Contoh Soal Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Contoh Soal Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia - Masuknya agama Islam ke Indonesia sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 Masehi sangat mudah diterima oleh masyarakat. Agama Islam memberikan pengaruh yang cukup luas dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satunya ialah memunculkan kerajaan-kerajaan bercorak Islam. Bentuk kerajaan ini merupakan perubahan dari kerajaan bercorak Hindu-Buddha dalam konsep kekuasaan, birokrasi, maupun hukum. Berikut adalah kerajaan-kerajaan Islam yang pernah ada di Indonesia.
Kerajaan Perlak
Kerajaan Perlak adalah sebuah kerajaan Islam yang terletak di pesisir timur Aceh atau daerah utara Pulau Sumatera. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada hari Selasa, 1 Muharram tahun 225 H (840 M). Awalnya, kerajaan ini dikuasai oleh keturunan dari Maharaja Pho Hela Syahir Wuwiatan Meurah Perlak Syahir Wuwi yang merupakan Raja Siam dan mereka menganut agama Buddha. Perubahan dari kerajaan Buddha menjadi bercorak Islam dimulai pada tahun 173 H (800 M) ketika sebuah kapal dagang saudagar Islam Teluk Kambey (Gurajat) merapat di Bandar Perlak. Rombongan ini dipimpin oleh nakhoda Khalifah.
Sejak peristiwa itu, terjadilah hubungan dagang antara mereka. Namun, selain aktivitas itu, pedagang juga melakukan aktivitas dakwah dan perkawinan dengan penduduk asli. Dalam jangka waktu 40 tahun, sebagian besar masyarakat kerajaan ini telah memeluk agama Islam. Pada tahun 840 M, kerajaan ini diproklamasikan menjadi Kerajaan Islam.
Kerajaan Perlak adalah sebuah kerajaan Islam yang terletak di pesisir timur Aceh atau daerah utara Pulau Sumatera. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada hari Selasa, 1 Muharram tahun 225 H (840 M). Awalnya, kerajaan ini dikuasai oleh keturunan dari Maharaja Pho Hela Syahir Wuwiatan Meurah Perlak Syahir Wuwi yang merupakan Raja Siam dan mereka menganut agama Buddha. Perubahan dari kerajaan Buddha menjadi bercorak Islam dimulai pada tahun 173 H (800 M) ketika sebuah kapal dagang saudagar Islam Teluk Kambey (Gurajat) merapat di Bandar Perlak. Rombongan ini dipimpin oleh nakhoda Khalifah.
Sejak peristiwa itu, terjadilah hubungan dagang antara mereka. Namun, selain aktivitas itu, pedagang juga melakukan aktivitas dakwah dan perkawinan dengan penduduk asli. Dalam jangka waktu 40 tahun, sebagian besar masyarakat kerajaan ini telah memeluk agama Islam. Pada tahun 840 M, kerajaan ini diproklamasikan menjadi Kerajaan Islam.
Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai terletak di daerah timur Pulau Sumatera, tepatnya di sekitar Lhokseumawe, sekarang menjadi Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada sekitar abad ke-13 M. Pendirian kerajaan ini merupakan hasil dari proses Islamisasi di daerah sekitar pantai Sumatera oleh para pedagang dari Arab, Persia, dan India mulai abad ke-7 M. Selain proses Islamisasi, faktor pendukung lainnya adalah kemunduran Kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Samudra Pasai terletak di daerah timur Pulau Sumatera, tepatnya di sekitar Lhokseumawe, sekarang menjadi Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada sekitar abad ke-13 M. Pendirian kerajaan ini merupakan hasil dari proses Islamisasi di daerah sekitar pantai Sumatera oleh para pedagang dari Arab, Persia, dan India mulai abad ke-7 M. Selain proses Islamisasi, faktor pendukung lainnya adalah kemunduran Kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Malaka
Kerajaan Malaka terletak di daerah Semenanjung Malaya. Kerajaan ini didirikan pada akhir abad ke-13, yaitu sekitar tahun 1400 M, oleh Pramisora atau Parameswara. Beliau adalah seorang pangeran dari Palembang yang melarikan diri ke Malaka. Hal tersebut diakibatkan adanya serangan dari Majapahit pada tahun 1337 M. Di semenanjung Malaka, ia kemudian membangun sebuah perkampungan yang diberi nama Malaka. Letak Malaka sangat strategis, yaitu berada di tepi perairan Selatan Malaka, sehingga segera berkembang menjadi sebuah kota pelabuhan dan pusat perdagangan yang penting. Melihat hal tersebut, maka beliau berinisiatif mendirikan Kerajaan Malaka dan sekaligus menjadi raja pertama.
Kerajaan Malaka terletak di daerah Semenanjung Malaya. Kerajaan ini didirikan pada akhir abad ke-13, yaitu sekitar tahun 1400 M, oleh Pramisora atau Parameswara. Beliau adalah seorang pangeran dari Palembang yang melarikan diri ke Malaka. Hal tersebut diakibatkan adanya serangan dari Majapahit pada tahun 1337 M. Di semenanjung Malaka, ia kemudian membangun sebuah perkampungan yang diberi nama Malaka. Letak Malaka sangat strategis, yaitu berada di tepi perairan Selatan Malaka, sehingga segera berkembang menjadi sebuah kota pelabuhan dan pusat perdagangan yang penting. Melihat hal tersebut, maka beliau berinisiatif mendirikan Kerajaan Malaka dan sekaligus menjadi raja pertama.
Kerajaan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa. Kerajaan ini didirikan pada tahun 1500 M oleh Raden Patah. Ibu kota kerajaan ini di daerah Bintoro, muara Sungai Demak, yaitu antara pelabuhan Beryota dan Jepara. Berdirinya kerajaan ini diakibatkan oleh kemunduran Kerajaan Majapahit dan pesatnya perkembangan agama Islam. Daerah Kerajaan ini sebelumnya bernama Bintoro yang merupakan daerah Majapahit dan dikuasai oleh putra raja Majapahit yaitu Brawijaya V, dengan permaisuri seorang perempuan muslim Campa. Kemunduran Majapahit menyebabkan Raden Patah diangkat menjadi Raja Demak (Bintoro) oleh para wali.
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa. Kerajaan ini didirikan pada tahun 1500 M oleh Raden Patah. Ibu kota kerajaan ini di daerah Bintoro, muara Sungai Demak, yaitu antara pelabuhan Beryota dan Jepara. Berdirinya kerajaan ini diakibatkan oleh kemunduran Kerajaan Majapahit dan pesatnya perkembangan agama Islam. Daerah Kerajaan ini sebelumnya bernama Bintoro yang merupakan daerah Majapahit dan dikuasai oleh putra raja Majapahit yaitu Brawijaya V, dengan permaisuri seorang perempuan muslim Campa. Kemunduran Majapahit menyebabkan Raden Patah diangkat menjadi Raja Demak (Bintoro) oleh para wali.
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam terletak di daerah Jawa Tengah bagian selatan dengan pusatnya di Kotagede, Yogyakarta. Kerajaan ini didirikan pada tahun 1575 oleh Sutawijaya atau Panembahan Senapati. Kerajaan ini pada awalnya sebuah daerah otonom di bawah Kerajaan Demak (Pajang). Daerah tersebut diberikan Joko Tingkir (penguasa Demak/Pajang) kepada Ki Gede Pamanahan Ayah Sutawijaya. Pada perkembangan selanjutnya, wilayah ini berkembang menjadi kerajaan bercorak Islam yang cukup kuat.
Kerajaan Mataram Islam terletak di daerah Jawa Tengah bagian selatan dengan pusatnya di Kotagede, Yogyakarta. Kerajaan ini didirikan pada tahun 1575 oleh Sutawijaya atau Panembahan Senapati. Kerajaan ini pada awalnya sebuah daerah otonom di bawah Kerajaan Demak (Pajang). Daerah tersebut diberikan Joko Tingkir (penguasa Demak/Pajang) kepada Ki Gede Pamanahan Ayah Sutawijaya. Pada perkembangan selanjutnya, wilayah ini berkembang menjadi kerajaan bercorak Islam yang cukup kuat.
Kerajaan Banten
Kerajaan Banten adalah kerajaan Islam terbesar di wilayah Banten (sekarang Provinsi Banten). Kerajaan ini berdiri pada tahun 1552. Pada awalnya, wilayah kerajaan ini merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Hindu Pakuan Pajajaran. Kemunculan kerajaan tidak terlepas dari pengaruh Kerajaan Demak. Perkembangan Kerajaan Demak mendatangkan ancaman kepada Kerajaan Pajajaran. Untuk menangkal ancaman tersebut, Kerajaan Pajajaran menjalin hubungan dengan Portugis. Sayangnya, usaha tersebut sia-sia karena pada awal abad ke-16 wilayah Banten berhasil dikuasai oleh Demak di bawah pimpinan Fatahillah.
Berdirinya Kerajaan Banten dimulai ketika wilayah ini dijadikan hadiah oleh Sultan Trenggono (Demak) kepada putra Fatahillah, yaitu Hasanuddin. Pada perkembangan selanjutnya, seiring semakin melemahnya posisi Kerajaan Demak, maka Banten berkembang menjadi sebuah kerajaan tersendiri.
Kerajaan Banten adalah kerajaan Islam terbesar di wilayah Banten (sekarang Provinsi Banten). Kerajaan ini berdiri pada tahun 1552. Pada awalnya, wilayah kerajaan ini merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Hindu Pakuan Pajajaran. Kemunculan kerajaan tidak terlepas dari pengaruh Kerajaan Demak. Perkembangan Kerajaan Demak mendatangkan ancaman kepada Kerajaan Pajajaran. Untuk menangkal ancaman tersebut, Kerajaan Pajajaran menjalin hubungan dengan Portugis. Sayangnya, usaha tersebut sia-sia karena pada awal abad ke-16 wilayah Banten berhasil dikuasai oleh Demak di bawah pimpinan Fatahillah.
