Contoh Soal Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi
Contoh Soal Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi - Pada topik sebelumnya, kita telah membahas mengenai gametogenesis pada hewan. Seperti yang telah kita ketahui, proses gametogenesis bertujuan untuk menghasilkan sel gamet dengan jumlah kromosom haploid (n). Gametogenesis pada tumbuhan juga memiliki tujuan yang sama seperti pada hewan. Namun, proses gametogenesis pada tumbuhan sedikit lebih kompleks dibandingkan pada hewan. Hal tersebut disebabkan karena tahapan yang dilalui dan pembelahan sel yang dilakukan pada gametogenesis tumbuhan lebih banyak daripada yang terjadi pada hewan. Seperti apakah proses gametogenesis pada tumbuhan? Mari kita pelajari bersama!
Struktur Organ Kelamin Tumbuhan Tingkat Tinggi
Organ kelamin pada tumbuhan tingkat tinggi adalah bunga. Secara umum, tumbuhan tingkat tinggi sering disebut sebagai tumbuhan berbunga. Pada bunga, terdapat organ kelamin jantan dan juga betina. Organ kelamin jantan pada bunga adalah benang sari (stamen), sedangkan organ kelamin betina pada bunga adalah putik (pistillum).
Benang sari (stamen) tersusun atas tangkai sari (filamen) dan kepala sari (anther). Pada bagian kepala sari terdapat ruang-ruang sari yang menjadi tempat butir-butir serbuk sari (polen) berkembang. Butiran serbuk sari inilah yang dikenal sebagai sel kelamin jantan pada tumbuhan. Sel kelamin jantan (serbuk sari/polen) ini dalam istilah biologi disebut sebagai mikrospora karena ukurannya yang lebih kecil daripada sel kelamin betina.
Putik (pistillum) tersusun atas kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus) dan bakal buah (ovarium). Pada bakal buah (ovarium) terjadi proses pembentukan sel telur. Dalam istilah biologi, sel telur pada tumbuhan disebut sebagai megaspora karena ukurannya lebih besar daripada sel kelamin jantan. Di dalam ovarium juga terjadi proses pembuahan megaspora oleh mikrospora yang memasuki putik setelah melewati kepala putik dan tangkai putik.
Struktur Organ Kelamin Tumbuhan Tingkat Tinggi
Organ kelamin pada tumbuhan tingkat tinggi adalah bunga. Secara umum, tumbuhan tingkat tinggi sering disebut sebagai tumbuhan berbunga. Pada bunga, terdapat organ kelamin jantan dan juga betina. Organ kelamin jantan pada bunga adalah benang sari (stamen), sedangkan organ kelamin betina pada bunga adalah putik (pistillum).
Benang sari (stamen) tersusun atas tangkai sari (filamen) dan kepala sari (anther). Pada bagian kepala sari terdapat ruang-ruang sari yang menjadi tempat butir-butir serbuk sari (polen) berkembang. Butiran serbuk sari inilah yang dikenal sebagai sel kelamin jantan pada tumbuhan. Sel kelamin jantan (serbuk sari/polen) ini dalam istilah biologi disebut sebagai mikrospora karena ukurannya yang lebih kecil daripada sel kelamin betina.
Putik tersusun atas kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus) dan bakal buah (ovarium). Pada bakal buah (ovarium) terjadi proses pembentukan sel telur. Dalam istilah biologi, sel telur pada tumbuhan disebut sebagai megaspora karena ukurannya lebih besar daripada sel kelamin jantan. Di dalam ovarium juga terjadi proses pembuahan megaspora oleh mikrospora yang memasuki putik setelah melewati kepala putik dan tangkai putik.
Pembentukan Sel Gamet Jantan pada Tumbuhan
Proses pembentukan sel gamet jantan pada tumbuhan terdiri atas 2 tahap, yaitu; mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis. Kedua tahapan tersebut terjadi secara berurutan dan berlangsung di dalam kantung sari yang terdapat di bagian kepala sari.
1. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan mikrospora (serbuk sari). Sel induk mikrospora diploid (2n) melakukan pembelahan meiosis untuk menghasilkan 4 sel mikrospora haploid (n). Keempat sel mikrospora tersebut masih saling menempel satu sama lain. Kemudian, terjadi proses pemisahan. Sehingga dihasilkan 4 buah sel mikrospora haploid (n) yang telah terpisah. Sel mikrospora haploid yang telah terpisah ini dikenal sebagai serbuk sari.
2. Mikrogametogenesis
Setelah proses mikrosporogenesis selesai, setiap sel serbuk sari akan melakukan pembelahan inti sel secara mitosis. Sehingga akan dihasilkan sel serbuk sari yang memiliki 2 inti sel. Masing-masing inti sel diberi nama Inti Generatif dan Inti Vegetatif. Selanjutnya, inti generatif akan membelah lagi secara mitosis untuk menghasilkan 2 buah inti generatif. Sehingga, di dalam 1 sel tersebut, terdapat 3 jenis inti sel yang berbeda, yaitu; inti generatif I, inti generatif II dan inti vegetatif. Sel yang memiliki 3 jenis inti sel ini disebut sebagai buluh serbuk sari. Dan proses pembentukan buluh serbuk sari tersebut disebut dengan proses mikrogametogenesis. Untuk lebih jelasnya mari perhatikan gambar berikut:
Pembentukan Sel Gamet Betina pada Tumbuhan
Proses pembentukan sel gamet betina pada tumbuhan juga terbagi menjadi 2 tahap, yaitu; megasporogenesis dan megagametogenesis. Kedua proses tersebut terjadi di dalam bakal buah (ovarium) yang terdapat di putik.
1. Megasporogenesis
Megasporogenesis adalah proses pembentukan megaspora (sel ovum). Sel induk megaspora diploid (2n) melakukan pembelahan meiosis untuk menghasilkan 4 sel megaspora haploid (n). Dari 4 sel tersebut, hanya 1 sel megaspora yang fungsional. Sedangkan 3 sel lainnya mengalami degenerasi dan berubah menjadi badan polar.
2. Megagametogenesis
Setelah proses megasporogenesis selesai, sel megaspora akan melakukan pembelahan inti sel secara mitosis. Sel megaspora membelah secara mitosis untuk menghasilkan 2 inti sel. Kemudian masing-masing inti sel kembali melakukan pembelahan mitosis untuk menjadi 4 inti sel. Selanjutnya, keempat inti sel tersebut membelah secara mitosis lagi untuk menghasilkan 8 inti sel. Terjadi 3 kali pembelahan mitosis untuk bisa menghasilkan 8 inti sel.
Kemudian, 8 inti sel tersebut akan berubah menjadi 7 sel berbeda dengan salah satu sel memiliki 2 buah inti sel. Ketujuh sel tersebut terdiri atas; 3 sel antipoda, 2 sel sinergid, 1 sel telur (ovum) dan 1 sel inti kandung lembaga sekunder yang memiliki 2 inti sel. Nah, sekarang perhatikan gambar berikut:
S1
Organ kelamin pada tumbuhan tingkat tinggi adalah ….
S2
Sel kelamin jantan pada tumbuhan tingkat tinggi disebut mikrospora karena ....
S3
Sel mikrospora memiliki jumlah kromosom haploid (n) karena ….
S4
Sel buluh serbuk memiliki 3 jenis inti sel, yaitu ....
S5
Sel buluh serbuk memiliki 3 jenis inti sel akibat pembelahan inti sel. Pembelahan dilakukan secara ....
S6
Pembentukan sel gamet betina pada tumbuhan terjadi di ….
S7
Suatu proses pada pembentukan gamet betina pada tumbuhan tingkat tinggi yang menghasilkan 1 sel megaspora adalah ...
S8
Apabila terdapat 12 buah sel mikrospora yang melakukan proses mikrosporogenesis, maka jumlah sel mikrospora yang akan dihasilkan adalah ….
S9
Tujuh sel hasil megagametogenesis berasal dari sel yang bernama ....
S10
Proses megagametogenesis melakukan 3 kali pembelahan secara ....