Contoh Soal Budaya Bacson-Hoabinh
Contoh Soal Budaya Bacson-Hoabinh - PERADABAN BACSON-HOABINH
Peradaban Bacson-Hoabinh berasal dari Lembah Sungai Mekong, Vietnam. Peradaban Bacson berada di daerah pegunungan, sedangkan Hoabinh berada di daerah dataran rendah. Kedua peradaban ini tidak jauh dari Teluk Tonkin, Nidocina, Vietnam dan diperkirakan berlangsung pada zaman mesolitikum. Seorang arkeolog asal Perancis, Madeleine Colani menggunakan kata ‘Bacson-Hoabinh’ untuk pertama kalinya sekitar tahun 1920-an. Nama tersebut digunakan untuk menunjukkan suatu tempat pembuatan alat-alat batu yang khas dengan ciri-ciri mengasah pada satu sisi permukaannya. Selanjutnya Madeleine Colani menamakan ‘Peradaban Bacson dan Hoabinh, berdasarkan tempat ditemukannya.
Pendukung peradaban Bacson-Hoabinh datang ke Nusantara dengan perahu bercadik serta tinggal di pantai timur Sumatera dan Jawa. Mereka datang bersamaan dengan perpindahan ras Papua Melanesoid ke Indonesia melalui jalan barat dan jalan timur. Namun, peradaban Bacson-Hoabinh terdesak oleh ras Melayu yang datang setelah mereka. Ini membuat Bacson-Hoabinh menyingkir ke wilayah Indonesia Timur yang lebih dikenal dengan ras Papua. Karena pada saat itu sedang berlangsung zaman mesolitikum, maka pendukung budayanya adalah Papua Melanesoid dengan Bacson-Hoabinh.
Hasil dari kebudayaan Bacson-Hoabinh adalah berupa alat-alat yang baru diasah bagian tajamnya saja. Hasil-hasil dari penemuan peninggalan kebudayaan Bacson-Hoabinh dapat ditemukan di seluruh wilayah Asia Tenggara hingga Myammar (Burma) di barat dan ke utara hingga provinsi-provinsi selatan dari kurun waktu antara 18.000-3.000 tahun yang lalu.
Menurut C.F. Gorman dalam bukunya “The Hoabinhian and after : Subsistence Patterns in South East Asia during the Late Pleistocene and Early Recent Periode” yang diterbitkan pada tahun 1971 menyatakan bahwa hasil dari peradaban Bacson-Hoabinh ditemukan paling banyak di pegunungan kapur di daerah Vietnam bagian utara, yaitu daerah Bacson, pegunungan Hoabinh. Sedangkan di Indonesia, bekas peninggalan peradaban Bacson-Hoabinh seperti alat-alat batu dalam berbagai ukuran, alat-alat dari tulang dan sisa tulang belulang manusia yang dikuburkan terdapat di daerah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi sampai ke Papua.
Pendukung peradaban Bacson-Hoabinh yang tinggal di Indonesia, terlebih ketika mereka terdesak ke daerah timur, bermukim di bukit-bukit dari kerang sampah dapur atau biasa disebut “Kjokkenmoddinger”. Kjokkenmoddinger berasal dari istilah bahasa Denmark yaitu Kjokken yang artinya dapur dan modding yang artinya sampah. Maka, secara harfiah makna dari Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur. Namun, pada kenyataannya, Kjokkenmoddinger merupakan tumpukan atau timbunan kulit kerang maupun siput yang hampir mencapai ketinggian 7 meter dan sudah menjadi fosil.
Hasil dari peradaban Bacson-Hoabinh yang paling terkenal adalah kapak pebble (kapak Sumatera). Kapak ini ditemukan di Pulau Sumatera, Indonesia. Hasil kebudayaan lainnya ialah ditemukannya alat-alat dari batu yang berasal dari Kala Pleistosen dan Holosen. Upaya menemukan peninggalan kebudayaan juga dilakukan di daerah pedalaman Maros, sehingga dari beberapa tempat penggalian berhasil ditemukan alat-alat dari batu, termasuk alat sepih berpunggung dan mikrolit yang dikenal dengan Toalian.
Pendukung peradaban Bacson-Hoabinh datang ke Nusantara dengan perahu bercadik serta tinggal di pantai timur Sumatera dan Jawa. Mereka datang bersamaan dengan perpindahan ras Papua Melanesoid ke Indonesia melalui jalan barat dan jalan timur. Namun, peradaban Bacson-Hoabinh terdesak oleh ras Melayu yang datang setelah mereka. Ini membuat Bacson-Hoabinh menyingkir ke wilayah Indonesia Timur yang lebih dikenal dengan ras Papua. Karena pada saat itu sedang berlangsung zaman mesolitikum, maka pendukung budayanya adalah Papua Melanesoid dengan Bacson-Hoabinh.
Hasil dari kebudayaan Bacson-Hoabinh adalah berupa alat-alat yang baru diasah bagian tajamnya saja. Hasil-hasil dari penemuan peninggalan kebudayaan Bacson-Hoabinh dapat ditemukan di seluruh wilayah Asia Tenggara hingga Myammar (Burma) di barat dan ke utara hingga provinsi-provinsi selatan dari kurun waktu antara 18.000-3.000 tahun yang lalu.
Menurut C.F. Gorman dalam bukunya “The Hoabinhian and after : Subsistence Patterns in South East Asia during the Late Pleistocene and Early Recent Periode” yang diterbitkan pada tahun 1971 menyatakan bahwa hasil dari peradaban Bacson-Hoabinh ditemukan paling banyak di pegunungan kapur di daerah Vietnam bagian utara, yaitu daerah Bacson, pegunungan Hoabinh. Sedangkan di Indonesia, bekas peninggalan peradaban Bacson-Hoabinh seperti alat-alat batu dalam berbagai ukuran, alat-alat dari tulang dan sisa tulang belulang manusia yang dikuburkan terdapat di daerah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi sampai ke Papua.
Pendukung peradaban Bacson-Hoabinh yang tinggal di Indonesia, terlebih ketika mereka terdesak ke daerah timur, bermukim di bukit-bukit dari kerang sampah dapur atau biasa disebut “Kjokkenmoddinger”. Kjokkenmoddinger berasal dari istilah bahasa Denmark yaitu Kjokken yang artinya dapur dan modding yang artinya sampah. Maka, secara harfiah makna dari Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur. Namun, pada kenyataannya, Kjokkenmoddinger merupakan tumpukan atau timbunan kulit kerang maupun siput yang hampir mencapai ketinggian 7 meter dan sudah menjadi fosil.
Hasil dari peradaban Bacson-Hoabinh yang paling terkenal adalah kapak pebble (kapak Sumatera). Kapak ini ditemukan di Pulau Sumatera, Indonesia. Hasil kebudayaan lainnya ialah ditemukannya alat-alat dari batu yang berasal dari Kala Pleistosen dan Holosen. Upaya menemukan peninggalan kebudayaan juga dilakukan di daerah pedalaman Maros, sehingga dari beberapa tempat penggalian berhasil ditemukan alat-alat dari batu, termasuk alat sepih berpunggung dan mikrolit yang dikenal dengan Toalian.
S1
Kebudayaan Bacson-Hoabinh berasal dari ….
S2
Orang yang pertama kali menamakan peradaban Bacson-Hoabinh adalah seorang arkeolog bernama ….
S3
Pernamaan Bacson-Hoabinh didasarkan pada ….
S4
Kata Bacson-Hoabinh pertama kali dikemukakan oleh seorang arkeolog dari Perancis pada tahun ….
S5
Berikut yang merupakan peninggalan paling terkenal dari kebudayaan Bacson-Hoabinh adalah ….
S6
Peradaban Bacson-Hoabinh awalnya menggunakan perahu cadik untuk datang ke Indonesia dan mereka tinggal di daerah ….
S7
Ilmuwan yang menulis buku berjudul “The Hoabinhian and after : Subsistence Patterns in South East Asia during the Late Pleistocene and Early Recent Periode” adalah ….
S8
Ketika mencari peninggalan dari Peradaban Bacson-Hoabinh, para arkeolog juga menemukan alat sepih berpunggung dan mikrolit yang dikenal dengan ….
S9
Peninggalan peradaban Bacson-Hoabinh salah satunya adalah tumpukan kulit kerang yang dinamakan ….
S10
Bangsa yang datang setelah peradaban Bacson-Hoabinh sehingga menyebabkan mereka terdesak ke arah timur Indonesia adalah bangsa ….