Berdirinya Kerajaan Banten dimulai ketika wilayah ini dijadikan hadiah oleh Sultan Trenggono (Demak) kepada putra Fatahillah, yaitu Hasanuddin. Pada perkembangan selanjutnya, seiring semakin melemahnya posisi Kerajaan Demak, maka Banten berkembang menjadi sebuah kerajaan tersendiri.
Kerajaan Ternate dan Tidore
Tingginya permintaan pasar dunia untuk mendapatkan rempah-rempah membuat persaingan Kerajaan Ternate dan Tidore semakin meningkat. Salah satu cara untuk memenangkan persaingan adalah dengan membangun persekutuan dengan kerajaan lain. Kerajaan Ternate membentuk persekutuan Uli Lima (persekutuan lima) dengan kerajaan Obi, Bacan, Seram dan Ambon. Adapun Kerajaan Tidore membentuk persekutuan Uli Siwa (persekutuan sembilan) dengan kerajaan Makyan, Jailolo, Soa-siu, dan kerajaan lainnya di Kepulauan Halmahera hingga Papua.
Persaingan kedua kerajaan semakin sengit ketika bangsa asing masuk ke Indonesia. Hal itu terbukti ketika Portugis datang pada tahun 1512, Kerajaan Ternate langsung bersekutu dengan mereka. Begitu pun ketika Spanyol masuk ke Maluku sekitar tahun 1521, Kerajaan Tidore langsung bersekutu. Kerajaan Ternate bahkan memberi izin kepada Portugis untuk membangun Benteng Sao Paulo. Akibatnya timbul persaingan baru antara Portugis dengan Spanyol. Konflik ini dapat diselesaikan ketika Paus di Roma turun tangan dan memaksa mereka menandatangani surat Perjanjian Saragosa yang mengaharuskan Spanyol angkat kaki dari Maluku.
Tingginya permintaan pasar dunia untuk mendapatkan rempah-rempah membuat persaingan Kerajaan Ternate dan Tidore semakin meningkat. Salah satu cara untuk memenangkan persaingan adalah dengan membangun persekutuan dengan kerajaan lain. Kerajaan Ternate membentuk persekutuan Uli Lima (persekutuan lima) dengan kerajaan Obi, Bacan, Seram dan Ambon. Adapun Kerajaan Tidore membentuk persekutuan Uli Siwa (persekutuan sembilan) dengan kerajaan Makyan, Jailolo, Soa-siu, dan kerajaan lainnya di Kepulauan Halmahera hingga Papua.
Persaingan kedua kerajaan semakin sengit ketika bangsa asing masuk ke Indonesia. Hal itu terbukti ketika Portugis datang pada tahun 1512, Kerajaan Ternate langsung bersekutu dengan mereka. Begitu pun ketika Spanyol masuk ke Maluku sekitar tahun 1521, Kerajaan Tidore langsung bersekutu. Kerajaan Ternate bahkan memberi izin kepada Portugis untuk membangun Benteng Sao Paulo. Akibatnya timbul persaingan baru antara Portugis dengan Spanyol. Konflik ini dapat diselesaikan ketika Paus di Roma turun tangan dan memaksa mereka menandatangani surat Perjanjian Saragosa yang mengaharuskan Spanyol angkat kaki dari Maluku.
S1
Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke…
S2
Kerajaan Perlak merupakan sebuah kerajaan Islam yang terletak di pesisir timur Aceh atau daerah utara Pulau Sumatera yang diperkirakan berdiri pada tanggal…
S3
Perubahan Kerajaan Perlak yang pada awalnya dari kerajaan Buddha menjadi Kerajaan Islam dimulai pada tahun…
S4
Kerajaan Samudra Pasai terletak di daerah timur Pulau Sumatera, tepatnya di sekitar Lhokseumawe yang didirikan oleh…
S5
Raja pertama Kerajaan Malaka yang berdiri pada akhir abad ke-13 atau sekitar tahun 1400 M adalah…
S6
Salah satu penyebab meningkat pesatnya pertumbuhan perdagangan Kesultanan Aceh karena…
S7
Berdirinya Kerajaan Demak diakibatkan oleh kemunduran Kerajaan…
S8
Kerajaan Mataram Islam terletak di daerah Jawa Tengah tepatnya di Kotagede, Yogyakarta. Kerajaan ini pertama kali di pimpin oleh Sutawijaya dan didirikan pada tahun…
S9
Wilayah Kerajaan Banten yang pertama kali berdiri pada tahun 1552 merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Hindu bernama …
S10
Tingginya persaingan Kerajaan Ternate dengan Kerajaan Tidore membuat kedua kerajaan ini memiliki sekutu yang kuat dengan tujuan untuk meningkatkan aktifitas mereka di jalur perdagangan. Sekutu kedua Kerajaan ini adalah…