Contoh Soal Interaksi Desa-Kota Kaitannya dengan Distribusi Barang dan Orang serta Perkembangan Ekonomi Wilayah
Contoh Soal Interaksi Desa-Kota Kaitannya dengan Distribusi Barang dan Orang serta Perkembangan Ekonomi Wilayah - Menurut Bintarto (1983), desa adalah merupakan suatu hasil perpaduan antara kegiatan kelompok manusia dengan lingkungannya. Adapun Kartohardikusumo (1983), menyebut desa sebagai suatu kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
Suatu desa lazimnya memiliki sejumlah potensi, yakni berbagai sumber daya alam (fisik) dan sumber daya masyarakat (non fisik) yang tersimpan dan dapat dimanfaatkan. Potensi tersebut dapat dibedakan atas:
1) Potensi Fisik
Potensi-potensi fisik yang dimiliki pedesaan, di antaranya:
• Tanah, meliputi berbagai sumber tambang dan mineral, serta lahan untuk tumbuhnya tanaman.
• Air, dalam artian sumber air yang meliputi keadaan atau kondisi, tata air untuk irigasi pertanian, sekaligus kebutuhan hidup sehari-hari.
• Iklim, peranannya sangat penting bagi desa yang bersifat agraris.
• Ternak, sebagai sumber tenaga, bahan makanan, dan pendapatan.
• Manusia, sebagai sumber tenaga kerja potensial (potential man power), baik pengolah tanah, produsen dalam bidang pertanian, maupun tenaga kerja industri di kota.
2) Potensi Non-Fisik
Potensi-potensi non-fisik yang dimiliki desa, antara lain:
• Masyarakat desa hidup berdasarkan gotong royong. Secara konkret, gotong royong merupakan suatu kekuatan berproduksi atau kekuatan membangun atas dasar kerja sama dan saling pengertian.
• Lembaga-lembaga sosial, yaitu lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi-organisasi sosial yang dapat memberikan bantuan sosial dan bimbingan terhadap masyarakat.
• Aparatur atau pamong desa, yang bertugas menjaga ketertiban dan keamanan demi kelancaran jalannya pemerintahan desa.
1) Potensi Fisik
Potensi-potensi fisik yang dimiliki pedesaan, di antaranya:
• Tanah, meliputi berbagai sumber tambang dan mineral, serta lahan untuk tumbuhnya tanaman.
• Air, dalam artian sumber air yang meliputi keadaan atau kondisi, tata air untuk irigasi pertanian, sekaligus kebutuhan hidup sehari-hari.
• Iklim, peranannya sangat penting bagi desa yang bersifat agraris.
• Ternak, sebagai sumber tenaga, bahan makanan, dan pendapatan.
• Manusia, sebagai sumber tenaga kerja potensial (potential man power), baik pengolah tanah, produsen dalam bidang pertanian, maupun tenaga kerja industri di kota.
2) Potensi Non-Fisik
Potensi-potensi non-fisik yang dimiliki desa, antara lain:
• Masyarakat desa hidup berdasarkan gotong royong. Secara konkret, gotong royong merupakan suatu kekuatan berproduksi atau kekuatan membangun atas dasar kerja sama dan saling pengertian.
• Lembaga-lembaga sosial, yaitu lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi-organisasi sosial yang dapat memberikan bantuan sosial dan bimbingan terhadap masyarakat.
• Aparatur atau pamong desa, yang bertugas menjaga ketertiban dan keamanan demi kelancaran jalannya pemerintahan desa.
Masih menurut Bintarto (1983), kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan kehidupan materialistis. Kota juga dapat diartikan sebagai sebuah bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non-alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar serta corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis dibandingkan dengan kawasan pedesaan. Kota ideal adalah kota yang mempu mengakomodasi dan menyelaraskan antara aktivitas masyarakat dengan bentuk penggunaan lahannya.
Mengutip pendapat Holmer Hoyt, kota terbagi atas sejumlah sektor berikut:
• Sektor pusat kegiatan bisnis yang terdiri atas bangunan-bangunan kantor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan pusat perbelanjaan.
• Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan.
• Sektor kaum buruh rendahan, yaitu kawasan permukiman kaum buruh.
• Sektor perdagangan besar dan industri kecil, termasuk zona transisi
• Sektor permukiman kaum elit, yaitu kawasan tempat tinggal golongan atas yang terdiri dari para eksekutif dan pejabat.
• Sektor pusat kegiatan bisnis yang terdiri atas bangunan-bangunan kantor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan pusat perbelanjaan.
• Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan.
• Sektor kaum buruh rendahan, yaitu kawasan permukiman kaum buruh.
• Sektor perdagangan besar dan industri kecil, termasuk zona transisi
• Sektor permukiman kaum elit, yaitu kawasan tempat tinggal golongan atas yang terdiri dari para eksekutif dan pejabat.
2. INTERAKSI DESA DAN KOTA
Interaksi wilayah (spatial interaction) adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat melahirkan gejala, kenampakan, dan permasalahan baru, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh interaksi adalah antara kota dan desa. Interaksi antar wilayah memiliki tiga prinsip pokok, yaitu:
1) Hubungan timbal balik terjadi antara dua wilayah atau lebih.
2) Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan, yakni:
• Pergerakan manusia (mobilitas penduduk),
• Pergerakan informasi atau gagasan, misalnya informasi IPTEK atau kondisi suatu wilayah,
• Pergerakan materi/benda, misalnya distribusi bahan pangan, pakaian, bahan bangunan, dan sebagainya.
3) Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakan, dan permasalahan baru yang bersifat positif dan negatif, misalnya kota menjadi sasaran urbanisasi atau terjadinya perkawinan antar suku dengan budaya yang berbeda.
1) Hubungan timbal balik terjadi antara dua wilayah atau lebih.
2) Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan, yakni:
• Pergerakan manusia (mobilitas penduduk),
• Pergerakan informasi atau gagasan, misalnya informasi IPTEK atau kondisi suatu wilayah,
• Pergerakan materi/benda, misalnya distribusi bahan pangan, pakaian, bahan bangunan, dan sebagainya.
3) Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakan, dan permasalahan baru yang bersifat positif dan negatif, misalnya kota menjadi sasaran urbanisasi atau terjadinya perkawinan antar suku dengan budaya yang berbeda.
Terkait dengan distribusi barang dan orang serta perkembangan ekonomi wilayah, dampak interaksi desa dan kota dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Dampak bagi Desa
• Jumlah guru dan sekolah yang banyak terdapat di desa memungkinkan menjadi penggerak kemajuan desa melalui pendidikan. Angka buta huruf penduduk desa semakin berkurang.
• Perluasan jalur jalan desa-kota dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor telah menjangkau daerah pedesaan sehingga hubungan desa-kota semakin terbuka. Hasil panen dari desa menjadi mudah diangkut ke kota. Kelangkaan bahan pangan di kota dapat dihindari karena suplai bahan pangan mudah dilakukan oleh desa.
• Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya teknologi tepat guna. Kehadiran teknologi tepat guna akan meningkatkan kesejahteraan penduduk desa.
2) Dampak bagi Kota
• Tercukupinya kebutuhan bahan pangan bagi penduduk perkotaan yang sebagian besar berasal dari daerah pedesaan, seperti sayuran, buah-buahan, beras, dan lain sebagainya.
• Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah karena banyaknya penduduk dari desa yang pergi ke kota.
• Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan dapat dipasarkan sampai ke pelosok desa sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar.
1) Dampak bagi Desa
• Jumlah guru dan sekolah yang banyak terdapat di desa memungkinkan menjadi penggerak kemajuan desa melalui pendidikan. Angka buta huruf penduduk desa semakin berkurang.
• Perluasan jalur jalan desa-kota dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor telah menjangkau daerah pedesaan sehingga hubungan desa-kota semakin terbuka. Hasil panen dari desa menjadi mudah diangkut ke kota. Kelangkaan bahan pangan di kota dapat dihindari karena suplai bahan pangan mudah dilakukan oleh desa.
• Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya teknologi tepat guna. Kehadiran teknologi tepat guna akan meningkatkan kesejahteraan penduduk desa.
2) Dampak bagi Kota
• Tercukupinya kebutuhan bahan pangan bagi penduduk perkotaan yang sebagian besar berasal dari daerah pedesaan, seperti sayuran, buah-buahan, beras, dan lain sebagainya.
• Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah karena banyaknya penduduk dari desa yang pergi ke kota.
• Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan dapat dipasarkan sampai ke pelosok desa sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar.
S1
Desa adalah merupakan suatu hasil perpaduan antara kegiatan kelompok manusia dengan lingkungannya. Definisi ini dikemukakan oleh ….
S2
Kartohardikusumo (1983) menyebut desa sebagai suatu ….
S3
Perhatikan hal-hal berikut!
1) Tanah
2) Air
3) Gotong royong
4) Lembaga sosial
Potensi fisik yang dimiliki pedesaan ialah ….
1) Tanah
2) Air
3) Gotong royong
4) Lembaga sosial
Potensi fisik yang dimiliki pedesaan ialah ….
S4
Masyarakat desa hidup berdasarkan ….
S5
Perhatikan hal-hal berikut!
1) Memberikan bantuan sosial
2) Memberikan bimbingan terhadap masyarakat
3) Menjalankan operasional pemerintahan
4) Menjaga keamanan desa
Lembaga-lembaga sosial di desa berfungsi ….
1) Memberikan bantuan sosial
2) Memberikan bimbingan terhadap masyarakat
3) Menjalankan operasional pemerintahan
4) Menjaga keamanan desa
Lembaga-lembaga sosial di desa berfungsi ….
S6
Menurut Bintarto (1983), kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan ….
S7
Kota ideal adalah kota yang mempu mengakomodasi dan menyelaraskan antara ….
S8
Sektor pusat kegiatan bisnis terdiri atas sejumlah bangunan, kecuali ….
S9
Penggerak kemajuan desa melalui pendidikan adalah ….
S10
Hubungan timbal balik antara desa dan kota mengakibatkan proses pengerakan, kecuali ….