Contoh Soal Menulis Puisi Baru
Contoh Soal Menulis Puisi Baru - Pada topik sebelumnya, suudah dipelajari tentang ciri-ciri puisi baru. Ciri-ciri puisi baru tersebut ternyata banyak perbedaan dengan jenis puisi lama. Puisi baru lebih bersifat bebas dan tidak terikat oleh aturan seperti rima akhir bunyi, jumlah suku kata, dan jumlah bait.
Jika kamu membuat puisi dari ilustrasi tersebut, tema puisi tepat yang akan kamu buat adalah ….
Bila menilik muatannya, puisi karya Ahmaduh Yosi Herfanda tersebut dapat digolongkan sebagai puisi himne, yakni tentang ketuhanan. Bait yang menunjukan tentang Tuhan secara jelas dalam puisi tersebut adalah bait ....
Puisi yang tepat untuk menggambarkan ilustrasi tersebut adalah puisi nomor ….
Larik yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang tersebut adalah ….
Pernyataan yang tidak tepat diantara pernyataan-pernyataan tersebut adalah ….
Puisi quadrant yang tepat untuk menggambarkan ilustrasi tersebut adalah ….
Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan isi puisi tersebut adalah .
Gaya bahasa puisi baru juga ternyata berbeda dengan gaya bahasa puisi lama. Gaya bahasa puisi tidak terlalu menggunakan kata-kata puitik dan gaya bahasa yang cenderung istana sentris. Gaya bahasa puisi baru lebih lugas meski tetap menggunakan majas dan juga kata-kata konotasi lainnya.
Tentu saja tidak terikatnya aturan yang ada, membuat puisi baru lebih mudah dibuat dibandingkan dengan puisi lama. Hanya perlu diingat, puisi tidak bisa dibuat secara sembarangan. Puisi dibuat dengan penuh perasaan berdasarkan yang dialami atau apa yang dipikirkan.
Lantas, bagaimana cara membuat puisi baru?
Ada beberapa tips untuk membuat puisi baru. Hanya sebelumnya, perlu dikenal terlebih dulu, jenis-jenis puisi baru.
Beberapa tipe puisi baru ini tidak berkembang begit saja. Beberapa puisi baru malah masih terpengaruh dengan puisi lama, seperti pola persajakan atau akhir bunyi. Selebihnya, seperti jumlah suku kata, jumlah baris, dan rima sudah ditinggalkan seperti yang sudah disebutkan pada materi sebelumnya.
Beberapa tipe puisi baru ini tidak berkembang begit saja. Beberapa puisi baru malah masih terpengaruh dengan puisi lama, seperti pola persajakan atau akhir bunyi. Selebihnya, seperti jumlah suku kata, jumlah baris, dan rima sudah ditinggalkan seperti yang sudah disebutkan pada materi sebelumnya.
Puisi baru memiliki banyak jenisnya. Jika diklasifiikasikan, aka nada dua jenis puisi baru. Yang pertama adalah jenis puisi baru berdasarkan jumlah baris yang terkandung tiap baitnya. Yang kedua adalah jenis puisi baru yang diklasifikasikan berdasarkan isinya.
Berdasarkan Jumlah Baris
Ada tujuh jenis puisi baru jika diklasifikasikanberdasarkan bentuknya. Bentuk dalam hal ini adalah untaian puisi tersebut dalam satu bait. Ketujuh puisi baru tersebut adalah sebagai berikut.
1. Distikon
Distikon merupakan jenis puisi baru yang biasanya terdiri dari satu atau lebih bait dan tiap baitnya memiliki dua baris kalimat saja. Ciri kedua distikon adalah pola persajakannya yakni a-a.
Contoh:
Bulan setengah bayang
Cahayanya termakan kerinduan(Hilman MN)
2. Terzina
Terzina merupakan jenis puisi baru yang biasanya terdiri dari satu bait atau lebih dan tiap baitnya memiliki tiga baris kalimat saja. Pola persajakan Terzina tidak terpaku, yakni a-a-a, a-a-b, a-b-c, atau a-b-b.
Contoh:
Malam-malam ada cahaya
Lebih terang dari lentera
……………… menyorot mataApakah itu kamu
Berdiri disana
……………….menatapku?(Hilman MN)
3. Kuatrin
Jenis puisi baru ini memiliki empat kalimat dalam satu bait. Kuatrin lebih mirip seperti syair karena polanya aa-aa. Kadang juga kuatrin memiliki pola ab-ab atau aa-bb.
Contoh:
MENDATANG-DATANG JUA
Mendatang-datang jua
Kenangan lama lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silauMembayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu(A.M. Daeng Myala)
4. Quint
Jika quatrain terdiri atas empat baris dalam tiap baitnya, maka quint merupakan jenis puisi yang memiliki lima baris dalam tiap baitnya. Pola sajak quint ini lebih tetap, yakni a-a-a-a-a.
Contoh:
Bunga KematianPelan-pelan datang
Duka yang malang
Seketika harum kembang
Ibuku tersayang
Semoga engkau dalam tenang(Hilman MN)
5. Sektet
Puisi baru yang satu ini memiliki enam baris dalam satu baitnya. Pola persajakan pada sektet sudah tdiak penting lagi karena tidak beraturan. Sektet inilah yang kemudian menjadi cikal lahirnya banyak puisi yang lebih variatif dan modern.
Contoh:
Contoh:
HUTAN
Rapuh dahan terpotong-potong
Tapi arah masih belum ditemukan
Sedang malam akan hinggap
Sembunyiku di pohon jati
Auman malam akan menantang
Mencari mangsa daging segar(Hilman MN)
6. Septima
Septima memiliki karakter yang sama dengan Sektet. Bedanya, septima terdiri atas tujuh baris dalam satu bait. Tidak ada pola persajakan sehingga septima memang terkesan bebas.
Contoh:
SOAL PAGI
Soal pagi yang muncul besok
Kau sapa embun di daun
Kau dengar ayam berkokok
Kau panggil gelap dengan ceria
kau sambut dingin dengan semangat
Dan nyalakan api tubuhmu
Memutari beberapa tempat(Hilman MN)
7. Stanza
Stanza tentu lebih panjang dibandingkan Septima. Stanza terdiri atas delapan baris dalam satu bait atau disebut juga puisi oktaf dengan persajakan yang tidak berpola.
Contoh:
LANGIT BELUM BIRU
Langit masih belum biru
Ketika kau tanya soal itu
Jawabannya akan buat bingung
Akan ada tanda tanya di kepala
Tanda penasaran dalam hati
Lalu kau ajak temanmu ke bukit
menatap birunya langit
Karena kau tak dapat jawabanku(Hilman MN)
8. Soneta
Soneta adalah jenis puisi baru yang memiliki syarat-syarat yang cukup banyak untuk membuatnya disebut sebagai sonata. Adapun istilah “sonata” merupakan istilah dari bahasa Italia yang berarti “suara”.
Syarat-syarat sebuah puisi disebut sonata adalah keterikatannya akan jumlah baris, pembagian bait, pembagian puisi berdasarkan jenis puisi baru, dan pola persajakan yang tetap. Aturannya cukup mengikat sehingga Soneta terkesan tidak jauh berbeda dengan puisi lama.
Syarat-syarat sebuah puisi disebut sonata adalah keterikatannya akan jumlah baris, pembagian bait, pembagian puisi berdasarkan jenis puisi baru, dan pola persajakan yang tetap. Aturannya cukup mengikat sehingga Soneta terkesan tidak jauh berbeda dengan puisi lama.
Contoh:
GEMBALA
Perasaan siapa ta’kan nyala (a)
Melihat anak berlagu dendang (b)
Seorang saja di tengah padang (b)
Tiada berbaju buka kepala (a)Beginilah nasib anak gembala (a)
Berteduh di bawah kayu nan rindang (b)
Semenjak pagi meninggalkan kandang (b)
Pulang ke rumah di senja kala (a)Jauh sedikit sesayup sampai (a)
Terdengar olehku bunyi serunai (a)
Melagukan alam nan molek permai (a)Wahai gembala di segara hijau (c)
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau (c)
Maulah aku menurutkan dikau (c)(Muhammad Yamin, SH.)
Berdasarkan Isinya
Puisi baru juga bisa diklasifikasikan berdasarkan isinya. Artinya, jika sebuah puisi banyak bercerita tentang Tuhan, sebutannya akan berbeda dengan jenis puisi yang bercerita tentang cinta kasih. Berikut beberapa jenis puisi baru yang diklasifikasikan berdasarkan isinya.
1. Ode
Ode merupakan puisi baru yang didalamnya berisi puji-pujian terhadap para pahlwan atau orang tertentu yang dimuliakan. Biasanya dalam puisinya terdapat keterangan bahwa puisi tersebut untuk pahlawan yang meninggal atau bisa menyebut satu nama yang dianggap penyair sebagai orang istimewa. Beberapa puisi Chairil Anwar ada yang masuk jenis puisi ini.
2. Himne
Himne adalah puisi baru yang isinya berupa pujian terhadap Tuhan Yang Mahakuasa. Sajak-sajak himne bersifat ketuhanan. Contohnya puisi “Doa” karya Chairil Anwar
3. Elegi
Elegi merupakan jenis puisi yang lebih banyak bicara tentang duka atau kehidupan yang tidak menyenangkan. Banyak penyair yang membuat karya puisi jenis ini.
4. Epigram
Epigram merupakan puisi wejangan agar hidup senantiasa lebih baik. Jenis puisi ini juga lebih banyak mengandung nasihat atau pendidikan agama.
5. Satire
Satire adalah puisi baru yang ditujukan untuk menyindir tentang berbagai hal, terutama tentang keadilan sosial atau berbagai kondisi sosial lainnya. Puisi karya W. S. Rendra dan Taufiq Ismail banyak yang merupakan jenis satire.
6. Romance
Puisi ini merupakan jenis puisi yang isinya tentang rasa kasih sayang terhadap lawan jenis, sesama manusia, cinta terhadap bangsa, dan kedamaian. Puisi-puisi Sapardi Djoko Damono banyak yang bisa disebut sebagai puisi tipe ini.
7. Balada
Perkembangan puisi baru yang lebih bebas membuat puisi dengan gaya penceritaan pun berkembang. Maka tidak heran jika kemudian dikenal tipe puisi balada yang merupakan tipe puisi bercerita.
Catatan:Pembagian jenis puisi baru tersebut pada perkembangannya tidak terlalu berpengaruh pada pembuatan puisi era modern. Puisi baru tidak lagi terlalu memerhatikan apakah sebuah puisi ini termasuk septima atau sektet. Pengarangnya juga tidak terlalu memikirkan akan membuat tipe puisi seperti apa.
Pengarang membuat puisi sesuai yang dirasakan dan dialaminya, apapun bentuk atau isi dari puisi tersebut. Tidak aneh jika kemudian puisi baru lebih banyak mencerminkan pengarangnya dalam melihat dunia lewat puisi.
S1
Perhatikan ilustrasi berikut!
S2
Perhatikan puisi berjenis himne karya Ahmaduh Yosi Herfanda berikutini!
REINKARNASI
kukembalikan dagingku pada ikan
kuserahkan darahku pada kerang
makanlah milikku, ambil seluruhku
kukembalikan tulangku pada tripang
kuserahkan darahku pada kerang
makanlah milikku, ambil seluruhku
kukembalikan tulangku pada tripang
jika aku mati
hanya tinggal tanah
jiwaku membumbung
ke kekosongan
hanya tinggal tanah
jiwaku membumbung
ke kekosongan
bertahun-tahun aku mengail
berhutang nyawa pada ikan
berabad-abad aku minum
berhutang hidup pada laut
berwindu-windu aku berlari
berhutang api pada matahari
tiba saatnya nanti kukembalikan
semua hutangku pada mereka
berhutang nyawa pada ikan
berabad-abad aku minum
berhutang hidup pada laut
berwindu-windu aku berlari
berhutang api pada matahari
tiba saatnya nanti kukembalikan
semua hutangku pada mereka
kukembalikan jasadku pada tanah
sukmaku kembali ke tiada
: zat pemilik segalanya!
sukmaku kembali ke tiada
: zat pemilik segalanya!
