Contoh Soal Menganalisis Unsur Intrinsik Novel Indonesia dan Novel Terjemahan
Contoh Soal Menganalisis Unsur Intrinsik Novel Indonesia dan Novel Terjemahan - ebelum melanjutkan pembahasan materi kali ini, mari uji wawasan kamu mengenai karya sastra. Di bawah ini, terdapat beberapa judul novel dan pengarangnya. Pasangkan masing-masing judul novel dengan nama pengarang yang benar!
Judul-judul novel di atas adalah sebagian kecil novel Indonesia dan novel luar negeri yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sebagai karya sastra, novel-novel tersebut tentu memiliki unsur-unsur yang membangun keseluruhan cerita. Apa saja unsur pembangun cerita tersebut? Apakah novel Indonesia dan novel terjemahan memiliki unsur pembangun cerita yang sama? Simak pembahasan materi berikut ini!
Novel adalah salah satu karya sastra yang berbentuk prosa. Novel berisi kisah hidup tokoh-tokoh di dalamnya dengan segala konflik yang dialaminya. Novel memiliki isi yang lebih panjang daripada cerpen sehingga membaca novel tidak dapat dilakukan hanya dalam satu kali duduk. Selain itu, konflik yang dialami tokoh dalam novel lebih banyak dan rumit daripada cerpen sehingga konflik di dalamnya cenderung menyebabkan perubahan nasib tokoh-tokohnya.
Berdasarkan asal pengarang dan bahasa yang digunakan, novel dapat dibedakan menjadi novel asli suatu negara dan novel hasil terjemahan. Di Indonesia, dikenal novel Indonesia dan novel terjemahan. Novel Indonesia adalah novel yang dikarang oleh pengarang berkebangsaan Indonesia atau novel yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Misalnya, novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli atau Laskar Pelangi karangan Andrea Hirata.
Adapun novel terjemahan adalah novel yang ditulis dalam bahasa asing oleh pengarang berkebangsaan asing yang telah dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia. Novel terjemahan yang ada di Indonesia biasanya berasal dari bahasa Inggris, Arab, Jepang, Perancis, dan lain-lain. Novel terjemahan memungkinkan pembaca di Indonesia mengenali karya sastra yang berasal dari negara lain. Dengan demikian, pembaca dapat memahami kebudayaan negara lain sebagaimana tercermin di dalam novel tersebut.
Sebagai suatu karya sastra, novel (baik novel Indonesia maupun novel terjemahan) terdiri atas unsur-unsur yang membangun keseluruhan cerita. Unsur-unsur yang membangun cerita dari dalam novel itu sendiri disebut dengan unsur intrinsik, sedangkan unsur-unsur yang membangun cerita dari luar novel disebut dengan unsur ekstrinsik.
Unsur-unsur intrinsik novel antara lain sebagai berikut.
1. Tema, yaitu ide pokok yang mendasari cerita dalam novel;
2. Amanat, yaitu pesan moral yang ingin disampaikan pengarang novel kepada pembaca;
3. Plot atau alur, yaitu rangkaian cerita atau peristiwa dalam sebuah novel. Plot dalam novel umumnya terdiri atas beberapa tahapan berikut.
- Pengenalan, yaitu tahap pengenalan tokoh-tokoh dalam drama;
- Konflik, yaitu munculnya masalah yang dialami tokoh-tokoh;
- Komplikasi, yaitu konflik yang terjadi semakin banyak dan rumit;
- Klimaks, yaitu puncak dari konflik yang dialami tokoh-tokoh;
- Peleraian, yaitu penyelesaian konflik yang dialami tokoh;
- Penyelesaian, yaitu berakhirnya cerita dan konflik dalam drama.
Selain tahapan tersebut, plot juga terbagi menjadi beberapa macam berdasarkan urutan waktunya, yaitu sebagai berikut.
- Alur maju (progresif), yaitu rangkaian cerita yang secara alamiah bergerak maju menuju masa depan;
- Alur mundur (flashback), yaitu rangkaian cerita yang kembali ke masa lalu sebelum menceritakan masa depan;
- Alur campuran, yaitu alur yang memadukan alur maju dan alur mundur.
4. Tokoh dan penokohan. Tokoh adalah karakter yang menjadi pelaku cerita dalam novel, sedangkan penokohan adalah gambaran karakter atau watak masing-masing tokoh. Tokoh terbagi menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
- Tokoh utama, yaitu tokoh yang menjadi pusat cerita;
- Tokoh pembantu, yaitu tokoh yang mendukung cerita yang dialami tokoh utama;
- Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang berperilaku baik;
- Tokoh antagonis, yaitu tokoh berperilaku buruk atau jahat.
5. Latar, yaitu keterangan tempat, waktu, dan suasana yang mendasari terjadinya peristiwa dalam cerpen. Sesuai definisinya, latar terdiri atas latar tempat, waktu, dan suasana.
