Contoh Soal Perkawinan Resiprokal, Perkawinan Balik, dan Uji Silang
Contoh Soal Perkawinan Resiprokal, Perkawinan Balik, dan Uji Silang - Pada topik sebelumnya kita telah menjelaskan perkawinan monohibrid dan dihibrid yang mengikuti pola pewarisan sifat sesuai dengan hukum mendel. Selain perkawinan monohibrid dan dihibrid, terdapat juga perkawinan lainnya yang mengikuti pola pewarisan sifat sesuai hukum mendel. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, kita akan membahas mengenai perkawinan resiprok, perkawinan balik dan uji silang. Seperti apakah pola perkawinannya? Mari kita pelajari.
Perkawinan Resiprok
Apa yang dimaksud dengan perkawinan resiprok? Perkawinan resiprok adalah perkawinan ulang dengan menukarkan jenis kelamin individu yang dikawinkan, tetapi jenis genotif keturunan yang dihasilkan tetap sama. Hal tersebut berarti bahwa setiap jenis kelamin memiliki kesempatan yang sama untuk mewariskan sifat yang dimilikinya. Misalnya, tanaman jantan (♂) berbuah besar heterozigot (Bb) dikawinkan dengan tanaman betina (♀) buah kecil homozigot (bb), maka akan menghasilkan keturunan berbuah besar heterozigot (Bb) dan berbuah kecil homozigot (bb). Jika jenis kelamin diganti menjadi tanaman betina berbuah besar heterozigot (Bb) dan tanaman jantan berbuah kecil homozigot (bb), maka keturunan yang dihasilkan tetap sama, yaitu berbuah besar heterozigot (Bb) dan berbuah kecil homozigot (bb).
Umumnya, perkawinan resiprok dapat diterapkan pada perkawinan monohibrid maupun dihibrid, tetapi kebanyakan diterapkan pada monohibrid. Perkawinan resiprok dilakukan dengan menukarkan jenis kelamin pada individu yang dikawinkankan, tetapi genotifnya tetap sama. Perkawinan resiprok membuktikan hukum mendel I, bahwa pada saat pembentukan gamet, segregasi terjadi secara acak atau bebas. Perkawinan resiprok juga membuktikan bahwa jenis kelamin gamet tidak mempengaruhi sifat yang diwariskan kepada keturunan.
Perkawinan Balik (Back Cross)
Dalam melakukan perkawinan, terkadang kita menginginkan agar keturunan yang dihasilkan memiliki kualitas sejenis. Sebagai contoh, kita ingin memiliki tanaman yang berbunga warna merah seluruhnya, dan jika dilakukan perkawinan lagi, kita akan tetap memiliki tanaman berbunga warna merah. Untuk bisa mendapatkan tanaman berbunga merah seperti yang kita inginkan itu, maka kita melakukan perkawinan antara keturunan F1 dengan induk berbunga merah yang homozigot dominan. Agar keturunan yang dihasilkan memiliki sifat dominan seluruhnya. Jenis perkawinan antara F1 dengan salah satu induknya yang homozigot dominan tersebut dikenal dengan istilah perkawinan balik (backcross).
Uji Silang (Test Cross)
Uji silang (test cross) adalah perkawinan antara individu F1 yang tidak diketahui genotifnya, dengan induk homozigot resesif. Kemudian, dari keturunan F2 dapat dilihat dan ditentukan bagaimana genotif yang dimiliki oleh F1. Sehingga, uji silang (test cross) dilakukan untuk mengetahui jenis genotif dari individu F1 yang dikawinkan tersebut.
Misalnya, tanaman F1berbatang tinggi (?) yang tidak diketahui genotifnya, dikawinkan dengan induknya, yaitu tanaman berbatang pendek homozigot resesif (tt). Sehingga dihasilkan keturunan F2 sebanyak 50% berbatang tinggi dan 50% berbatang pendek. Kemudian berdasarkan keturunan yang dihasilkan pada F2 tersebut, dapat disimpulkan bahwa individu F1 memiliki genotif heterozigot (Tt).
S1
Pada marmot, bulu hitam (H) bersifat dominan terhadap bulu putih (h). Pada suatu hasil persilangan, separuh dari anak-anak marmot yang lahir berwarna putih. Genotip parentalnya adalah ....
S2
Gen pengatur warna hitam pada bulu marmot ditentukan oleh gen H yang dominan terhadap h. Jika marmot betina berbulu hitam homozigot dikawinkan dengan marmot jantan berbulu putih, dihasilkan keturunan F1 seluruhnya adalah marmot berbulu hitam. Kemudian dilakukan perkawinan resiprok dengan menukarkan jenis kelamin induk marmot tersebut. Maka genotif dan fenotif yang dihasilkan pada keturunan F1 adalah ....
S3
Rasio fenotif pada F1 suatu perkawinan antara tanaman berbunga merah homozigot resesif (pp) dengan tanaman berbunga putih adalah 50% berbunga merah dan 50% berbunga putih. Kemudian salah satu keturunan F1 yang berbunga merah dikawinkan dengan induk homozigot resesif. Genotif dan fenotif yang dihasilkan pada keturunan F2 adalah ....
S4
Rambut lurus (L) dominan terhadap rambut keriting (l). Seorang anak laki-laki yang memiliki rambut keriting yang berasal dari ayah berambut lurus dan ibu berambut keriting menikah dengan perempuan berambut lurus heterozigot (Ll), maka kemungkinan fenotif dan genotif anak yang dihasilkan oleh mereka adalah ....
S5
Sifat berbatang pendek dominan terhadap berbatang tinggi. Untuk mengetahui jenis genotif suatu tanaman yang berbatang tinggi, maka harus dilakukan jenis perkawinan ....
S6
Ani memiliki tanaman berbunga ungu yang bersifat dominan. Ani menginginkan agar memiliki lebih banyak bunga yang berwarna ungu. Agar keinginan Ani bisa terwujud, maka yang harus dilakukan Ani adalah ....
S7
Perkawinan resiprok adalah ....
S8
Tujuan dari perkawinan balik adalah ....
S9
Ucok memiliki marmot berwarna hitam dan putih. Tidak diketahui sifat warna mana yang dominan. Jika ucok ingin memiliki keturunan marmot yang berwarna putih seluruhnya, maka yang harus dilakukan oleh Ucok adalah ....
S10
Seorang kolektor bunga mawar yang banyak memelihara bunga mawar berwarna putih dan kuning, menemukan bunga mawar berwarna kuning, lalu memelihara bunga tersebut. Kemudian, kolektor tersebut ingin mengetahui genotif bunga mawar berwarna kuning yang ditemukannya tersebut. Jika sifat warna kuning dominan terhadap putih, maka yang harus dilakukan oleh kolektor tersebut adalah ....