Jakarta, 1992
S3
Perhatikan ilustrasi berikut!
1
Hujan di pagi itu
memenjarakanku
Hujan di pagi itu
merenungku
Hujan di pagi itu
memenjarakanku
Hujan di pagi itu
merenungku
2
Tarian rerumputan hijau
setelah angin menyisir sore tadi
aku duduk diatasnya
dan menatap langit biru
Tarian rerumputan hijau
setelah angin menyisir sore tadi
aku duduk diatasnya
dan menatap langit biru
3
ada liukan angin yang terdengar
ketika kusapa ke halaman
daun-daun hijau berjatuhan
ada liukan angin yang terdengar
ketika kusapa ke halaman
daun-daun hijau berjatuhan
4
Bangku di tepi danau itu sepi
pohon di sampingnya berdiam diri
Hanya ditemani daun kecoklatan
yang sudah menyerah pada tanah
Bangku di tepi danau itu sepi
pohon di sampingnya berdiam diri
Hanya ditemani daun kecoklatan
yang sudah menyerah pada tanah
5
Ada apel yang ada di puncak
kumenitinya dengan diam-diam
lewat pohon yang kering kerontang
Ada apel yang ada di puncak
kumenitinya dengan diam-diam
lewat pohon yang kering kerontang
S4
Perhatikan puisi quint berikut ini!
Pengemis Palsu
mereka terbaring di pinggir jalan
mereka tampak kelaparan
dengan topi mengadahkan uang
dan muka memelas
mereka berharap belas kasihan
mereka tampak kelaparan
dengan topi mengadahkan uang
dan muka memelas
mereka berharap belas kasihan
tapi di sudut sore itu
kulihat mereka berjalan pelan
melirik diam berganti pakaian
…………………………………...
…………………………………….
kulihat mereka berjalan pelan
melirik diam berganti pakaian
…………………………………...
…………………………………….
S5
Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini!
- Soneta merupakan puisi yang betema tentang musik
- Trezina adalah puisi dengan tiga baris dalam satu bait
- Quint dan Trezina merupakan jenis puisi dengan jumlah baris yang sama dalam satu bait
- Distikon merupakan jenis puisi yang terdiri dari dua baris
- Dalam satu bait puisi yang terdiri dari enam baris, maka puisi tersebut dinamakan Septima
S6
Perhatikan kalimat ilustrasi berikut!
Kamu tersesat di tengah hutan pada malam hari. kamu ketakutan dan kedinginan. Apalagi kamu tidak pernah berada dalam keadaan tersebut. kamu menangis. Sesekali kamu berdoa pada Tuhan berharap ada orang yang menolongnya meski ia tahu kemungkinan kecil. Ia tahu bahwa hutan itu sangat lebat dan sulit mencari jalan keluar
S7
Jenis puisi baru berikut ini masih menggunakan pola persajakan sebagai cirinya, kecuali ....
S8
Dalam membuat sebuah puisi, agar puisi tersebut tidak seperti buku harian, maka yang perlu diperhatikan ketika membuat puisi adalah ....
S9
Diantara penyataan berikut, manakah yang tidak tepat dalam hal tips menulis puisi ....
S10
Perhatikan puisi karya Ajip Rosidi berikut ini!
KEBENARAN
buta oleh dusta yang membias-silau
nilai-nilai kebenaran pun disembunyikan:
namun di antara semak-rumputan hijau
ia tetap bersinar kemilau:
Tak nanti terpadamkan!
nilai-nilai kebenaran pun disembunyikan:
namun di antara semak-rumputan hijau
ia tetap bersinar kemilau:
Tak nanti terpadamkan!