Contoh Soal Unsur Penokohan dalam Drama
Contoh Soal Unsur Penokohan dalam Drama - Pada materi sebelumnya, kita mempelajari teknik menulis drama dari tema yang ada sehari-hari di dekat kita. Ternyata, tema cerita pun dapat diperoleh melalui penciptaan karakter tokoh. Misalnya saja, penulis menciptakan karakter siswa yang pantang menyerah mengejar Impiannya, otomatis sang penulis mendapatkan tema cerita mengenai perjuangan mengejar cita-cita. Teknik seperti itu akan dengan sendirinya kita kuasai asal kita mengenal terlebih dahulu hal-hal mendasar mengenai penokohan.
1. Bagi kelas kalian menjadi beberapa grup yang terdiri dari 4-6 orang.
2. Setiap orang dalam kelompok tentukan sebuah profesi yang mudah diingat, contohnya: dokter, petani, atau guru. Tulis profesi tersebut dalam secarik kertas, lalu dilipat.
3. Setiap orang kemudian menuliskan karakter yang mudah diingat, contohnya: pemarah, penakut, atau gemulai.
4. Setiap orang kemudian menuliskan kesukaan aneh yang mudah diingat, contoh: suka menggigit kuku, suka makan eskrim stik, atau suka minum kopi di pagi hari.
5. Setelah ketiga kertas tadi selesai ditulis, kumpulkan di meja guru kalian berdasarkan kategori: profesi, karakter, dan kesukaan.
6. Nah, sekarang pilih seorang dari kelompok untuk mengambil setiap kumpulan kertas satu buah.
7. Misalnya satu perwakilan kalian mendapatkan kartu profesi “Dokter”, mendapatkan kartu karakter “Penakut”, dan mendapatkan kartu kesukaan “menggigit kuku”.
8. Dari permainan tadi kalian mendapatkan seorang tokoh dengan karakter kuat yaitu Dokter yang penakut menghadapi operasi bedah pertama kali sehingga setiap saat dia menggigiti kukunya sendiri.
Demikianlah trik sederhana ini, selamat berlatih dan mencoba.
Ratu : Suamiku, inilah puteri kita.
Raja : Oh, akhirnya puteriku keluar kamar juga. (merasa senang)
Ratu : Tapi Suamiku, sudah beberapa hari ini puteri kita tidak mau bicara?
Raja : Hah… ada apa gerangan?
Ratu : Entahlah. Aku berharap tidak terjadi apa-apa dengannya.
Raja : Sungguh.. (khawatir) Ya sudah, kalau begitu cepat panggil tabib kerajaan untuk meriksa keadaan puteri. Pengawal, panggil tabib sekarang!
Tabib : Ada yang bisa saya bantu tuan? (sambil memberi hormat)
Ratu : Tolong periksa putri saya!
Kita awali pembelajaran unsur penokohan dalam drama dengan mengetahui tokoh drama berdasarkan perannya yang dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Tokoh utama
Tokoh utama setidaknya ditandai oleh empat hal, yakni: (1) menjadi sentral atau pusat perhatian tokoh-tokoh yang lain, (2) paling sering muncul dalam setiap adegan, (3) kejadian-kejadian yang melibatkan tokoh lain selalu dapat dihubungkan dengan peran tokoh utama, dan (4) dialog-dialog yang dilibatkan tokoh-tokoh lain selalu berkaitan dengan peran tokoh utama. Contoh tokoh utama adalah Ikal di drama/film Laskar Pelangi.
2. Tokoh pembantu atau figuran
Tokoh pembantu adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh lain. Contohnya adalah Mahar di drama/film Laskar Pelangi.
1. Tokoh utama
Tokoh utama setidaknya ditandai oleh empat hal, yakni: (1) menjadi sentral atau pusat perhatian tokoh-tokoh yang lain, (2) paling sering muncul dalam setiap adegan, (3) kejadian-kejadian yang melibatkan tokoh lain selalu dapat dihubungkan dengan peran tokoh utama, dan (4) dialog-dialog yang dilibatkan tokoh-tokoh lain selalu berkaitan dengan peran tokoh utama. Contoh tokoh utama adalah Ikal di drama/film Laskar Pelangi.
2. Tokoh pembantu atau figuran
Tokoh pembantu adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh lain. Contohnya adalah Mahar di drama/film Laskar Pelangi.
3. Cameo
Cameo hanyalah tokoh sepintas lalu. Di dalam naskah cerita, pemunculannya minimalis sekali. Akan tetapi dalam film/drama cameo biasanya muncul atau dimunculkan untuk memberi kesan ramai.
Dalam beberapa pertunjukan drama, termasuk ke dalam kategori apa peran yang dimainkan sang tokoh akan mudah dikenali. Hal tersebut terutama dilihat dari keadaan fisik, pakaian, cara berbicara, atau cara berhubungan dengan tokoh lain.
Selanjutnya, bagaimana menggambarkan karakter tokoh dalam naskah drama? Ada trik sederhana mengenai hal itu. Pembelajaran ini kita namai saja sebagai Kartu Karakter. Berikut langkah-langkahnya.
Cameo hanyalah tokoh sepintas lalu. Di dalam naskah cerita, pemunculannya minimalis sekali. Akan tetapi dalam film/drama cameo biasanya muncul atau dimunculkan untuk memberi kesan ramai.
Dalam beberapa pertunjukan drama, termasuk ke dalam kategori apa peran yang dimainkan sang tokoh akan mudah dikenali. Hal tersebut terutama dilihat dari keadaan fisik, pakaian, cara berbicara, atau cara berhubungan dengan tokoh lain.
Selanjutnya, bagaimana menggambarkan karakter tokoh dalam naskah drama? Ada trik sederhana mengenai hal itu. Pembelajaran ini kita namai saja sebagai Kartu Karakter. Berikut langkah-langkahnya.
1. Bagi kelas kalian menjadi beberapa grup yang terdiri dari 4-6 orang.
2. Setiap orang dalam kelompok tentukan sebuah profesi yang mudah diingat, contohnya: dokter, petani, atau guru. Tulis profesi tersebut dalam secarik kertas, lalu dilipat.
3. Setiap orang kemudian menuliskan karakter yang mudah diingat, contohnya: pemarah, penakut, atau gemulai.
4. Setiap orang kemudian menuliskan kesukaan aneh yang mudah diingat, contoh: suka menggigit kuku, suka makan eskrim stik, atau suka minum kopi di pagi hari.
5. Setelah ketiga kertas tadi selesai ditulis, kumpulkan di meja guru kalian berdasarkan kategori: profesi, karakter, dan kesukaan.
6. Nah, sekarang pilih seorang dari kelompok untuk mengambil setiap kumpulan kertas satu buah.
7. Misalnya satu perwakilan kalian mendapatkan kartu profesi “Dokter”, mendapatkan kartu karakter “Penakut”, dan mendapatkan kartu kesukaan “menggigit kuku”.
8. Dari permainan tadi kalian mendapatkan seorang tokoh dengan karakter kuat yaitu Dokter yang penakut menghadapi operasi bedah pertama kali sehingga setiap saat dia menggigiti kukunya sendiri.
Demikianlah trik sederhana ini, selamat berlatih dan mencoba.
S1
Tokoh dalam drama yang hanya diungkapkan satu segi wataknya, tidak dikembangkan secara maksimal, dan yang dilakukan atau dikatakannya tidak menimbulkan kejutan pada pembaca disebut ….
S2
Tokoh utama dalam kutipan di atas adalah ….
S3
Tokoh utama dalam kutipan di atas termasuk ke dalam jenis tokoh .…
S4
Watak tokoh Laura dalam kutipan drama di atas adalah ….
S5
Perhatikan unsur-unsur pementasan drama berikut ini.
1. mimik
2. kostum
3. musik
4. latar
5. gestur
6. pencahayaan
Unsur yang biasa dipakai untuk memperkuat penokohan adalah ….
1. mimik
2. kostum
3. musik
4. latar
5. gestur
6. pencahayaan
Unsur yang biasa dipakai untuk memperkuat penokohan adalah ….
S6
Berikut ini kostum yang cocok dipakai oleh tokoh pengemis dalam pertunjukan drama, kecuali ….
S7
Perhatikan dialog berikut!
Ratu : Suamiku, inilah puteri kita.
Raja : Oh, akhirnya puteriku keluar kamar juga. (merasa senang)
Ratu : Tapi Suamiku, sudah beberapa hari ini puteri kita tidak mau bicara?
Raja : Hah… ada apa gerangan?
Ratu : Entahlah. Aku berharap tidak terjadi apa-apa dengannya.
Raja : Sungguh.. (khawatir) Ya sudah, kalau begitu cepat panggil tabib kerajaan untuk meriksa keadaan puteri. Pengawal, panggil tabib sekarang!
Tabib : Ada yang bisa saya bantu tuan? (sambil memberi hormat)
Ratu : Tolong periksa putri saya!
Untuk memaksimalkan perwatakan, tokoh Ratu dalam drama di atas menggunakan peralatan drama berupa ….
S8
Ekspresi kejiwaan tokoh cerita yang diperankan dan bukan ekspresi pribadi pemain sendiri disebut ….
S9
Perhatikan ilustrasi berikut!
Pada suatu hari, petani tua itu bangun kesiangan. Ia sadar bahwa banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya di ladang. Panen sudah tiba. Padi yang bewarna kuning keemasan di sawah seakan-akan sudah memanggil agar dipetik. Dalam benaknya terbayang juga tumpukan padi setinggi atap rumahnya.
Cerita di atas kalau diubah menjadi skrip Drama Pantomim adalah ….
Pada suatu hari, petani tua itu bangun kesiangan. Ia sadar bahwa banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya di ladang. Panen sudah tiba. Padi yang bewarna kuning keemasan di sawah seakan-akan sudah memanggil agar dipetik. Dalam benaknya terbayang juga tumpukan padi setinggi atap rumahnya.
Cerita di atas kalau diubah menjadi skrip Drama Pantomim adalah ….
S10
Berikut ini adalah jenis teater rakyat yang menggunakan alat bantu sebagai pengganti aktornya ….