Contoh Soal Lahirnya Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Contoh Soal Lahirnya Politik Luar Negeri Bebas Aktif Pasca Proklamasi, pihak Indonesia masih melakukan perundingan dengan Belanda karena masih menduduki sebagian wilayah Indonesia. Pada 14 November 1945, Sutan Sjahrir ditunjuk sebagai Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Indonesia. Sjahrir pun mulai mempublikasikan prinsip-prinsip politiknya yang selajutnya dilanjutkan dalam upaya untuk berdiplomasi dengan Belanda terkait wilayah Indonesia yang diduduki. Kompromi yang dilakukan berjalan dengan tidak lancar dan sukar dalam mencapai kesepakatan bersama. Pada akhirnya, muncullah perjanjian yang dinamakan Perjanjian Linggarjati berisi pengakuan bahwa negara Republik Indonesia dengan meliputi Jawa dan Madura.
Pada saat Sjahrir mengundurkan diri sebagai Menteri Luar Negeri, yang digantikan oleh Amir Sjarifudin, beliau mengemukakan pernyataan yang mengandung benih-benih kebijaksanaan luar negeri pasca kemerdekaan, yaitu suatu janji atau keterikatan hati pada ketidakberpihakan (non-blok). Dalam penanaman benih-benih politik luar negeri Indonesia, Wakil Presiden pertama Indonesia Mohammand Hatta memainkan peranan yang sangat penting. Di hadapan KNIP, Bung Hatta mengemukakan dan mempertahankan pendapatnya terkait dengan langkah apa yang seharusnya Indonesia ambil di dalam hubungan internasional dan juga bagaimana seharusnya kebijakan luar negeri Indonesia. Bung Hatta menyampaikan pemerintah berpendapat bahwa pendirian yang harus diambil ialah agar Indonesia jangan menjadi obyek dalam pertarungan politik internasional, melainkan harus menjadi subyek yang berhak menetukan sikap sendiri yakni Indonesia merdeka seluruhnya.
Persengketaan wilayah Indonesia dan Belanda dianggap merugikan oleh pemimpin bangsa. Indonesia yang baru saja merdeka dan memiliki wilayah sempit dilumpuhkan oleh blokade eknomi yang sangat merugikan Indonesia. Selanjutnya, dibuatlah Perjanjian Renville pada tahun 1984. Perjanjian tersebut adalah pengakuan Republik Indonesia yang wilayahnya meliput Jawa dan Sumatera. Pada akhirnya Menteri Luar Negeri Indonesia pun mengundurkan diri karena rapuhnya dukungan politik dan diambil alih oleh Moh. Hatta. Belanda tidak dapat memenuhi ekspektasinya dan menginginkan untuk memulai agresi militer untuk kedua kalinya. Jika hal tersebut terus berlanjut, Indonesia yang memiliki kekosongan politik kemungkinan besar akan diambil alih oleh komunisme. Maka dari itu, Amerika dan sekutunya menekan Belanda untuk mengembalikan kedaulatan Indonesia. Lalu, pada tahun 1949, lahirlah perjanjian baru, yaitu Perjanjian Konferensi Meja Bundar sehingga Indonesia menjadi negara federal, yaitu Republik Indonesia Serikat (RIS). Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia membatalkan Perjanjian KMB dan mempertahankan kedaulatannya. Lima tahun pertama setelah Indonesia merdeka sesungguhnya adalah benih-benih yang menjadi penentu dari politik luar negeri Republik Indonesia. Perjuangan yang dilalui pada lima tahun pertamanya bukan tanpa hasil. Cobaan yang dilalui mendapat simpati dari masyarakat internasional serta tumbuhnya solidaritas, dan akhirnya berbuah pengakuan dari dunia internasional atas kemerdekaannya. Pada tahun 1950, kesuksesan Indonesia dalam berdiplomasi mendapatkan dukungan dari negara-negara lain di PBB.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa politik luar negeri dapat diartikan sebagai suatu kebijaksanaan yang diambil pemerintah dalam rangka hubungannya dengan dunia internasional guna mencapai tujuan nasional. Politik luar negeri dapat dikatakan merupakan sebuah instrumen yang digunakan suatu negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Para pemegang wewenang akan mengontrol dan mengawasi proses politik yang terjadi. Politik luar negeri Republik Indonesia sendiri mempunyai beberapa faktor historis yang menimbulkan benih-benih kelahirannya.
Faktor-faktor historis tersebut dapat ditemukan dalam peristiwa-peristiwa historis yang dialami bangsa Indonesia dari masa perjuangan kemerdekaan hinggga pengusiran sekutu dari bumi pertiwi. Revolusi kemerdekaan merupakan benih utama yang menjadi pemicu lahirnya politik luar negeri Republik Indonesia. Hal tersebut dikarenakan semenjak Indonesia merdeka, para founding father Indonesia bekerja keras untuk mendapatkan pengakuan dari negara lain dan agar dikenal di kancah internasional. Politik luar negeri bebas aktif atau gerakan non blok yang diterapkan oleh bangsa Indonesia tidak begitu terlihat pada saat Indonesia dipimpin oleh Soekarno. Pada masa pemerintahan Soekarno, Indonesia justru lebih dekat dengan Blok Timur, sementara pada dengan Blok Barat cenderung memiliki hubungan yang tidak harmonis. Hal tersebut tidak bersesuaian dengan benih politik luar negeri yang telah ditanamkan oleh Amir Sjarifudin.
Disebut dengan Bebas karena politik luar negeri indonesia terbebas dari pengaruh negara-negara atau kekuatan asing, sekaligus bebas menentukan sikap apa pun dengan didasarkan atas ideologi Pancasila dan UUD 1945. Meski demikian, Indonesia tidak tinggal diam dengan masalah-masalah dunia yang muncul. Bersama Perserikatan bangsa bangsa (PBB) dan organisasi-organisasi dunia lainya, Indonesia turut aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia. Inilah yang dimaksud dengan Aktif.

Contoh Soal Lahirnya Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Pada 14 November 1945, Sutan Sjahrir ditunjuk sebagai Perdana Menteri sekaligus ….
Perjanjian Linggarjati berisi pengakuan bahwa negara Republik Indonesia meliputi Jawa dan ….
Ketika Sjahrir mengundurkan diri sebagai Menteri Luar Negeri, ia digantikan oleh ….
Dalam penanaman benih-benih politik luar negeri Indonesia, Wakil Presiden yang berperan penting ialah ….
Bung Hatta menyampaikan pemerintah berpendapat bahwa pendirian yang harus diambil ialah agar Indonesia jangan menjadi obyek dalam ….
Indonesia yang baru saja merdeka dilumpuhkan oleh ….
Perjanjian Renville ditandatangani pada tahun ….
Perjanjian yang mengubah Indonesia menjadi negara federal ditandatangani pada tahun ….
Pada tahun 1950, Indonesia menarik diri dari ….
Benih utama yang menjadi pemicu lahirnya politik luar negeri Republik Indonesia ….

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel