Contoh Soal Perkembangan dalam Bidang Pendidikan pada masa Orde Baru

Contoh Soal Perkembangan dalam Bidang Pendidikan pada masa Orde BaruMasa pemerintahan Orde Baru yang berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998 dapat dikatakan sebagai era pembangunan nasional dalam segala bidang. Di bidang pembangunan pendidikan sendiri khususnya pendidikan dasar terjadi peningkatan kuantitas yang signifikan terutama dengan adanya Instruksi Presiden (Inpres) yang mewajibkan Pendidikan Dasar 6 tahun. Implementasi dari Inpres ini mampu memberikan kenaikan dalam jumlah peserta pendidikan dasar, namun disayangkan karena tidak diikuti dengan perkembangan kualitas pengajaran.
       Sistem pendidikan di masa ini juga diwarnai dengan instruksi keseragaman yang merupakan komando dari pemerintah pusat. Dengan penyelenggaraan EBTANAS dan UMPTN, maka pemerintah menyeragamkan seleksi terhadap kemampuan intelektual peserta didik. Sekolah juga dibebani dengan kurikulum yang digariskan oleh pemerintah pusat tanpa memperhitungkan faktor-faktor lain yang menjadi pembeda di tiap wilayah Indonesia. Situasi ini menghilangkan kebebasan berpendapat bagi setiap pihak yang terlibat dalam pendidikan karena mereka harus mengikuti arahan-arahan yang ditentukan oleh pemerintah.
       Di masa pemerintahan Orde Baru, pemerintah mulai memutakhirkan struktur pendidikan kejuruan sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam struktur pendidikan kejuruan yang baru muncul sekolah-sekolah menengah kejuruan dibidang manajemen bisnis, pariwisata, dan perhotelan. Padahal dulu hanya ada 4 jenis sekolah menengah kejuruan yaitu pertanian, tehnik, ekonomi, dan kejuruan rumah tangga. Langkah ini seiring dengan tujuan pemerintah untuk melakukan modernisasi program pendidikan atau kurikulum di semua bidang kejuruan dari pertanian, teknologi sampai kejuruan rumah tangga.
       Kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintahan Orde Baru adalah sebagai berikut:
1. Kurikulum 1968
       Menekankan pendekatan organisasi untuk materi pelajaran pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar dan kecakapan khusus. Tidak dijumpai banyak praktek untuk pengaplikasian dari teori yang dipelajari.
2. Kurikulum 1975
       Pada masa ini pendidikan dibentuk agar lebih efektif dan efisien. Metode, materi dan tujuan pengajaran dirangkum dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional atau dikenal dengan istilah satuan pelajaran. Kurikulum ini memberikan peran besar kepada guru karena guru wajib untuk membuat rincian tentang hasil yang ingin dicapai selama proses belajar mengajar. 
3. Kurikulum 1984
       Pada kurikulum ini, siswa diberikan peranan lebih untuk melakukan pengamatan, diskusi dan pelaporan. Metode belajar ini dikenal dengan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Guru diposisikan sebagai fasilitator sehingga bentuk kegiatan ceramah tidak ditemukan lagi dalam kurikulum ini.
4. Kurikulum 1994
       Kurikulum ini merupakan upaya untuk memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya terutama kurikulum 1975 dan 1984. Pada kurikulum ini, siswa mulai diberikan beban belajar lebih terutama dengan mata pelajaran muatan nasional dan muatan lokal. Khusus muatan lokal, materi ini disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing. Kurikulum 1994 disebut dengan kurikulum padat karena siswa diberikan banyak beban belajar yang harus dituntaskan.
       Di masa ini pemerintahan juga memaksakan penyeragaman pemahaman terhadap kebijakan dan program-program pemerintahan Orde Baru. Siswa dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi diwajibkan untuk mengikuti penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang berisi tentang pemahaman terhadap butir-butir Pancasila. Masyarakat tidak memiliki keterikatan dengan pendidikan karena tidak diikutsertakan dalam memberikan usulan ketika merancang sistem pendidikan karena sifatnya yang terpusat. Hal ini turut mendorong sistem pendidikan untuk mencapai kemajuannya hanya di Pulau Jawa sementara di pulau lainnya kurang berkembang karena kurang diterimanya sistem pendidikan di masyarakat. Akibatnya arah pendidikan tidak lagi mementingkan kualitas dan hanya kuantitas.
       Untuk tenaga pengajar,maka pemerintah memberlakukan sejumlah kebijakan. Pada tahun 1952 dibangun Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP). Lama pendidikan PGSLP mula-mula ditetapkan 1 tahun, namun mulai 1 September 1958 lama pendidikan ini diperpanjang menjadi 2 tahun dan namanya diubah menjadi Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Atas (PGSLA). Penataran-penataran terhadap guru dilakukan untuk meningkatkan mutu guru. Dari program-program penataran lahirlah PPPG (Pusat Pengembangan dan Penataran Guru).

Contoh Soal Perkembangan dalam Bidang Pendidikan pada masa Orde Baru

Wajib pendidikan dasar 6 tahun di Indonesia diatur dalam ….
Sebagai seleksi akhir untuk penentuan kemampuan siswa sekolah dasar dan menengah, pemerintah menyelenggarakan ….
Sektor pendidikan yang mendapat pemutakhiran di masa Orde Baru adalah …
Untuk menyeragamkan materi didik siswa, pemerintah menyusun ….
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) muncul pertama kali di masa pemberlakuan kurikulum tahun ….
Materi muatan lokal muncul di masa pemberlakuan kurikulum tahun ….
Pemahaman terhadap Pancasila adalah hal mutlak di masa Orde Baru. Karenanya pemerintah menyelenggarakan …
Durasi akhir yang disepakati untuk masa pendidikan Guru Sekolah Lanjutan adalah ….
Kuasa dalam penetapan kurikulum di masa pemerintahan Orde Baru berada pada ….
Pernyataan berikut yang salah adalah ….

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel