Contoh Soal Perlawanan Kerajaan Mataram dan Banten terhadap VOC
Contoh Soal Perlawanan Kerajaan Mataram dan Banten terhadap VOC - Kedatangan bangsa-bangsa Barat di Indonesia menjadi ancaman kerajaan-kerajaan di berbagai daerah di Indonesia. Karena itu sejak awal kedatangan bangsa-bangsa Barat di Indonesia terjadi berbagai perlawanan dari kerajaan-kerajaan di Indonesia. Setelah mempelajari bahasan ini, kalian akan mengetahui mengenai perlawanan Kerajaan Mataram dan Banten terhadap VOC.
1. PERLAWANAN KERAJAAN MATARAM
Raja Mataram yang terkenal adalah Sultan Agung Hanyokrokusumo. Beliau di samping cakap sebagai raja juga fasih dalam hal seni budaya, ekonomi, sosial, dan perpolitikan. Beliau berhasil mempersatukan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa seperti Gresik (1613), Tuban, (1616), Madura (1624), dan Surabaya (1625). Setelah berhasil mempersatukan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, Sultan Agung mengalihkan perhatiannya pada VOC (Kompeni) di Batavia. VOC di bawah pimpinan Jan Pieterzoon Coen berusaha mendirikan benteng untuk memperkuat monopolinya di Jawa. Niat VOC (kompeni) tersebut membuat marah Sultan Agung sehingga mengakibatkan Mataram sering bersitegang dengan VOC.
Sultan Agung menyadari bahwa kompeni Belanda tidak dapat dipercaya. Oleh karena itu, pada tanggal 22 Agustus 1628 Sultan Agung memerintahkan penyerangan pasukan Mataram ke Batavia. Pasukan Mataram dipimpin oleh Tumenggung Baurekso dan Dipati Ukur. Kemudian, tahun 1629, Mataram kembali menyerang VOC di Batavia di bawah pimpinan Suro Agul-Agul, Kyai Adipati Mandurareja, dan Dipati Upasanta. Meskipun tidak berhasil mengusir VOC dari Batavia, Sultan Agung sudah menunjukkan semangat anti penjajahan asing, khususnya kompeni Belanda.
2. PERLAWANAN KERAJAAN BANTEN
Sultan Ageng merupakan musuh VOC yang tangguh. Pihak VOC ingin mendapatkan monopoli lada di Banten. Pada tahun 1656, pecah perang. Banten menyerang daerah-daerah Batavia dan kapal-kapal VOC, sedangkan VOC memblokade pelabuhan. Pada tahun 1659 tercapai suatu penyelesaian damai. VOC mencari siasat memecah belah dengan memanfaatkan konflik internal dalam keluarga Kerajaan Banten. Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat putranya yang bergelar Sultan Haji (1682 – 1687) sebagai raja di Banten. Sultan Ageng dan Sultan Haji berlainan sifatnya. Sultan Ageng bersifat sangat keras dan anti-VOC, sementara Sultan Haji lemah dan tunduk pada VOC. Maka, ketika Sultan Haji menjalin hubungan dengan VOC, Sultan Ageng menentang dan langsung menurunkan Sultan Haji dari tahtanya. Namun, Sultan Haji menolak untuk turun dari tahta kerajaan.
Untuk mendapatkan tahtanya kembali, Sultan Haji meminta bantuan pada VOC. Pada tanggal 27 Februari 1682, pasukan Sultan Ageng menyerbu Istana Surosowan di mana Sultan Haji bersemayam. Namun mengalami kegagalan karena persenjataan Sultan Haji yang dibantu VOC lebih lengkap. Tahun 1683, Sultan Ageng berhasil ditangkap, dan Sultan Haji kembali menduduki tahta Banten. Meskipun Sultan Ageng telah ditangkap, perlawanan terus berlanjut di bawah pimpinan Ratu Bagus Boang dan Kyai Tapa.
S1
Pilihan Tunggal
Sultan Agung Hanyokrokusumo selain cakap memerintah juga fasih dalam berbagai hal, kecuali ....
S2
Pilihan Tunggal
Gresik berhasil dipersatukan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada tahun ….
S3
Pilihan Tunggal
Perhatikan nama kerajaan berikut!
1) Gresik
2) Tuban
3) Demak
4) Banten
Kerajaan Islam yang berhasil dipersatukan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo ialah ….
1) Gresik
2) Tuban
3) Demak
4) Banten
Kerajaan Islam yang berhasil dipersatukan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo ialah ….
S4
Pilihan Tunggal
Setelah berhasil mempersatukan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, Sultan Agung mengalihkan perhatiannya pada VOC di ....
S5
Pilihan Tunggal
Sultan Agung memerintahkan penyerangan pasukan Mataram ke Batavia pada ....
S6
Pilihan Tunggal
Mataram kembali menyerang VOC di Batavia di bawah pimpinan Suro Agul-Agul pada tahun ….
S7
Pilihan Tunggal
Perlawanan Banten terjadi karena VOC berusaha mendapatkan monopoli ....
S8
Pilihan Tunggal
VOC mencari siasat memecah belah dengan ....
S9
Pilihan Tunggal
Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat putranya yang bergelar ....
S10
Pilihan Tunggal
Sultan Ageng berhasil ditangkap VOC pada tahun ….