Contoh Soal Revolusi Sosial di Sumatera Timur
Contoh Soal Revolusi Sosial di Sumatera Timur - Revolusi sosial di Sumatera Timur adalah perubahan radikal terhadap susunan sosial di masyarakat dengan pembunuhan terhadap raja-raja dan kaum bangsawan yang dianggap mewakili feodalisme. Aksi ini dilakukan oleh kelompok radikal di dalam tubuh organisasi Persatuan Perjuangan (PP) yaitu Partai Sosialis Indonesia, Partai Nasional Indonesia dan Partai Komunis Indonesia yang dibantu oleh Laskar Barisan Harimau Liar dan Tentara Sabilillah.
Terjadinya revolusi sosial di Sumatera Timur tidak lepas dari sikap sultan-sultan, raja dan kaum bangsawan yang terkesan menentang kemerdekaan Indonesia. Sikap ini dikarenakan dicabutnya semua keistimewaan pada kaum bangsawan termasuk wilayah kerajaan mereka semasa pemerintahan Jepang. Tindakan ini kemudian memunculkan kerja sama dengan Belanda/NICA agar dapat kembali ke Indonesia dan memulihkan hak-hak kerajaan. Kerjasama ini seiring dengan kurang bergaungnya proklamasi kemerdekaan Indonesia di Sumatera Timur karena sulitnya komunikasi antar wilayah pada saat itu. Proklamasi Kemerdekaan baru diumumkan Mr. Teuku Muhammad Hasan selaku Gubernur Sumatera pada 6 Oktober 1945. Keadaan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh NICA pada 9 Oktober 1945 untuk mendarat kembali di Sumatera Timur membebaskan tawanan-tawanan Belanda di Medan dan mengambil alih kembali pemerintahan.
Keadaan di masyarakat sendiri telah terbagi menjadi dua golongan, pro republik dan non pro kemerdekaan. Pihak pro republik mendesak Komite Nasional Wilayah Sumatera Timur untuk menghapuskan pemerintahan swapraja/kerajaan untuk digantikan dengan pemerintahan demokrasi rakyat sesuai dengan semangat kemerdekaan. Di pihak pro republik sendiri terpecah menjadi dua kubu, yaitu kubu moderat yang menginginkan pendekatan kooperatif untuk membujuk kaum bangsawan mundur dari pemerintahan dan kubu radikal yang mengutamakan kekerasan dengan berbagai aksinya.
Revolusi meletus pada 3 Maret 1946 dengan tujuan melenyapkan raja-raja dan kaum bangsawan yang dicap berpihak kepada Belanda karena keragu-raguan menerima kemerdekaan dan datangnya kembali NICA ke Sumatera Timur. Usahan ini juga dibarengi dengan maksud untuk menguasai seluruh harta kekayaan dari raja-raja yang diperoleh dari berbagai keistimewaan selama pendudukan kolonial Belanda. Dengan alasan inilah muncul serangkaian perampokan, penculikan dan pembunuhan di sejumlah wilayah Sumatera Timur, seperti Karo, Simalungun, Kabupaten Asahan, Labuhan Batu, Tanjung Balai dan lain-lain.
Di Tanah Karo, para pemuda menangkap dan mengasingkan raja Urung dan Sibayak yang diundang hadir dalam rapat Persatuan Perjuangan di Kota Berastagi. Kedua raja ini dan keluarganya kemudian ditangkap dan diasingkan di Aceh. Di Simalungun, Barisan Harimau Liar menangkap raja beserta keluarganya dan mengambil harta benda mereka sebelum kemudian membunuh raja beserta keluarganya. Di Tanjung Balai, Asahan massa berkumpul sejak pagi untuk menolak kedatangan Belanda namun kemudian berubah haluan dengan mengepung istana Sultan Asahan. Gerakan ini berusaha dihadang Tentara Republik Indonesia namun gagal. Pada 4 Maret 1946, semua bangsawan Melayu pria di Sumatera Timur ditangkap dan dibunuh.
Aksi massa ini juga memakan korban dari perwakilan pemerintah negara Republik Indonesia, Mr. Teuku Muhammad Hasan yang dipenggal karena masih berasal dari keturunan bangsawan Melayu. Tercatat dari kerajaan-kerajaan di Sumatera Timur hanya Kesultanan Besar Deli Serdang yang luput dari Revolusi Sosial ini. Masyarakat menganggap kerajaan ini sejak dahulu anti Belanda dan juga tertolong karena adanya markas pasukan Tentara Republik Indonesia di daerah Kesultanan. Gerakan revolusi ini menyebar ke seluruh pelosok Sumatera Timur melalui aktivis PKI, PNI dan Pesindo. Ketegangan akibat revolusi ini berakhir setelah tanggal 11 April 1946, Persatuan Perjuangan kembali mendukung pemerintah dan menyerahkan segala bentuk kejahatan yang dilakukan semasa Revolusi Sosial Sumatera Timur untuk diusut oleh pemerintah.
S1
Raja-raja yang berkuasa di daerah Sumatera Timur dianggap mewakili ….
S2
Untuk memastikan kekuasaannya di Sumatera Timur pasca proklamasi kemerdekaan, raja-raja di Sumatera Timur menjalin kontak dengan ….
S3
Proklamasi kemerdekaan menyebar di Sumatera Timur berdasarkan informasi yang disampaikan oleh ….
S4
Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia baru sampai di Sumatera Timur pada tanggal ….
S5
Revolusi Sosial di Sumatera Timur berlangsung di tanggal ….
S6
Di bawah ini organisasi-organisasi yang tidak melakukan aksi revolusi sosial di Sumatera Timur ialah ….
S7
Di Tanah Karo, raja Sibayak dan Urung diasingkan oleh massa Revolusi Sosial ke wilayah ….
S8
Wilayah kerajaan/kesultanan di Sumatera Timur yang luput dari revolusi sosial adalah ….
S9
Revolusi Sosial Sumatera Timur berakhir pada tanggal ….
S10
Pernyataan berikut yang salah tentang berlangsungnya Revolusi Sosial di Sumatera Timur adalah ….