Contoh Soal Revolusi Amerika
Contoh Soal Revolusi Amerika - Perang kemerdekaan Amerika pada mulanya hanya merupakan penentang kebijakan pemerintah Inggris yang dianggap semena-mena. Pada saat itu belum ada tujuan untuk mencapai kemerdekaan. Pertempuran pertama terjadi di Lexington, kemudian di Boston. Inggris meminta kepada penduduk Kanada yang juga koloni Inggris untuk membantunya melawan penduduk Kanada yang juga koloni Inggris untuk membantunya melawan penduduk koloni Amerika. Namun, permintaan itu ditolak karena perasaan senasib sebagai penduduk koloni. Bahkan paksaan Inggris terhadap penduduk Kanada malah menimbulkan pertempuran. Keadaan ini dimanfaatkan oleh bangsa Amerika. Untuk menyiapkan tentara yang dipimpin oleh George Washington yang pernah berjasa kepada Inggris dalam Perang Tujuh Tahun.
Pada tahun 1776, Thomas Paine mengutarakan pendapatnya dalam sebuah karangan yang berjudul Common Sense (Akal Sehat). Tulisan tersebut berisi gagasan kemerdekaan. Selanjutnya diadakan kongres di Philapdelphia yang dihadiri oleh wakil-wakil 13 daerah (negara bagian). Mereka sepakat untuk menandatangani sebuah deklarasi yang dikenal dengan Declaration of Independence yang telah disusun oleh Thomas Jefferson. Tanggal ditandatanganinya deklarasi tersebut yaitu 4 Juli 1776 dijadikan hari kemerdekaan Amerika (Independence Day). Kongres pun kemudian menyepakati adanya Articles of Confederation sehingga terbentuklah United States of America (USA).
Di samping perjuangan fisik, juga dilakukan taktik diplomasi dengan mengirimkan Benjamin Franklin ke Eropa. Benjamin Franklin merupakan tokoh pejuang kemerdekaan Amerika. Perancis sebagai lawan utama Inggris segera mengakui berdirinya negara Amerika pada tahun 1778. Perancis kemudian mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Lafayette untuk membantu perjuangan rakyat Amerika. Sekitar 7.000 pasukan Inggris yang dipimpin oleh Cornwallis, menyerah kepada George Washington dan Lafayette di kota Yorktown pada tahun 1783.
Dalam perjanjian Paris tahun 1783 Inggris akhirnya mengakui kemerdekaan Amerika. Revolusi Amerika ini berpengaruh besar terhadap terjadinya Revolusi Perancis dan pergolakan di Amerika Latin. Declaration of Independence, 4 Juli 1776, sebagai pernyataan kemerdekaan Amerika terhadap Inggris mengandung nilai-nilai penghargaan terhadap hak asasi manusia (human right). Pada tahun 1788, Human Right dimasukkan ke dalam UUD menjadi Bill of Right. Dalam perkembangannya, Human Right ikut memengaruhi Revolusi Perancis 1789, terutama ketika Dewan Nasional mengumumkan pernyataan hak asasi manusia dan warga (Declaration des droits de I’home et du citoyen).
Revolusi Amerika merupakan salah satu revolusi besar di dunia yang berpengaruh terhadap umat manusia. Terjadinya Revolusi Amerika mengilhami Revolusi Perancis pada 14 Juli 1989. Ketika itu, rakyat Perancis menyerang penjara Bastille untuk menggulingkan raja yang bersifat absolut dan digantikan dengan pemerintahan didasarkan atas sistem perwakilan rakyat. Selain di Eropa, revolusi Amerika pengaruh juga menyebar ke wilayah-wilayah lainnya di dunia. Di Amerika Latin, pengaruh revolusi Amerika mendorong negara-negara di kawasan tersebut untuk melepaskan diri dari ikatan penjajah.
Revolusi Amerika mempunyai pengaruh yang besar terhadap pelaksanaan hak asasi manusia dan pelaksanaan pemerintahan demokrasi di dunia. Hal ini dikarenakan revolusi Amerika merupakan peperangan untuk mempertahankan kebebasan, kemerdekaan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Presiden Amerika Serikat ke-16 Abraham Lincoln dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan hak-hak asasi manusia. Ia seorang presiden Amerika Serikat yang menentang praktik perbudakan. Penghapusan praktik perbudakan di Amerika Serikat membawa angin segar bagi pelaksanaan hak-hak asasi manusia yang mengilhami lahirnya pernyataan hak-hak asasi manusia sedunia pada 10 Desember 1948.
Faktor-faktor Penyebab Revolusi Amerika
1. Pendiri Koloni Amerika adalah Pelarian-Pelarian Agama dari Inggris
Raja Inggris Henry VII memaksakan rakyatnya untuk menganut agama Kristen Anglikan dan melarang menganut agama selain agama tersebut. Rakyat Inggris yang tidak tahan dengan paksaan itu melarikan diri ke Amerika.
2. Paham Kebebasan dalam Perdagangan
Pemerintah Inggris yang merasa berkuasa atas koloni Amerika memerintahkan agar hasil bumi Amerika berupa tembakau, kapas, dan gula dijual kepada Inggris. Selain itu, penduduk di daerah koloni itu pun diwajibkan membeli barang-barang hasil industri Inggris saja. Akan tetapi, rakyat Amerika yang telah menganut paham kebebasan menolaknya dan menghendaki kebebasan dalam perdagangan.
3. Inggris Butuh Dana Besar setelah Perang Tujuh Tahun dengan Perancis
Dalam rangka menutup kerugian akibat Perang Tujuh Tahun (1756-1763) di Eropa, Inggris memberlakukan pajak yang berat. Ketentuan tentang pajak tersebut dituangkan dalam Revenue Act dan Billeting Act tahun 1764. Undang-undang tersebut ditentang keras oleh rakyat Amerika yang dipimpin oleh Samuel Adams.
4. Peristiwa The Boston Tea Party, Desember 1773
Inggris mendatangkan The Boston Tea Party ke Amerika, untuk itu penduduk harus membayar pajak. Ketentuan tersebut tentu saja bertentangan dengan semangat kebebasan dalam perdagangan. Rakyat Amerika yang menyamar sebagai suku Indian Mohawk kemudian melemparkan the dari tiga buah kapal Inggris di pelabuhan Boston. Inggris marah dan mengeluarkan undang-undang baru yang dianggap sebagai “undang-undang paksa (coercive act) oleh penduduk Amerika. Akibatnya, penduduk Boston diserang. Namun, penduduk dari daerah lain membelanya. Kejadian itulah yang menjadi pemicu pecahnya Perang Kemerdekaan Amerika pada tahun 1774.
Pada tahun 1776, Thomas Paine mengutarakan pendapatnya dalam sebuah karangan yang berjudul Common Sense (Akal Sehat). Tulisan tersebut berisi gagasan kemerdekaan. Selanjutnya diadakan kongres di Philapdelphia yang dihadiri oleh wakil-wakil 13 daerah (negara bagian). Mereka sepakat untuk menandatangani sebuah deklarasi yang dikenal dengan Declaration of Independence yang telah disusun oleh Thomas Jefferson. Tanggal ditandatanganinya deklarasi tersebut yaitu 4 Juli 1776 dijadikan hari kemerdekaan Amerika (Independence Day). Kongres pun kemudian menyepakati adanya Articles of Confederation sehingga terbentuklah United States of America (USA).
Di samping perjuangan fisik, juga dilakukan taktik diplomasi dengan mengirimkan Benjamin Franklin ke Eropa. Benjamin Franklin merupakan tokoh pejuang kemerdekaan Amerika. Perancis sebagai lawan utama Inggris segera mengakui berdirinya negara Amerika pada tahun 1778. Perancis kemudian mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Lafayette untuk membantu perjuangan rakyat Amerika. Sekitar 7.000 pasukan Inggris yang dipimpin oleh Cornwallis, menyerah kepada George Washington dan Lafayette di kota Yorktown pada tahun 1783.
Dalam perjanjian Paris tahun 1783 Inggris akhirnya mengakui kemerdekaan Amerika. Revolusi Amerika ini berpengaruh besar terhadap terjadinya Revolusi Perancis dan pergolakan di Amerika Latin. Declaration of Independence, 4 Juli 1776, sebagai pernyataan kemerdekaan Amerika terhadap Inggris mengandung nilai-nilai penghargaan terhadap hak asasi manusia (human right). Pada tahun 1788, Human Right dimasukkan ke dalam UUD menjadi Bill of Right. Dalam perkembangannya, Human Right ikut memengaruhi Revolusi Perancis 1789, terutama ketika Dewan Nasional mengumumkan pernyataan hak asasi manusia dan warga (Declaration des droits de I’home et du citoyen).
Revolusi Amerika merupakan salah satu revolusi besar di dunia yang berpengaruh terhadap umat manusia. Terjadinya Revolusi Amerika mengilhami Revolusi Perancis pada 14 Juli 1989. Ketika itu, rakyat Perancis menyerang penjara Bastille untuk menggulingkan raja yang bersifat absolut dan digantikan dengan pemerintahan didasarkan atas sistem perwakilan rakyat. Selain di Eropa, revolusi Amerika pengaruh juga menyebar ke wilayah-wilayah lainnya di dunia. Di Amerika Latin, pengaruh revolusi Amerika mendorong negara-negara di kawasan tersebut untuk melepaskan diri dari ikatan penjajah.
Revolusi Amerika mempunyai pengaruh yang besar terhadap pelaksanaan hak asasi manusia dan pelaksanaan pemerintahan demokrasi di dunia. Hal ini dikarenakan revolusi Amerika merupakan peperangan untuk mempertahankan kebebasan, kemerdekaan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Presiden Amerika Serikat ke-16 Abraham Lincoln dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan hak-hak asasi manusia. Ia seorang presiden Amerika Serikat yang menentang praktik perbudakan. Penghapusan praktik perbudakan di Amerika Serikat membawa angin segar bagi pelaksanaan hak-hak asasi manusia yang mengilhami lahirnya pernyataan hak-hak asasi manusia sedunia pada 10 Desember 1948.
Faktor-faktor Penyebab Revolusi Amerika
1. Pendiri Koloni Amerika adalah Pelarian-Pelarian Agama dari Inggris
Raja Inggris Henry VII memaksakan rakyatnya untuk menganut agama Kristen Anglikan dan melarang menganut agama selain agama tersebut. Rakyat Inggris yang tidak tahan dengan paksaan itu melarikan diri ke Amerika.
2. Paham Kebebasan dalam Perdagangan
Pemerintah Inggris yang merasa berkuasa atas koloni Amerika memerintahkan agar hasil bumi Amerika berupa tembakau, kapas, dan gula dijual kepada Inggris. Selain itu, penduduk di daerah koloni itu pun diwajibkan membeli barang-barang hasil industri Inggris saja. Akan tetapi, rakyat Amerika yang telah menganut paham kebebasan menolaknya dan menghendaki kebebasan dalam perdagangan.
3. Inggris Butuh Dana Besar setelah Perang Tujuh Tahun dengan Perancis
Dalam rangka menutup kerugian akibat Perang Tujuh Tahun (1756-1763) di Eropa, Inggris memberlakukan pajak yang berat. Ketentuan tentang pajak tersebut dituangkan dalam Revenue Act dan Billeting Act tahun 1764. Undang-undang tersebut ditentang keras oleh rakyat Amerika yang dipimpin oleh Samuel Adams.
4. Peristiwa The Boston Tea Party, Desember 1773
Inggris mendatangkan The Boston Tea Party ke Amerika, untuk itu penduduk harus membayar pajak. Ketentuan tersebut tentu saja bertentangan dengan semangat kebebasan dalam perdagangan. Rakyat Amerika yang menyamar sebagai suku Indian Mohawk kemudian melemparkan the dari tiga buah kapal Inggris di pelabuhan Boston. Inggris marah dan mengeluarkan undang-undang baru yang dianggap sebagai “undang-undang paksa (coercive act) oleh penduduk Amerika. Akibatnya, penduduk Boston diserang. Namun, penduduk dari daerah lain membelanya. Kejadian itulah yang menjadi pemicu pecahnya Perang Kemerdekaan Amerika pada tahun 1774.
S1
Berikut ini yang bukan merupakan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Revolusi Amerika adalah…
S2
Tokoh yang memprakarasai Declaration of Independence di Amerika Serikat pada 4 Juli 1776 adalah…
S3
Revolusi Amerika telah memiliki pengaruh besar terhadap perubahan dunia. Hal ini telah mempengaruhi pergolakan di Amerika Latin dan pada Revolusi…
S4
Perjuangan Hak Asasi Manusia (HAM) di Amerika memberikan perubahan yang cukup baik. Pada waktu itu yang memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM) adalah Presiden ke 16 Amerika, yang bernama…
S5
Tokoh yang mengutarakan pendapatnya dalam sebuah karangan yang berjudul Common Sense adalah...
S6
Human Right dimasukkan ke dalam Undang-Undang Dasar menjadi…
S7
Peperangan kemerdekaan Amerika awalnya hanya menentang kebijakan pemerintah Inggris yang dianggap sesuka hati. Peperangan terjadi pertama kali di…
S8
Independence Day merupakan hari kemerdekaan Amerika yang pertama kali disahkan pada tanggal…
S9
Semangat Revolusi Amerika membuat negara Perancis mengirimkan pasukannya yang dipimpin oleh … untuk membantu Amerika.
S10
Inggris mendatangkan The Boston Tea Party ke Amerika, untuk itu penduduk harus membayar pajak. Ketentuan tersebut tentu saja bertentangan dengan semangat … dalam perdagangan.