Contoh Soal Hidrosfer
Contoh Soal Hidrosfer - Istilah ‘hidrosfer’ mengacu pada lapisan air. Air dalam lingkungan terdapat di berbagai tempat, mulai dari laut, danau, sungai maupun air hujan.
Bumi merupakan planet yang permukaannya diselimuti oleh air. Oleh sebab itu, bumi sering disebut ‘planet biru’. Perbandingan wilayah perairan dan daratan di muka Bumi adalah sekitar 70% berbanding 30%. Sebanyak 97% air di bumi adalah air laut dan samudera yang berasa asin, atau disebut juga perairan laut. Sementara 3% sisanya merupakan air tawar, atau disebut juga perairan daratan, yang meliputi air dalam tanah, sungai, danau, rawa gletser, dan salju. Perairan laut memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik di permukaan maupun di dasar laut, begitu pun dengan perairan di daratan. Namun, semuanya memberikan manfaat bagi kehidupan jika berada pada keseimbangan.
Keberadaan air di bumi sangatlah penting bagi kehidupan. Air terdapat di permukaan bumi, di dalam tanah, dan di udara. Wujud air tidak hanya cair, tetapi dapat berwujud padat (es) dan uap air. Air di bumi selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan dari bentuk satu ke bentuk lain. Peredaran air di bumi yang disebut ‘siklus hidrologi’ berlangsung terus-menerus.
Berdasarkan lama peredaran air, siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi :
1. Siklus pendek, merupakan suatu proses peredaran air dengan jangka waktu yang relatif cepat. Proses ini biasanya terjadi di laut. Siklus pendek bermula dari air laut mengalami evaporasi (penguapan), karena adanya panas dari sinar matahari. Uap air dari evaporasi naik ke atas sampai pada ketinggian tertentu dan mengalami kondensasi sehingga terbentuk awan. Awan semakin lama semakin besar, maka turunlah sebagai hujan di atas laut. Air yang turun ini kembali menjadi air laut yang akan mengalami evaporasi lagi.
2. Pada Siklus Sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di daratan, uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan, dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut.
3. Pada Siklus Panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi, es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai, dan selanjutnya kembali ke lautan.
Pada setiap siklus hidrologi, ada beberapa proses yang mengikuti. Proses-proses tersebut adalah sebagai berikut :
1. Evaporasi, merupakan penguapan benda-benda (abiotik) dan bisa dikatakan sebagai proses perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi sebagian besar (sekitar 80%) berasal dari penguapan air laut.
2. Transpirasi, merupakan proses pelepasan uap air yang berasal dari tumbuh-tumbuhan melalui bagian daun, terutama stomata atau mulut daun.
3. Evapotranspirasi, merupakan gabungan antara proses evaporasi dan transpirasi.
4. Kondensasi, ialah proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat adanya pendinginan.
5. Adveksi, merupakan proses pengangkutan air dengan gerakan horizontal seperti perjalanan panas maupun uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.
6. Presipitasi, ialah semua bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi air, salju, dan es.
7. Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui saluran sungai maupun anak sungai.
8. Infiltrasi, yakni perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.
9. Intersepsi, terjadi ketika hujan turun di hutan yang lebat, tetapi air tidak sampai ke tanah. Akibat intersepsi, air hujan tertahan oleh daun-daunan dan batang pohon.
Keberadaan air di bumi sangatlah penting bagi kehidupan. Air terdapat di permukaan bumi, di dalam tanah, dan di udara. Wujud air tidak hanya cair, tetapi dapat berwujud padat (es) dan uap air. Air di bumi selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan dari bentuk satu ke bentuk lain. Peredaran air di bumi yang disebut ‘siklus hidrologi’ berlangsung terus-menerus.
Berdasarkan lama peredaran air, siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi :
1. Siklus pendek, merupakan suatu proses peredaran air dengan jangka waktu yang relatif cepat. Proses ini biasanya terjadi di laut. Siklus pendek bermula dari air laut mengalami evaporasi (penguapan), karena adanya panas dari sinar matahari. Uap air dari evaporasi naik ke atas sampai pada ketinggian tertentu dan mengalami kondensasi sehingga terbentuk awan. Awan semakin lama semakin besar, maka turunlah sebagai hujan di atas laut. Air yang turun ini kembali menjadi air laut yang akan mengalami evaporasi lagi.
2. Pada Siklus Sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di daratan, uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan, dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut.
3. Pada Siklus Panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi, es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai, dan selanjutnya kembali ke lautan.
Pada setiap siklus hidrologi, ada beberapa proses yang mengikuti. Proses-proses tersebut adalah sebagai berikut :
1. Evaporasi, merupakan penguapan benda-benda (abiotik) dan bisa dikatakan sebagai proses perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi sebagian besar (sekitar 80%) berasal dari penguapan air laut.
2. Transpirasi, merupakan proses pelepasan uap air yang berasal dari tumbuh-tumbuhan melalui bagian daun, terutama stomata atau mulut daun.
3. Evapotranspirasi, merupakan gabungan antara proses evaporasi dan transpirasi.
4. Kondensasi, ialah proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat adanya pendinginan.
5. Adveksi, merupakan proses pengangkutan air dengan gerakan horizontal seperti perjalanan panas maupun uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.
6. Presipitasi, ialah semua bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi air, salju, dan es.
7. Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui saluran sungai maupun anak sungai.
8. Infiltrasi, yakni perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.
9. Intersepsi, terjadi ketika hujan turun di hutan yang lebat, tetapi air tidak sampai ke tanah. Akibat intersepsi, air hujan tertahan oleh daun-daunan dan batang pohon.
Dapat disimpulkan bahwa hidrosfer merupakan lapisan air yang ada di bumi, baik dalam bentuk cair (laut, sungai, danau, dan lainnya), padat (es) dan gas (butiran air di udara). Air beredar dalam siklus hidrologi terjadi secara terus menerus tanpa henti, sehingga keberadaan air di bumi relatif tetap jumlahnya. Keselarasan dalam setiap tahapan siklus hidrologi akan memberikan keseimbangan hidrologi yang akan berdampak pada kehidupan.
S1
Bumi disebut planet biru karena ...
S2
Proses peredaran air di bumi dari satu tempat ke tempat lain dan dari satu bentuk ke bentuk yang lain disebut...
S3
Siklus air yang terjadi dalam waktu yang singkat dan terjadi di lautan disebut ...
S4
Yang dimaksud siklus sedang ialah ....
S5
Yang dimaksud dengan siklus panjang ialah ....
S6
Salah satu dampak langsung yang diakibatkan oleh adanya gangguan pada siklus hidrologi adalah ....
S7
Proses penguapan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air daratan, dan air laut disebut ....
S8
Yang dimaksud dengan adveksi adalah ....
S9
Yang dimaksud dengan infiltrasi ialah ...
S10
Istilah ‘intersepsi’ mengacu pada ....