lagu.
PERISTIWA : menceritakan kejadian luar biasa yang dialami tokoh 
• Dengan bernyanyi dia mengajak anak-anak bergembira, berkhayal, bermimpi sehingga mereka akan memiliki cita-cita mulia untuk memajukan bangsa tercinta.
REORIENTASI : Simpulan teks.
Kalimat yang dipakai pada bagian Orientasi dan Peristiwa termasuk kalimat fakta sedangkan kalimat yang dipakai pada bagian Reorientasi termasuk kalimat opini.
Teks II termasuk teks cerita moral/ fabel
Mengandung ajaran moral/ perilaku dan sifat manusia yang digambarkan pada seekor binatang. Fabel merupakan jenis karya sastra yang isinya mengandung ajaran moral. Struktur teks cerita moral/ fabel sebagai berikut:
• Tersebutlah seekor kera yang rakus dan licik. 
ORIENTASI : Pengenalan Tokoh
• Suatu hari dia sedang menghabiskan manggis di perkebunan. 
• Rupanya si pemilik kebun tahu dan dilemparinya kera dengan batu sambil mengucapkan sumpah bila ketahuan datang ke kebunnya lagi maka akan dipanahnya sampai mati.
• Sang kera pun ketakutan dan mulai berpikir cara mendapatkan makanan tanpa membahayakan jiwanya. Ditemuilah sahabatnya sang kura-kura. Disampaikan niatnya untuk menanam pohon pepaya bersama-sama, bila telah panen maka buahnya akan dimakan bersama. Sang kura-kura pun menyetujui. 
KOMPLIKASI : Pengenalan masalah
• Beberapa bulan kemudian pohon pepaya pun berbuah. Namun, kera mengingkari janjinya. Buah pepaya itu dihabiskannya sendiri. Sang kura-kura yang tak bisa memanjat hanya melihat dan kembali ke dasar sungai meninggalkan kera sendirian di atas pohon. 
KLIMAKS : Puncak masalah
• Karena kekenyangan perut kera kembung dan terjatuh lalu mati seketika.
RESOLUSI : Penyelesaian masalah
KODA / Amanat : 
1. Bila kita sudah berjanji harus ditepati. 
2. Janganlah memiliki sifat egois dan licik
3. Setiap perbuatan pasti akan mendapat balasan. Perbuatan baik mendapat balasan baik dan perbuatan buruk mendapat balasan buruk.

Contoh Soal Membandingkan Teks Biografi dengan Teks Cerita Moral atau Fabel

Teks I
Salah satu penyair angkatan ’45 ialah Chairil Anwar. Lahir di Medan pada tanggal 26 Juli 1922. Sejak kecil ia dekat dengan neneknya karena perceraian orang tuanya. Kedekatan itu membuatnya amat terpukul ketika beliau tiada disusul dengan meninggalnya sang ibu. Chairil pertama kali menulis di Majalah Nisan tahun 1942. Semua tulisannya dikompilasi dalam tiga buku : Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949), dan Tiga Menguak Takdir (1950). Kehidupannya yang bebas sebagai sakit-sakitan dan meninggal pada usia teramat muda.
Teks II
Suatu hari cuaca di hutan teramat panas. Sang kancil merasakan dahaga yang teramat sangat. Berlarilah dia ke dalam hutan untuk mencari minum. Diminumlah airnya yang jernih dan dingin. Namun, dia masih kurang puas. Ingin sekali dia memakan buah-buhan yang ranum di seberang sungai. Dicarinya akal untuk sampai ke tempat itu. Di kejauhan dia melihat seekor buaya. Berkatalah dia untuk mengumpulkan teman-temannya karena akan diberi hadiah oleh sang raja. Mendengar itu sang buaya bersuka cita dan segera memanggil teman-temannya. Kancil pun melompat dan mulai menghitung satu, dua, tiga, ... hap sampailah dia di seberang sungai dan menghilang ke dalam hutan. Melihat hal itu marahlah buaya-buaya itu dan berjanji akan membalas dendam.
Perbedaan isi orientasi yang nampak ialah ....
Teks I
Hiduplah seekor kelinci yang sombong di sebuah hutan. Suatu hari kelinci mengajak kura-kura bertanding lari. Tentu saja kura-kura menolak karena mengetahui kelemahannya. Tapi, kelinci terus mendesak dan ia pun tak berdaya menolaknya. Pada hari yang sudah ditentukan bertandinglah mereka. Setelah peluit dibunyikan berlarilah secepat kilat sang kelinci sedangkan kura-kura baru berjalan beberapa langkah. Kura-kura tertinggal sangat jauh. Hal ini membuat sang kelinci senang dan dia beristirahat di bawah pohon. Semilir angin yang berhembus membuatnya tertidur. Sang kura-kura terus berjalan penuh semangat dan pantang menyerah sampai digaris finish pertama. Sorak-sorai penonton mengiringi kedatangannya. Mendengar keributan itu kelinci pun terbangun dan berlari. Namun, sang kura-kura telah maju ke mimbar menerima hadiah.
Teks II
Salah satu pahlawan nasional yang dikenal gigih memperjuangkan emansipasi wanita ialah R.A. Kartini. Lahir pada tanggal 21 April tahun 1879 di Kota Jepara, di tengah-tengah keluarga bangsawan. Meskipun tinggal di rumah, dia aktif melakukan kegiatan surat-menyurat dengan sahabatnya di Belanda. Dari sinilah Kartini mulai tertarik dengan pola pikir perempuan Eropa dan ia berpikir untuk memajukan perempuan pribumi sebab kedudukan wanita pribumi cukup direndahkan kala itu. Kumpulan surat-suratnya dikumpulkan dalam buku berjudul ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’. Untuk menghormati beliau namanya diabadikan menjadi nama sebuah sekolah yang didirikan pada tahun 1912 di Semarang dengan nama “Sekolah Kartini”
Persamaan yang nampak pada kedua teks di atas ialah ....
Teks I
Dahulu kala hiduplah seekor gajah yang amat sombong. Karena memiliki tubuh yang paling besar dan belalai yang dapat menghancurkan apa saja, dia sering menganggap rendah hewan lainnya. Suatu hari dia menantang semua hewan yang ada di hutan untuk melawannya. Namun tak ada satu pun hewan yang berani melawannya. Tiba-tiba seekor semut maju ke tengah arena pertandingan. Sang gajah pun tertawa sinis sambil berkata binatang buas seperti singa dan harimau saja tidak bisa mengalahkannya apalagi binatang kecil seperti semut. Tanpa banyak bicara, semut langsung berjalan menaiki tubuh gajah dan masuk ke telinganya. Gajah pun merasa kesakitan karena gigitan semut. Dia berteriak-teriak minta maaf. Semut yang merasa kasihan pun keluar. Gajah pun menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada semua hewan yang ada di hutan.
Teks II
Laskar Pelangi, mendengar judul buku itu pastilah kita teringat sosok Andrea Hirata. Pemuda kelahiran Belitung pada 24 Oktober 1982 yang memiliki nama lengkap Andrea Hirata Seman Saidini merupakan lulusan S1 Ekonomi Universitas Indonesia cum laude. Laskar Pelangi merupakan buku tetralogi yang terdiri dari Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Tak hanya pandai menulis cerpen, Andrea juga menulis buku teori ekonomi telekomunikasi yang merupakan tesisnya dan dijadikan landasan teori ilmiah.
Struktur teks yang sesuai dengan kaidah penulisan teks ialah ....
Dahulu kala, tinggallah seekor Ular di sebuah hutan. Suatu hari, ia sangat kelaparan. Ia pergi mencari mangsa dan sampailah di sebuah telaga yang besar dan di penuhi banyak kodok. Dia berpikir keras cara mendapatkan kodok-kodok itu. Maka dia pun pura-pura pingsan. Pangeran kodok pun mendekati pelan-pelan karena merasa kasihan. Namun, tiba-tiba sang ular membuka matanya. Pangeran kodok pun berlari menjauh karena ketakutan. Karena sang ular cerdik maka di bujuknya pangeran kodok itu dengan mengatakan bahwa dia lemah dan mau mati jadi janganlah takut kepadanya. Sang pangeran pun percaya dan kembali mendekat karena ular itu memang terlihat tua dan tak berdaya. Ketika mangsa sudah semakin dekat, dililitlah kodok tersebut dan dimangsanya.
Koda yang tersirat pada struktur teks cerita moral/ fabel di atas ialah ....
Perhatikan rekaman berikut dengan saksama!
Latar yang disebutkan dalam teks tersebut adalah ....
Perhatikan rekaman berikut dengan saksama!
Najwa pernah memperoleh penghargaan sebagai presenter terbaik di tingkat Asia pada tahun ....
Teks I:
Dahulu kala Serigala dan hyena terlihat sangat akrab seperti saudara. Mereka suka memakan awan. Bila Serigala memakan awan maka ketika turun hyena yang menangkap. Begitu juga sebaliknya. Bila hyena yang memakan awan ketika turun maka serigala yang gantian menangkap. Suatu hari ketika hyena naik untuk memakan awan dan turun ke tanah, tiba-tiba kaki serigala digigit semut. Dia pun meraung kesakitan. Tapi terlambat hyena tidak mengetahui hal itu dan langsung turun ke tanah. Akibatnya kaki hyena pincang sebelah karena tak ditangkap serigala.
Teks II :
Mantan Presiden Keempat Indonesia ini akrap di sapa Gus Dur. lahir di Jombang, Jawa Timur, tanggal 7 September 1940 dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah. Kyai Haji Abdurrahman Wahid Guru bangsa, reformis, cendekiawan, pemikir, dan pemimpin politik ini menggantikan BJ Habibie sebagai Presiden RI. Beliau menjabat dari 20 Oktober 1999 hingga Sidang Istimewa MPR 2001. Gus Dur merupakan cucu dari, KH. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Gus Dur pernah mengenyam pendidikan di di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, dan Universitas Baghdad.
Penggunaan kata acuan yang tepat pada kedua teks di atas ialah ....
1) Walikota Surabaya yang memiliki sosok keibuan, tegas, hangat, dan merakyat siapa lagi kalau bukan ibu Risma atau yang memiliki nama lengkap Tri Rismaharini. 2) Lahir di Kediri, Jawa Timur , pada 20 November 1961 menyelesaikan pendidikan di ITS baik sarjana maupun pascasarjananya. 3) Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, ia menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya. 4) Taman Bungkul merupakan salah satu karyanya.
Pemakaian kata sifat yang dapat dipakai pada teks biografi dan teks cerita fabel terlihat di nomor ....
Suatu hari seekor tikus sedang menjual bunga kepada seekor gajah. Tikus mengatakan bahwa bunga ini ajaib karena harum bila dicium. Gajah pun menciumnya dan mengakui kewangian bunga tersebut. Tapi tiba-tiba hidungnya gatal dan hendak bersin. Gajah sudah menahannya tapi tak sanggup akhirnya bersinlah dia sehingga membuat bunga dagangan tikus berserakan dan rumah-rumah di sekitarnya hancur. Tikuspun meminta maaf akibat dagangannya gajah menjadi bersin dan menghancurkan rumah-rumah. Begitu juga dengan gajah. Dia pun meminta maaf karena tidak dapat menahan bersinnya. Sejak saat itu kedua hewan ini menjadi sahabat karena bunga ajaib.
Teks di atas merupakan teks fabel karena ....
Bacalah teks cerita moral/ fabel di bawah ini dengan cermat!

Tersebutlah Serigala yang licik dan ingin memangsa anak merpati. Dia mengancam akan terbang ke sarang Induk Merpati dan memakan semua anaknya apabila tidak diberi satu. Karena ketakutan Induk Merpati pun memberikan anaknya satu. Begitu seterusnya. Induk merpati pun menangis berhari-hari karena anaknya habis satu persatu . Bangau yang melihat hal itu bertanya. Dia pun menertawakan Induk Merpati dan mengatakan bahwa Serigala telah membohonginya karena Serigala tidak bisa terbang. Mulai sekarang jangan kau berikan anakmu padanya. Begitu pesan bangau. Keesokan harinya Serigala pun datang dan meminta anaknya lagi. Namun, kali ini Induk Merpati tidak mau memberikan. Serigala pun heran darimana Induk Merpati mengetahui hal tersebut. Induk merpatipun mengatakan dari bangau. Sejak saat itu serigala pun dendam terhadap Bangau.
Bagian struktur teks moral/ fabel di atas memiliki kesamaan struktur dengan teks biografi, yaitu bagian ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel