Contoh Soal Faktor Penyebab Aglomerasi Industri
Contoh Soal Faktor Penyebab Aglomerasi Industri - Proses aglomerasi (pemusatan) industri keberhasilannya banyak ditentukan oleh faktor teknologi lingkungan, produktivitas, modal, SDM, manajemen dan lain-lain.
A. Pengertian dan Jenis Aglomerasi Industri
Akibat adanya keterbatasan dalam pemilihan lokasi yang ideal maka sangat dimungkinkan akan munculnya pemusatan atau terkonsentrasinya industri pada suatu wilayah tertentu yang dikenal dengan istilah aglomerasi industri. Pemusatan industri dapat terjadi pada suatu tempat terkonsentrasinya beberapa faktor yang dibutuhkan dalam kegiatan industri. Misalnya bahan mentah, energi, tenaga kerja, pasar, kemudahan dalam perizinan, pajak yang relatif murah, dan penanggulangan limbah merupakan pendukung aglomerasi industri. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, penyebab terjadinya aglomerasi industri antara lain:
1. Terkonsentrasinya beberapa faktor produksi yang dibutuhkan pada suatu lokasi.
2. Kesamaan lokasi usaha yang didasarkan pada salah satu faktor produksi tertentu.
3. Adanya wilayah pusat pertumbuhan industri yang disesuaikan dengan tata ruang dan fungsi wilayah.
4. Adanya kesamaan kebutuhan sarana, prasarana, dan bidang pelayanan industri lainnya yang lengkap.
5. Adanya kerja sama dan saling membutuhkan dalam menghasilkan suatu produk.
1. Terkonsentrasinya beberapa faktor produksi yang dibutuhkan pada suatu lokasi.
2. Kesamaan lokasi usaha yang didasarkan pada salah satu faktor produksi tertentu.
3. Adanya wilayah pusat pertumbuhan industri yang disesuaikan dengan tata ruang dan fungsi wilayah.
4. Adanya kesamaan kebutuhan sarana, prasarana, dan bidang pelayanan industri lainnya yang lengkap.
5. Adanya kerja sama dan saling membutuhkan dalam menghasilkan suatu produk.
Terdapat 3 jenis aglomerasi, yaitu:
a. Internal return to scale, timbul karena perusahaan memiliki skala ekonomi yang besar.
b. Lokalisasi ekonomi, terjadi pada satu kelompok perusahaan dalam satu industri yang sejenis yang terletak pada lokasi yang sama.
c. Urbanisasi Ekonomi, timbul pada perusahaan-perusahaan dari sektor industri yang berbeda-beda yang mengelompok di lokasi yang sama.
a. Internal return to scale, timbul karena perusahaan memiliki skala ekonomi yang besar.
b. Lokalisasi ekonomi, terjadi pada satu kelompok perusahaan dalam satu industri yang sejenis yang terletak pada lokasi yang sama.
c. Urbanisasi Ekonomi, timbul pada perusahaan-perusahaan dari sektor industri yang berbeda-beda yang mengelompok di lokasi yang sama.
Aglomerasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Aglomerasi primer adalah perusahaan yang baru muncul tidak ada hubungannya dengan perusahaan lama yang sudah terdapat di wilayah aglomerasi.
2. Aglomerasi sekunder jika perusahaan yang baru beroperasi adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada perusahaan yang lama.
1. Aglomerasi primer adalah perusahaan yang baru muncul tidak ada hubungannya dengan perusahaan lama yang sudah terdapat di wilayah aglomerasi.
2. Aglomerasi sekunder jika perusahaan yang baru beroperasi adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada perusahaan yang lama.
B. Faktor Penyebab Aglomerasi Industri
Pada negara-negara yang sedang mengalami aglomerasi industri, terdapat dualisme bidang teknologi. Dualisme teknologi adalah suatu keadaan dalam suatu bidang ekonomi tertentu yang menggunakan teknik dan organisasi produksi yang sangat berbeda karakteristiknya. Deglomerasi adalah suatu kecenderungan perusahaan untuk memilih lokasi usaha yang terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain. Keanekaragaman industri di suatu negara sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu pada sumber bahan baku, sumber daya manusia, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tersedianya modal.
Berdasarkan bahan baku:
a. Industri ekstraktif, adalah industri yang mengambil bahan baku langsung dari alam. Seperti pertambangan, pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan sejenisnya. Industri ekstraktif harus didirikan dekat dengan bahan baku. Misalnya industri semen ditempatkan di wilayah yang terdapat batuan gamping sebagai usaha untuk menghindari besarnya biaya angkut bahan mentah menuju tempat pengolahan (produksi). Industri ekstraktif dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
● Industri reproduktif, yaitu industri yang mengambil bahan bakunya dari hasil alam, tetapi dapat selalu memperbaiki atau menggantinya. Misalnya industri pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan.