6. Sudut pandang, yaitu cara pencerita menceritakan isi cerpen. Sudut pandang terdiri atas tiga macam, yaitu sebagai berikut.
- Sudut pandang orang pertama (akuan), yaitu sudut pandang yang menggunakan kata ganti orang pertama (aku);
- Sudut pandang orang ketiga terbatas (diaan-terbatas), yaitu sudut pandang yang menggunakan kata ganti orang ketiga (dia) yang terbatas pada tokoh tertentu;
- Sudut pandang orang ketiga mahatahu (diaan-mahatahu), yaitu sudut pandang yang menggunakan kata ganti ketiga (dia) yang tidak terbatas pada tokoh tertentu sehingga pencerita seolah-olah mengetahui semua peristiwa yang dialami oleh setiap tokoh.
S1
Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama!
Tema kutipan novel di atas adalah ....
S2
Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama!
Konflik pada kutipan novel di atas adalah ....
S3
Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama!
Watak baik tokoh Takezo adalah ....
S4
Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama!
Unsur intinsik yang tampak pada kutipan novel di atas adalah sebagai berikut, kecuali ....
Unsur intinsik yang tampak pada kutipan novel di atas adalah sebagai berikut, kecuali ....
S5
Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama!
Pemicu konflik pada kutipan novel di atas adalah ....
Pemicu konflik pada kutipan novel di atas adalah ....
S6
Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama!
Unsur instrinsik yang tepat berdasarkan kutipan novel di atas adalah ....
S7
Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama!
Hal yang dianalogikan dengan tubuh seorang wanita berpakaian hitam adalah ....
S8
Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama!
Unsur intrinsik yang tampak pada kutipan novel di atas adalah ....
S9
Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama!
Unsur intrinsik yang tepat berdasarkan kutipan novel di atas adalah sebagai berikut, kecuali ...
S10
Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama!
Di sebuah perkampungan, tinggallah dua pemuda yang sifatnya amat berbeda. Adalah Kacak, mamaknya adalah seorang kepala desa yang kaya raya. Karena hal itu, Kacak menjadi pemuda yang amat sombong, dan paling tidak suka melihat orang bahagia. Berbeda dengan Midun. Dia rendah hati, ramah, baik, taat agama, dan juga pintar silat. Karena hal itulah penduduk desa sangat membenci sifat Kacak dan mereka lebih menyenangi Midun.
Kacak amat iri dan dengki melihat Midun banyak disenangi warga di kampungnya. Kacak senang mencari gara-gara pada Midun. Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba menantang Midun berkelahi. Namun Midun sama sekali tidak mau menanggapinya. Karena ilmu silat yang dia pelajari dari Haji Abbas hanya digunakan untuk membela diri atau melindungi orang saja.
Suatu hari istri Kacak terjatuh dalam sungai. Dan hampir saja lenyap dibawa arus. Untunglah Midun sedang berada dekat tempat kejadian itu. Dengan sigap Midun menolong istri Kacak itu. Kacak yang cemburu melihat Midun menggendong istrinya yang pada waktu itu dalam keadaaan telanjang malah menfitnah Midun dan mengajaknya berkelahi. Waktu itu Midun menanggapi tantangan itu. Dalam perkelahian itu Midun yang menang. Karena kalah, Kacak menjadi semakin marah pada Midun. Kacak melaporkan semuanya pada Tuanku Laras. Kacak memfitnah Midun waktu itu, rupanya Tuanku Laras percaya dengan tuduhan Kacak itu. Midun mendapat hukuman dari Tuanku Laras.
Kacak amat iri dan dengki melihat Midun banyak disenangi warga di kampungnya. Kacak senang mencari gara-gara pada Midun. Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba menantang Midun berkelahi. Namun Midun sama sekali tidak mau menanggapinya. Karena ilmu silat yang dia pelajari dari Haji Abbas hanya digunakan untuk membela diri atau melindungi orang saja.
Suatu hari istri Kacak terjatuh dalam sungai. Dan hampir saja lenyap dibawa arus. Untunglah Midun sedang berada dekat tempat kejadian itu. Dengan sigap Midun menolong istri Kacak itu. Kacak yang cemburu melihat Midun menggendong istrinya yang pada waktu itu dalam keadaaan telanjang malah menfitnah Midun dan mengajaknya berkelahi. Waktu itu Midun menanggapi tantangan itu. Dalam perkelahian itu Midun yang menang. Karena kalah, Kacak menjadi semakin marah pada Midun. Kacak melaporkan semuanya pada Tuanku Laras. Kacak memfitnah Midun waktu itu, rupanya Tuanku Laras percaya dengan tuduhan Kacak itu. Midun mendapat hukuman dari Tuanku Laras.
(Sengsara Membawa Nikmat, Tulis Sutan Sati)
Amanat kutipan novel di atas adalah sebagai berikut, kecuali ....