Contoh Soal Interaksi Manusia dengan Lingkungan Budaya
Contoh Soal Interaksi Manusia dengan Lingkungan Budaya - Kita hidup di dalam masyarakat. Artinya, kita hidup bersama orang lain, bisa bersama keluarga, teman-teman, tetangga, penduduk sedesa, penduduk sekota, atau dengan penduduk yang tinggal satu negara dengan kita. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus dapat beradaptasi dengan lingkungan, termasuk dalam hal perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan dan adat istiadat yang berlaku di lingkungan tersebut.
Perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan dan adat istiadat merupakan bagian dari kebudayaan. Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Misalnya, suku-suku di Indonesia, mereka memiliki kebudayaan sendiri yang berbeda antara satu suku dengan suku-suku lainnya. Melalui kebudayaan itu, dapat terlihat ciri khas setiap suku. Oleh karena itu, kita seharusnya mengetahui tentang kebudayaan bangsa yang beraneka ragam hingga dapat menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan dan cara-cara beradaptasi terhadap lingkungan. Hal ini bertujuan agar keberadaan kita dapat diterima dalam suatu kelompok masyarakat.
Nilai adalah salah satu unsur dalam kebudayaan. Kehidupan manusia berpola pada nilai, yang merupakan tolok ukur, patokan, anggapan, dan keyakinan yang dianut oleh banyak orang dalam suatu masyarakat tertentu mengenai yang benar, pantas, luhur, serta baik untuk diamalkan. Singkatnya, nilai menjadi orientasi bagi setiap tindakan melalui interaksi sosial.
Ada 2 (dua) sumber nilai, yakni:
• Sumber Ekstrinsik
Bersumber dari kebudayaan dan terletak di dalam masyarakat, sejauh masyarakat mengetahui dan mengalami kegunaan (daya guna fungsional) atau jasa-jasa dari seseorang atau suatu benda.
• Sumber Intrinsik
Melekat pada harkat kemanusiaan, yakni harkat dan martabat manusia. Misalnya, orang merawat penyandang cacat bukan disebabkan adanya daya guna fungsional yang dirasakan, melainkan karena mereka berharga sebagai manusia.
• Sumber Ekstrinsik
Bersumber dari kebudayaan dan terletak di dalam masyarakat, sejauh masyarakat mengetahui dan mengalami kegunaan (daya guna fungsional) atau jasa-jasa dari seseorang atau suatu benda.
• Sumber Intrinsik
Melekat pada harkat kemanusiaan, yakni harkat dan martabat manusia. Misalnya, orang merawat penyandang cacat bukan disebabkan adanya daya guna fungsional yang dirasakan, melainkan karena mereka berharga sebagai manusia.
Berdasarkan cirinya, nilai sosial dapat dibedakan atas:
1) Nilai Dominan
Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya. Ukuran dominan tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut.
• Banyak orang yang menganut nilai tersebut. Contoh, sebagian besar anggota masyarakat menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik di segala bidang, seperti politik, ekonomi, hukum, dan sosial.
• Berapa lama nilai tersebut telah dianut oleh anggota masyarakat.
• Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melaksanakan nilai tersebut. Contoh, orang Indonesia pada umumnya berusaha pulang kampung (mudik) di hari-hari besar keagamaan, seperti Lebaran atau Natal.
• Prestise atau kebanggaan bagi orang yang melaksanakan nilai tersebut. Contoh, memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan kebanggaan atau prestise tersendiri.
2) Nilai Mendarah Daging (internalized)
Nilai mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar). Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seseorang masih kecil. Umumnya bila nilai ini tidak dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa sangat bersalah. Contoh, seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula, guru yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.
1) Nilai Dominan
Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya. Ukuran dominan tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut.
• Banyak orang yang menganut nilai tersebut. Contoh, sebagian besar anggota masyarakat menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik di segala bidang, seperti politik, ekonomi, hukum, dan sosial.
• Berapa lama nilai tersebut telah dianut oleh anggota masyarakat.
• Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melaksanakan nilai tersebut. Contoh, orang Indonesia pada umumnya berusaha pulang kampung (mudik) di hari-hari besar keagamaan, seperti Lebaran atau Natal.
• Prestise atau kebanggaan bagi orang yang melaksanakan nilai tersebut. Contoh, memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan kebanggaan atau prestise tersendiri.
2) Nilai Mendarah Daging (internalized)
Nilai mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar). Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seseorang masih kecil. Umumnya bila nilai ini tidak dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa sangat bersalah. Contoh, seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula, guru yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.
Norma adalah unsur lain dalam kebudayaan. Dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat aturan, kaidah, atau norma. Kaidah atau norma yang ada di masyarakat ini merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tersebut. Norma atau kaidah diperlukan oleh masyarakat dalam mengatur hubungan antar anggota masyarakat. Norma menjadi panduan atau tatanan serta pengendali tingkah laku warga. Norma selalu disertai sanksi yang berupa hukuman atau hadiah. Sanksi yang diterapkan oleh norma ini, membedakan norma dengan produk sosial lainnya seperti budaya dan adat. Ada ataupun tidaknya norma diperkirakan mempunyai dampak dan pengaruh atas bagaimana seseorang berperilaku.
Menurut sanksinya, norma dapat dibedakan atas:
• Norma Agama
Merupakan petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi penganutNya. Sanksi bagi pelanggarnya adalah ‘rasa berdosa’.
• Norma Kesopanan
Adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia dan dianggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari suatu masyarakat. Sanksi bagi pelanggarnya adalah ‘celaan dari masyarakat’.
• Norma Kesusilaan
Ialah pedoman yang mengandung makna dan dianggap penting bagi kesejahteraan masyarakat. Sanksi bagi pelanggarnya adalah ‘cap negatif dari masyarakat, pengucilan, dan sebagainya. Contohnya, larangan kawin sumbang muhrim.
• Norma Hukum
Berupa aturan tertulis maupun tidak tertulis yang berisi perintah atau larangan, bersifat memaksa dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya. Biasanya diperkuat oleh peraturan perundangan dan penegakan hukum yang dilakukan aparat. Sanksi bagi pelanggar dapat berupa kurungan (penjara) atau denda.
• Norma Mode
Adalah cara dan gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang sifatnya berubah-ubah serta diikuti banyak orang. Dalam bahasa sehari-hari, mode sering merujuk pada model pakaian. Mode mempengaruhi cara berinteraksi dan sedikit banyak juga berperan sebagai penanda kelas sosial. Sanksi bagi pelanggar dapat berupa cap ‘ketinggalan zaman’ atau tidak diterima dalam suatu lingkungan pergaulan tertentu.
• Norma Agama
Merupakan petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi penganutNya. Sanksi bagi pelanggarnya adalah ‘rasa berdosa’.
• Norma Kesopanan
Adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia dan dianggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari suatu masyarakat. Sanksi bagi pelanggarnya adalah ‘celaan dari masyarakat’.
• Norma Kesusilaan
Ialah pedoman yang mengandung makna dan dianggap penting bagi kesejahteraan masyarakat. Sanksi bagi pelanggarnya adalah ‘cap negatif dari masyarakat, pengucilan, dan sebagainya. Contohnya, larangan kawin sumbang muhrim.
• Norma Hukum
Berupa aturan tertulis maupun tidak tertulis yang berisi perintah atau larangan, bersifat memaksa dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya. Biasanya diperkuat oleh peraturan perundangan dan penegakan hukum yang dilakukan aparat. Sanksi bagi pelanggar dapat berupa kurungan (penjara) atau denda.
• Norma Mode
Adalah cara dan gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang sifatnya berubah-ubah serta diikuti banyak orang. Dalam bahasa sehari-hari, mode sering merujuk pada model pakaian. Mode mempengaruhi cara berinteraksi dan sedikit banyak juga berperan sebagai penanda kelas sosial. Sanksi bagi pelanggar dapat berupa cap ‘ketinggalan zaman’ atau tidak diterima dalam suatu lingkungan pergaulan tertentu.
S1
Pilihan Tunggal
Sikap dan perasaan yang diterima oleh masyarakat sebagai dasar untuk merumuskan apa yang benar dan penting diistilahkan sebagai ….
S2
Pilihan Tunggal
Berikut yang tidak termasuk peranan dari nilai-nilai sosial adalah ….
S3
Pilihan Tunggal
Nilai sosial adalah suatu konsep ….
S4
Pilihan Tunggal
Nilai selalu memiliki kandungan konsekuensi yang ….
S5
Pilihan Tunggal
Bila banyak orang yang menganutnya, maka suatu nilai dapat dinyatakan sebagai ….
S6
Pilihan Tunggal
Berikut yang bukan merupakan sumber nilai kebenaran adalah ….
S7
Pilihan Tunggal
Manusia tidak membutuhkan norma untuk ….
S8
Pilihan Tunggal
Pembeda antara norma dengan produk sosial lainnya seperti budaya dan adat ialah….
S9
Pilihan Tunggal
Keharusan menyelenggarakan upacara adat khusus (biasanya berbiaya besar) atau pengucilan pelaku keluar dari lingkungan masyarakat, biasanya adalah sanksi yang dijatuhkan terhadap pelanggaran norma ….
S10
Pilihan Tunggal
Sanksi bagi pelanggaran norma agama adalah ….