Contoh Soal Menyusun Teks Cerita Pendek

Contoh Soal Menyusun Teks Cerita Pendek- Anak-anak hari ini kita akan belajar menyusun tek cerita pendek atau teks cerpen. Langkah-langkah apa yang harus kita lakukan agar teks cerpen yang kita hasilkan menarik?
Perhatikan gambar di bawah ini!
      Emotion pada gambar di atas bukanlah sebagai penghias supaya gambar menarik, tetapi sebagai penanda isi sebuah teks cerpen harus mengikuti pola urutan 1, 2, dan 3. Begitu pula menyusun teks cerpen harus didahului dengan orientasi (pengenalan), komplikasi (puncak permasalahan), dan resolusi (penyelesaian masalah)
Perhatikan contoh di bawah ini!

Persis ketika itu, lewatlah seorang tukang rem lainnya. Dan seolah tek sengaja tersepaklah topi helm itu. Dan Pak Kari yang sudah tersentak bangun melihat topinya melayang. Diburunya topi itu. Tapi topi itu jatuh menimpa pangkuan tukang rem yang sedang tertidur di sudut gerbong. Ia terbangun. Secara refleks ia melemparkan topi itu. Jatuh ke tangan seseorang setelah melalui kepala Pak Kari yang memburu. Pak Kari balik mengejar. Tapi topi itu terbang ke tangan lain. Dan terus berpindah dari seorang ke yang lain setiap Pak Kari memburunya kegembiraanpun bangkitlah. Tukang rem yang tertidur pun bangun, demikian juga penumpang. Semua tertawa dan bersorak-sorak kegirangan. Tapi Pak Kari tidak. Malah marahnya bangkit keluar dari endapan kesabarannya yang terkenal. Dicabutnya pisau. Dan dia mengancam siapa saja yang berani menghina topi helmnya.
("Topi Helm", A.A. Navis)

Mari analisis

Teks cerpen di atas disusun berdasarkan struktrur teks cerpen yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi 
Mari kita analisis kutipan cerpen di atas !
• Persis ketika itu, lewatlah seorang tukang rem lainnya. Dan seolah tek sengaja tersepaklah topi helm itu. Dan Pak Kari yang sudah tersentak bangun melihat topinya melayang. Diburunya topi itu. Tapi topi itu jatuh menimpa pangkuan tukang rem yang sedang tertidur di sudut gerbong.
ORIENTASI : berisi pengenalan masalah.
• Ia terbangun. Secara refleks ia melemparkan topi itu. Jatuh ke tangan seseorang setelah melalui kepala Pak Kari yang memburu. Pak Kari balik mengejar. Tapi topi itu terbang ke tangan lain. Dan terus berpindah dari seorang ke yang lain setiap Pak Kari memburunya kegembiraanpun bangkitlah. Tukang rem yang tertidur pun bangun, demikian juga penumpang. Semua tertawa dan bersorak-sorak kegirangan.
KOMPLIKASI : berisi urutan kejadian/ peristiwa sebab - akibat sehingga didapat kerumitan sebuah cerita.
• Tapi Pak Kari tidak. Malah marahnya bangkit keluar dari endapan kesabarannya yang terkenal. Dicabutnya pisau. Dan dia mengancam siapa saja yang berani menghina topi helmnya.
RESOLUSI : berisi kejadian beripa akibat dari komplikasi. Kejadian ini juga merupakan penyelesaian masalah.

Poin Penting

  1. Struktur teks cerita pendek terdiri atas orientasi (pengenalan), komplikasi (puncak permasalahan), dan resolusi (penyelesaian masalah).
  2. Tek cerita pendek dapat disusun dari pengalaman hidup sehari-hari dan imajinasi penulis.
  3. Penulisan teks cerita pendek dapat dimulai dari penggambaran setting/latar (suasana, tempat, dan waktu), gambaran fisik tokoh, dialog antartokoh, dan narasi cerita.

Contoh Soal Menyusun Teks Cerita Pendek



Perhatikan kutipan teks cerita di bawah ini!
(1). Semalam-malaman rasanya aku tak tidur. 

(2). Karena aku takut tidur. 

(3). Takut pada mimpi hantu itu. 

(4). Tapi ketika aku bangun, hari sudah tinggi
("Pada Pemberontakan Terakhir", A.A. Navis )
Struktur teks cerita yang merupakan komplikasi ialah ....
Sama seperti dulu, ketika peristiwa yang sama terjadi enam bulan yang lalu. Ketika itu, hujan renyai juga. Tapi peristiwanya pagi. Dan ia tak pernah sampai di tempat kejadian. Karena ada larangan. Namun ia berbelok mengambil jalan lain. Tapi di tengah jalan ia tertahan oleh rombongan yang telah kelelahan mengangkut korban ke tempat penampungan di sebuah masjid.
("Penolong", A.A. Navis )
Resolusi pada teks cerita di atas ialah ....
1) Beruntung saja barang emas intannya yang masih sedikit itu, dipakai waktu itu. 2) Tapi kini, barang emas intannya telah lebih banyak. 3) Dan ia tak berani memakainya lagi, karena musim todong-todongan sedang berjangkit. 4) Barang emas intannya terkunci dalam kamarnya yang terkunci. 5) Dan semua kunci ada dalam tasnya. 6) Jadinya jauh lebih aman.
(""Menanti Kelahiran"", A.A. Navis )
Kejadian sebab akibat pada struktur teks cerpen bagian komplikasi di atas ditunjukkan oleh nomor ....
Perhatikan rekaman cerita berikut dengan saksama!
Komplikasi yang nampak pada teks cerita tersebut ialah ....
Perhatikan rekaman cerita berikut dengan saksama!
Struktur teks cerita yang nampak pada rekaman soal ialah ....
“Munjib ... Munjib mau sekolah, Pak ... sungguh mau ... tapi Munjib takut Bapak di rumah. Munjib takut dipukuli ... Munjib takut diusir dari rumah ... tolong Munjib, Pak.” Kawan yang suka sekali telat masuk gara-gara semalaman ikut Bapaknya mancing kucur, mencengkeram kemeja Pak Bin. Suaranya bergetar ke seluruh langit-langit kelas. 
      Pak Bin mengusap matanya, tersenyum lebar, lantas memeluk kepala Munjib. “Kau akan sekolah, Nak ... tidak akan ada tembok yang bisa menghalangi ... menghentikan ...Kau akan merobohkan semua penghalang. Kau akan tetap sekolah, Munjib ... sepanjang kau meyakininya. Sepanjang kau tidak pernah berhenti percaya.”
("Burlian", Tere Liye )
Penyajian teks cerita di atas dimulai dengan ....
1) Sore itu aku tidak bermain bola, membawa sepeda, atau bermain kemanalah. 2) Seharian aku di rumah, asyik memeriksa barang-barang baru. 3) Rumah terasa ramai, Ayuk Eli sedang libur semesteran, jadi ada yang bertugas penuh mengurus rumah. 4) Semua terasa menyenangkan, hingga aku lalai memperhatikan air muka Mamak sejak turun dari mobil angkutan pedesaan. 5) Wajah Mamak yang keruh dan terlipat. 
("Burlian", Tere Liye )
Penggalan teks cerita yang berisi orientasi ialah nomor ....
Sungai yang membatasi bagian bawah kebun itu tipikal sungai hutan. Sungainya kecil, lebarnya paling dua meter dan dalamnya rata-rata satu meter. Air sungainya mengalir jernih di balik tumpukan daun jatuh. Bubu bambu itu diletakkannya beberapa hari lalu, dan selalu saja ada ikan yang terperangkap.
("Burlian", Tere Liye )
Penyajian orientasi cerita pada penggalan teks cerita di atas dimulai dengan ....
Mungkin lelah fisik tidak serius dampaknya bagi pelaut setangguh dirinya, tapi Ambo Uleng lelah perasaan. Terkuras habis berbulan-bulan terakhir sejak dari kota kelahirannya, Pare-pare.
      Saat berteduh dari hujan di ruangan kecil itu, napasnya mulai tersengal. Kepalanya sakit sekali. Tubuhnya berat digerakkan. Kerongkongannya seperti ada taburan duri. Hujan terus turun berjam-jam hingga malam hari, Ambo Uleng yang sudah di ujung ketahanan fisiknya jatuh tertidur di sana. Tampias air masuk, memerciki wajah dan tubuhnya Lembap. Basah. 
("Rindu", Tere Liye)
Penyebab konflik pada teks cerita di atas adalah ....
Kepalanya dipenuhi begitu banyak kenangan. Wajah-wajah melintas. Wajah orangtuanya. Bapaknya yang tewas di lautan. Ibunya yang meninggal di atas dipan dalam kesedihan. Wajah guru-guru di sekolah perkebunan teh. Wajah majikan pemilik kapal. Wajah teman-teman sesama kelasi remaja. Wajah seseorang .... Lindah Ambo Uleng kelu berbisik menyebut nama seseorang itu. 
("Rindu", Tere Liye)
Struktur teks cerita yang dominan pada kutipan teks cerita di atas ialah ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel