Contoh Soal Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Contoh Soal Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia - Sejak kekalahannya dalam Pertempuran Laut Karang (Mei 1942), pasukan Jepang makin tersudut. Pasukan AS Serikat (Sekutu) di bawah Jendral MacArthur melancarkan serangan balik menggunakan siasat “Island Hoping” merebut pulau-pulau yang berada dalam satu garis dari Australia menuju Jepang. Pertempuran terjadi di berbagai tempat, paling hebat di Pulau Iwojima.
Dalam kondisi terdesak, PM Jepang Kuniai Koiso pada 7 September 1944 mengeluarkan janji memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia di kelak kemudian hari (dikenal sebagai “Janji September”). Tujuannya agar rakyat Indonesia mendukung usaha perang Jepang.
Sebagai realisasinya, dibentuklah Dokuritsu Junbi Coosakai atau BPUPKI, yang kelak diganti Dokuritsu Junbi Iinkai atau PPKI.
Ketua BPUPKI adalah dr. Rajiman Wediodiningrat. Hasil kerja BPUPKI antara lain (1) rumusan dasar Negara (Pancasila), (2) dokumen historis Piagam Djakarta, dan (3) rumusan UUD Negara Indonesia merdeka. Piagam Djakarta dimaksudkan sebagai Pembukaan UUD.
Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Tiga tokoh pergerakan nasional (Soekarno, Moh. Hatta, Rajiman Wediodiningrat) dipanggil ke Dalat oleh Jendral Terauchi. Mereka diberi tahu bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. PPKI dibentuk untuk menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia. Soekarno percaya bahwa kemerdekaan telah dekat.
Tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Jepang ditugasi Sekutu memelihara statusquo Indonesia. Peristiwa penyerahan ini tidak diberitakan kepada bangsa Indonesia. Para pemuda mengetahuinya dari siaran radio luar negeri. Mereka mendesak Soekarno – Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan, tetapi ditolak karena Jepang belum memberitahu secara resmi tentang penyerahannya kepada Sekutu. Selain itu Soekarno – Hatta selaku ketua dan wakil ketua PPKI akan bersidang lebih dulu, karena PPKI lah yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan kemerdekaan. Golongan pemuda bersikeras agar proklamasi diselenggarakan secepatnya tanpa disangkutkan dengan Jepang (karena PPKI dibentuk oleh Jepang, maka pemuda menganggap kemerdekaan yang diselenggarakan PPKI berbau Jepang). Sikap Soekarno – Hatta seperti itu dianggap sebagai akibat pengaruh Jepang.
Perbedaan pendapat ini berlanjut dengan disingkirkannya Soekarno – Hatta ke Rengasdengklok oleh para pemuda pada dinihari 16 Agustus 1945. Ahmad Subarjo melakukan pendekatan kepada para pemuda, dan akhirnya disepakati bahwa Soekarno – Hatta dikembalikan ke Jakarta dengan jaminan bahwa proklamasi akan diselenggarakan keesokan harinya.
Kediaman Laksamana Maeda menjadi tempat untuk menyusun teks proklamasi, karena dianggap aman (Maeda adalah Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jepang di Jakarta). Soekarno bertindak sebagai penulis naskah, Ahmad Subarjo dan Moh. Hatta memberikan sumbangan pemikiran. Dalam naskah tulisan tangan terdapat coretan-coretan, menunjukkan banyaknya pertimbangan sebelum dicapai kesepakatan akhir. Naskah itu diketik oleh Sayuti Melik. Beberapa perbedaan antara naskah tulisan tangan dengan naskah yang diketik, antara lain: tempoh menjadi tempo, wakil-wakil bangsa Indonesia menjadi atas nama bangsa Indonesia, tanpa tanda tangan menjadi dibubuhi tanda tangan. Teks proklamasi yang diketik dan ditandatangani Soekarno – Hatta itulah yang dianggap otentik dan dibacakan pada upacara proklamasi kemerdekaan.
Upacara proklamasi kemerdekaan diadakan tanggal 17 Agustus 1945. Waktunya dianggap tepat karena di Indonesia sedang terjadi kekosongan kekuasaan (Jepang telah menyerah, pasukan Sekutu belum datang).
Setelah itu berita tentang peristiwa proklamasi disebarkan ke berbagai daerah dengan berbagai cara, misalnya melalui kantor berita, radio, surat kabar, tulisan pada tembok dan gerbong kereta api, pamphlet, kurir, dan sebagainya. Langkah selanjutnya adalah menata kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam kondisi terdesak, PM Jepang Kuniai Koiso pada 7 September 1944 mengeluarkan janji memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia di kelak kemudian hari (dikenal sebagai “Janji September”). Tujuannya agar rakyat Indonesia mendukung usaha perang Jepang.
Sebagai realisasinya, dibentuklah Dokuritsu Junbi Coosakai atau BPUPKI, yang kelak diganti Dokuritsu Junbi Iinkai atau PPKI.
Ketua BPUPKI adalah dr. Rajiman Wediodiningrat. Hasil kerja BPUPKI antara lain (1) rumusan dasar Negara (Pancasila), (2) dokumen historis Piagam Djakarta, dan (3) rumusan UUD Negara Indonesia merdeka. Piagam Djakarta dimaksudkan sebagai Pembukaan UUD.
Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Tiga tokoh pergerakan nasional (Soekarno, Moh. Hatta, Rajiman Wediodiningrat) dipanggil ke Dalat oleh Jendral Terauchi. Mereka diberi tahu bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. PPKI dibentuk untuk menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia. Soekarno percaya bahwa kemerdekaan telah dekat.
Tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Jepang ditugasi Sekutu memelihara statusquo Indonesia. Peristiwa penyerahan ini tidak diberitakan kepada bangsa Indonesia. Para pemuda mengetahuinya dari siaran radio luar negeri. Mereka mendesak Soekarno – Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan, tetapi ditolak karena Jepang belum memberitahu secara resmi tentang penyerahannya kepada Sekutu. Selain itu Soekarno – Hatta selaku ketua dan wakil ketua PPKI akan bersidang lebih dulu, karena PPKI lah yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan kemerdekaan. Golongan pemuda bersikeras agar proklamasi diselenggarakan secepatnya tanpa disangkutkan dengan Jepang (karena PPKI dibentuk oleh Jepang, maka pemuda menganggap kemerdekaan yang diselenggarakan PPKI berbau Jepang). Sikap Soekarno – Hatta seperti itu dianggap sebagai akibat pengaruh Jepang.
Perbedaan pendapat ini berlanjut dengan disingkirkannya Soekarno – Hatta ke Rengasdengklok oleh para pemuda pada dinihari 16 Agustus 1945. Ahmad Subarjo melakukan pendekatan kepada para pemuda, dan akhirnya disepakati bahwa Soekarno – Hatta dikembalikan ke Jakarta dengan jaminan bahwa proklamasi akan diselenggarakan keesokan harinya.
Kediaman Laksamana Maeda menjadi tempat untuk menyusun teks proklamasi, karena dianggap aman (Maeda adalah Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jepang di Jakarta). Soekarno bertindak sebagai penulis naskah, Ahmad Subarjo dan Moh. Hatta memberikan sumbangan pemikiran. Dalam naskah tulisan tangan terdapat coretan-coretan, menunjukkan banyaknya pertimbangan sebelum dicapai kesepakatan akhir. Naskah itu diketik oleh Sayuti Melik. Beberapa perbedaan antara naskah tulisan tangan dengan naskah yang diketik, antara lain: tempoh menjadi tempo, wakil-wakil bangsa Indonesia menjadi atas nama bangsa Indonesia, tanpa tanda tangan menjadi dibubuhi tanda tangan. Teks proklamasi yang diketik dan ditandatangani Soekarno – Hatta itulah yang dianggap otentik dan dibacakan pada upacara proklamasi kemerdekaan.
Upacara proklamasi kemerdekaan diadakan tanggal 17 Agustus 1945. Waktunya dianggap tepat karena di Indonesia sedang terjadi kekosongan kekuasaan (Jepang telah menyerah, pasukan Sekutu belum datang).
Setelah itu berita tentang peristiwa proklamasi disebarkan ke berbagai daerah dengan berbagai cara, misalnya melalui kantor berita, radio, surat kabar, tulisan pada tembok dan gerbong kereta api, pamphlet, kurir, dan sebagainya. Langkah selanjutnya adalah menata kehidupan berbangsa dan bernegara.
S1
Di Indonesia, pertempuran hebat antara pasukan Jepang dan Sekutu pada saat-saat menjelang berakhirnya Perang Dunia II terjadi di Indonesia bagian timur karena...
S2
Pada saat-saat akhir Perang Dunia II pemerintah pendudukan Jepang bersikap lunak terhadap rakyat Indonesia dengan tujuan...
S3
Perhatikan keterangan berikut:
1) rumusan dasar negara Indonesia merdeka.
2) dokumen historis Piagam Djakarta.
3) rancangan UUD negara Indonesia merdeka.
4) rumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
5) penetapan Soekarno dan Moh. Hatta masing-masing sebagai Presiden pertama dan Wakil Presiden pertama Indonesia merdeka.
2) dokumen historis Piagam Djakarta.
3) rancangan UUD negara Indonesia merdeka.
4) rumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
5) penetapan Soekarno dan Moh. Hatta masing-masing sebagai Presiden pertama dan Wakil Presiden pertama Indonesia merdeka.
Hasil kerja BPUPKI antara lain...
S4
Para pemuda menyingkirkan Soekarno – Hatta dari Jakarta ke Rengasdengklok dengan alasan...
S5
Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda tentang proklamasi kemerdekaan, terutama mengenai...
S6
Kediaman Laksamana Tadashi Maeda dijadikan tempat untuk menyusun teks proklamasi dengan alasan...
S7
Jepang tidak dapat memenuhi janjinya memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia karena...
S8
Berdasarkan bunyi teks proklamasi kemerdekaan, yang harus dilakukan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya adalah mengenai...
S9
Proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi pada saat yang tepat, karena dilakukan ketika...
S10
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat terselenggara pada tanggal 17 Agustus 1945 karena adanya...