● Industri manufaktur, yaitu industri yang mengolah bahan baku dan menjadikan menjadi barang lain yang dapat digunakannya sehari-hari atau menjadikan bahan baku lain yang digunakan oleh industri lain.
b. Industri non ekstraktif, adalah industri yang mengambil bahan bakunya dari tempat lain atau disediakan oleh industri lain. Industri ini dapat ditempatkan dimana saja, tergantung mana yang paling tepat dan menguntungkan. Misalnya Industri sepatu di Bogor mengambil bahan baku kulit dari industri kulit di Bandung.
c. Industri jasa (fasilitatif), adalah industri yang menjual jasa untuk keperluan orang lain. Misalnya perdagangan, perbankan, komunikasi, dan transportasi.
Berdasarkan bahan baku:
a. Industri ekstraktif, adalah industri yang mengambil bahan baku langsung dari alam. Seperti pertambangan, pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan sejenisnya. Industri ekstraktif harus didirikan dekat dengan bahan baku. Misalnya industri semen ditempatkan di wilayah yang terdapat batuan gamping sebagai usaha untuk menghindari besarnya biaya angkut bahan mentah menuju tempat pengolahan (produksi). Industri ekstraktif dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
● Industri reproduktif, yaitu industri yang mengambil bahan bakunya dari hasil alam, tetapi dapat selalu memperbaiki atau menggantinya. Misalnya industri pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan.
● Industri manufaktur, yaitu industri yang mengolah bahan baku dan menjadikan menjadi barang lain yang dapat digunakannya sehari-hari atau menjadikan bahan baku lain yang digunakan oleh industri lain.
b. Industri non ekstraktif, adalah industri yang mengambil bahan bakunya dari tempat lain atau disediakan oleh industri lain. Industri ini dapat ditempatkan dimana saja, tergantung mana yang paling tepat dan menguntungkan. Misalnya Industri sepatu di Bogor mengambil bahan baku kulit dari industri kulit di Bandung.
c. Industri jasa (fasilitatif), adalah industri yang menjual jasa untuk keperluan orang lain. Misalnya perdagangan, perbankan, komunikasi, dan transportasi.
Di dalam aglomerasi industri dikenal istilah kawasan industri atau sering disebut industrial estate, yaitu suatu kawasan atau tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana, misalnya lahan dan lokasi yang strategis. Selain itu, terdapat pula fasilitas penunjang lain, misalnya listrik, air, telepon, jalan, dan tempat pembuangan limbah, yang telah disediakan oleh perusahaan pengelola kawasan industri. Tujuan dibentuknya suatu kawasan industri (aglomerasi yang disengaja), antara lain :
1. Untuk mempercepat pertumbuhan industri.
2. Memberikan kemudahan bagi kegiatan industri.
3. Mendorong kegiatan industri agar terpusat dan berlokasi di kawasan tersebut.
4. Menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan lingkungan.
1. Untuk mempercepat pertumbuhan industri.
2. Memberikan kemudahan bagi kegiatan industri.
3. Mendorong kegiatan industri agar terpusat dan berlokasi di kawasan tersebut.
4. Menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan lingkungan.
Selain kawasan industri, dikenal juga istilah kawasan berikat (Bonded zone). Kawasan berikat (Bonded zone) merupakan suatu kawasan dengan batas tertentu di dalam wilayah pabean yang di dalamnya diberlakukan ketentuan khusus di bidang pabean. Ketentuan tersebut antara lain mengatur lalu lintas pabean dari luar daerah atau dari dalam pabean Indonesia lainnya tanpa terlebih dahulu dikenakan bea cukai atau pungutan negara lainnya, sampai barang tersebut dikeluarkan untuk tujuan impor atau ekspor. Kawasan berikat berfungsi sebagai tempat penyimpanan, penimbunan, dan pengolahan barang yang berasal dari dalam atau luar negeri. Sebagai contoh industri berikat yaitu industri garmen. Dalam hal ini industri garmen sebagai industri utamanya. Sedangkan disekitar industri garmen tersebut akan dikelilingi oleh industri-industri lain yang berfungsi sebagai penunjang, misalnya industri tekstil, industri kancing, reslasting, dan asesoris lainnya.
S1
Terkonsentrasinya industri pada suatu wilayah tertentu disebut dengan ….
S2
Penyebab terjadinya aglomerasi industri ialah ….
S3
Kawasan berikat berfungsi sebagai tempat penyimpanan, penimbunan, dan pengolahan barang yang berasal dari dalam atau luar negeri. Contoh industri berikat yaitu ….
S4
Salah satu kawasan dengan batas-batas tertentu di dalam wilayah pabean disebut ….
S5
Tujuan dari pembangunan kawasan industri diantaranya adalah ….
S6
Industri karet merupakan contoh industri berdasarkan jenis bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan bahan baku bagi industri lain, industri ini tergolong dalam industri ….
S7
Ada beberapa perusahaan yang melakukan deglomerasi, yang dimaksud dengan deglomerasi ialah ….
S8
Perbedaan perkembangan industri antara negara yang satu dengan negara yang lain dipengaruhi oleh ….
S9
Perusahaan yang baru beroperasi adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan pada perusahaan yang lama, maka perusahaan tersebut merupakan ....
S10
Salah satu jenis aglomerasi yang timbul karena perusahaan-perusahan dari sektor industri yang berbeda-beda membuat kelompok di lokasi yang sama merupakan ....