Contoh Soal Sumber Bukti Dan Fakta Sejarah
Contoh Soal Sumber Bukti Dan Fakta Sejarah - Sejarah minimal mengandung dua arti, yaitu sejarah sebagai peristiwa dan sejarah sebagai kisah. Sejarah sebagai peristiwa adalah peristiwa sejarah atau kejadian-kejadian itu sendiri.
Misalnya berdirinya Budi Utomo, Sumpah Pemuda, upacara Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Sejarah sebagai peristiwa terjadi hanya sekali saja. Ia dapat dilihat, dirasakan, dan menimbulkan kesan yang mendalam bagi pelaku atau saksi sejarah. Sedangkan sejarah sebagai kisah adalah cerita tentang peristiwa sejarah. Peristiwa sejarah meninggalkan jejak-jejak berupa peninggalan atau bukti sejarah. Contoh : Kongres Pemuda II tahun 1928 meninggalkan jejak berupa dokumen Ikrar Sumpah Pemuda, serangan Jepang atas Pearl Harbour meninggalkan jejak berupa bangkai kapal perang USS Arizona, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus, meninggalkan jejak berupa naskah teks proklamasi dan foto pelaksanaan upacara.
Bukti atau peninggalan sejarah merupakan sumber penulisan sejarah, di samping sumber-sumber lainnya. Sumber-sumber sejarah adalah
1) berupa benda, misalnya senjata, bangunan, dan patung;
2) berupa tulisan, misalnya dokumen, notulen rapat, prasasti, majalah, surat perjanjian, dan sebagainya;
3) berupa sumber lisan, misalnya hasil wawancara dengan pelaku/saksi peristiwa sejarah, hasil rekaman pidato.
Bagaimana tentang fakta sejarah. Fakta berasal dari Bahasa Latin yang berbunyi factus atau facerel, yang berarti selesai atau mengerjakan. Fakta sejarah mempunyai sifat : (1) pasti, (2) tidak berubah-ubah, dan (3) sesuai dengan kenyataan.
Fakta dapat diperoleh dari penafsiran data yang terdapat di berbagai sumber, sebagai contoh :
1) Sumber sebagai naskah teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia tulisan tangan dan yang diketik. Di situ terdapat beberapa data, misalnya, coretan terdiri atas dua kalimat singkat, bahasanya tidak revolusioner/radikal, terdapat beberapa perbedaan antara yang tulisan tangan dengan yang diketik. Fakta yang kita peroleh dari penafsiran adalah adanya benyak pertimbangan menyusun teks proklamasi sampai dihasilkan rumusan yang final.
2) Seseorang akan menulis sejarah tentang konflik-konflik yang terjadi di berbagai kawasan dunia, misalnya, Kashmir, Palestina, dan Irlandia. Data yang diperoleh antara lain konflik itu telah terjadi cukup lama dan sampai sekarang belum terselesaikan. Fakta yang diperoleh dari penafsiran adalah bahwa konflik politik yang mengandung dimensi keagamaan penyelesaiannya sukar dan memakan waktu lama.
Dalam interpretasi, baik yang bersifat analisis maupun sintesis, orang biasa berbeda pendapat. Perbedaan hasil interpretasi adalah wajar dan sah, sekalipun datanya sama. Tentu saja kita tidak boleh mengambil kesimpulan yang terlalu berani sehingga terkesan mengada-ada. Misalnya, dengan penelitian yang mendetail, seseorang tidak dapat menyimpulkan bahwa Sang Merah Putih telah berkibar di Indonesia selama 6.000 tahun. Fakta apa yang mendasari kesimpulan tersebut? Ketersediaan bukti/sumber dan data tergantung pada topik penelitian. Penelitian yang mengambil topik jauh di masa lampau, ketersediaan sumber/bukti makin sedikit.
Misalnya berdirinya Budi Utomo, Sumpah Pemuda, upacara Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Sejarah sebagai peristiwa terjadi hanya sekali saja. Ia dapat dilihat, dirasakan, dan menimbulkan kesan yang mendalam bagi pelaku atau saksi sejarah. Sedangkan sejarah sebagai kisah adalah cerita tentang peristiwa sejarah. Peristiwa sejarah meninggalkan jejak-jejak berupa peninggalan atau bukti sejarah. Contoh : Kongres Pemuda II tahun 1928 meninggalkan jejak berupa dokumen Ikrar Sumpah Pemuda, serangan Jepang atas Pearl Harbour meninggalkan jejak berupa bangkai kapal perang USS Arizona, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus, meninggalkan jejak berupa naskah teks proklamasi dan foto pelaksanaan upacara.
Bukti atau peninggalan sejarah merupakan sumber penulisan sejarah, di samping sumber-sumber lainnya. Sumber-sumber sejarah adalah
1) berupa benda, misalnya senjata, bangunan, dan patung;
2) berupa tulisan, misalnya dokumen, notulen rapat, prasasti, majalah, surat perjanjian, dan sebagainya;
3) berupa sumber lisan, misalnya hasil wawancara dengan pelaku/saksi peristiwa sejarah, hasil rekaman pidato.
Bagaimana tentang fakta sejarah. Fakta berasal dari Bahasa Latin yang berbunyi factus atau facerel, yang berarti selesai atau mengerjakan. Fakta sejarah mempunyai sifat : (1) pasti, (2) tidak berubah-ubah, dan (3) sesuai dengan kenyataan.
Fakta dapat diperoleh dari penafsiran data yang terdapat di berbagai sumber, sebagai contoh :
1) Sumber sebagai naskah teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia tulisan tangan dan yang diketik. Di situ terdapat beberapa data, misalnya, coretan terdiri atas dua kalimat singkat, bahasanya tidak revolusioner/radikal, terdapat beberapa perbedaan antara yang tulisan tangan dengan yang diketik. Fakta yang kita peroleh dari penafsiran adalah adanya benyak pertimbangan menyusun teks proklamasi sampai dihasilkan rumusan yang final.
2) Seseorang akan menulis sejarah tentang konflik-konflik yang terjadi di berbagai kawasan dunia, misalnya, Kashmir, Palestina, dan Irlandia. Data yang diperoleh antara lain konflik itu telah terjadi cukup lama dan sampai sekarang belum terselesaikan. Fakta yang diperoleh dari penafsiran adalah bahwa konflik politik yang mengandung dimensi keagamaan penyelesaiannya sukar dan memakan waktu lama.
Dalam interpretasi, baik yang bersifat analisis maupun sintesis, orang biasa berbeda pendapat. Perbedaan hasil interpretasi adalah wajar dan sah, sekalipun datanya sama. Tentu saja kita tidak boleh mengambil kesimpulan yang terlalu berani sehingga terkesan mengada-ada. Misalnya, dengan penelitian yang mendetail, seseorang tidak dapat menyimpulkan bahwa Sang Merah Putih telah berkibar di Indonesia selama 6.000 tahun. Fakta apa yang mendasari kesimpulan tersebut? Ketersediaan bukti/sumber dan data tergantung pada topik penelitian. Penelitian yang mengambil topik jauh di masa lampau, ketersediaan sumber/bukti makin sedikit.
S1
Peristiwa sejarah meninggalkan jejak sejarah yang disebut....
S2
Di bawah ini yang merupakan bukti sejarah pada proklamasi 17 Agustus 1945 adalah....
S3
Bukti sejarah diperoleh dari....
S4
Rekaman pidato merupakan....
S5
Fakta sejarah yang obyektif dapat diperoleh dari....
S6
Pernyataan di bawah ini yang merupakan sumber sejarah tertulis adalah....
S7
Pengertian dari fakta adalah sesuatu yang bersifat....
S8
Bukti atau peninggalan sejarah pada zaman Hindu di Jawa Tengah adalah....
S9
Data yang sama namun bisa terjadi hasil analisis dan sintesis berbeda, karena perbedaan....
S10
Kesulitan utama untuk mengadakan penelitian sejarah Indonesia kuno adalah....